Nenek Rainy menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 2 dini hari tanpa pernah membuka mata kembali. Rainy yang terus berjaga di sampingnya, memeluk neneknya erat-erat sambil menangis. Ia tahu bahwa neneknya akan pergi, namun mengetahui tidak menghentikan rasa sakit yang disebabkan oleh kepergiannya, sedikitpun tidak!
Penguburan neneknya dilakukan keesokan harinya dan berlangsung khidmat serta dipadati oleh orang yang melayat. Rainy berjalan di belakang orangtuanya, dengan tenang dan tanpa suara, walau air mata terus mengalir menuruni pipinya. Raka berjalan disisinya, mencoba untuk menjaga Rainy dalam diam. Tapi Rainy bukan sebuah gelas kristal rapuh yang perlu diperlakukan dengan hati-hati ketika berada dalam kesedihan sehingga sepanjang upacara pemakaman, ia sepenuhnya mengabaikan Raka.
Rainy memandang kelopak bunga mawar yang bertebaran di atas makam neneknya dan berpikir, betapa ironisnya menghiasi makam neneknya dengan mawar karena semasa hidupnya, Neneknya paling tidak menyukai bunga mawar. Menurut neneknya Mawar serupa dengan gadis cantik yang angkuh. Mengapa harus angkuh ketika hanya kecantikan yang dimilikinya? Bukankah itu sama artinya dengan tidak tahu malu? Kecantikan adalah bagian diri manusia yang merupakan pemberian dari Tuhan. Keberadaannya tak memerlukan usaha. Sesuatu yang kau peroleh tanpa kau usahakan tidak seharusnya membuatmu menjadi sombong. Jadi karena itulah Neneknya lebih menyukai bunga liar yang tumbuh di tepi jalan karena walau tidak secantik mawar, mereka berjuang sendiri untuk bisa tumbuh.
"Lalu bagaimana dengan aku, Ni?" Tanya Rainy pada suatu ketika. Bagaikan sekuntum mawar, Rainy dikarunia kecantikan dan kekayaan yang dipersembahkan padanya di atas nampan emas. Namun layaknya bunga liar, Rainy harus hidup diantara terror tak kasat mata dan permusuhan dari keluarga besarnya. Belum lagi tekanan jiwa yang dialaminya yang merupakan akibat dari 'Gift' yang tidak dikehendakinya.
"Apakah aku sekuntum mawar ataukah sekuntum bunga liar?"
Waktu itu neneknya tersenyum geli dan berkata,
"Kau, sayangku, adalah sekuntum Cattleya."
"Cattleya? Mengapa begitu?"
"Karena Cattleya adalah bunga yang paling keras kepala." Neneknya menariknya memasuki taman Anggrek miliknya yang luar biasa. Bunga-bunga tampak bermekaran di segala penjuru dalam berbagai warna. Namun neneknya menuntunnya menuju ke sebuah sudut dimana bunga tidak tumbuh. Hanya daun-daun hijau dan gendut yang menggantung dimana-mana.
"Cattleya adalah salah satu anggrek yang paling cantik. Bunganya besar dan mengeluarkan wangi yang menyenangkan. Namun seberapa keraspun engkau merawatnya, apabila ia enggan berbunga, maka ia tidak akan berbunga. Mahluk-mahluk ini," Neneknya mengetuk lembut selembar daun hijau yang tampak segar dan gendut. "Hanya berbunga ketika ia ingin. Pelit dan keras kepala."
"Jadi aku pelit?" Rainy langsung cemberut mendengarnya yang ditanggapi neneknya dengan tertawa.
"Benar. Kau pelit tertawa dan kadang pelit bicara. Sama sekali tidak manis!" ejek neneknya. Mengingat kenangan itu membuat Rainy semakin terisak. Ia bersimpuh di sisi kuburan neneknya dan mengelus pusaranya lembut.
"Nini, aku akan melakukan apa yang Niwe dan Nini selalu ingin lakukan. Tunggu dan lihatlah. Aku akan membebaskan keluarga kita dari kontrak itu!" Ikrar Rainy dalam hati. Rainy mengangkat wajahnya dan matanya langsung bertatapan dengan Lilith yang berada di sisi lain kubur neneknya. Wanita itu menyunggingkan senyum menggodanya kepada Rainy, seolah berkata bahwa ia mengetahui apa yang telah Rainy ikrarkan dan menantang Rainy untuk mewujudkannya.
