Meet Mr. Jack

Sementara itu, Raka dan Rainy sudah dalam perjalanan untuk menemukan si Chef yang Black Forrest Cake buatannya menurut Rainy adalah yang paling enak di seluruh dunia. Alamat yang diberikan oleh si Manajer mengarahkan mereka ke sebuah kompleks perumahan kelas menengah yang terletak di pinggiran kota. Mobil yang mereka tumpangi berhenti tepat di depan sebuah rumah mungil yang asri. Dinding luar rumah tersebut di plaster dan di cat dengan warna putih. Sekeliling rumah dipagari oleh pagar besi berwarna hitam yang melengkung-lengkung membentuk bunga dan daun-daunan setinggi sekitar 1,5 m. Mawar rambat berwarna merah muda tumbuh rimbun dan bermekaran dengan indah di atas pagar besi tersebut sehingga menutupi bagian dalam pagar dari pandangan mata orang yang berada di luar rumah.   Di bagian sebelah kanan bangunan rumah tersebut terdapat sebuah pintu garasi berwarna putih dan di atas pintu tersebut terdapat sebuah ring basket.

Dari luar tak terlihat ada tanda-tanda bahwa penghuni rumah tersebut sedang ada di rumah.  Deddy, supir mereka sudah berkali-kali memencet bel, namun tak ada seorangpun yang membukakan pintu. Raka mencoba menelepon ke nomor yang diberikan oleh si Manajer, namun lagi-lagi tak ada seorangpun yang mengangkat telepon. Setelah 30 menit menunggu, mereka memutuskan untuk meninggalkan tempat itu, ketika suara seorang wanita terdengar menyapa Deddy yang sedang bersiap untuk masuk kembali ke dalam mobil.

      “Mas, cari siapa ya?” Seorang wanita setengah baya bertubuh agak gemuk dan berwajah ramah datang mendekat sambil tersenyum. Deddy tersenyum dan sedikit membungkuk untuk memberi hormat.

“Saya sedang mencari pak Zakaria, bu. Berdasarkan alamat yang diberikan pada saya, ini adalah rumahnya.”

      “Betul, Mas. Tapi Mas ini siapa ya?” Tanya si ibu kembali.

      “Nama saya Deddy, bu. Saya baru dari cafe tempat pak Zakaria bekerja.” Jawab Deddy.

      “Ada perlu apa ya? Bukannya adik saya sudah berhenti bekerja disana?” Tanya si ibu kembali.

      “Benar, bu. Saya datang untuk membicarakan masalah tersebut. Tapi sepertinya di dalam sedang tidak ada orangnya.” Jawab Deddy dengan sopan. Mendengar jawaban Deddy, si ibu menggeleng.

“Ada orangnya kok, mas! Ada! Ayo, mari saya bukakan pintu!” Si ibu mengeluarkan serenteng kunci dan menggunakannya untuk membuka pintu gerbang. Raka dan Rainy yang melihat hal ini dari dalam mobil, segera membuka pintu dan keluar dari mobil.

      “Maaf, kalau boleh tahu, ibu siapanya pak Zakaria ya?” Tanya Deddy.

      “Saya kakaknya.” Sahut ibu tersebut sambil mendorong pintu gerbang hingga terbuka lebar. Setelah itu ia berbalik untuk mempersilahkan Deddy masuk ke dalam halaman rumah. Saat itulah ia baru menyadari bahwa ada 2 orang anak yang mengikuti Deddy untuk memasuki rumah. Melihat keduanya, senyum ramahnya kembali mengembang lebar.

“Eh, apakah ini putra dan putrinya, mas?”

Tanyanya pada Deddy. Deddy tersenyum dan menggeleng sopan.

      “Ini atasan saya, bu.” Jawaban Deddy membuat mulut wanita tersebut terbuka lebar karena terkejut. Namun dengan cepat ia berhasil mengendalikan dirinya dan senyumnya pun kembali mengembang. Mungkin maksudnya anak-anak itu adalah anak-anak bossnya. Namun karena tugasnya adalah mendampingi anak-anak tersebut kemana-mana, maka ia menganggap anak-anak tersebut sebagai bossnya, begitu pikir si ibu. Tanpa banyak bertanya lagi, si ibu mengajak Raka, Rainy dan Deddy untuk masuk ke halaman.

