Penangkapan

Kini mata hari sudah akan istirahat sehingga waktu magrib mulai tiba sehingga para pengemis pun pulang dan mereka langsung terkejut tak kala melihat tempat tidur mereka berantakan “apa yang terjadi?” kata salah satu pengemis “dimana rehan?” Tanya yang lainnya “apa jangan jangan dia kabur sambil membawa uang simpanan kita?” mendengar pertanyaan itu semua pengemis itu kalang kabut dan mulai berlarian memeriksa tempat penyimpanan mereka dan benar saja tidak di temukan uang di sana.

“rehan kurang ajar, beraninya dia melakukan ini pada kita?”

“benar dia ternyata pria yang brengsek dan sangat menjijikan..”

“kalo aku ketemu dengan nya aku akan memenggal kepalanya lalu aku arak ke jalanan”

“ya gak gitu juga..”

“bodoh amat yang penting dia mati di tanganku” begitulah kalimat kekesalan yang keluar dari mulut para pengemis itu, sungguh mereka tidak menyangka sosok yang mereka selalu andalkan itu begitu menjijikan dan berhianat “lalu sekarang kita bagaimana?” Tanya pengemis yang mulai putus asa.

“kita kumpulkan hasil kita ngemis hari ini lalu kita belikan makanan dari pada mala mini kita kelaparan?” usul temannya yang membuat para pengemis itu pun mengumpulkan uang yang mereka dapatkan “oke semua harus makan malam ini, aku dan irfan akan membeli makanan dan kalian sana bereskan rumah kita?” para pengemis itu langsung menganggukan kepalanya sehingga mereka pun bubar.

Di perjalanan membeli makan irfan tampak terdiam namun kakinya terus melangkah mengikuti pengemis itu pergi “putra apa kau marah?” Tanya irfan memberanikan diri sehingga pengemis yang bernama putra itu berhenti melangkah lalu menatap tajam matanya.

“menurut mu? Kita hidup sudah seperti sampah jadi wajar kalo berteman dengan orang yang seperti sampah juga” kata putra yang sebenarnya tidak di pahami oleh irfan namun pria muda berpenampilan gembel itu hanya mengangguk “aku akan buat perhitungan, tapi aku rasa kita semua dalam bahaya karena supri mungkin gak tinggal diam” selesai mengatakan itu putra kembali melangkah sehingga irfan mengikutinya.

“terus apa yang ingin kau lakukan?”

“tidak ada, jika ditangkap aku akan menyerah karena pada dasarnya aku juga bersalah melakukan kejahatan pada orang yang gak bersalah..”

“kalo kau sadar hal itu kenapa kau mau melakukannya dulu?”

“karena aku kira kita akan baik baik saja dan supri juga akan merasa putus asa ternyata tidak semua hanya karena aku terhasut omongan pria brengsek itu dan telah ada penyakit di hatiku ini jadi aku merasa iri dan dengki”

“ah begitu..” setelah itu tidak ada pembicaraan lagi dan setelah mereka membeli nasi bungkus yang berlaukan sayur dan tempe mereka berdua langsung pulang “kita hari ini makan seadanya dan kalo kalian ingin menyalahkan pria brengsek it uterus maka kalian akan ikut gila jadi sudah lupakan dia berharap saja kepada allah semoga hidupnya sengsara” kata putra para teman temannya yang masih membahas tentang rehan lalu dirinya makan dengan lahap walaupun hatinya juga tidak terima di hianati seperti ini.

Kini devan akhirnya merasa lega saat melihat dua orang perusuhnya akhirnya datang ke kliniknya “gimana kalian sudah kumpulkan bukti untuk melapor kepolisi?” Tanya devan tidak sabar untuk menangkap pelaku kejatan yang merugikan temannya “bos sesuai yang kau minta kami sudah memeriksa kamera pengintai dan benar para pengemis itu yang melakukannya tapi sebelum itu mereka pernah berkumpul dengan para pedagang di sana” kata pesuruhnya lalu memperlihatkan remakan kameranya yang ada di ponselnya kepada devan.

“ini sudah cukup menjadi bukti yang kuat untuk menangkap pengemis gak tahu diri itu” kata devan dengan amarah yang meledak di hatinya “ya sudah bawa remakan ini ke kantor polisi, laporkan mereka semua yang ada di rekaman ini. Aku akan menyusul kalian saat perkerjaan ku di sini selesai” kedua pesuruhnya pun menganggukan kepalanya lalu keluar dari klinik.

“hmm dengan begini gak ada yang akan menganggumu berdagang lagi pri” kata rehan lega sungguh dirinya memang langsung bertindak tanpa sepengetahuan temannya itu karena setelah supri bercerita tentang pengemis yang datang membuat onar semenjak itulah devan menyewa orang untuk memasang kamera pengintai supaya jika terjadi sesuatu seperti sekarang supri tidak di rugikan terus menerus.

Setelah melapor dengan bukti yang kuat polisi langsung segera bertindak dan langsung menangkap para tersangka malam itu juga “semuanya jangan bergerak kalian sudah di kepung” perintah komandan polisi yang sudah berdiri di depan pintu gedung tempat para pengemis itu tinggal “semuanya tiarap dari pada ketembak” pinta putra dengan suara lantang sehingga polisi dengan mudah menangkap mereka semua.

Devan tersenyum puas saat menunggu di kantor polisi tiba tiba mobil datang lalu mengeluarkan para pengemis itu sehingga devan langsung menghampiri mereka “ini balasan karena kau macam macam sama temanku, selamat jadi napi dan membusuk lah di penjara..” kata devan dengan kejamnya tepat di hadapan putra sehingga pria berpenampilan gembel itu tersenyum.

“aku akan menikmatinya” selesai mengatakan itu putra langsung berjalan menuju pintu kantor polisi di ikuti oleh rombongannya yang di awasi polisi dengan ketat “cih kau memang akan menikmatinya karena aku sudah siapkan hadiah yang kejam untuk kalian semua..” guma devan dengan raut wajah merendahkan sesungguhnya niat devan bukan hanya menangkap mereka saja lalu selesai tidak, dokter muda ini tampaknya lebih sadis dari yang di duga nyatanya devan menyewa para napi yang tinggal duluan di sana untuk menyiksa dan membuli habis habisan para pengemis itu.

“bos semua sudah beres” kata pesuruhnya yang membuat devan tersenyum “kerja bagus, baik lah ini juga sudah malam kalian boleh pulang” sahut devan santai sehingga dua orang pesuruhnya pun pergi meninggalkannya “supri dengan begini sudah aman dan kau bisa jualan sepuasmu” devan yang tampak senang itu langsung melangkah kan kakinya menuju mobil sungguh devan memang punya sisi lembut dan kasar di satu hatinya yang kadang itu bisa terlihat sangat jelas

saat devan mulai menyayangi seseorang dia akan melindunginya seperti keluarganya sendiri namun jika ada yang mengusik ketenangan hidup orang yang di sayanginya maka sifat kasar devan akan muncul dan membuatnya bertindak seperti iblis tanpa rasa takut sedikit pun.

Hal itu bisa terjadi karena mental devan yang di bentuk seperti itu, di tinggal orang tuanya secara tiba tiba, hidup di kota yang serba mahal dan di hianati karena di manfaatkan oleh teman temannya di masa kecil maupun kuliahnya semua hal yang mengerikan itu lah yang dirasakan devan sebelum akhirnya dirinya mulai punya cinta dalam hatinya setelah bertemu supri yang jadi temannya terlebih supri pun bernasib sama dan penderitaan mereka pun melebur menjadi satu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!