Direktur Ke 7

"Aku hanya mencoba memberikan pada Ulak apa yang Ulak coba berikan padaku agar sepadan. Apakah Ulak tidak suka?" Tanya Rainy masih dengan senyum manis mengembang di bibirnya. Di sisinya, Raka menggelengkan kepala imajinernya dalam hati. Selama beberapa tahun berpisah, Raka nyaris lupa betapa tajamnya lidah Rainy. Mau tak mau ia merasa ngeri menunggu kapan lidah tajam itu ditujukan pada dirinya.

"Kurang ajar kau!..." Mendengar kata-kata Rainy, Adnan langsung meradang. Wajahnya mulai menghitam karena sangat marah. Ia lalu berdiri dari kursinya dan bergerak seolah hendak memukul Rainy. Namun saudara-saudaranya yang lain segera menghalanginya sementara Ardi dan Raka langsung berdiri di hadapan Rainy, untuk melindunginya dengan tubuh mereka. Membuat hati Rainy terasa hangat karena perasaan tersentuh. Ia tersenyum penuh rasa sayang memandang punggung Raka dan Ayahnya. Rainy memegang bahu keduanya dan menarik mereka untuk mundur kembali ke tempatnya. Dirinya bukan lagi gadis kecil yang lemah. Seorang Adnan tak akan bisa menyakitinya.

"Adnan, jangan begini! Mari bicara baik-baik!" Pinta Rosa, Anak kedua nenek Rainy. Setelah di bujuk beberapa kali, akhirnya Adnan kembali duduk di kursinya walau dengan wajah masih memerah karena marah.

"Ardi, Rainy, maafkanlah Adnan. Keadaan Ibu membuat kita semua kalut sehingga sulit mengendalikan emosi. Mari kita membahas persoalan ini dengan tenang ya." Ucap Rosa mencoba menengahi. Rainy memandang tantenya tersebut, mencoba membaca ekspresi wajahnya.

Rosa adalah wanita yang sangat cantik. Bahkan sekarang saat sudah berusia 50 tahun, kecantikannya masih memancar dengan indah dan alami. Kulit yang kencang terawat, wajah yang bersih dan cerah, serta tubuh yang ramping tidak sedikitpun menunjukan tanda-tanda bahwa ia telah berusia 50 tahun.

Rosa sendiri memegang posisi sebagai direktur HRD di perusahaan keluarga mereka dan cukup berhasil dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Rainy tahu bahwa Rosa adalah wanita yang lebih cerdas dan lebih penuh pertimbangan daripada kakaknya dan itu membuat Rainy cukup menaruh hormat padanya.

"Apa yang ingin Gulu sampaikan?" Tanya Rainy pada Rosa.

"Rainy, kami tahu bahwa jabatan sebagai Dirut adalah jabatan yang diserahkan Kakek kepadamu dan bukan sesuatu yang engkau rampas dari kami. Karena itu seharusnya kami tidak menyalahkanmu. Namun kau masih sangat muda. Kau juga belum pernah bekerja ataupun terlibat dengan kegiatan perusahaan, sehingga kau tidak memiliki pengetahuan apapun yang layak untukmu menempati kursi Dirut."

Hmmm... Aku bisa melihat ekor rubahmu, Gulu. Pikir Rainy dalam diamnya.

"Lalu?" Ucap Rainy, mendorong Rosa berbicara lebih jauh ketika ia untuk sesaat berhenti berbicara.

"Bagaimana kalau begini; kau bisa menempuh pendidikan bisnis yang kau butuhkan sebagai Dirut kelak. Pergilah ke luar negeri. Inggris atau Amerika adalah pilihan yang bagus. Aku bisa memperkenalkanmu pada temanku yang bekerja di London Bussiness School agar ia bisa memberikan rekomendasinya untukmu. Selama kau disana, untuk mewakilimu, kursi direktur utama akan diduduki oleh salah satu dari kami. Begitu kau berhasil menyelesaikan pendidikanmu dan siap memimpin perusahaan, kami akan mendukungnya dan menyerahkan kembali kursi dirut padamu." Bujuk Rosa panjang lebar.

Mendengar kata-kata Rosa ini, Rainy tercenung sesaat sebelum akhirnya ia bertanya,

"Jadi Gulu ingin aku pergi selama beberapa tahun, sampai kalian punya kesempatan dan cara untuk mengambil alih perusahaan sepenuhnya dari tanganku?"  Mendengarnya membuat Rosa tampak terkejut.