“Ayo, ayo silahkan masuk.”  Si ibu kemudian membawa mereka melintasi halaman depan menuju pintu rumah yang tertutup rapat. Halaman rumah itu merupakan sebuah taman kecil yang indah. Tanaman tropis tumbuh subur dihiasi bunga-bunga yang menguarkan wangi harum di seluruh penjuru halaman. Namun beberapa dedaunan kering nampak mengotori jalan setapak. Teras pun tampak agak kotor dan berdebu.

      “Rumahnya kotor, maaf ya. Adik saya sudah 2 hari ini tidak mau melakukan apapun dan membiarkan rumahnya terbengkalai.” Si ibu menjelaskan sambil tersenyum malu.

“Adik ibu adalah….?” Tanya Deddy.

Memahami arah pertanyaan Deddy, si ibu segera menjawab.

      “Zakaria adalah adik saya, mas.” Jelasnya.

      Ketika sampai di pintu depan, wanita tersebut memutar gagang pintu dan membukanya. Pintu mengarahkan mereka langsung ke sebuah ruang tamu mungil. Ruang tamu tersebut bergaya klasik yang elegan dengan dominasi warna beige.  Sebuah lampu Kristal menggantung dari langit-langit. Dinding yang berwarna krem dihiasi oleh foto-foto Zakaria dengan seragam chefnya dalam ukuran  besar.  Sebuah buffet bergaya Prancis dengan sebuah TV berukuran 60 inch terletak diatasnya berada si salah satu sisi ruangan. Sementara itu sebuah sofa berbentuk L berwarna beige memenuhi sisi lain dari  ruang tamu yang tidak luas tersebut, dengan sebuah meja kaca bergaya Prancis ditaruh di atas karpet bulu yang tebal dan lembut berwarna beige yang tergeletak tepat di depan sofa. Sayangnya saat itu meja tersebut dipenuhi berbagai botol kaleng minuman dan plastik bekas bungkus snack yang telah kosong sehingga mengurangi keindahannya. Ruangan itu menggambarkan selera Zakaria yang klasik dan mewah, dengan sedikit sentuhan feminin serta kecenderungan narsistik, yang saat ini sedang mengalami sedikit depresi. Penilaian inilah yang langsung terbersit di benak Raka saat ia memasuki ruangan.

Saat itu seorang pria bertubuh tinggi besar dan mengenakan piyama berwarna kuning muda bergambar anak ayam, berbaring di atas sofa dengan punggung menghadap ke langit-langit. Matanya yang tadinya tertutup rapat langsung terbuka ketika melihat mereka memasuki ruangan. Melihat kakaknya datang dengan membawa beberapa orang asing, Zakaria mengangkat kepalanya. Zakaria memiliki wajah yang cukup menarik, dengan warna kulit yang terang, tubuh tinggi besar dan sedikit chubby. Namun saat itu, wajahnya ditumbuhi jenggot dan kumis berusia 2 hari, matanya yang terlihat kosong karena setengah mengantuk dicemari oleh kotoran mata dan rambut pendek ikalnya berantakan tidak tersisir. Penampilannya membuat Rainy tersenyum geli yang secara otomatis membuat Raka turut tersenyum. Zakaria mirip seorang bocah berukuran raksasa. Lagipula, penampilannya sungguh sangat tidak cocok dengan gaya klasik ruangan itu.

“Kakak, siapa mereka?” Tanya Zakaria pada kakaknya, tampak sedikit linglung karena baru terbangun dari tidur. Kakaknya yang melihatnya seperti itu menjadi sangat malu. Ia mendekati adiknya dan langsung memukul bahunya dengan sangat keras.

      “Kok masih tidur sih? Sudah jam berapa sekarang kau masih bermalas-malasan! Coba lihat rumah ini! Mengapa kau biarkan menjadi kotor begini? Kan malu dilihat tamu!” tegurnya keras. Zakaria sampai terjatuh ke lantai dan mengaduh keras sambil mengusap-usap bahunya. Wajahnya berkerut menahan sakit. Bukan salahnya kalau rumahnya saat ini sedang tidak layak untuk menerima tamu. Salah kakaknya sendiri mengapa menerima tamu tanpa memberitahunya. Pikir Zakaria tak terima.

