Siapa sebenarnya tuan R?

(Pov tuan R)

Sembari menikmati beberapa gelas wine dan menyesap rokok, aku duduk menyilang kan kakiku di kursi big size milikku. Ya ini adalah kamar luxury di bar milikku sendiri, aku merasa nyaman berada disini ketika malam hari.

Aku juga mempunyai mansion besar dan mewah di dekat pantai Santai Monica, desainnya memang aku sendiri yang merancang. Aku sangat menyukai nuansa laut jadi motif mansion ku di buat bernuansa pemandangan pantai yang indah.

Mansion itu sengaja dibangun sangat besar dan menghadap pantai yang indah itu, aku memang membuatnya karena dulu ibuku sangat suka pemandangan laut, aku masih mengingat kala itu ketika ibu ada masalah dengan ayah ibu pasti akan mengajakku ke laut untuk merehatkan pikirannya.

Aku melihat ibu sangat menikmati pantai itu seraya duduk dibawah pohon kelapa yang tumbuh disekitar pantai itu, aku ikut berada di samping ibu menyaksikan keindahan laut di depan mata kami.

Aku merasa sangat nyaman, ibu memandang lautan bebas itu sambil mengelus rambutku. Aku sangat merasakan kehangatan yang diberikan ibu kepada ku.

Setelah rehat beberapa waktu ibu kembali bangkit dan mengajakku bermain bebas di pantai itu, kami berlarian kesana-kemari, kami saling kejar mengejar hingga akhirnya aku capek dan menyerah.

Ibuku sangat kuat dan fit, aku jarang sekali melihatnya kelelahan, ia selalu berusaha tegar dan kuat di hadapanmu, aku tau ibu melakukan itu supaya aku senang.

Aku juga tak pernah melihatnya menangis

yang ku lihat kadang ibu akan berdiam diri tanpa reaksi sampai lebih dari satu jam. Biasanya ia akan melakukan hal itu setelah ibu dan ayah berdebat tak jelas. Kemudian ia akan kembali ceria seperti semula.

Entah kenapa ketika melihat ibu berdiam diri aku tak mau sama sekali mengganggunya. Aku lebih memilih melakukan aktifitas ku sendiri. Aku akan bermain sendiri tak jauh dari jangkauan ibuku supaya ibu tak khawatir denganku.

Tapi ketika mansion itu sudah dibangun aku merasa sedih, aku membayangkan seandainya ibu berada disini aku pasti sangat senang. Namun nyatanya aku harus menerima kenyataan bahwa saat itu ibuku sedang di rawat di rumah sakit jiwa di rumah sakit metropolitan state hospital. Saat itu aku masih kecil dan belum tau alasan kenapa ibuku dirawat di sana. Aku terbiasa menyendiri dan melakukan aktifitas sendiri tanpa ada yang mengontrol. Aku sangat sedih saat itu karena tidak lagi memperoleh kasih sayang dari ibuku.

Ketika dewasa untuk mengurangi kesedihanku aku lebih banyak menghabiskan malam ku di bar milikku ini. Kamar khususku di lantai tiga Yang tidak boleh di datangi oleh sembarangan orang, penjagaan di sana juga dibuat seketat dan seaman mungkin.

Untuk naik ke lantai tiga wajib menggunakan spesial card untuk membuka pintu lantai tiga.

Kalau kamarku sendiri hanya aku yang bisa membuka karena aku punya self card. Beni saja sebagai assisten pribadiku tidak bisa masuk sembarangan jika tidak aku yang mengijinkan. Aku juga sengaja mempekerjakan dua orang penjaga khusus di pintu masuk di lantai tiga itu. Jika ada yang ingin menemui ku maka harus terlebih dahulu menghubungi ku.

Pagi sampai sore aku di sibukkan dengan urusan perusahaan dan urusan illegalku, aku harus memantau beberapa perusahaan ku dengan secara bergantian. Malam hari aku akan menikmati waktuku seperti biasa.

Aku sengaja membuat satu ruang kamar mewah khusus untukku sendiri untuk menikmati me time ku. Aku adalah sosok laki laki yang sangat membutuhkan wanita, aku tak bisa hidup tanpa wanita di sampingku. Aku punya gangguan hormon abnornal. Tubuhku mengalami kelebihan hormon progesteron yang langka.

