AKU MAFIA BUKAN BIDADARI

AKU MAFIA BUKAN BIDADARI

Bab I : Awal Kecurigaan

Sebuah mobil melaju membelah keramaian jalan kota yang tengah padat oleh berbagai kalangan yang tengah istirahat di jam makan siang.

“Yah pasti ada yang ngomel-ngomel sepanjang tahun kalau telat lagi.” batin Velia  menghela nafas.

Ponsel Velia berdering, dengan cepat dia mengangkat telponnya.“Aku tahu, jangan ngomel mulu udah kayak emak-emak anak selusin aja” ucap Velia tanpa memberi kesempatan orang diseberang telpon untuk berbicara terlebih dahulu.

“Beberapa menit lagi aku sampai. OK! Bye bestie.” lanjut Velia yang langsung mematikan sambungan telponnya.

Dengan gerakan cepat Velia menambah laju kecepatan mobilnya. Beberapa menit kemudian akhirnya Velia sampai ke tempat yang sudah di tentukan.

Brrraaaakkkh!!!

Saat  memarkirkan mobilnya Velia  tak sengaja menabrak mobil seseorang yang juga ingin memarkirkan  mobilnya ditempat yang sama.

Seorang pria yang berada didalam mobil tersebut membuka pintu dan segera turun dari mobilnya ingin memaki penabrak tersebut.

Velia dengan santainya menurunkan kaca mobil lalu memberikan finger love kepada pria tersebut sambil berkata,“Maaf aku tak sengaja.” dengan langkah seribu Velia segera melarikan diri dan berlalu pergi begitu saja.

Sehingga membuat Pria itu tak bisa berkata-kata lagi, ia pun akhirnya bergegas mencari tampat parkir yang lain.

“Dasar wanita aneh, bukannya mengganti rugi malah membuat drama konyol.” gumamnya

“Hey, Hey siput laut akhirnya kamu muncul juga”, ucap Kinara saat melihat sahabat baiknya berjalan menuju kearahnya.

Tanpa menjawab Velia dengan nafas yang ngos-ngosan langsung duduk dihadapan Kinara dan meminum jus apel milik Kinara tanpa izin pemiliknya.

“Itu miliku!,” seru Kinara

Slurrrpp!!

Jus Apel curian tersebut langsung habis tak tersisa.

“Kau bisa pesan lagi nanti aku yang traktir,” ucap Velia.

“Tentu harus begitu, itu juga bentuk tanggung jawab sih,” jawab Kinara dengan semangat.

“Tapi kenapa kau seperti habis di kejar-kejar rentenir ?,” tanya Kinara

“Apa kau sekarang bangkrut dan akhirnya banyak utang ?,” Serbuan pertanyaan yang muncul dari isi kepala Kinara.

Velia memutar bola matanya lalu berkata. "Tidak keduanya lah,"

“Jangan-jangan kau di kejar sugar daddy.” ucap Kinara sembari menaik turunkan kedua alisnya.

“Otakmu mulai eror yah kelamaan jomblo.” jawab Velia yang membuat keduanya tertawa ria.

Tiba-tiba seorang pria yang menggunakan jaket ojek online memberikan sebuah amplop coklat dan meletakannya di atas meja mereka. “Paket!.” Hanya satu kata yang di ucapkannya.

Lalu pria tersebut bergegas pergi meninggalkan keduanya yang sedang terkejut terlebih Velia. Obrolan yang seru pun terhenti seketika.

“A. Apa ini ?, Jangan-jangan pria di parkiran tadi ingin menuntutku ?. Tapi sekilas aku melihatnya pergi juga apa masih sempat membuat hal semacam ini !,” pikir Velia.

Perasaan Velia tiba-tiba berubah jadi tak enak, jantungnya ikut berdegup dengan kencang seperti sesuatu hal yang

buruk akan terjadi padanya.

“Ve, kenapa malah bengong ? Buka dong aku kepo nih.” ucap Kinara sambil menggoyang-goyangkan lengan Velia.

Setelah menghela nafas beberapa kali Velia pun membuka amplop tersebut yang tanpa ada nama pengirim.

Velia merasa bingung dengan isi amplop yang tengah dipegangnya. Hanya beberapa lembar foto seorang bayi perempuan yang cantik dan menggemaskan dan seorang wanita yang wajahnya sengaja di blur.

“Apa ini ?, sepertinya orang itu salah mengantar barang deh,” ucap Velia.

Kinara langsung merampas selembaran foto tersebut. “Ini siapa Ve?” tanya Kinara yang masih sibuk memperhatikan foto terebut.

“Bayi ini sangat gemussh gemusshh manja, pipinya gembul kayak bakpao cantik sekali. Eeuum ada mirip-miripnya dengan Revan,” lanjut Nara yang membuat Velia terkejut.

“Ada-ada saja ucapanmu itu ,” Seru Velia.