Zakaria memanjat kembali ke atas sofa sambil mengamati para tamu tak dikenal yang berada di hadapannya itu. Seorang pria yang berdiri di belakang tampak tidak mencolok, namun remaja pria dan gadis kecil yang berada di depan pria tersebut tampak sangat mempesona. Keduanya berwajah rupawan dan menampilkan kepercayaan diri yang luar biasa. Kualitas pakaiannya menunjukan bahwa mereka berasa dari kalangan kelas atas. Namun bukan itu yang membuat Zakaria terpukau. Zakaria justru terpukau pada sikap Rainy yang sama sekali tidak menunjukan rasa malu atau takut yang biasanya dialami oleh gadis kecil seusianya ketika dibawa ke lingkungan yang baru atau bertemu dengan orang yang tidak dikenal. Wajahnya yang sangat cantik itu tersenyum menggemaskan dan matanya berbinar-binar mengisyaratkan kecerdasannya. Melihat senyum gadis kecil itu tak urung membuat hatinya yang sedang depresi terasa bagai disiram air yang segar. Tanpa sadar Zakaria mengulurkan tangannya pada Rainy yang langsung disambut oleh Rainy tanpa ragu.

“Cantik, kau siapa?” Tanya Zakaria pada Rainy.

      “Namaku Rainy, Paman.” Jawab Rainy sambil tersenyum.

      “Rainy? Nama yang bagus. Kamu kesini mau ngapain?”

      “Aku mau bertemu dengan paman.”

      “Bertemu aku?” Ulang Zakaria heran. Rainy mengangguk kuat-kuat. “Kenapa kamu mau bertemu denganku?”

      “Setiap hari jumat aku selalu pergi ke Café Rich untuk makan Black Forest buatan paman.”

      “Hmmm…? Benarkah?"

Rainy menganggukan kepalanya kuat-kuat.

"Oh begitu. Lalu?"

      “Tapi hari ini aku diberitahu bahwa paman sudah berhenti bekerja sehingga aku tidak bisa lagi mendapatkan black forest yang dirimu buat." Rajuk Rainy. bibirnya mencebik dengan menggemaskan.

"Ah, jadi kau kemari karena ingin bisa makan black forest buatanku?" Tanya Zakaria lagi. Rainy mengangguk kuat-kuat.

"Black forest buatan paman adalah yang paling enak sedunia!" Puji Rainy dengan berapi-api. Kata-kata Rainy membuat awan mendung di hati Zakaria perlahan memudar. Ia sangat senang bila bertemu dengan mereka yang menyukai masakan buatannya. Hal itu memberikan rasa bangga yang besar dan meningkatkan kepercayaan dirinya ke level maksimal. Roman wajah Zakaria langsung berubah menjadi berseri-seri.

Melihat mereka, senyum tipis Raka mengembang, membuat wajah tampannya menjadi semakin rupawan. Masih sangat kecil, tapi Rainy sudah pintar memainkan kartunya dengan benar. Tak ada cara yang paling tepat untuk memenangkan seseorang dengan kecenderungan narsistik, kecuali dengan menggunakan pujian setinggi langit. Bertemu dengan seseorang yang yang menyukai masakannya sampai membuat orang tersebut rela mencarinya ke rumahnya agar bisa mendapatkan masakan hasil buah karyanya tentu saja sangat membanggakan.

"Beberapa hari yang lalu aku sempat membuat black Forest. Kalau kau tidak keberatan makan cake yang sudah berusia 2 hari, aku akan memberikannya untukmu." ucap Zakaria dengan murah hati. Mendengar ini senyum Rainy langsung bertambah lebar. Matanya yang besar berbinar-binar penuh kebahagiaan.

"Benarkah?" tanya Rainy setengah tak percaya.

"Tentu saja benar!" Zakaria bangkit dari sofa dan hendak berjalan menuju ruang makan untuk mengambilkan cake yang dijanjikannya, namun kakaknya menghalangi langkahnya.

"Biar aku yang mengambilkan Cakenya buat mereka. Kau rapikan dirimu dulu sana! Coba lihat wajahmu itu, kotor dan berantakan. Bikin malu saja!" Omel kakaknya. Mendengar ini wajah Zakaria menjadi memerah.

"Er, baiklah. Tolong ajak mereka ke ruang makan. Disana lebih bersih." Pintanya pada kakaknya. Zakaria kemudian bergegas berjalan menuju kamarnya, namun tak lama kemudian ia berbalik kembali dengan khawatir.

"Jangan lupa potong kuenya dengan pemotong kue ya! Jangan pakai pisau, nanti ukurannya tidak rata!" suruhnya.