"Bukan itu maksudku..." Rosa mencoba menyanggah, namun Rainy mengangkat tangannya untuk menghentikannya berbicara dan berkata pelan.

"Adakah yang tahu mengapa Nini, atau Niwe, selalu bersikeras untuk mengosongkan kursi di sebelah kiri Direktur Utama dalam rapat dewan direksi?" Tanya Rainy tiba-tiba. Pertanyaan yang tampak tidak relevan itu membuat semua orang merasa bingung. Karena tak ada seorangpun yang menjawabnya, Rainy bertanya lagi,

"Tidak ada satupun dari kalian yang tahu jawabannya, namun kalian mencoba menduduki kursi Dirut?" Rainy tertawa sinis.

"Kalian pikir aku tak tahu apa-apa soal menjalankan perusahaan sebagai seorang Dirut? Mungkin kalian benar. Tapi dalam keluarga ini sesungguhnya HANYA AKULAH satu-satunya yang memiliki kemampuan untuk menjalankan perusahaan yang diwariskan oleh Kakek, karena tak satupun dari kalian memahami usaha macam apa yang sesungguhnya menjadi tulang punggung dari perusahaan keluarga ini."

"Omong kosong macam apa yang kau bicarakan?!" Geram Adnan dari kursinya.

"Rainy, bicaralah yang jelas dan jangan berputar-putar!" Perintah Rudi, anak ketiga neneknya yang sedari tadi hanya duduk diam tanpa suara.

"Bisakah kau jelaskan mengapa kursi kiri di sebelah Dirut harus selalu dikosongkan dalam rapat dewan direksi?" Tuntut Rudi.

"Kau tidak akan mengekspos keberadaanku kan?" Tanya sebuah suara menggoda yang berdenting begitu dekat di telinga Rainy.  Rainy harus memaksa dirinya untuk diam dan tidak bergerak untuk menjauhkan diri dari pemilik suara tersebut, sebagaimana instingnya memerintahkannya.

"Itu karena kursi tersebut tidak kosong." Ucap Rainy tegas.

"Damn!" Wanita yang berdiri di belakangnya mengutuk, namun ada nada geli terdengar dari suaranya. "Kau hanya akan jadi bahan tertawaan." Ejek wanita itu lagi.

"Dewan direksi kita memiliki direktur ke 7." Ucap Rainy lagi. Untuk sesaat ruangan menjadi sunyi karena tak ada satupun yang tampaknya mampu mencerna apa yang baru saja Rainy ungkapkan. Namun tak lama kemudian Rudi berkata,

"Apa kau mau bilang bahwa ada seorang Direktur tak kasat mata yang duduk di kursi kosong tersebut dalam setiap rapat dewan direksi?"

"Benar." Rainy mengangguk.

"Apa kau sudah gila?  Apa berurusan dengan pasien-pasien RSJ sudah membuatmu gila?" Ejek Adnan. Tiba-tiba sebuah lukisan besar yang berada di dinding dekat dengan kursi yang Adnan duduki jatuh ke lantai dengan suara yang sangat keras, membuat semua orang tersentak terkejut. Lalu tak lama kemudian sebuah lukisan lain yang berada di dekat Rudi juga jatuh ke lantai tanpa sebab yang jelas.

"Apa ini? Mengapa lukisan-lukisan itu jatuh?" Tanya Dandy, salah satu sepupu Rainy. Rainy hanya menarik nafas panjang. Ia sudah mempersiapkan diri untuk disangka gila dan ditertawakan, namun bila 'Dia' mau membantu, tentu saja semuanya akan jadi lebih mudah bagi Rainy.

Tak lama kemudian, sebuah guci yang berada di atas meja tepat di sebelah sofa yang Rosa duduki jatuh rebah dan berguling pelan. Awalnya ia berguling maju, kemudian ketika telah sampai di pinggir meja, guci tersebut berhenti sesaat, lalu berguling mundur ke tempatnya semula. Sekarang semua mata di ruangan tersebut membelalak terbuka.

