Memberi tahu

Saat supri sudah sampai ke angkringan bejonya devan langsung menghampirinya “kau dari mana saja kenapa di saat rame malah di tinggal?” Tanya devan kesal namun langsung di balas senyuman manis oleh supri “maaf, aku habis cari kariawan baru” jawab supri apa adanya sehingga devan tampak terkejut.

“dimana kau cari?”

“di kampong kumuh”

“hah kenapa disana?”

“karena aku ingin mengurangi orang yang mengemis di jalanan”

Devan akhirnya mengerti maksud dari perkataan temannya itu “tapi apa mereka bisa? Karena mereka gak cacat aja lebih memilih ngemis dari pada kerja atau setidaknya jadi pemulung gitu?” supri sebenarnya juga merasa takut namun dirinya lebih memilih berpikir positif.

“apa aku salah?”

“kau gak salah pri itu tambah bagus Cuma kau harus bisa memilih orang juga karena gak semua orang mau kerja..”

“aku mengerti maksud mu karena itu aku juga memilih mereka untuk trening dulu baru aku terima kerja”

“bagus lah kalo gitu..” kata devan lalu dirinya kembali membantu para kariawan yang sibuk itu sehingga supri mengikutinya.

Jakarta kota metro politan yang di padati penduduk itu selalu riuh dari hiruk pikuk kehidupan “sudah dua tahun berlalu kabar dia bagaimana ya?” Tanya hati rehan entah mengapa dirinya belum juga bisa melupakan sosok pria itu “aku jadi kangen menghancurkannya” tiba tiba kalimat itu terbersit di otak rehan sungguh kebencian yang mendalam memang selalu menumbuhkan rasa tidak suka yang semakin besar padahal kebencian hanya akan membuat hati menjadi sakit dan rusak.

“bos..” panggil anak buahnya yang membuat rehan tersadard dari lamunannya “ada apa?” Tanya rehan saat anak buahnya itu sudah di hadapannya “apa mala mini kita perlu beraksi lagi” rehan tersenyum lalu dirinya berdiri “kita membegal di tol cawang pluit saja” jawab rehan dengan enteng sehingga kepala anak buahnya mengangguk.

“kita berangkat jam berapa bos?”

“00:00 dini hari saja”

“baik lah bos kami akan siapkan senjatanya dulu..”

“yoo..” anak buahnya itu langsung pergi dan rehan kembali duduk di kursi kerjanya “hmm cari duit di kota ini memang lebih mudah dari pada di kota penghasil kopi itu” guma rehan sungguh dirinya tidak menyangka akan menjadi bos begal yang berpenghasilan jutaan.

Devan dan supri kini sudah tiba di rumah pukul 10:00 malam “apa kau mau menginap?” Tanya supri sambil menyajikan semangkuk mie rebus “santai lah masih jam 10 ini” jawab devan lalu melahap mie nya.

“bagaimana rasanya?”

“selalu sama enak dan nangihin..”

“hehehe apa kau tahu rahasia kenapa mie itu enak?”

“hmm karena pake mie sedap?”

“ahahaha iya juga sih..”

“terus apa lagi?” supri tidak langsung menjawab pertanyaannya namun matanya yang cerah menatap wajah devan dengan hangat “karena telur ayam nya” devan langsung melongo mendengar perkataan supri “telur kok bisa?” supri menganggukan kepalanya “karena kuah kaldu yang tercampur telur setengah matang akan membuat kuanya kental dan semakin gurih di tambah kalo ada topingnya tambah mantap itu aja sih rahasia kenapa mieku laku keras” devan langsung manggut manggut.

“wah Cuma gitu aja habis berdus dus ya pri?”

“karena murah dan tempatnya nyaman..”

“ya itu juga mempengaruhi sih karena kalo enak tempatnya buluk gak nyaman juga”

“kau benar makanya aku lebih memilih kualitas dari pada harga”

“iya kalo berkualitas kan ada harga tapi kalo gak berkualitas otomatis harga juga rendah”

“devan kau benar..”

“hmm andai kau kuliah pri mungkin bakal lebih kaya dari sekarang..”

“hahaha sudah lah ini semua karena allah”

“iya ya kau benar. Ya sudah aku pulang ya makasih loh mienya dan uangnya hahaha”

“yo hati hati” kata supri lalu devan pun keluar dari rumahnya sehingga supri langsung berwudu lalu tidur karena di sepertiga malam nanti akan bangun untuk saur dan solat malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!