"Iya, aku tahu." Sahut kakaknya. Zakaria kembali berbalik dan berjalan menuju kamarnya, namun tak lama kemudian ia berbalik kembali.

"Cakenya ditaruh di piring kue ya, jangan di sembarang piring yang bisa kau temukan!"

"Iya! iya! Aku tahu!" Nada suara si kakak langsung meninggi.

Zakaria berbalik kembali, namun tak sampai beberapa detik ia sudah memutar tubuhnya kembali.

"Jangan lupa buatkan minuman." suruhnya lagi. Wajah kakaknya yang sudah berubah kesal sejak Zakaria mencerewetinya pertamakali, menjadi semakin berkerut kesal. Wanita itu mengambil sebuah bantal kursi dan melemparkannya dengan keras tepat ke wajah Zakaria, membuat ekspresi terkejut dan kaget muncul di wajahnya dan menghapus senyum yang sejak tadi mengembang. Namun sesaat kemudian senyumnya kembali mengembang.

"Hehe... aku kan cuma takut kau lupa." ucapnya.

"Kalau kamu gak pergi juga, ku lempar vas bunga lho!" ancam wanita itu, membuat Zakaria mengangkat kedua tangannya dan langsung berlari cepat memasuki kamarnya. Interaksi keduanya membuat Rainy tertawa berderai-derai sedangkan Raka dan Deddy tersenyum geli.

