Fidelia tampak baru turun dari ojek online yang dinaiki ya. Ia sangat bersemangat pagi ini janji bertemu dengan pak ronald jam 08.00 pagi namun ia sudah sampai lebih awal pada jam 07.30,
Ia merasa sangat takjub melihat perusahaan besar yang ada di depannya itu yang menjulang tinggi. Di bagian atas bangunan ini sudah tampak tulisan digital bertuliskan 'ROYAL COMPANY'. Ia tau bahwa disini lah nantinya ia akan bekerja walaupun hanya sebagai cleaning service.
Ia berjalan perlahan dari seberang jalan menuju gerbang besar yang sudah terbuka itu, baru saja ia ingin melangkah ke dalam pak Satpam yang menjaga pos keamanan langsung mencegatnya.
"Maaf nona disini tamu wajib lapor", ucap bapak itu dengan nada rendah dan sopan
"Oh,, maaf pak saya telah lancang, saya ingin bertemu pak Ronald pak", balas Fidelia dengan ramah kepada pak security itu,
"Oh,, pak Ronald, dia biasanya tiba jam 07.50 menit nona", jelas bapak itu dengan wajah takjub.
Fidelia mulai risih, dari raut wajah pak security itu ia sudah tau bahwa dia sedang mengamatinya.
Ia membatin kalau itu karena penampilannya, kini penampilannya memang layaknya seorang wanita kelas atas dengan pakaian yang ia pakai saat ini.
Ia memakai dress maron dibawah lutut, sepatu flat semi high, tas kecil berwarna hitam dan rambut yang ia kucir setengah hingga sisa rambutnya terurai dengan indah ke bawah.
Bagian dada juga tertutup dengan baik, ia sengaja membuat dasi pita bermotif bunga di lehernya untuk menutupi sedikit dadanya
namun tonjolan dan lekuk tubuhnya terlihat nyata tetap terlihat walaupun hanya diperhatikan sekilas.
Ia tidak tau apa yang dipikiran bapak itu,
namun ia sudah menduga kalau pikiran bapak itu pasti lain tentang nya. Ia mulai grogi dan risih juga dengan tatapan itu.
"Maaf nona,,, nona apanya pak Ronald ya? ", tanya pak Ronald memecah keheningan antara mereka, pak Ronald merasa tak enak karena sudah ketahuan oleh gadis itu jia dia sedang memperhatikan penampilannya.
"Saya keponakannya pak", jawabnya asal,
ia tidak tau harus menjawab apa. Ia memang sengaja mengatakan kalau dia adalah keponakan pak Ronald supaya pak security itu tak berpikir aneh aneh tentangnya.
"Oh gitu ya nona.. saya kira siapanya,
oh ya nona bisa menunggunya di lobby depan", ucap pak Ronald merasa tak enak karena yang di depan adalah keponakan dari pak HRD di perusahaan itu.
Fidelia langsung bergegas berjalan menjauhi bapak itu dan menuju ke tempat yang ditunjukkan bapak itu. Ia duduk di lobby tingkat dasar menunggu kedatangan pak Ronald.
Ketika aku baru saja duduk ada 2 Orang perempuan yang lewat di di depanku, ia berpikir pasti mereka pegawai disini. Mereka tampak acuh dengannya, mereka hanya tersenyum miring. Ia tak tau kenapa dua wanita itu bisa memperlihatkan wajah tak suka kepadanya.
Namun ia tetap optimis, ia tak boleh ciut harus semangat. Mungkin orang orang selalu melihat nya karena ia adalah warna negara asing disini,
wajah dan rupa nya langsung tampak bahwa ia bukan penduduk di negara itu.
Orang disini rata rata berkulit putih, beda dengan nya yang berkulit kuning langsat. Tak heran mereka yang melihat nya pasti langsung memperhatikan nya dengan takjub dan kagum melihat dengan detail penampilannya. Bisa di bilang ia adalah sosok pendatang manca negara bagi mereka.
Hingga akhirnya ia sudah terbiasa dengan respon itu, ia sudah menganggap itu hal yang manusiawi. Ketika ia sibuk berpikir sambil duduk di kursi lobby itu, tampak seorang laki laki muncul di hadapan nya. Ia langsung berdiri dan menunduk hormat dan tersenyum kepada bapak itu. Ia tau itu pasti pak Ronald.
Dari yang ia lihat dia tampak sudah berumur namun masih terlihat bugar dan fresh, kata bu Sherly bapak Ronald sudah berumah tangga dan mempunyai dua anak.
"Hallo.. apakah kamu yang bernama Fidelia", tanya bapak itu kepadanya dengan ramah dan sopan dan membalas senyuman nya.
"Hallo juga pak , iya pak saya yang bernama fidelia, ", tuturnya penuh semangat.
"Senang bertemu dengan mu fidel", balas bapak itu dengan tersenyum ramah.
"Ayo masuk ke dalam dan kamu sudah bisa mulai bekerja", lanjut bapak itu seraya melangkah kan kaki dan mempersilahkan fidelia untuk mengikutinya ke dalam.