Sementara itu setelah sampai ke tempatnya semula, guci tersebut terdiam sesaat, namun kemudian ia kembali maju menuju tepi meja. Saat sampai di tepi meja, si guci berguling pelan maju dan mundur, seolah sedang berpikir apakah ia akan maju dan menjatuhkan diri ke lantai, ataukah ia akan mundur, dan kembali ke tempatnya semula. Ia tampak tidak tahu apa yang harus ia putuskan. Lalu perlahan-lahan guci yang rebah mulai berdiri kembali. Setelah kembali tegak berdiri, guci tersebut diam tidak bergerak, seolah telah merasa nyaman dalam posisi tersebut.

Untuk beberapa saat semua orang dalam ruangan itu tidak ada yang mampu bersuara atau bahkan menarik nafas karena apa yang terjadi barusan sungguh sulit dicerna oleh akal pikiran. Setelah beberapa saat, terdengar Adnan berkata,

"Kalau kau pikir kau bisa menakuti kami dengan trik sulap seperti ini..." belum juga Adnan menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba guci tersebut kembali bergerak. Ia melompat dari atas meja dan terbang ke pangkuan Rosa. Membuat Rosa yang sangat terkejut menjerit keras dan dengan refleks melemparkan guci tersebut dari pangkuannya, sehingga guci tersebut jatuh ke lantai, berserakan menjadi ratusan keping. Namun beberapa detik setelah guci tersebut pecah berkeping-keping, tiba-tiba semua pecahannya bergerak perlahan dan mulai menyatukan diri kembali. Guci itu mengambang sekitar 10 cm di atas lantai dalam keadaan hampir menyatu, karena siapapun masih bisa melihat setiap celah dari retakan-retakannya. Lalu sesaat kemudian guci tersebut melesat dan melemparkan diri ke arah Adnan.

Menyadari dirinya menjadi objek penyerangan oleh ratusan keping pecahan tembikar secara misterius, Adnan menjerit keras karena takut namun ia tidak mampu menghindar. Ratusan kepingan guci tersebut menghantam wajahnya untuk kemudian jatuh terlempar kembali ke lantai dan akhirnya diam, tak lagi bergerak.

Rainy kembali menarik nafas panjang dan menoleh ke balik punggungnya. Di sana, wanita yang kemarin menyambutnya di pintu depan, sedang berdiri dengan senyum puas mengembang di wajahnya. Wanita itu sungguh memiliki bakat teatrikal sehingga Rainy ingin sekali bertepuk tangan untuknya. Namun melihat wajah Adnan yang sekarang dipenuhi luka gores akibat terjangan ratusan keping tembikar tak urung membuat Rainy merasa terganggu.

"Haruskan kau melukainya?" Tanyanya pelan. Si wanita hanya mengangkat bahunya sekali sambil tersenyum lebar.

Rainy kembali ke posisinya semula dimana ia disuguhi oleh pemandangan Adnan yang sedang menutupi wajahnya yang bersimbah darah, sementara tak seorangpun yang tampaknya berani bergerak dari tempat mereka duduk. Semuanya hanya memandang Adnan dengan ngeri. Di sebelah Rainy, Raka mengambil handphonenya dan menghubungi Dokter yang menjaga nenek Rainy untuk datang ke ruangan tersebut. Selalu efektif dan efisien dalam situasi apapun, Raka memang pantas memperoleh kepercayaan neneknya untuk menjadi asisten pribadinya selama bertahun-tahun ini, puji Rainy dalam hati.

Ketika pintu tiba-tiba terbuka perlahan, mayoritas penghuni ruangan tersebut kembali tersentak. Namun ketika melihat bahwa yang memasuki ruangan adalah dokter dan perawat yang mendampinginya, mereka menarik nafas lega. Dokter dan perawat tersebut kemudian mengevakuasi Adnan dari ruangan tersebut.

Setelah mereka menghilang ke balik pintu yang tertutup, suara Hendrik tiba-tiba terdengar membahana.

"Beraninya kau melukai ayahku!" Hendrik berdiri di hadapan Rainy sambil menudingkan jari telunjuknya pada wajah Rainy. Raka sontak kembali berdiri dan menutupi Rainy dengan tubuhnya. Rainy sampai harus mengintip dari balik punggung Raka untuk bisa berbicara pada Hendrik.

"Aku? Apa kau buta? Sedari tadi aku hanya duduk disini dan tidak melakukan apapun." Sanggah Rainy dingin.

"Bohong! Ini pasti trik yang sudah kau siapkan untuk mengelabui kami. Mengatakan omong kosong tentang direktur yang tidak kasat mata, menjatuhkan lukisan-lukisan, menggulingkan guci dan membuat pecahannya menyakiti ayahku; ini semua adalah ulahmu!" Hendrik bersikeras.