Copyright@FreyaCesare

Episodes
1 Penglihatan
2 Pulangnya Sang Putri Mahkota
3 Siapa Yang Lebih Merugikan?
4 Direktur Ke 7
5 Kontrak Dengan Iblis
6 Ikrar Di Atas Tanah Pekuburan
7 Ketidak puasan Adnan
8 Adnan
9 Berharap Hati Berubah Menjadi Batu
10 Pria Misterius Di Pemakaman
11 Seiris Black Forest & Segelas Lemonade
12 Cucu Atasan General Manager
13 Meet Mr. Jack
14 Kuasa Si Gadis Kecil
15 Eclair
16 Close Combat Training
17 Pria Dari Masa Lalu
18 Meet The Team: The Playboy & The Brat No. 1
19 Meet The Team: Brat Number 2
20 Meet The Team : The Psychopath
21 Muscle Barbie
22 Divisi VII
23 The Biggest Decision
24 Sang Pemilik Saham
25 Profesi Utama Keluarga
26 Pertanyaan Sang Iblis
27 The Devil Wears Alexander McQueen
28 Lunch
29 Permainan Takdir
30 Klien Pertama
31 Kisah Laura
32 Peri Rumah
33 Si Cantik, Laura Hanna
34 The Devil On The Floor
35 Mengungkapkan Rahasia Laura
36 Purnama
37 You Are Mine!
38 Malam Panas Ace
39 Akhir Kisah Laura
40 Kedatangan Musa
41 Permintaan Musa
42 Rencana Raka
43 Tim Kedua
44 Breakfast With Rainy
45 New Office
46 Tamu Yang Tersesat
47 Permintaan Arka
48 Berjanjilah Padaku
49 Pria Di Atas Ranjang Rainy
50 Love
51 Just Agree With Me
52 Aku Tak Mau Memaafkanmu
53 Rumor Dari Desa
54 Kasus Kedua
55 Wanita Di Rumah Putih
56 Ananda
57 Nayla
58 Penculikan Nayla?
59 Kartini & Ananda
60 Jocasta
61 The Truth About Ghost
62 Apa Yang Terjadi Hari Itu
63 Nayla Dimana
64 Alasan Untuk Melukai Ananda
65 Wanita-Wanita Yang Hilang
66 Lupakan
67 Little Devil's Smile
68 Play
69 Scary Rainy
70 Penculikan
71 Tawanan
72 Victims
73 Kejahatan Kartini
74 Kompensasi
75 Pengakuan Bram
76 Boo!
77 Di Kantor Polisi
78 Maya Bay
79 Kekuatan Jiwa
80 Blue Rainy
81 Membakar Hadiah Lilith
82 Dipermainkan Pewarna Rambut
83 Putri Baru Mama
84 Lamaran
85 Akhir Kisah Nayla
86 Tamu Yang Tidak Diundang
87 Innocent Nymph
88 Upaya Pemerasan
89 Bercintalah Denganku
90 Anak Yang Tak Berbudi
91 Teror Kuntilanak
92 Tama
93 Raka Yang Pilih Kasih
94 Elsa
95 Dressing Time
96 Maukah kau...
97 Divisi VII Resmi Berdiri
98 Tamu Di Tengah Malam Buta
99 Nenek Kuyang
100 Kemarahan Arka
101 Isi Hati Arka
102 Penglihatan Arka
103 Sangkala
104 Bayi Yang Malang
105 Kasus Pertama Baladewa
106 Setiap Adzan Tiba
107 Guru Gilang
108 Cara Menghancurkan Santet
109 Kisah Herdianti
110 Kecantikan Hati
111 Terbakar
112 Ular Jadi-Jadian
113 After Effect
114 Nasib Sang Pelakor
115 Gosip Tentang Mr. Jack
116 Buku Bersampul Kulit
117 Si Bucin, Raka
118 Alasan Keberadaan Divisi VII
119 Dr. Batari
120 Putri Tidur Yang Muram
121 Tertuduh
122 Ancaman Rainy
123 5000 Ekor Sapi
124 Black Belly, Raka
125 Sang Pemikat
126 Menginginkanmu
127 Batari dan Jack
128 Sejarah Liontin Kalung Batari
129 Liontin Yang Lain
130 Kasus Pembunuhan Berantai Di Masa Lalu
131 Klien Kiriman Rosa
132 Regina Yang Malang
133 Serangan Kuyang
134 Batari Bertemu Kuyang
135 Alasan Kedatangannya
136 Kunjungan Lilian
137 Membakar Rainy
138 Di Rumah Sakit
139 Si Penurut, Rainy
140 Kamar Baru Rainy
141 Mari Menua Bersama
142 Energi Spiritual
143 Tempat Yang Ditakdirkan Untukmu
144 Biro Konsultasi Paranormal
145 Hellfire
146 Warisan Terkutuk
147 Keputusan Batari
148 Sepasang Pengganggu
149 Memajukan Tanggal Pernikahan
150 Lara Untuk Arka
151 Master Of Manipulation
152 Pertanyaan Batari
153 Ibu Kandung Batari
154 Ibu Kandung Batari II
155 Kisah Bestari