"Untuk seragam kerja, nanti kamu harus melapor ke bagian pelayanan di lantai 3, nanti pulang kerja jam 04.00 kamu langsung kesitu saja temui pegawai yang di sana", jelas pak Ronald dengan detail dan sangat jelas
"Iya pak, terimakasih", ucap gadis itu senang.
Mereka berjalan ke lurus kedepan dan menuju lantai 2, kantor pak Ronald berada di lantai ini. Sekilas aku perhatikan di lantai ini memang terfokus pada urusan pegawai yang bekerja disini.
Mereka masuk ke dalam dan pak Ronald langsung mempersilahkan dia untuk duduk di kursi yang sudah tersedia di sana. Ia melihat pak Ronald menata dan memindahkan beberapa berkas dari tas kerja nya ke meja besar yang ada di depanku.
Ia melihat jelas di dinding samping ada deretan nama nama pegawai disini, di sana sudah tertukis jelas urutan jabatan dari atas sampai bawah. Aku tak bisa membaca dengan detail namun aku melihat tulisan paling besar yang sama di urutan paling atas tertulis " Rey Jorch Prestisius" sebagai CEO. Kini aku paham pemilik perusaan ini ternyata bernama Rey.
"Oh ya fidelia kamu sudah bisa bekerja hari ini, kamu khusus membersihkan lantai paling atas, yaitu lantai 17. Ketika naik ke sana pakailah lift khusus pegawai ya, jangan pakai lift CEO, tuan tak suka miliknya disentuh. Jangan cari masalah dengannya ya", jelas pak Ronald mengingatkan gadis itu.
Pak Ronald menjelaskan dengan detail, ia memang sangat baik. Ia tak ingin gadis itu terjerat maslah sekecil apapun dengan bos mereka itu.
Semua pegawai disini sudah tau bagaimana karakter bosnya. Ia selalu terlihat dingin dan tak pernah tersenyum. Matanya tajam bak mata elang sehingga semua yang melihatnya tak berani menatapnya.
Banyak pegawai perusaan nya itu yang sudah terkena imbas emosinya. Ada yang sampai di bunuh dan banyak pula yang cidera fisik, namun perbuatan nya selalu tertutup rapi.
Tak ada yang berani menentangnya, pernah sekali ada seorang pegawai laki laki bagian keuangan yang malang. Ia tidak Terima karena kesalahan kecil yang ia buat ia harus mengalami cidera tangan. Bos mereka tak Terima ada sedikit kesalahan. ia membuat kesalahan karena salah kalkulasi keuangan di departemen sub bidang pelayanan.
Bos mematahkan tangan kanannya ,ia merasa kini tangan bapak itu tak ada artinya. Bapak itu tidak Terima perlakuan boss nya itu, ia mengutuk boss nya itu dengan suara lantang. Bos tak Terima dan langsung membunuhnya di tempat dengan silet tipis dan tajam yang selalu ia simpan di balik sepatu fentovel nya.
Sungguh naas ia berakhir dengan sangat tragis, banyak pegawai yang menyaksikan adegan mengerikan itu termasuk pak Ronald, seolah tak berperasaan ia menyayat kulit tangannya perlahan sambil menekan dengan kuat.
Bapak itu meringis kesakitan, kami yang mendengar seketika merinding dan ketakutan. Kami sangat iba mendengar teriakan histeris bapak itu namun boss Rey seolah acuh tetap melanjutkan aksinya.
Ia merasa kurang puas karena pasalnya pada saat ini ia sangat marah dan emosi karena belum ada yang pernah membantah bahkan melawan nya. Tapi laki laki itu dengan lantang mengutuk bos Rey seolah ia tidak takut mati.
Ia melanjutkan aksinya dengan menyayat mulut yang telah mengutuknya, ia merintih kesakitan. terlihat raut wajahnya yang ditahan sangat keras, ia menahan rasa sakit dan ngilu karena sayatan itu.
Bos Rey tampak tersenyum miring memperlihatkan ia sedang melecehkan laki laki itu.
"Ini pelajaran bagi orang yang berani melawan ku", cerca laki-laki itu bengis.
SRAKKKKKK....
bos Rey langsung menancapkan dan menggores silet tajamnya ke leher laki laki itu. Seketika muncrat darah segar merembes ke lantai ruangan itu dan sebagian mengenai baju bos Rey. Ia seolah sedang menunjukkan kepada pegawai lainnya untuk tidak melawannya.
Seluruh pegawai yang menyaksikan menelan ludah dengan susah payah, mereka tau bagaimana bos nya itu. Gaji di perusahaan ini memang sangat besar, bos tak segan segan memberi bonus besar kepada seluruh pegawai, tapi dengan tidak mengusik bos Rey.
.
.
.
bersambunggggggg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Priskila Berutu Moms Gresia
kasih like nya dong readers ku yang baik hati...
biar author tambah semangat
🙏🙏🙏
💪💪💪💪
2022-04-01
0