"Sepupu, bila kau ingin menuduhku melakukan sesuatu, sebaiknya cari dulu buktinya."

"AKU TIDAK MEMERLUKAN BUKTI KARENA AKU TAHU..." Hendrik belum menyelesaikan kalimatnya ketika sebuah pecahan  besar tembikar yang berlumuran darah tiba-tiba telah mengambang tepat di depan wajahnya. Raka yang juga berada di hadapan tembikar tersebut sampai melangkah mundur karena terkejut. Rainy menarik Raka yang hampir menabraknya untuk kembali duduk di sofa. Tanpa Raka menghalangi pandangannya, ia bisa melihat bahwa si wanita saat itu sedang berdiri di hadapan Hendrik sambil mengacungkan tembikar di tangannya ke depan wajah Hendrik, penuh aura mengancam.

"Hendrik, ucapkan salam pada direktur ketujuh kita." Ucap Rain pelan.

Copyright @FreyaCesare

Terpopuler

Comments

LovelyBread

LovelyBread

semakin seruuu

2022-07-01

1

LovelyBread

LovelyBread

Gua: mengangguk-angguk

2022-06-04

1

LovelyBread

LovelyBread

mampus lu, Adnan!

2022-06-04

2

lihat semua
Episodes
1 Penglihatan
2 Pulangnya Sang Putri Mahkota
3 Siapa Yang Lebih Merugikan?
4 Direktur Ke 7
5 Kontrak Dengan Iblis
6 Ikrar Di Atas Tanah Pekuburan
7 Ketidak puasan Adnan
8 Adnan
9 Berharap Hati Berubah Menjadi Batu
10 Pria Misterius Di Pemakaman
11 Seiris Black Forest & Segelas Lemonade
12 Cucu Atasan General Manager
13 Meet Mr. Jack
14 Kuasa Si Gadis Kecil
15 Eclair
16 Close Combat Training
17 Pria Dari Masa Lalu
18 Meet The Team: The Playboy & The Brat No. 1
19 Meet The Team: Brat Number 2
20 Meet The Team : The Psychopath
21 Muscle Barbie
22 Divisi VII
23 The Biggest Decision
24 Sang Pemilik Saham
25 Profesi Utama Keluarga
26 Pertanyaan Sang Iblis
27 The Devil Wears Alexander McQueen
28 Lunch
29 Permainan Takdir
30 Klien Pertama
31 Kisah Laura
32 Peri Rumah
33 Si Cantik, Laura Hanna
34 The Devil On The Floor
35 Mengungkapkan Rahasia Laura
36 Purnama
37 You Are Mine!
38 Malam Panas Ace
39 Akhir Kisah Laura
40 Kedatangan Musa
41 Permintaan Musa
42 Rencana Raka
43 Tim Kedua
44 Breakfast With Rainy
45 New Office
46 Tamu Yang Tersesat
47 Permintaan Arka
48 Berjanjilah Padaku
49 Pria Di Atas Ranjang Rainy
50 Love
51 Just Agree With Me
52 Aku Tak Mau Memaafkanmu
53 Rumor Dari Desa
54 Kasus Kedua
55 Wanita Di Rumah Putih
56 Ananda
57 Nayla
58 Penculikan Nayla?
59 Kartini & Ananda
60 Jocasta
61 The Truth About Ghost
62 Apa Yang Terjadi Hari Itu
63 Nayla Dimana
64 Alasan Untuk Melukai Ananda
65 Wanita-Wanita Yang Hilang
66 Lupakan
67 Little Devil's Smile
68 Play
69 Scary Rainy
70 Penculikan
71 Tawanan
72 Victims
73 Kejahatan Kartini
74 Kompensasi