156 Kisah Bestari II
157 Kisah Bestari III
158 Warga Desa VS Bestari
159 Warga Desa VS Bestari II
160 Membersihkan Nama Batari
161 Hallo, Pak Kapolsek…
162 Tipu Muslihat Rainy
163 Penjara Untuk Bestari
164 Observasi
165 Observasi II
166 Keputusan Bestari
167 Keputusan Bestari II
168 Membakar Kuyang
169 Baby, Biarkan Aku Tidur Sebentar Lagi
170 Akhir Kisah Bestari
171 Dalam Perjalanan Pulang
172 Pulang
173 Kakak Laki-Laki Untuk Rainy
174 Kakak Laki-Laki Buat Rainy II
175 Kecelakaan Lalu Lintas?
176 Dipermainkan
177 Charles
178 Bukan Aku Pencurinya
179 Siapa Charles?
180 Musuh Yang Tidak Dikenal
181 Tamu Yang Menggemaskan
182 Buku Perjanjian
183 Ikatan Pernikahan
184 Guru Gilang Memajukan Pernikahan
185 Rahasia Yang Harus Disimpan Raka
186 Raka Dan Suara Adzan
187 Kemarilah, Baby
188 Cerita Raka
189 Mimpi Buruk
190 Mimpi Buruk II
191 Mimpi Buruk III
192 Permainan Teror Iblis
193 Permainan Teror Iblis II
194 Permainan Teror Iblis III
195 Akibat Mimpi Ardi
196 Apa Yang Sudah Kau Lakukan?
197 Mayat Di Kamar Lilith
198 Air Mata Ratna
199 Permintaan Rosa
200 permintaan Rosa II
201 Pertanyaan Lara
202 Pertanyaan Lara II
203 Pasangan Baru
204 Shield
205 Liontin Untuk Rainy
206 Liontin Untuk Rainy II
207 Berubah Perangai
208 Berubah Perangai II
209 Kisah Cinta Ardi & Ratna
210 Kisah Cinta Ardi & Ratna II
211 Kisah Cinta Ardi & Ratna III
212 Tapi Kau Memang Putriku!
213 Kenalan Dengan Karakter Antagonis Yuk!!!
214 Penculikan Arka
215 Percayalah Padaku!
216 Datuk
217 Datuk II
218 Datuk III
219 Operasi Penyelamatan Arka
220 Operasi penyelamatan Arka II
221 Perkara Liontin Kalung
222 Pil Ajaib
223 Menyelinap Ke Istana Iblis
224 Menyelinap Ke Istana Iblis II
225 Menjelajahi Markas Iblis
226 Mencuri Arka
227 Teknologi Iblis
228 Dunia Datuk sanja
229 Dunia Datuk Sanja II
230 Devil's Dream Array
231 Sebuah Dunia Yang Tersembunyi
232 Sebuah Dunia Yang Tersembunyi II
233 Pintu Gerbang
234 Ungu
235 Lauri
236 Lauri II
237 Datuk Rumbun
238 Malam Bersimbah Berdarah
239 Godaan Iblis
240 Godaan Iblis II
241 Perlawanan
242 MSG Dari Neraka
243 MSG Dari Neraka II
244 Melawan Arus
245 Pertanyaan Rainy
246 Melawan Mamut
247 Melawan Mamut 2
248 Pembalasan Mawinei
249 Ketika Lauri Kehilangan Akalnya
250 Pembalasan Dendam
251 Bayi Mawinei
252 Persiapan Perang
253 Pengorbanan Mamut
254 Sang Pemusnah
255 Akhir Kisah Lauri
256 Kisah Hanyi
257 Ketika Dunia Rainy Berputar
258 Rahasia Yang Tidak Diketahui Manusia
259 Bumi Yang Berwarna Pink
260 Bumi Yang Berwarna Pink II
261 Nasib Si Kembar
262 Informasi Yang Memusingkan
263 Kekuatan Laksana Dewa
264 20 Hari Menjelang Pernikahan
265 Kecemburuan Datuk
266 Saat Melintasi Taman
267 Meet The Ancestors
268 Meet The Ancestors II
269 Jangan Panggil Aku Datuk
270 Akad Nikah
271 Linda
272 Malam Terakhir
273 Menara Kultivasi : Lantai Pertama
274 Keajaiban Tas Kosmos
275 Menantang Menara Kultivasi
276 Sudah Seharusnya
277 Malam Pertama Di Menara Kultivasi
278 Mengaktifkan Cakra
279 Mengaktifkan Cakra II
280 Apa Yang Paling Kau Takuti?
281 Apa Yang Paling Kau Takuti? II
282 Apa Yang Paling Kau Takuti? III
283 Apa Yang Paling Kau Takuti IV
284 Pil Sebesar 3 Cm
285 Ujian Lantai Terakhir
286 Kultivasi Tiada Akhir
287 Api Neraka Untuk Lilian
288 Akhir Kultivasi
289 Kembali Ke Dunia Luar
290 Menghilang
291 Ringkasan Kisah Yang Lalu
292 Penglihatan Lara
293 10 %
Episodes

