Rainy mengalihkan pandangannya pada pria yang berdiri di samping Natasha. Si pria mengangguk hormat pada Rainy dan mulai memperkenalkan diri.
"Selamat pagi, Bu. Nama saya Ace. Saya adalah Transporter anda." ucapnya sambil tersenyum.
Ace adalah seorang pria muda berusia 24 tahun yang bertubuh tinggi besar dan berotot. Warna kulitnya sedikit lebih terang dari warna kulit Natasha dan rambutnya di potong cepak. Wajahnya tampan dengan alis tebal yang menaungi mata yang sedikit sipit, hidung yang mancung dan bibir tipis yang selalu dihiasi senyum. Ace terlihat seperti seorang bad boy/playboy. Another brat? Rainy memandangnya dengan tertarik saat menyadari bahwa Ace memiliki aura yang menyenangkan dan membuat yang melihatnya merasa nyaman.
Mendengar kata-kata Ace, Rainy mengangkat alisnya.
"Transporter? Apa yang transporter lakukan?" tanya Rainy.
"Saya bertugas untuk mengurus transportasi anda maupun transportasi apapun yang anda perlukan." jawab Ace.
"Aaah, supir."
"Bukan, bu. Transporter." bantah Ace dengan nada sopan namun bersikeras.
"Memangnya apa bedanya antara sopir dan transporter?"
"Keahlian saya melebihi seorang supir. Saya sangat bisa diandalkan dalam berbagai kondisi berbahaya, mahir dalam penguasaan kendaraan dan memiliki kemampuan bela diri." jelas Ace.
"Supir it is." cetus Rainy dengan nada yang tak mau di bantah, membuat mendung menggayuti wajah tampan Ace. Ia menunduk sambil cemberut sementara di sisinya, Natasha dan Ivan harus menahan senyum.
"Transporter kedengarannya lebih bagus." gerutunya pelan, membuat Rainy yang dikaruniai pendengaran yang bagus, merasa bibirnya berkedut. Surely, another brat! Ia menoleh pada Raka dan memberinya ekspresi bertanya. Kenapa anggota team no. 1, no. 2 dan no. 3 semuanya tidak ada yang normal? Ini adalah pertemuan pertama mereka dengan atasan mereka, tapi bukannya bersikap layaknya karyawan baru, mereka bersikap seolah-olah mereka adalah anak-anak emas yang baru bertemu dengan nenek mereka untuk pertama kalinya dan menuntut untuk dicintai dan dimanjakan! Begitu jeritan hati Rainy yang ia tujukan pada Raka. Sayangnya Raka tentu saja tidak dapat mendengar suara hatinya dan hanya bisa merespon tatapan berapi-api Rainy dengan gelengan pelan.
Setelah menarik nafas panjang, Rainy kemudian menunduk dan membaca keterangan yang tertera pada kertas di hadapannya.
"Mantan pembalap di balapan mobil liar. 3 kali ditangkap karena balapan liar namun selalu di bebaskan dengan hanya membayar denda." Rainy mengangkat kepala dan memandang lurus pada Ace. "Dendanya pasti tidak murah. Are you rich?"
"Orangtua saya cukup kaya, bu." Jawab Ace dengan tenang. Ekspresi wajah sangat serius.
"3 kali ditangkap karena hal yang sama, are you stupid?"
"Waktu itu saya masih muda dan bodoh, bu." sahut Ace sambil menunduk malu.
"How about now?"
"Ya?" tanya Ace, tak dapat memahami pertanyaan Rainy.
"Apakah sekarang kau sudah lebih pintar?"
Mendengar pertanyaan ini, wajah Ace yang tadi meredup karena dosa masa lalunya diungkit, sekarang menjadi cerah seketika.
"Tentu saja, Bu! Saya sekarang sudah lebih dewasa!" tegasnya dengan penuh percaya diri.
Di samping Ace, Natasha mendengus dan memasang ekspresi mencemooh sementara Rainy merasa keningnya berkedut kencang. Sepertinya meskipun tubuh dan wajahnya menunjukan bahwa ia memang sudah dewasa, Rainy sungguh meragukan kedewasaan mentalnya. Tapi tetap saja, aura Ace yang menyenangkan sulit untuk membuat orang tidak menyukainya.
"Exorcist. Memiliki kemampuan untuk mengusir yang tidak kasat mata." Rainy mengangkat kepalanya dan menatap Ace. "Bisakah kau menjelaskan mengenai kemampuanmu ini?" perintah Rainy. Menerima pertanyaan ini membuat Ace menggaruk-garuk kepalanya.
