Belajar

Kini devan sedang mengajak supri keliling toko baju yang ada di mall ini “dev serius ini aku perlu beli baju lagi?” Tanya supri padahal sudah tiga tas bag di tenteng tangannya “udah tenang aja kau butuh 5 setel baju lagi” sahut devan santai yang membuat supri terkejut “tapi aku udah habis 1jt untuk belanja baju doang?” tiba tiba devan langsung berhenti melangkah dan supri juga lalu mata devan menatap tajam mata supri sampai temannya itu sedikit ketakutan.

“kita butuh baju yang bagus lagi pula jika kau memakai pakaian yang layak dan mahal itu kau niatkan untuk allah bukan masalah” supri tahu maksud dari perkataan devan namun hatinya tetap merasa sayang jika uangnya hanya di gunakan untuk hal seperti ini.

“apa kau gak ingin orang lain memandang mu lebih baik?”

“eh apa maksudmu?”

“kau gak ingin terlihat keren atau beribawa gitu?”

“ah tentu aku mau..”

“ya sudah menurut lah akan aku ajari kau jadi orang kaya yang baik” selesai mengatakan itu devan kembali melangkah kan kakinya sehingga supri mengekor di belakangnya “devan emang keren tapi apa aku bisa seperti dirinya?” Tanya hati supri sungguh dirinya memang mengagumi temannya itu yang selalu merawat diri, berpenampilan menarik dan selalu wangi belum lagi di tambah wajahnya yang tampan sudah membuat devan menjadi dokter hewan idaman.

“nah coba kau pakai baju ini?” kata devan memberikan kemeja dan celana dasar kepada supri “eh apa aku akan gunakan ini?” devan menganggukan kepalanya “siapa tahu kau di undang dalam suatu acara atau apa lah dan harus berpenampilan formal jadi kau perlu beli ini” supri menganggukan kepalanya sehingga dirinya pergi keruang ganti dalam waktu 5 menit supri sudah kembali.

“hmm cocok tapi rambutmu masih model jaman dulu” kata devan menilai penampilan temannya itu “iya sudah mbak tolong bungkuskan yang ini” pinta devan yang membuat pelayan itu menganggukan kepalanya.

“gila aku belanja baju aja habis 5 jt”

“ahahaha aku yang sering habis 10jt b aja..” supri langsung melongo karena tidak percaya dengan perkataan devan barusan “hah?” devan langsung keheranan saat melihat supri terkejut “kenapa kau buang buang uang bukan kah itu bisa di gunakan untuk membantu orang?”

“aku juga membantu orang pri, tapi semakin kita sering membantu orang bukan kan malah di tambah rizkinya sama allah?”

“ah iya kau benar..”

“dulu aku pernah dengar ceramah, katanya ada orang yang sangat miskin datang pada nabi musa minta di doakan supaya dirinya punya rizki terus nabi musa bilang berskurulah kepada allah terus dia marah marah mana bisa aku bersyukur pada allah kalo keadaan ku begini sehingga di terus miskin.

lalu datang lagi orang yang sangat kaya kepada nabi musa minta di doakan supaya allah berhenti memberinya rizki yang berlimpah sehingga nabi musa bilang berhenti bersyukur pada allah jadi dia marah marah mana bisa aku gak bersyukur pada allah kalo allah terus kasih aku nikmat yang banyak akhirnya dia pun pergi dengan kekayaan yang di lipat gandakan oleh allah. Intinya kalo kita mau bersyukur pasti allah kasih banyak lagi contohnya yang sekarang kau harus tampak keren karena allah supaya allah ridha kasih kau rizki yang banyak”

supri langsung menganggukan kelapanya dan matanya berbinar bahkan hatinya bergetar hebat saat mendengar penjelasan devan “alhamdulilah, aku bersyukur banget tahu allah kasih kau di hidupku” kata supri yang mulai ingin menangis itu karena terharu sehingga devan tertawa “ahahaha lebay banget sih pri udah jangan mewek malu di lihat orang orang tuh” supri langsung menganggukan kepalanya lalu mengedip edipkan matanya supaya berhenti menetes air asin ini.

“iya sudah ayo kita ke salon?”

“salon? Mau ngapain?”

“mau perawatan lah dan itu mencukur rambutmu supaya kau lebih keren”

“eh duit lagi dong?”

“ahahaha masak biar kerena harus perhitungan sih pri?”

“eh.. hehehe iya sudah aku ngikut aja deh”

“iya sudah ayo lest go” supri dan devan pun langsung pergi ke salon ketampanan yang ada di mall itu juga dan mulai melakukan perawatan lalu mencukur rambut dan kumis supri yang masih tampak berantakan itu.

“devan..” panggil supri saat dirinya selesai mencukur rambut dan kumisnya “uwaw kau glow up banget pri” supri langsung mengkerutkan keningnya “ahahaha sorry pake bahasa inggris segala maksudku kau tampak ganteng” seketika wajah supri langsung cerah dan senyumannya merekah saat devan menyanjungnya.

“terimakasih” devan langsung manggut manggut lalu berdiri menghampiri supri “sekarang kau harus pake baju yang bagus kalo mau keluar rumah dan rawat tubuhmu oke biar pelanggan mu makin banyak kalo tahu pemilik angkringan bejo sekeren ini” supri langsung menganggukan kepalanya “siap bos” devan langsung tertawa kecil “iya sudah sana bayar lalu kita beli mobil terus pulang” supri menganggukan kepalanya lagi.

Kini supri dan devan sudah sampai di deler mobil “uwaw bagus bagus ya mobilnya” kata supri lirih sehingga devan tersenyum “kita beli mobil L300 yang murah dulu lagian itu cocok untuk belanja banyak kebutuhan dagangan mu tapi belinya 2” sahut devan sama lirihnya “oke oke aku ngikut aja” devan tersenyum lalu mulai memilih mobil dan supri sudah mendapatkannya sehingga mereka hendak membayarnya.

“mau kre..” supri menggelengkan kepalanya “kontan pak” sahut supri cepat bersamaan dirinya mengambil dompet lalu memberikan kartu atm “ah baik baik pak mohon tunggu sebentar” supri dan devan menganggukan kepalanya “akhirnya ya dulu di tending sekarang di sayang” supri tersenyum saat mendengar perkataan devan yang lirih itu.

“tapi kau juga membantuku jadi aku sangat berterimakasih”

“santai saja, yang penting kalo udah balik modal mari ajak aku umroh dan haji?”

“itu pasti..” kata supri yang mendapat acungan jempol devan lalu tidak berselang lama pelayan itu datang dan menyelesaikan proses pembayaran nya sehingga mereka berdua pun pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!