Updated 293 Episodes

1
Penglihatan
2
Pulangnya Sang Putri Mahkota
3
Siapa Yang Lebih Merugikan?
4
Direktur Ke 7
5
Kontrak Dengan Iblis
6
Ikrar Di Atas Tanah Pekuburan
7
Ketidak puasan Adnan
8
Adnan
9
Berharap Hati Berubah Menjadi Batu
10
Pria Misterius Di Pemakaman
11
Seiris Black Forest & Segelas Lemonade
12
Cucu Atasan General Manager
13
Meet Mr. Jack
14
Kuasa Si Gadis Kecil
15
Eclair
16
Close Combat Training
17
Pria Dari Masa Lalu
18
Meet The Team: The Playboy & The Brat No. 1
19
Meet The Team: Brat Number 2
20
Meet The Team : The Psychopath
21
Muscle Barbie
22
Divisi VII
23
The Biggest Decision
24
Sang Pemilik Saham
25
Profesi Utama Keluarga
26
Pertanyaan Sang Iblis
27
The Devil Wears Alexander McQueen
28
Lunch
29
Permainan Takdir
30
Klien Pertama
31
Kisah Laura
32
Peri Rumah
33
Si Cantik, Laura Hanna
34
The Devil On The Floor
35
Mengungkapkan Rahasia Laura
36
Purnama
37
You Are Mine!
38
Malam Panas Ace
39
Akhir Kisah Laura
40
Kedatangan Musa
41
Permintaan Musa
42
Rencana Raka
43
Tim Kedua
44
Breakfast With Rainy
45
New Office
46
Tamu Yang Tersesat
47
Permintaan Arka
48
Berjanjilah Padaku
49
Pria Di Atas Ranjang Rainy
50
Love
51
Just Agree With Me
52
Aku Tak Mau Memaafkanmu
53
Rumor Dari Desa
54
Kasus Kedua
55
Wanita Di Rumah Putih
56
Ananda
57
Nayla
58
Penculikan Nayla?
59
Kartini & Ananda
60
Jocasta
61
The Truth About Ghost
62
Apa Yang Terjadi Hari Itu
63
Nayla Dimana
64
Alasan Untuk Melukai Ananda
65
Wanita-Wanita Yang Hilang
66
Lupakan
67
Little Devil's Smile
68
Play
69
Scary Rainy
70
Penculikan
71
Tawanan
72
Victims
73
Kejahatan Kartini
74
Kompensasi
75
Pengakuan Bram
76
Boo!
77
Di Kantor Polisi
78
Maya Bay
79
Kekuatan Jiwa
80
Blue Rainy
81
Membakar Hadiah Lilith
82
Dipermainkan Pewarna Rambut
83
Putri Baru Mama
84
Lamaran
85
Akhir Kisah Nayla
86
Tamu Yang Tidak Diundang
87
Innocent Nymph
88
Upaya Pemerasan
89
Bercintalah Denganku
90
Anak Yang Tak Berbudi
91
Teror Kuntilanak
92
Tama
93
Raka Yang Pilih Kasih
94
Elsa
95
Dressing Time
96
Maukah kau...
97
Divisi VII Resmi Berdiri
98
Tamu Di Tengah Malam Buta
99
Nenek Kuyang
100
Kemarahan Arka
101
Isi Hati Arka
102
Penglihatan Arka
103
Sangkala
104
Bayi Yang Malang
105
Kasus Pertama Baladewa
106
Setiap Adzan Tiba
107
Guru Gilang
108
Cara Menghancurkan Santet
109
Kisah Herdianti
110
Kecantikan Hati
111
Terbakar
112
Ular Jadi-Jadian
113
After Effect
114
Nasib Sang Pelakor
115
Gosip Tentang Mr. Jack
116
Buku Bersampul Kulit
117
Si Bucin, Raka
118
Alasan Keberadaan Divisi VII
119
Dr. Batari
120
Putri Tidur Yang Muram
121
Tertuduh
122
Ancaman Rainy
123
5000 Ekor Sapi
124
Black Belly, Raka
125
Sang Pemikat
126
Menginginkanmu
127
Batari dan Jack
128
Sejarah Liontin Kalung Batari
129
Liontin Yang Lain
130
Kasus Pembunuhan Berantai Di Masa Lalu
131
Klien Kiriman Rosa
132
Regina Yang Malang
133
Serangan Kuyang
134
Batari Bertemu Kuyang
135
Alasan Kedatangannya
136
Kunjungan Lilian
137
Membakar Rainy
138
Di Rumah Sakit
139
Si Penurut, Rainy
140
Kamar Baru Rainy
141
Mari Menua Bersama
142
Energi Spiritual
143
Tempat Yang Ditakdirkan Untukmu
144
Biro Konsultasi Paranormal
145
Hellfire
146
Warisan Terkutuk
147
Keputusan Batari
148
Sepasang Pengganggu
149
Memajukan Tanggal Pernikahan
150
Lara Untuk Arka
151
Master Of Manipulation
152
Pertanyaan Batari
153
Ibu Kandung Batari
154
Ibu Kandung Batari II
155
Kisah Bestari
156
Kisah Bestari II
157