"Terus terang saya juga tidak begitu mengerti, Bu. Tapi menurut Ibu direktur, setiap kali saya memasuki sebuah ruangan yang ada mahluk tidak kasat matanya, mahluk itu langsung kabur dan ruangan tersebut berubah menjadi sangat bersih." Cerita Ace. Rainy memandangnya sambil tercenung, baru menyadari bahwa bukan saja Ace mengeluarkan aura yang memberikan rasa nyaman, ruangan itu juga terasa lebih bersih dan lebih terang dari biasanya. Ia merasa sedikit kaget dengan skill yang dimiliki Ace. Pantas saja Neneknya memilih Ace menjadi anggota team supportnya. Skill pria itu bisa sangat berguna dan bahkan penting untuk melindunginya.
"I see. Tapi apakah kau tidak bisa melihat yang tidak kasat mata?" tanya Rainy lagi.
"Tidak bisa, bu."
"Lucky you." Well, sayangnya tidak semua orang bisa seberuntung Ace. Akan sangat menyenangkan apabila Rainy memiliki ability yang sama dengan Ace. Ia bisa bebas dari semua masalah yang memenjarakannya bahkan sejak ia masih di dalam kandungan ibunya tersebut.
"Bagaimana kau bisa bekerja dengan nenekku?" tanya Rainy kembali.
"Er... Itu... Ayah saya yang merekomendasikan saya pada bu Direktur." jawab Ace, sedikit ragu-ragu.
"Ayahmu? Siapa ayahmu?" Tanya Rainy.
"Eeeer..." Raka menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan tampak kesulitan untuk menjawab. Wajahnya sedikit memerah karena malu. Karena ia tidak juga menjawabnya, Rainy menoleh pada Raka dengan tatapan bertanya.
"Ayah Ace adalah bapak komisaris polisi yang juga merupakan salah satu klien bu Dirut. Setelah ditangkap untuk ketiga kalinya, Pak Komisaris memutuskan untuk mengirim Ace kepada ibu Dirut sebagai hukuman. Sebenarnya hukuman itu hanya diberikan selama 1 tahun, namun Ace meminta pada bu Dirut untuk diijinkan terus bekerja. Bu Dirut setuju dan kemudian menempatkan Ace dalam program pelatihan untuk disiapkan sebagai anggota support teammu." cerita Raka.
Rainy kembali menoleh pada Ace dan bertanya,
"Mengapa kau tetap disini padahal masa hukumanmu sudah lewat?"
"Karena saya menyukai pekerjaan ini dan tidak terasa seperti sebuah hukuman. Lagipula..." Ace menoleh pada Natasha dengan tatapan penuh arti. Menyadari makna tatapannya membuat bibir Rainy berkedut. Alasan ini.... Ah, Brat!
Tadinya Natasha sama sekali tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Namun ketika ia merasakan bahwa semua mata sedang terarah padanya, alisnya terangkat naik karena terkejut. Ia kemudian menoleh pada Ace dan begitu ia melihat tatapan Ace yang melimpah ruah dengan emosi padanya, kening Natasha langsung berkerut.
"Natasha," panggil Rainy. Natasha menoleh padanya dengan terkejut. Rainy seharusnya sedang mewawancarai Ace tapi mengapa malah memanggil namanya?
"Sepertinya," lanjut Rainy. "Kau dan Ace adalah item?"
What!!!
"Tidak, Bu! Saya dan Ace tidak punya hubungan apa-apa!" Natasha buru-buru menyanggah, tampak sedikit panik. Dia tidak mau disangkut pautkan dengan titisan Scooby Doo disebelahnya itu.
"Ah, Ace. Sepertinya dia tidak menyukaimu." ucap Rainy lagi. Sorot matanya menunjukan ketertarikan yang besar untuk bergosip. Bibir Raka berkedut karenanya. Gadis ini sehari-harinya memasang wajah dingin. Namun bila punya kesempatan, ia tidak segan menggoda orang lain yang menarik perhatiannya. Tapi setidaknya ini berarti Rainy cukup menyukai anggota timnya, pikir Raka sambil menarik nafas panjang.
"Tidak. Natasha cuma malu, bu. Dia sangat suka padaku." bantah Ace.
"Enak saja! Siapa yang suka pada pria dungu sepertimu!" tolak Natasha keras.
"Pembohong." tolak Ace lagi.
"Okay! Okay! Yang manapun yang benar aku tidak keberatan." Sela Rainy, dalam hati menggelengkan kepala imajinernya. 1 playboy dan 2 brats. Hari-harinya kelak sepertinya bakal riuh rendah oleh kericuhan yang diciptakan oleh makhluk-makhluk di depannya ini. Namun entah mengapa Rainy tidak merasa keberatan. It might be fun! Pikirnya. Rainy kemudian mengalihkan pandangannya pada pria yang terakhir.
Copyright@FreyaCesare
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
LovelyBread
Ya amplop, Ace! body gede kelakuan kyk anak2
2022-06-04
1