Bu Retno yang tadinya ingin mengambil minum didapur tak sengaja melihat anak dan mantunya sedang bermesraan,karna memang pintu kamar tersebut terbuka lebar.
Saat ini Kinan dan bu Retno sedang berada didapur,sebenarnya tidak ada kegiatan berati hanya saja, entah kenapa sang ibu mertua tidak menyukai anak mantunya itu begitu lengket.Makanya ia meminta Kinan untuk ikut dengannya padahal sama sekali tidak ada yang ingin mereka lakukan.
''Ada apa bu?apa kita ingin membuat sesuatu?''tanya Kinan setelah mereka sampai didapur.
''Saya hanya ingin memberitahu sama kamu,kalau sebelum kalian bermesraan dipastikan pintu kamar sudah tertutup rapat,untung hanya saya tadi yang lihat,coba kalau Rara kan tidak bagus.''ucap bu Retno.
''Iya bu aku minta maaf,lain kali tidak akan terulang lagi.''ucap Kinan.
''Yasudah sana,nanti sore kita kekebun belakang untuk memetik sayuran untuk makan malam nanti.''ucap bu Retno
''Ngapain ibu manggil adek tadi?''tanya Aldi.
''Gk ada bang,ibu hanya bilang kalau nanti sore aku sama ibu harus kekebun belakang ambil sayuran untuk makan malam nanti.''jelas Kinan.
''Abang kapan mulai masuk klinik?''tanya Kinan.
''Besok,makanya hari ini kita pulang kerumah ibu,karna memang barang yang harus dibawa kerja besok sebagian ada disini.''jelas Aldi.
''Oya barang-barang adek masukan aja kedalam lemari itu!'' ucap Aldi sambil menunjuk lemari kayu berwarna coklat.
''Tak terasa jam sudah menunjukan pukul empat sore,saat ini Kinan dan bu Retno sedang berada dikebun untuk memetik beberapa sayuran yang akan dimasak untuk menu makan malam.
Mata Kinan berbinar saat melihat kebun yang ada dibelakang rumah.Banyak sekali tanaman sayuran disana.
''Waah,,banyak sekali sayurannya bu,''ucap Kinan antusias.
''Sudah jangan di pelototi terus,cepat ambil beberapa buah tomat dan cabai hijaunya karna malam ini kita akan masak ayam cabe ijo sama capcay sama udang saus asam manis.''jelas bu Retno.
Setelah mereka selesai mengambil beberapa buah cabai,tomat dan sayur kini saatnya mereka pulang.
''Kok ayah gk kelihatan bu?''tanya Kinan,yang memang tidak melihat sang ayah mertuanya dikebun
''Sudah pulang.''jawab bu Retno singkat.
Saat ini bu Retno dan Kinan sedang dalam perjalanan menuju rumah.Kebun milik pak Pardi dan bu Retno terletak seratus meter dari belakang rumah,saat melewati jalan setapak tak sengaja mereka bertemu dengan tetangga mereka yang bernama bu Uci, bu Uci ini adalah seorang ibu rumah tangga yang punya hoby bergosip,siapa saja yang bertetangga dengannya pasti ia gosipkan termasuk bu Retno.
''Eh bu Retno,habis manen buk?''tanya bu Uci sambil melirik pada Kinan.
''Ini siapa bu Retno,cantik amat muka nya kayak artis korea yang sering ditonton sama anak gadisku itu lho.''ucap bu Uci sambil memperhatikan wajah Kinan.
Sedangkan Kinan hanya tersenyum canggung pada bu Uci,karna melihat sang ibu mertua sejak tadi seperti enggan untuk menjawab ucapan bu Uci.
''Saya Kinan bu,istrinya bang Aldi.''ucap Kinan yang akhirnya membuka suara.
''Oh,kamu istrinya Aldi ya? berarti kamu seorang bidan ya?atau perawat?karna setau saya bu Retno sangat menginginkan menantu seorang perawat kalau tidak bidan.''cerocos bu Uci.
Kinan hanya tersenyum kecut saat mendengar ucapan bu Uci.