Kisah Bestari III
158
Warga Desa VS Bestari
159
Warga Desa VS Bestari II
160
Membersihkan Nama Batari
161
Hallo, Pak Kapolsek…
162
Tipu Muslihat Rainy
163
Penjara Untuk Bestari
164
Observasi
165
Observasi II
166
Keputusan Bestari
167
Keputusan Bestari II
168
Membakar Kuyang
169
Baby, Biarkan Aku Tidur Sebentar Lagi
170
Akhir Kisah Bestari
171
Dalam Perjalanan Pulang
172
Pulang
173
Kakak Laki-Laki Untuk Rainy
174
Kakak Laki-Laki Buat Rainy II
175
Kecelakaan Lalu Lintas?
176
Dipermainkan
177
Charles
178
Bukan Aku Pencurinya
179
Siapa Charles?
180
Musuh Yang Tidak Dikenal
181
Tamu Yang Menggemaskan
182
Buku Perjanjian
183
Ikatan Pernikahan
184
Guru Gilang Memajukan Pernikahan
185
Rahasia Yang Harus Disimpan Raka
186
Raka Dan Suara Adzan
187
Kemarilah, Baby
188
Cerita Raka
189
Mimpi Buruk
190
Mimpi Buruk II
191
Mimpi Buruk III
192
Permainan Teror Iblis
193
Permainan Teror Iblis II
194
Permainan Teror Iblis III
195
Akibat Mimpi Ardi
196
Apa Yang Sudah Kau Lakukan?
197
Mayat Di Kamar Lilith
198
Air Mata Ratna
199
Permintaan Rosa
200
permintaan Rosa II
201
Pertanyaan Lara
202
Pertanyaan Lara II
203
Pasangan Baru
204
Shield
205
Liontin Untuk Rainy
206
Liontin Untuk Rainy II
207
Berubah Perangai
208
Berubah Perangai II
209
Kisah Cinta Ardi & Ratna
210
Kisah Cinta Ardi & Ratna II
211
Kisah Cinta Ardi & Ratna III
212
Tapi Kau Memang Putriku!
213
Kenalan Dengan Karakter Antagonis Yuk!!!
214
Penculikan Arka
215
Percayalah Padaku!
216
Datuk
217
Datuk II
218
Datuk III
219
Operasi Penyelamatan Arka
220
Operasi penyelamatan Arka II
221
Perkara Liontin Kalung
222
Pil Ajaib
223
Menyelinap Ke Istana Iblis
224
Menyelinap Ke Istana Iblis II
225
Menjelajahi Markas Iblis
226
Mencuri Arka
227
Teknologi Iblis
228
Dunia Datuk sanja
229
Dunia Datuk Sanja II
230
Devil's Dream Array
231
Sebuah Dunia Yang Tersembunyi
232
Sebuah Dunia Yang Tersembunyi II
233
Pintu Gerbang
234
Ungu
235
Lauri
236
Lauri II
237
Datuk Rumbun
238
Malam Bersimbah Berdarah
239
Godaan Iblis
240
Godaan Iblis II
241
Perlawanan
242
MSG Dari Neraka
243
MSG Dari Neraka II
244
Melawan Arus
245
Pertanyaan Rainy
246
Melawan Mamut
247
Melawan Mamut 2
248
Pembalasan Mawinei
249
Ketika Lauri Kehilangan Akalnya
250
Pembalasan Dendam
251
Bayi Mawinei
252
Persiapan Perang
253
Pengorbanan Mamut
254
Sang Pemusnah
255
Akhir Kisah Lauri
256
Kisah Hanyi
257
Ketika Dunia Rainy Berputar
258
Rahasia Yang Tidak Diketahui Manusia
259
Bumi Yang Berwarna Pink
260
Bumi Yang Berwarna Pink II
261
Nasib Si Kembar
262
Informasi Yang Memusingkan
263
Kekuatan Laksana Dewa
264
20 Hari Menjelang Pernikahan
265
Kecemburuan Datuk
266
Saat Melintasi Taman
267
Meet The Ancestors
268
Meet The Ancestors II
269
Jangan Panggil Aku Datuk
270
Akad Nikah
271
Linda
272
Malam Terakhir
273
Menara Kultivasi : Lantai Pertama
274
Keajaiban Tas Kosmos
275
Menantang Menara Kultivasi
276
Sudah Seharusnya
277
Malam Pertama Di Menara Kultivasi
278
Mengaktifkan Cakra
279
Mengaktifkan Cakra II
280
Apa Yang Paling Kau Takuti?
281
Apa Yang Paling Kau Takuti? II
282
Apa Yang Paling Kau Takuti? III
283
Apa Yang Paling Kau Takuti IV
284
Pil Sebesar 3 Cm
285
Ujian Lantai Terakhir
286
Kultivasi Tiada Akhir
287
Api Neraka Untuk Lilian
288
Akhir Kultivasi
289
Kembali Ke Dunia Luar
290
Menghilang
291
Ringkasan Kisah Yang Lalu
292
Penglihatan Lara
293
10 %

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!