***
Sehari setelah pemakaman, Rainy kembali dipanggil untuk melakukan rapat keluarga, kali ini hanya dengan ayah ibunya dan saudara-saudara ayahnya serta pasangan mereka, tanpa sepupu-sepupunya. Mereka berkumpul kembali di perpustakaan. Rainy kembali duduk di sofa yang didudukinya kemarin dengan kedua orangtuanya duduk disisi kiri dan kanannya. Saat ia duduk, ia langsung bertatapan dengan Adnan yang duduk tepat di hadapannya. Adnan adalah pria yang tampan, namun ketampanan itu kini tak terlihat karena dicemari oleh banyak sekali luka gores dan tertutup oleh bengkak. Teringat bagaimana wajah itu bisa terluka membuat Rainy bergidik. Itu adalah pertama kalinya Lilith mendemonstrasikan kekejamannya di hadapan Rainy, dan hal ini membuat Rainy sedikit merasa takut.
Tadinya ia selalu memandang rendah Lilith dan tak segan bersikap kasar padanya. Namun iblis itu tampak tidak pernah merasa terganggu atau marah padanya. Lilith tampak sangat senang berdebat dan memancing amarahnya. Lalu ketika Rainy meladeninya dengan sikap yang dingin dan kasar, biasanya Lilith hanya tersenyum, tertawa atau balas menyerangnya dengan kata-kata juga. Tak pernah seperti kemarin. Tidak pernah
menggunakan kekerasan. Mungkin mulai sekarang Rainy harus bersikap lebih sopan pada Lilith sebelum iblis tersebut kehilangan kesabaran dan menjadikan Rainy korban berikutnya.
Adnan yang tampaknya menyadari bahwa melihat wajahnya membuat Rainy mengingat kejadian kemarin tanpa sadar mengusap wajahnya. Adnan menyesal mengapa ia tidak menyarankan untuk memindahkan pertemuan ini ketempat lain. Sekarang ia harus terus menerus diingatkan bagaimana benda di ruangan tersebut bisa bergerak dan menyerangnya bila ia salah bicara. Efek yang sama tampaknya dirasakan oleh Rosa dan Rudi karena keduanya tampak tegang. Namun karena mereka semua sudah berada di ruangan tersebut maka tak ada satupun yang berniat mengusulkan untuk pindah ke ruangan lain.
"Ehem... Rainy," Mulai Adnan, "Apakah saat ini Lilith sedang ada disini?"
Sesaat Rainy menggelengkan kepalanya, sejumlah tarikan nafas lega terdengar dari seluruh penjuru ruangan.
"Syukurlah!" Adnan otomatis mengucap yang tampaknya merupakan respon yang tidak direncanakannya sehingga ia langsung berbicara kembali dengan tergesa, untuk menutupi rasa malunya.
"Rainy, tolong ceritakan pada kami dengan lebih jelas mengenai kontrak dengan iblis yang dimiliki oleh keluarga kita."
Rainy mengangguk dan sambil mengeluarkan setumpuk kertas dari amplop manila yang dibawanya, ia berkata,
"Aku tidak mengetahui seluruhnya. Aku hanya tahu sebanyak yang diceritakan oleh Niwe dalam suratnya."
"Ayah meninggalkan surat untukmu?" Tanya Adnan.
"Beberapa hari sebelum Niwe meninggal, Niwe memberiku sebuah surat dan memintaku untuk menyimpannya tanpa boleh membukanya. Setelah Niwe meninggal, pengacara memberitahukan bahwa Niwe ingin agar aku membaca surat tersebut setelah ia pergi, jadi itulah yang kulakukan."
"Ini adalah copy dari surat tersebut. Lebih baik kalian langsung membacanya saja." Rainy bangkit, dan membagikan copy surat tersebut pada paman dan bibinya. Ia tidak memberikannya pada orangtuanya karena sejak awal membaca isi surat tersebut, Rainy sudah memperlihatkannya pada orangtuanya, kepada siapa ia mencari pertolongan sepeninggal kakeknya. Jadi selama ini, selain Rainy dan neneknya, orangtuanya adalah sebagian dari segelintir orang yang tahu soal sejarah keluarga ini.
Segera ruangan itu menjadi sunyi ketika semua orang terbenam dalam bacaan mereka.
"Rainy, cucuku tersayang,
Sebelumnya Niwe ingin meminta maaf padamu karena apa yang akan Niwe jelaskan dibawah ini pasti akan menjadi beban yang besar dalam hidupmu. Sebenarnya Niwe telah mencoba untuk mencari cara agar kau bisa terbebas dari beban tanggung jawab ini, namun sampai akhir, Niwe tidak berhasil. Karena itu Niwe terpaksa melakukan ini; menyerahkan semuanya ke atas tanganmu, semoga kau lebih mampu dari Niwe dalam segala hal.