''Maaf ya bu Uci kami pulang dulu udah kesorean ini soalnya.''ucap bu Retno sambil menarik tangan Kinan.
''Permisi buk,''ucap Kinan sambil mengikuti langkah ibu mertuanyan.
''Kamu tidak usah meladeni bu Uci itu,dia tukang gosip disini.''ucap bu Retno.
''Iya buk.''jawabnya singkat.
Kini mereka sudah berada dihalaman rumah,ternyata Wati dan Ningsih sudah berada dirumah ibu mertuanya itu.
''Loh Kinan,kamu udah disini?kapan datang?''tanya Ningsih setelah Kinan dan bu Retno sampai.
''Tadi siang mba,Rara dan Kevin dimana kok gk kelihatan.''tanya Kinan
''Ada lagi nonton kartun didalam.''jawab Ningsih.
''Udah ayo nanti saja ngobrolnya lagi.''potong bu Retno pada para menantunya.
''Aku masuk dulu ya mba,''ucap Kinan sambil tersenyum.
Sementara Wati menatap punggung Kinan dengan tatapan penuh arti
''Kalau dilihat-lihat Kinan lebih cantik sih,dari Fitri,,tapi sayang hanya seorang penjual kue di pasar.pasti bentar lagi ibu juga akan menyuruh Aldi menceraikan wanita itu.''
Batin Wanit tersenyum sinis.
''Kamu kenapa Wat?lagi liat apaan sih,sampai senyum-senyum begitu?''tanya Ningsih sambil melihat arah pandang Wati.
''Gk ada kok mba,yasudah yuk kita kedalam lagi! liat Rara sama Kevin.''ajak Wati
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul delapan malam setelah keluarga itu selesai makan,kini mereka semua berkumpul diruang tengah untuk mengobrol.Sedangkan Ningsih dan Wati sedang berada diteras rumah.
''Eh.. Wat, sepertinya ibu sudah mulai suka deh sama Kinan.''ucap Ningsih
''Masa sih mba?tapi kalau menurutku biasa aja deh, malahan yang aku lihat ibu terkesah tak acuh padanya.''jawab Wati.
''Apa iya?''tanya Ningsih lagi
''Iya lho mba,tadi siang saat Aldi membawanya kesini ibu tuh seperti gk perduli sama Kinan.''sambung Wati.
''Kalian sedang menggosipin apa sih?seru amat,pasti minyak goreng lagi ya?''ucap Toni yang tiba-tiba datang.
''Urusan perempuan laki-laki gk perlu tau bang.''ucap sang istri.
''Abang juga malas dek, tau urusan kalian karna yang abang tau kalian hanya bergosip.''tambah Toni lagi.
''Kami bukannya ngegosip Ton,tapi mengibah.''sambung Ningsih yang membuat semuanya tergelak.
Sedangkan yang ada didalam rumah merasa heran,dan menebak-nebak,kira-kira apa yang sedang mereka bicarakan hingga membuat mereka tertawa seperti itu.
Jam sudah menunjukan pukul sembilan malam,Tejo dan Ningsih sudah pulang sejak sepuluh menit yang lalu,kini hanya Toni dan Wati yang masih ada diruang tengah,atau ruang tamu bersama kedua orang tuanya.Sedangkan Aldi dan Kinan kini sudah berada dikamar mereka.
''Buk,gimana acara ngunduh mantunya jadi kan?''kalau jadi,nanti aku bisa bilang sama bos tempat ku kerja jauh-jauh hari.''ucap Toni
''Kalian kok heboh sekali sih?acara nya juga masih satu bulan lagi kan?jadi santai ajalah.''ucap bu Retno,membuat Toni pak Pardi dan Wati saling pandang.
''Buk,sebulan itu tidak terasa-terasa lho,kalau jadi kita bisa mempersiapkannya dari sekarang.''sambung sang suami.
''Yasudah kalian atur saja acaranya!" ucap bu Retno.
''Loh kok kami buk?kami kan laki-laki mana tau urusan seperti itu?''ucap Toni.
''Maksud ibu Wati dan Ningsih,mereka kan ngerti,samain aja seperti punya kalian kemarin tenda dan pelaminanya.''jelas bu Retno.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments