AKU MAFIA BUKAN BIDADARI
Sebuah mobil melaju membelah keramaian jalan kota yang tengah padat oleh berbagai kalangan yang tengah istirahat di jam makan siang.
“Yah pasti ada yang ngomel-ngomel sepanjang tahun kalau telat lagi.” batin Velia menghela nafas.
Ponsel Velia berdering, dengan cepat dia mengangkat telponnya.“Aku tahu, jangan ngomel mulu udah kayak emak-emak anak selusin aja” ucap Velia tanpa memberi kesempatan orang diseberang telpon untuk berbicara terlebih dahulu.
“Beberapa menit lagi aku sampai. OK! Bye bestie.” lanjut Velia yang langsung mematikan sambungan telponnya.
Dengan gerakan cepat Velia menambah laju kecepatan mobilnya. Beberapa menit kemudian akhirnya Velia sampai ke tempat yang sudah di tentukan.
Brrraaaakkkh!!!
Saat memarkirkan mobilnya Velia tak sengaja menabrak mobil seseorang yang juga ingin memarkirkan mobilnya ditempat yang sama.
Seorang pria yang berada didalam mobil tersebut membuka pintu dan segera turun dari mobilnya ingin memaki penabrak tersebut.
Velia dengan santainya menurunkan kaca mobil lalu memberikan finger love kepada pria tersebut sambil berkata,“Maaf aku tak sengaja.” dengan langkah seribu Velia segera melarikan diri dan berlalu pergi begitu saja.
Sehingga membuat Pria itu tak bisa berkata-kata lagi, ia pun akhirnya bergegas mencari tampat parkir yang lain.
“Dasar wanita aneh, bukannya mengganti rugi malah membuat drama konyol.” gumamnya
“Hey, Hey siput laut akhirnya kamu muncul juga”, ucap Kinara saat melihat sahabat baiknya berjalan menuju kearahnya.
Tanpa menjawab Velia dengan nafas yang ngos-ngosan langsung duduk dihadapan Kinara dan meminum jus apel milik Kinara tanpa izin pemiliknya.
“Itu miliku!,” seru Kinara
Slurrrpp!!
Jus Apel curian tersebut langsung habis tak tersisa.
“Kau bisa pesan lagi nanti aku yang traktir,” ucap Velia.
“Tentu harus begitu, itu juga bentuk tanggung jawab sih,” jawab Kinara dengan semangat.
“Tapi kenapa kau seperti habis di kejar-kejar rentenir ?,” tanya Kinara
“Apa kau sekarang bangkrut dan akhirnya banyak utang ?,” Serbuan pertanyaan yang muncul dari isi kepala Kinara.
Velia memutar bola matanya lalu berkata. "Tidak keduanya lah,"
“Jangan-jangan kau di kejar sugar daddy.” ucap Kinara sembari menaik turunkan kedua alisnya.
“Otakmu mulai eror yah kelamaan jomblo.” jawab Velia yang membuat keduanya tertawa ria.
Tiba-tiba seorang pria yang menggunakan jaket ojek online memberikan sebuah amplop coklat dan meletakannya di atas meja mereka. “Paket!.” Hanya satu kata yang di ucapkannya.
Lalu pria tersebut bergegas pergi meninggalkan keduanya yang sedang terkejut terlebih Velia. Obrolan yang seru pun terhenti seketika.
“A. Apa ini ?, Jangan-jangan pria di parkiran tadi ingin menuntutku ?. Tapi sekilas aku melihatnya pergi juga apa masih sempat membuat hal semacam ini !,” pikir Velia.
Perasaan Velia tiba-tiba berubah jadi tak enak, jantungnya ikut berdegup dengan kencang seperti sesuatu hal yang
buruk akan terjadi padanya.
“Ve, kenapa malah bengong ? Buka dong aku kepo nih.” ucap Kinara sambil menggoyang-goyangkan lengan Velia.
Setelah menghela nafas beberapa kali Velia pun membuka amplop tersebut yang tanpa ada nama pengirim.
Velia merasa bingung dengan isi amplop yang tengah dipegangnya. Hanya beberapa lembar foto seorang bayi perempuan yang cantik dan menggemaskan dan seorang wanita yang wajahnya sengaja di blur.
“Apa ini ?, sepertinya orang itu salah mengantar barang deh,” ucap Velia.
Kinara langsung merampas selembaran foto tersebut. “Ini siapa Ve?” tanya Kinara yang masih sibuk memperhatikan foto terebut.
“Bayi ini sangat gemussh gemusshh manja, pipinya gembul kayak bakpao cantik sekali. Eeuum ada mirip-miripnya dengan Revan,” lanjut Nara yang membuat Velia terkejut.
“Ada-ada saja ucapanmu itu ,” Seru Velia.
Pelayan tiba membawa makanan yang mereka pesan, tanpa butuh waktu yang lama keduanya menghabiskan semua makanan yang tersaji di meja mereka, setelah itu Velia mengambil tasnya dan menuju kasir untuk membayar pesanan mereka tadi.
Velia lalu menarik lengan Kinara sembari berjalan keluar meninggalkan restoran itu. “Ayo kita pulang saja, aku akan mengantarmu,” ucap Velia.
“Tapi kita belum jalan-jalan Ve,” ucap Kinara sambil melangkah dengan berat.
“Lain waktu juga bisa, aku lupa ada urusan penting hari ini.!” ucap Velia yang terus berjalan.
Sesampainya di parkiran hal yang tidak diharapkan pun terjadi. “Aduh pria itu, kalau ini sudah pasti dia akan menuntutku ganti rugi,” batin Velia.
“Hey kau! ganti rugi kerusakan mobilku.” Ucap pria itu dengan datar sembari memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. Kinara yang melihat pria itu hanya membeku seperti terhipnotis karena ketampanannya.
Lain halnya dengan Velia tanpa pikir panjang lagi dia segera mengeluarkan cek yang berisi 20 juta dan memberikannya ke pria itu. “Ini aku ganti, permisi aku ada urusan penting.” ucap Velia lalu masuk kedalam mobilnya begitu juga Kinara kemudian pergi meninggalkan tempat itu.
“20 juta ?. yang benar saja, dia pikir ini mobil-mobil remot apa!. Tapi sudahlah dari pada tidak sama sekali, aku juga tidak mau rugi banyak.” gerutu pria itu lalu memasukan cek tersebut kedalam sakunya.
Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Kinara.
“Udah jangan sok imut dan manis begitu mukanya Ra,”
Kinara yang sedang cemberut pun menoleh dan menatap tajam sahabatnya itu.
“Pppffttthh. Cepatlah turun my bestie.” ucap Velia sambil menahan tawa.
Dengan berat hati Kinara turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. “Pulang sana!.” ucap Kinara menutup pagar rumahnya dengan keras namun Velia hanya tertawa kecil menanggapinya.
Ting !
Ting !
Ting!
Bunyi pesan masuk dari nomor tidak dikenal. “Siapa ini?” gumam Velia.
“Buka kado kecil yang telah ku berikan!,’’
“Kau akan menemukan peta harta karun!,’’
“Semoga kau menyukainya!,”
Velia melihat ada sebuah kotak di kursi belakang mobilnya. Dengan segera ia mengambil dan langsung membuka kotak tersebut.
Dia mendapat sebuah foto yang sama seperti tadi, hanya saja foto wanita itu tidak di blur lagi dan ada satu foto yang membuat Velia tercengang.
“Di. Dia.!” ucap Velia lalu menutu mulutnya dengan tangan. Velia mulai gemetar dengan nafas yang tak beraturan, air mata yang membendung seakan ingin terjun dengan sendirinya.
Dia kemudian mengambil semua isi kotak itu. Sebuah kertas jatuh saat Velia ingin menutup kotak tersebut.
Ada sebuah tulisan “Kau akan hancur!.”
Velia menjatuhkan wajahnya ke setir mobil, dan sesekali menghantuk-hantukkan kepalanya. Melihat ini semua membuat suasana hatinya menjadi kacau balau.
Apakah suaminya benar-benar setia dan mencintainya sesuai ucapan yang sering di dengar dari mulut manis suaminya itu.
Butuh waktu beberapa menit untuk menetralkan kembali perasaannya. Velia mengambil ponsel dan segera menghubungi suaminya, beberapa kali mencoba akhirnya tersambung.
“Hallo sayang, maaf mengganggumu, apa lagi sibuk?,” tanya Velia dengan santai seperti biasa untuk menyembunyikan kesedihannya.
“Tidak apa-apa sayang, ada apa?,”jawab Revan dari seberang telepon.
“Eeuumm aku merindukanmu,' ucap Velia sembarang.
“Tunggu aku pulang sayang, aku juga merindukanmu!, Love You, Bye,”
“Bye, sampai bertemu di rumah.” Sambungan telepon pun terputus.
Untuk memastikan semuanya aku harus mencari tahu kebenarannya dahulu, lalu aku akan meminta penjelasan dari Revan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
2024-04-13
0
Hawa zaza
wah keren ceritanya kak, jika berkenan mampir juga di cerita aku ya kak, catatan hawa ☺🙏
2022-05-09
0
Nur Hayati
lanjut thor
2022-04-13
0