75 Pengakuan Bram
76 Boo!
77 Di Kantor Polisi
78 Maya Bay
79 Kekuatan Jiwa
80 Blue Rainy
81 Membakar Hadiah Lilith
82 Dipermainkan Pewarna Rambut
83 Putri Baru Mama
84 Lamaran
85 Akhir Kisah Nayla
86 Tamu Yang Tidak Diundang
87 Innocent Nymph
88 Upaya Pemerasan
89 Bercintalah Denganku
90 Anak Yang Tak Berbudi
91 Teror Kuntilanak
92 Tama
93 Raka Yang Pilih Kasih
94 Elsa
95 Dressing Time
96 Maukah kau...
97 Divisi VII Resmi Berdiri
98 Tamu Di Tengah Malam Buta
99 Nenek Kuyang
100 Kemarahan Arka
101 Isi Hati Arka
102 Penglihatan Arka
103 Sangkala
104 Bayi Yang Malang
105 Kasus Pertama Baladewa
106 Setiap Adzan Tiba
107 Guru Gilang
108 Cara Menghancurkan Santet
109 Kisah Herdianti
110 Kecantikan Hati
111 Terbakar
112 Ular Jadi-Jadian
113 After Effect
114 Nasib Sang Pelakor
115 Gosip Tentang Mr. Jack
116 Buku Bersampul Kulit
117 Si Bucin, Raka
118 Alasan Keberadaan Divisi VII
119 Dr. Batari
120 Putri Tidur Yang Muram
121 Tertuduh
122 Ancaman Rainy
123 5000 Ekor Sapi
124 Black Belly, Raka
125 Sang Pemikat
126 Menginginkanmu
127 Batari dan Jack
128 Sejarah Liontin Kalung Batari
129 Liontin Yang Lain
130 Kasus Pembunuhan Berantai Di Masa Lalu
131 Klien Kiriman Rosa
132 Regina Yang Malang
133 Serangan Kuyang
134 Batari Bertemu Kuyang
135 Alasan Kedatangannya
136 Kunjungan Lilian
137 Membakar Rainy
138 Di Rumah Sakit
139 Si Penurut, Rainy
140 Kamar Baru Rainy
141 Mari Menua Bersama
142 Energi Spiritual
143 Tempat Yang Ditakdirkan Untukmu
144 Biro Konsultasi Paranormal
145 Hellfire
146 Warisan Terkutuk
147 Keputusan Batari
148 Sepasang Pengganggu
149 Memajukan Tanggal Pernikahan
150 Lara Untuk Arka
151 Master Of Manipulation
152 Pertanyaan Batari
153 Ibu Kandung Batari
154 Ibu Kandung Batari II
155 Kisah Bestari
156 Kisah Bestari II
157 Kisah Bestari III
158 Warga Desa VS Bestari
159 Warga Desa VS Bestari II
160 Membersihkan Nama Batari
161 Hallo, Pak Kapolsek…
162 Tipu Muslihat Rainy
163 Penjara Untuk Bestari
164 Observasi
165 Observasi II
166 Keputusan Bestari
167 Keputusan Bestari II
168 Membakar Kuyang
169 Baby, Biarkan Aku Tidur Sebentar Lagi
170 Akhir Kisah Bestari
171 Dalam Perjalanan Pulang
172 Pulang
173 Kakak Laki-Laki Untuk Rainy
174 Kakak Laki-Laki Buat Rainy II
175 Kecelakaan Lalu Lintas?
176 Dipermainkan
177 Charles
178 Bukan Aku Pencurinya
179 Siapa Charles?
180 Musuh Yang Tidak Dikenal
181 Tamu Yang Menggemaskan
182 Buku Perjanjian
183 Ikatan Pernikahan
184 Guru Gilang Memajukan Pernikahan
185 Rahasia Yang Harus Disimpan Raka
186 Raka Dan Suara Adzan
187 Kemarilah, Baby