Pelayan tiba membawa makanan yang mereka pesan, tanpa butuh waktu yang lama keduanya menghabiskan semua makanan yang tersaji di meja mereka, setelah itu Velia mengambil tasnya dan menuju kasir untuk membayar pesanan mereka tadi.

Velia lalu menarik lengan Kinara sembari berjalan keluar meninggalkan restoran itu. “Ayo kita pulang saja, aku akan mengantarmu,” ucap Velia.

“Tapi kita belum jalan-jalan Ve,” ucap Kinara sambil melangkah dengan berat.

“Lain waktu juga bisa, aku lupa ada urusan penting hari ini.!” ucap Velia yang terus berjalan.

Sesampainya di parkiran hal yang tidak diharapkan pun terjadi. “Aduh pria itu, kalau ini sudah pasti dia akan menuntutku ganti rugi,” batin Velia.

“Hey kau! ganti rugi kerusakan mobilku.” Ucap pria itu dengan datar sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Kinara yang melihat pria itu hanya membeku seperti terhipnotis karena ketampanannya.

Lain halnya dengan Velia tanpa pikir panjang lagi dia segera mengeluarkan cek yang berisi 20 juta dan memberikannya ke pria itu. “Ini aku ganti, permisi aku ada urusan penting.” ucap Velia lalu masuk kedalam mobilnya begitu juga Kinara kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

“20 juta ?. yang benar saja, dia pikir ini mobil-mobil remot apa!. Tapi sudahlah dari pada tidak sama sekali, aku juga tidak mau rugi banyak.” gerutu pria itu lalu memasukan cek tersebut kedalam sakunya.

Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Kinara.

“Udah jangan sok imut dan manis begitu mukanya Ra,”

Kinara yang sedang cemberut pun menoleh dan menatap tajam sahabatnya itu.

 “Pppffttthh. Cepatlah turun my bestie.” ucap Velia sambil menahan tawa.

Dengan berat hati Kinara turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. “Pulang sana!.” ucap Kinara menutup pagar rumahnya dengan keras namun Velia hanya tertawa kecil menanggapinya.

Ting !

Ting !

Ting!

Bunyi pesan masuk dari nomor tidak dikenal. “Siapa ini?” gumam Velia.

“Buka kado kecil yang telah ku berikan!,’’

“Kau akan menemukan peta harta karun!,’’

“Semoga kau menyukainya!,”

Velia melihat ada sebuah kotak di kursi belakang mobilnya. Dengan segera ia mengambil dan langsung membuka kotak tersebut.

Dia mendapat sebuah foto yang sama seperti tadi, hanya saja foto wanita itu tidak di blur lagi dan ada satu foto yang membuat Velia tercengang.

“Di. Dia.!” ucap Velia lalu menutu mulutnya dengan tangan. Velia mulai gemetar dengan nafas yang tak beraturan, air mata yang membendung seakan ingin terjun dengan sendirinya.

Dia kemudian mengambil semua isi kotak itu. Sebuah kertas jatuh saat Velia ingin menutup kotak tersebut.

Ada sebuah tulisan “Kau akan hancur!.”

Velia menjatuhkan wajahnya ke setir mobil, dan sesekali menghantuk-hantukkan kepalanya. Melihat ini semua membuat suasana hatinya menjadi  kacau balau.

Apakah suaminya benar-benar setia dan mencintainya sesuai ucapan yang sering di dengar dari mulut manis suaminya itu.

Butuh waktu beberapa menit untuk menetralkan kembali perasaannya. Velia mengambil ponsel dan segera menghubungi suaminya, beberapa kali mencoba akhirnya tersambung.

“Hallo sayang, maaf mengganggumu, apa lagi sibuk?,” tanya Velia dengan santai seperti biasa untuk menyembunyikan kesedihannya.

“Tidak apa-apa sayang, ada apa?,”jawab Revan dari seberang telepon.

“Eeuumm aku merindukanmu,' ucap Velia sembarang.

“Tunggu aku pulang sayang, aku juga merindukanmu!, Love You, Bye,”

“Bye, sampai bertemu di rumah.” Sambungan telepon pun terputus.

Untuk memastikan semuanya aku harus mencari tahu kebenarannya dahulu, lalu aku akan meminta penjelasan dari Revan.