Karena hormon ini aku harus melakukan **** setiap hari. Aku pernah berobat dan berkonsultasi ke dokter menanyakan perihal keinginan birahi ku yang melebihi batas dan sangat tinggi, bisa dibilang tidak normal.

Dokter berkata aku memang mempunyai kelebihan hormon progesteron, tak heran aku harus melampiaskan nya setiap hari bahkan lebih dari satu kali setiap harinya. ya itu dorongan dari hormon tersebut. Namun aku bisa tak betah dan bertahan dengan satu wanita saja. Tidak berlangsung lama aku akan merasa bosan dan ingin mencoba wanita tipe lain.

Bagiku wanita itu hanya pemuas nafsuku dan alat penyalur hormon ku. Jika sehari saja aku tak melakukan hal tersebut maka kepalaku akan terasa pusing dan berat sekali, emosiku pun ikut tidak stabil, bawaannya hanya ingin marah.

Kadang aku sampai membunuh anak buah ku yang hanya melakukan kesalahan kecil. Tidak heran jika banyak anak buah serta bawahan ku yang hanya tinggal nama.

Aku memang bertanggung jawab atas kematian mereka, aku sudah memberikan tanggung jawab kepada Beni untuk mengatur kematian mereka seolah-olah itu sebuah kecelakaan. Kami hanya memberi kompensasi berupa ganti rugi ke keluarga yang bersangkutan. Itulah aku yang sebenarnya,

aku tak suka di tentang dan tidak suka ada kesalahan sedikit pun juga.

Aku bertahan dengan wanita paling lama tiga bulan, itupun kalau dia menurut dengan yang ku mau. Kalau dia tidak menurut aku pasti langsung memutuskannya.

Banyak wanita yang tergila-gila dengan ku karena aku punya perawakan yang tampan. Mata biru bulat bersinar, hidung mancung, berlesung pipi, badan tinggi dan tegap, perut sixpath, serta kulit kuning langsat yang bersih dan bersinar.

Namun ketika memilih wanitaku aku akan selalu memberi tahu anak buah ku sendiri yang menyeleksi wanitaku. Beni sudah tau apa yang harus dilakukan. Dia sudah paham betul apa dan bagaimana yang aku inginkan.

Sejak menginjak usia remaja aku sudah merasakan gejala over hormon tersebut. Aku merasa tertarik melihat bagian tubuh wanita yang tidak seharusnya aku lihat.

Ketika berjalan, duduk atau bahkan belajar dikelas aku hanya fokus melihat bagian wanita yang membuatku terangsang. Seringkali aku sudah merasa pusing karena hasrat ku yang ku tahan. Tak jarang karena hasrat ku yang tertahan, membuatku emosi berat sehingga menghajar siswa lain yang hanya membuat sedikit kesalahan.

Aku melampiaskan emosiku itu dengan mengeroyok mereka tanpa ampun. Banyak diantara mereka yang harus dilarikan ke rumah sakit tak jarang juga berakhir dengan kematian.

Tapi aku tak pernah terjerat dengan masalah karena ada orangtuaku yang membantu dari belakang. Semua kasus bisa ditutup sempurna dan seolah-olah tidak ada sesuatu yang terjadi.

Namaku adalah Rey Jorch Prestisius, di negara ini orang sudah mengenal nama keluargaku "Prestisius". Prestisius adalah nama kakekku yang diturunkan ke ayahku dan ayah juga menurunkannya kepadaku anak semata wayangnya. Keluarga kami adalah nomor satu keluarga terkaya dan terhebat di California.

Kami punya tiga perusahaan inti di California yang bergerak di bidang industri bahan bakar minyak, serta anak dan cabang perusahaan di beberapa negara Asia yang bergerak di bidang industri otomotif.

Sejak anak-anak aku diasuh oleh ibuku sampai usia remaja. Kami tinggal di kota San Diego bersama ibu. Ayahku sibuk mengurus perusahaan inti dan anak cabang lainnya. Jarang sekali ada waktu luangnya diberikan kepada kami.

Aku tidak tau apa yang terjadi, ketika aku berumur 12 tahun ibuku tiba-tiba sakit dan dirawat di rumah sakit jiwa sehingga aku terpaksa tinggal bersama tanteku yakni adik dari ibuku di Los Angeles-. Aku merasa hampa dan kosong pada saat itu karena tidak ada lagi yang memperhatikanku.

.

.

.

bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!