188 Cerita Raka
189 Mimpi Buruk
190 Mimpi Buruk II
191 Mimpi Buruk III
192 Permainan Teror Iblis
193 Permainan Teror Iblis II
194 Permainan Teror Iblis III
195 Akibat Mimpi Ardi
196 Apa Yang Sudah Kau Lakukan?
197 Mayat Di Kamar Lilith
198 Air Mata Ratna
199 Permintaan Rosa
200 permintaan Rosa II
201 Pertanyaan Lara
202 Pertanyaan Lara II
203 Pasangan Baru
204 Shield
205 Liontin Untuk Rainy
206 Liontin Untuk Rainy II
207 Berubah Perangai
208 Berubah Perangai II
209 Kisah Cinta Ardi & Ratna
210 Kisah Cinta Ardi & Ratna II
211 Kisah Cinta Ardi & Ratna III
212 Tapi Kau Memang Putriku!
213 Kenalan Dengan Karakter Antagonis Yuk!!!
214 Penculikan Arka
215 Percayalah Padaku!
216 Datuk
217 Datuk II
218 Datuk III
219 Operasi Penyelamatan Arka
220 Operasi penyelamatan Arka II
221 Perkara Liontin Kalung
222 Pil Ajaib
223 Menyelinap Ke Istana Iblis
224 Menyelinap Ke Istana Iblis II
225 Menjelajahi Markas Iblis
226 Mencuri Arka
227 Teknologi Iblis
228 Dunia Datuk sanja
229 Dunia Datuk Sanja II
230 Devil's Dream Array
231 Sebuah Dunia Yang Tersembunyi
232 Sebuah Dunia Yang Tersembunyi II
233 Pintu Gerbang
234 Ungu
235 Lauri
236 Lauri II
237 Datuk Rumbun
238 Malam Bersimbah Berdarah
239 Godaan Iblis
240 Godaan Iblis II
241 Perlawanan
242 MSG Dari Neraka
243 MSG Dari Neraka II
244 Melawan Arus
245 Pertanyaan Rainy
246 Melawan Mamut
247 Melawan Mamut 2
248 Pembalasan Mawinei
249 Ketika Lauri Kehilangan Akalnya
250 Pembalasan Dendam
251 Bayi Mawinei
252 Persiapan Perang
253 Pengorbanan Mamut
254 Sang Pemusnah
255 Akhir Kisah Lauri
256 Kisah Hanyi
257 Ketika Dunia Rainy Berputar
258 Rahasia Yang Tidak Diketahui Manusia
259 Bumi Yang Berwarna Pink
260 Bumi Yang Berwarna Pink II
261 Nasib Si Kembar
262 Informasi Yang Memusingkan
263 Kekuatan Laksana Dewa
264 20 Hari Menjelang Pernikahan
265 Kecemburuan Datuk
266 Saat Melintasi Taman
267 Meet The Ancestors
268 Meet The Ancestors II
269 Jangan Panggil Aku Datuk
270 Akad Nikah
271 Linda
272 Malam Terakhir
273 Menara Kultivasi : Lantai Pertama
274 Keajaiban Tas Kosmos
275 Menantang Menara Kultivasi
276 Sudah Seharusnya
277 Malam Pertama Di Menara Kultivasi
278 Mengaktifkan Cakra
279 Mengaktifkan Cakra II
280 Apa Yang Paling Kau Takuti?
281 Apa Yang Paling Kau Takuti? II
282 Apa Yang Paling Kau Takuti? III
283 Apa Yang Paling Kau Takuti IV
284 Pil Sebesar 3 Cm
285 Ujian Lantai Terakhir
286 Kultivasi Tiada Akhir
287 Api Neraka Untuk Lilian
288 Akhir Kultivasi
289 Kembali Ke Dunia Luar
290 Menghilang
291 Ringkasan Kisah Yang Lalu
292 Penglihatan Lara
293 10 %
Episodes