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

aq mampir thor

2024-04-13

0

Hawa zaza

Hawa zaza

wah keren ceritanya kak, jika berkenan mampir juga di cerita aku ya kak, catatan hawa ☺🙏

2022-05-09

0

Nur Hayati

Nur Hayati

lanjut thor

2022-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Awal Kecurigaan
2 Bab II : Mencari Bukti Nyata
3 Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4 Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5 Bab 5 : Titik Terendah
6 Bab 6 : Dejavu
7 Bab 7 : Bangkit
8 Bab 8 : Keluarga Baru
9 Bab 9 : Terpesona
10 Bab 10 : Rahasia Luna
11 Bab 11 : Anggota Baru
12 Bab 12 : Tangan Ajaib
13 Bab 13 : Bertemu masa lalu
14 Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15 Bab 15 : Bos Cantik
16 Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17 Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18 Bab 18 : Jadi Target
19 Bab 19 : Melarikan Diri
20 Bab 20 : Pulang
21 Bab 21 : Mangsa Kabur
22 Bab 22 : Menemukan Target
23 Bab 23 : Mata Nakal
24 Bab 24 : Pergi mendadak
25 Bab 25 : Tiga Bidadari
26 Bab 26 : Merindukannya
27 Bab 26 : Merindukannya
28 Bab 26 : Merindukannya
29 Bab 27 : Gagal Pulang
30 Bab 28 : Menggali Informasi
31 Bab 29 : Istirahat
32 Bab 30 : Kejutan
33 Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34 Bab 32 : FlashBack
35 Bab 33 : Mencari Revan
36 Bab 34 : Serpihan Hati
37 Bab 35 : Pelampiasan
38 Bab 36 : Keputusan Revan
39 Bab 37 : Kerja Sama
40 Bab 38 : Tebar Pesona
41 Bab 39 : Penguntit Handal
42 Bab 40 : Serangan Mendadak
43 Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44 Bab 42 : Meloloskan Diri
45 Bab 43 : Senjata makan Tuan
46 Bab 44 : Kekasih Revan?
47 Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48 Bab 46 : Keluarga Velia
49 Bab 47 : Keluarga Devil
50 Bab 48 : Tidur bersama
51 Bab 49 : Mabuk susu
52 Bab 50 : Rencana Velia
53 Bab 51 : Modus David
54 Bab 52 : Persiapan pesta
55 Bab 53 : Sama-sama Gila
56 Bab 54 : Kalah Telak
57 Bab 55 : Calon untuk David
58 Bab 56 : Kesepakatan
59 Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60 Bab 58 : Malam Indah
61 Bab 59 : Jodoh orang
62 Bab 60 : Restu
63 Bab 61 : Rumah Tangga
64 Bab 62 : Rencana Awal
65 Bab 63 : Karena Alarm
66 Bab 64 : Mencari Kunci
67 Bab 65 : Makanan Favorit
68 Bab 66 : Liburan Singkat
69 Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70 Bab 68 : Kotak Misteri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab I : Awal Kecurigaan
2
Bab II : Mencari Bukti Nyata
3
Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4
Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5
Bab 5 : Titik Terendah
6
Bab 6 : Dejavu
7
Bab 7 : Bangkit
8
Bab 8 : Keluarga Baru
9
Bab 9 : Terpesona
10
Bab 10 : Rahasia Luna
11
Bab 11 : Anggota Baru
12
Bab 12 : Tangan Ajaib
13
Bab 13 : Bertemu masa lalu
14
Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15
Bab 15 : Bos Cantik
16
Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17
Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18
Bab 18 : Jadi Target
19
Bab 19 : Melarikan Diri
20
Bab 20 : Pulang
21
Bab 21 : Mangsa Kabur
22
Bab 22 : Menemukan Target
23
Bab 23 : Mata Nakal
24
Bab 24 : Pergi mendadak
25
Bab 25 : Tiga Bidadari
26
Bab 26 : Merindukannya
27
Bab 26 : Merindukannya
28
Bab 26 : Merindukannya
29
Bab 27 : Gagal Pulang
30
Bab 28 : Menggali Informasi
31
Bab 29 : Istirahat
32
Bab 30 : Kejutan
33
Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34
Bab 32 : FlashBack
35
Bab 33 : Mencari Revan
36
Bab 34 : Serpihan Hati
37
Bab 35 : Pelampiasan
38
Bab 36 : Keputusan Revan
39
Bab 37 : Kerja Sama
40
Bab 38 : Tebar Pesona
41
Bab 39 : Penguntit Handal
42
Bab 40 : Serangan Mendadak
43
Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44
Bab 42 : Meloloskan Diri
45
Bab 43 : Senjata makan Tuan
46
Bab 44 : Kekasih Revan?
47
Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48
Bab 46 : Keluarga Velia
49
Bab 47 : Keluarga Devil
50
Bab 48 : Tidur bersama
51
Bab 49 : Mabuk susu
52
Bab 50 : Rencana Velia
53
Bab 51 : Modus David
54
Bab 52 : Persiapan pesta
55
Bab 53 : Sama-sama Gila
56
Bab 54 : Kalah Telak
57
Bab 55 : Calon untuk David
58
Bab 56 : Kesepakatan
59
Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60
Bab 58 : Malam Indah
61
Bab 59 : Jodoh orang
62
Bab 60 : Restu
63
Bab 61 : Rumah Tangga
64
Bab 62 : Rencana Awal
65
Bab 63 : Karena Alarm
66
Bab 64 : Mencari Kunci
67
Bab 65 : Makanan Favorit
68
Bab 66 : Liburan Singkat
69
Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70
Bab 68 : Kotak Misteri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!