Hadiah

“bangun pri ayo kita solat subuh dulu?” kata devan menggoyangkan tubuh supri yang sedang terbaring di sofa “ah iya..” sahut supri lalu meregangkan tubuhnya yang kaku dan mereka berdua langsung pergi ke masjid dekat klinik hewan “ya allah akhirnya hari ini tiba tolong semoga nanti bisa di hubungi si sultannya biar aku bisa segera dapat uang aamiin” itu lah doa yang di panjatkan supri di sujud terakhirnya dan setelah pulang dari masjid supri pun melihat kondisi kucing yang sudah terlihat sehat itu.

“dia akan segera pulih kau tenang saja” kata devan yang membuat supri menganggukan kepalanya “aku akan segera bayar uang biaya perawatannya, tapi boleh kah aku pinjam ponsel mu untuk menghubungi seseorang?” devan tampak terkejut sehingga supri tersenyum ketir.

“siapa?”

“orang yang punya kucing ini?”

“ah baik lah, tunggu sebentar aku ambilkan..”

“terimakasih banyak” tidak lama kemudian devan pun kembali lalu memberikan ponselnya “ah tapi aku gak bisa gunakannya?” devan langsung tertawa kecil lalu manggut manggut “baik lah mana nomornya biar aku telepon?” supri langsung mengambil kertas di saku celana dan memberikan kepada devan “itu tuh yang mana nomornya tapi ya?” devan langsung melongo saat membaca kertas itu karena berisi banyak informasi tentang saimbara.

“wah kau hebat juga bisa menemukannya, hmm nanti aku di traktir ya karena sudah membantu mu?”

“iya pasti aku traktir.. tapi sebelum nya terimakasih banyak kau sudah membantu ku sampai sejauh ini”

“santai, lagi pula aku memang jijik melihat gelandangan karena itu aku ingin membantumu supaya nasibmu berubah..”

“eh..” supri hendak bicara lagi namun tangan devan memberi isyarat untuk tetap diam karena sedang menelepon seseorang.

“halo dengan bapak haji selamet?”

“iya benar, apa kau yang menemukan kucing anak ku?”

“benar pak, sekarang bapak bisa datang ke klinik hewan dokter devan yang ada di dekat taman kota”

“baik saya akan segera kesana” setelah mengatakan itu panggilan langsung terputus sehingga devan tersenyum pada supri yang tampak tenang itu “semua sudah beres” kata devan yang membuat kening supri mengkerut “maksudnya?” Tanya supri penasaran sehingga devan duduk di kursi kerjanya.

“sebentar lagi si sultan itu akan datang, dan kau akan mendapat imbalanya”

“ah benarkah?”

“ya, dan dengan begitu klinik ku ini juga akan terkenal karena di datangi sultan kaya yang tinggal di kota ini”

“ah syukurlah..”

“kita impas, aku senang kau semalam gak macam macam dan benar benar orang baik..”

“eh jadi kau sudah tahu semuanya?”

“ya tentang kucing itu dan kau yang jadi gelandangan” supri langsung menganggukan kepalanya “ak aku tahu ini mustahil tapi aku ingin kita berteman karena kau sangat baik?” pinta supri berharap devan akan mau menjadi teman pertama dalam hidupnya yang kalut ini “baik lah” mata supri langsung berbinar karena baru kali ini dirinya di perlakukan selayaknya manusia “ah terimakasih banyak” kata supri lalu menetes lah air matanya karena merasa sangat terharu sekali gus bahagia.

“tenang lah, aku tahu hidup sebatang kara dan tidak punya apa apa itu sangat menyakitkan” supri langsung menganggukan kepalanya lalu tangannya mengusap air matanya “bremm cekit..” Tiba tiba ada banyak mobil terparkir di halaman klinik “mereka sudah datang, ayo kita sambut?” ajak devan yang membuat supri mengikutinya keluar dari klinik “masya allah bagus banget mobilnya” kata supri yang terpukau oleh mobil mobil mengkilat dan bagus itu.

“mana kucing nya?” pinta si sultan “bapak masuk saja dulu kucingnya ada di dalam” sahut devan ramah sehingga si sultan itu langsung masuk kedalam dan devan langsung memberikan kucing itu “ini benar si leo, jadi kau yang menemukannya?” Tanya si sultan setelah memastikan kucing itu benar benar milik putrinya.

“bukan pak, tapi teman saya yang menemukan nya dan dia membawanya kemari Karena kucingnya keracunan makanan” jawab devan yang membuat supri tersenyum saat si sultan menatapnya “baik lah aku akan berikan imbalan juga untuk mu, pelayan bawakan uangnya” pinta si sultan sehingga pelayan memberikan dua tas hitam kepada devan dan supri.

“aku sengaja memberimu juga karena sudah mengobati kucingku”

“ah terimakasih banyak pak haji..” kata supri dan devan bersamaan sehingga si sultan menganggukan kepalanya “iya sudah aku bawa kucingnya” selesai mengatakan itu si sultan pun pergi bersama para pelayannya “ayo kita buka tasnya?” ajak devan sehingga supri bersemangat.

“uwaaaw masya allah ini uang supri..” kata devan melihat isi tas itu di penuhi uang berwarna merah sedang supri tangannya gemetar saat membuka isi tasnya “ha alhamdulilah aku juga dapat dev..” kata supri bergembira sehingga mereka langsung berpelukan “mau kau apakan uang itu?” Tanya devan selesai berpelukan “hmm aku mau beli rumah sisanya untuk modal usaha?” jawab supri seadanya.

“iya sudah ayo aku bantu carikan rumah bagus tapi murah”

“ah benarkah?”

“iya, gara gara kau juga nih aku juga dapat rejeki nomplok dari allah..”

“ah iya terimakasih banyak..”

“santai saja supri” devan tahu supri sudah lama karena dirinya selalu memperhatikan pria muda itu setiap kali supri mencari sampah plastic di kota sampah dekat kliniknya belum lagi orang orang kaya selalu memandang rendah si supri padahal masih punya harga diri karena walau pun hidup serba kesusahan supri tidak pernah ingin mengemis atau meminta minta itu lah alas an devan mulai bersimpati pada supri dan sejak kemarin dan hari ini supri dan devan memutuskan untuk menjalin pertemanan.

Terpopuler

Comments

armando lezza

armando lezza

mantap jiwa

2022-10-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!