Updated 293 Episodes

1
Penglihatan
2
Pulangnya Sang Putri Mahkota
3
Siapa Yang Lebih Merugikan?
4
Direktur Ke 7
5
Kontrak Dengan Iblis
6
Ikrar Di Atas Tanah Pekuburan
7
Ketidak puasan Adnan
8
Adnan
9
Berharap Hati Berubah Menjadi Batu
10
Pria Misterius Di Pemakaman
11
Seiris Black Forest & Segelas Lemonade
12
Cucu Atasan General Manager
13
Meet Mr. Jack
14
Kuasa Si Gadis Kecil
15
Eclair
16
Close Combat Training
17
Pria Dari Masa Lalu
18
Meet The Team: The Playboy & The Brat No. 1
19
Meet The Team: Brat Number 2
20
Meet The Team : The Psychopath
21
Muscle Barbie
22
Divisi VII
23
The Biggest Decision
24
Sang Pemilik Saham
25
Profesi Utama Keluarga
26
Pertanyaan Sang Iblis
27
The Devil Wears Alexander McQueen
28
Lunch
29
Permainan Takdir
30
Klien Pertama
31
Kisah Laura
32
Peri Rumah
33
Si Cantik, Laura Hanna
34
The Devil On The Floor
35
Mengungkapkan Rahasia Laura
36
Purnama
37
You Are Mine!
38
Malam Panas Ace
39
Akhir Kisah Laura
40
Kedatangan Musa
41
Permintaan Musa
42
Rencana Raka
43
Tim Kedua
44
Breakfast With Rainy
45
New Office
46
Tamu Yang Tersesat
47
Permintaan Arka
48
Berjanjilah Padaku
49
Pria Di Atas Ranjang Rainy
50
Love
51
Just Agree With Me
52
Aku Tak Mau Memaafkanmu
53
Rumor Dari Desa
54
Kasus Kedua
55
Wanita Di Rumah Putih
56
Ananda
57
Nayla
58
Penculikan Nayla?
59
Kartini & Ananda
60
Jocasta
61
The Truth About Ghost
62
Apa Yang Terjadi Hari Itu
63
Nayla Dimana
64
Alasan Untuk Melukai Ananda
65
Wanita-Wanita Yang Hilang
66
Lupakan
67
Little Devil's Smile
68
Play
69
Scary Rainy
70
Penculikan
71
Tawanan
72
Victims
73
Kejahatan Kartini
74
Kompensasi
75
Pengakuan Bram
76
Boo!
77
Di Kantor Polisi
78
Maya Bay
79
Kekuatan Jiwa
80
Blue Rainy
81
Membakar Hadiah Lilith
82
Dipermainkan Pewarna Rambut
83
Putri Baru Mama
84
Lamaran
85
Akhir Kisah Nayla
86
Tamu Yang Tidak Diundang
87
Innocent Nymph
88
Upaya Pemerasan
89
Bercintalah Denganku
90
Anak Yang Tak Berbudi
91
Teror Kuntilanak
92
Tama
93
Raka Yang Pilih Kasih
94
Elsa
95
Dressing Time
96
Maukah kau...
97
Divisi VII Resmi Berdiri
98
Tamu Di Tengah Malam Buta
99
Nenek Kuyang
100
Kemarahan Arka
101
Isi Hati Arka
102
Penglihatan Arka
103
Sangkala
104
Bayi Yang Malang
105
Kasus Pertama Baladewa
106
Setiap Adzan Tiba
107
Guru Gilang
108
Cara Menghancurkan Santet
109
Kisah Herdianti
110
Kecantikan Hati
111
Terbakar
112
Ular Jadi-Jadian
113
After Effect
114
Nasib Sang Pelakor
115
Gosip Tentang Mr. Jack
116
Buku Bersampul Kulit
117
Si Bucin, Raka
118
Alasan Keberadaan Divisi VII
119
Dr. Batari
120
Putri Tidur Yang Muram
121
Tertuduh
122
Ancaman Rainy
123
5000 Ekor Sapi
124
Black Belly, Raka
125
Sang Pemikat
126
Menginginkanmu
127
Batari dan Jack
128
Sejarah Liontin Kalung Batari
129
Liontin Yang Lain
130
Kasus Pembunuhan Berantai Di Masa Lalu
131
Klien Kiriman Rosa
132
Regina Yang Malang
133
Serangan Kuyang
134
Batari Bertemu Kuyang
135
Alasan Kedatangannya
136
Kunjungan Lilian
137
Membakar Rainy
138
Di Rumah Sakit
139
Si Penurut, Rainy
140
Kamar Baru Rainy
141
Mari Menua Bersama
142
Energi Spiritual
143
Tempat Yang Ditakdirkan Untukmu
144
Biro Konsultasi Paranormal
145
Hellfire
146
Warisan Terkutuk
147
Keputusan Batari
148
Sepasang Pengganggu
149
Memajukan Tanggal Pernikahan
150
Lara Untuk Arka
151
Master Of Manipulation
152
Pertanyaan Batari
153
Ibu Kandung Batari
154
Ibu Kandung Batari II
155
Kisah Bestari
156
Kisah Bestari II
157