Rainy, Niwe akan menceritakan terlebih dahulu mengenai sejarah keluarga kita. Dulu Niwe pernah mengatakan bahwa keluarga kita sejak awal adalah pedagang tapi sesungguhnya itu tidak benar. Sejarah penting keluarga kita dimulai sejak 13 generasi yang lalu. Generasi pertama dari keluarga kita adalah seorang Belian.
Namanya Lauri, putra tunggal seorang belian di suku Ngaju. Ia memiliki 2 orang kakak kembar wanita yang walaupun bukan belian, namun memiliki kemampuan yang bahkan lebih hebat daripada dirinya. Lauri lemah, tidak seperti ayahnya yang merupakan belian paling dihormati sekaligus ditakuti pada waktu itu.
Lauri hidup dimasa ketika orang percaya bahwa memenggal kepala musuhnya dapat membuat kekuatan musuh tersebut ditransfer kepada yang memenggal. Karena kepercayaan inilah, pada suatu hari, desa mereka diserang oleh musuh yang datang untuk memenggal kepala orang-orang terkuat di desa mereka. Ayah Lauri, sebagai belian tersakti pada masa itu merupakan sasaran utama penyerangan. Akibatnya Ayahnya kehilangan nyawanya dan salah satu kakak Lauri dibuang ke hutan untuk jadi santapan binatang buas karena mengalami keguguran. Lauri sendiri terluka parah, namun ia lari ke hutan mencoba untuk menemukan kakaknya tersebut. Sayangnya yang ditemukannya hanyalah ceceran darah dan robekan baju kakaknya saja.
Dalam keadaan putus asa, Lauri bertemu dengan seorang wanita. Wanita itu kemudian menyelamatkannya. Dia merawat Lauri sampai Lauri bisa sehat kembali. Namun kesedihannya akibat kehilangan keluarganya membuat Lauri tidak ingin hidup. Ia hampir saja membunuh dirinya sendiri, andai saja wanita penolongnya itu tidak membujuknya. Wanita itu mengatakan bahwa ia bisa membantu Lauri membalaskan dendamnya pada mereka yang telah menghancurkan keluarganya asal Lauri bersedia mengikat kontrak dengan dirinya. Kontraknya adalah bahwa wanita itu akan melindungi dan memberikan kekayaan serta kejayaan pada Lauri dan seluruh keturunannya asalkan setelah mereka mati, mereka menyerahkan jiwa mereka padanya.
Wanita itu bernama Lilith dan ia adalah Iblis.
Lauri menyetujuinya. Kemarahan dan keputusasaan telah membutakan matanya dan membuat ia setuju untuk menyembah iblis. Dengan bantuan Lilith, Lauri berhasil menghancurkan musuh-musuhnya dan dengan bantuan Lilith juga, Lauri yang tadinya hanyalah calon belian lemah, tumbuh menjadi belian paling sakti di seluruh pulau.
Sesuai kontrak, perjanjian ini berlangsung sampai generasi berikutnya. Kepala keluarga akan dicalonkan dari mereka yang memiliki kekuatan paling besar pada generasi itu, namun penentuannya diputuskan oleh Lilith.
Pada generasi ke 4, leluhur kita mulai mengembangkan sayap ke bidang perdagangan dan dengan bantuan Lilith, sebentar saja leluhur kita berhasil menjadi pedagang paling besar dan paling kaya di seluruh pulau. Semenjak itu kekayaan dan bisnis keluarga kita terus tumbuh hingga kita menjadi salah satu konglomerat di negeri ini. Semuanya terjadi dibawah perlindungan dan panduan dari Lilith.
Pada generasi ke 8, kemampuan psikis keluarga kita mulai menarik perhatian penguasa pada masa itu. Kepala keluarga pada masa itu adalah seorang wanita yang luar biasa cantik. Kecantikannya memikat banyak orang tapi daya tarik terbesarnya adalah kemampuannya untuk memprediksi masa depan. Ia kemudian dikenal sebagai konsultan bagi para penguasa, termasuk orang-orang politik dan bisnis yang ingin bisa selangkah lebih maju dari lawan-lawan mereka. Pekerjaan tersebut kemudian diturunkan pada generasi seterusnya dan seterusnya lagi, hingga sampai pada generasi ayahmu."
Copyright @FreyaCesare
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
LovelyBread
cerita yg sangat menarik utk dibaca
2022-07-01
1