Kisah Bestari III
158
Warga Desa VS Bestari
159
Warga Desa VS Bestari II
160
Membersihkan Nama Batari
161
Hallo, Pak Kapolsek…
162
Tipu Muslihat Rainy
163
Penjara Untuk Bestari
164
Observasi
165
Observasi II
166
Keputusan Bestari
167
Keputusan Bestari II
168
Membakar Kuyang
169
Baby, Biarkan Aku Tidur Sebentar Lagi
170
Akhir Kisah Bestari
171
Dalam Perjalanan Pulang
172
Pulang
173
Kakak Laki-Laki Untuk Rainy
174
Kakak Laki-Laki Buat Rainy II
175
Kecelakaan Lalu Lintas?
176
Dipermainkan
177
Charles
178
Bukan Aku Pencurinya
179
Siapa Charles?
180
Musuh Yang Tidak Dikenal
181
Tamu Yang Menggemaskan
182
Buku Perjanjian
183
Ikatan Pernikahan
184
Guru Gilang Memajukan Pernikahan
185
Rahasia Yang Harus Disimpan Raka
186
Raka Dan Suara Adzan
187
Kemarilah, Baby
188
Cerita Raka
189
Mimpi Buruk
190
Mimpi Buruk II
191
Mimpi Buruk III
192
Permainan Teror Iblis
193
Permainan Teror Iblis II
194
Permainan Teror Iblis III
195
Akibat Mimpi Ardi
196
Apa Yang Sudah Kau Lakukan?
197
Mayat Di Kamar Lilith
198
Air Mata Ratna
199
Permintaan Rosa
200
permintaan Rosa II
201
Pertanyaan Lara
202
Pertanyaan Lara II
203
Pasangan Baru
204
Shield
205
Liontin Untuk Rainy
206
Liontin Untuk Rainy II
207
Berubah Perangai
208
Berubah Perangai II
209
Kisah Cinta Ardi & Ratna
210
Kisah Cinta Ardi & Ratna II
211
Kisah Cinta Ardi & Ratna III
212
Tapi Kau Memang Putriku!
213
Kenalan Dengan Karakter Antagonis Yuk!!!
214
Penculikan Arka
215
Percayalah Padaku!
216
Datuk
217
Datuk II
218
Datuk III
219
Operasi Penyelamatan Arka
220
Operasi penyelamatan Arka II
221
Perkara Liontin Kalung
222
Pil Ajaib
223
Menyelinap Ke Istana Iblis
224
Menyelinap Ke Istana Iblis II
225
Menjelajahi Markas Iblis
226
Mencuri Arka
227
Teknologi Iblis
228
Dunia Datuk sanja
229
Dunia Datuk Sanja II
230
Devil's Dream Array
231
Sebuah Dunia Yang Tersembunyi
232
Sebuah Dunia Yang Tersembunyi II
233
Pintu Gerbang
234
Ungu
235
Lauri
236
Lauri II
237
Datuk Rumbun
238
Malam Bersimbah Berdarah
239
Godaan Iblis
240
Godaan Iblis II
241
Perlawanan
242
MSG Dari Neraka
243
MSG Dari Neraka II
244
Melawan Arus
245
Pertanyaan Rainy
246
Melawan Mamut
247
Melawan Mamut 2
248
Pembalasan Mawinei
249
Ketika Lauri Kehilangan Akalnya
250
Pembalasan Dendam
251
Bayi Mawinei
252
Persiapan Perang
253
Pengorbanan Mamut
254
Sang Pemusnah
255
Akhir Kisah Lauri
256
Kisah Hanyi
257
Ketika Dunia Rainy Berputar
258
Rahasia Yang Tidak Diketahui Manusia
259
Bumi Yang Berwarna Pink
260
Bumi Yang Berwarna Pink II
261
Nasib Si Kembar
262
Informasi Yang Memusingkan
263
Kekuatan Laksana Dewa
264
20 Hari Menjelang Pernikahan
265
Kecemburuan Datuk
266
Saat Melintasi Taman
267
Meet The Ancestors
268
Meet The Ancestors II
269
Jangan Panggil Aku Datuk
270
Akad Nikah
271
Linda
272
Malam Terakhir
273
Menara Kultivasi : Lantai Pertama
274
Keajaiban Tas Kosmos
275
Menantang Menara Kultivasi
276
Sudah Seharusnya
277
Malam Pertama Di Menara Kultivasi
278
Mengaktifkan Cakra
279
Mengaktifkan Cakra II
280
Apa Yang Paling Kau Takuti?
281
Apa Yang Paling Kau Takuti? II
282
Apa Yang Paling Kau Takuti? III
283
Apa Yang Paling Kau Takuti IV
284
Pil Sebesar 3 Cm
285
Ujian Lantai Terakhir
286
Kultivasi Tiada Akhir
287
Api Neraka Untuk Lilian
288
Akhir Kultivasi
289
Kembali Ke Dunia Luar
290
Menghilang
291
Ringkasan Kisah Yang Lalu
292
Penglihatan Lara
293
10 %

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!