Bab 8 : Keluarga Baru

"Bagaimana ini? kalau Tristan tahu aku membuat masalah habislah aku!" ucap Tania menggigit ujung jarinya sembari mondar-mandir di dalam kamar.

*Ddrrttz

Ddrrttz

Ddrrttz*

Ponsel Tania bergetar ada panggilan masuk. Dengan ragu Tania menjawab teleponnya.

"Ha. Halo!," ucap Tania dengan terbata.

"*Apa kabar Tania!?, kenapa tidak memberi kabar beberapa bulan ini?," tanya seseorang dari seberang telepon.

"Oh aku baik-baik saja, maaf tidak memberi kabar aku sibuk menikmati liburanku," kata Tania.

Ooeek

Ooeek

Terdengar suara tangisan anak Tania.

"Kau dimana sekarang? kenapa ada suara tangisan bayi di situ?,"

"Oh aku lagi di rumah teman sekarang, dia punya anak bayi yang lucu sekali! sudah dulu yah aku sibuk. Bye!," ucap Tania.

"Bye. Aku akan mengunjungi mu nanti!."

Sambungan telepon pun terputus.

Tania meletakan ponselnya lalu mengurus bayi nya yang sedang rewel karena sehabis imunisasi tadi.

"Aku akan membuat perhitungan lagi dengan mu Velia bahkan kali ini seluruh keluarga mu akan merasakan akibatnya!." gerutu Tania dalam hati.

Haattcchii

Haattcchii

"Apa kau sedang flu?," tanya Luna.

"Tidak!, aku sangat sehat sekarang lagi pula tubuh ku takut sakit nanti ada yang marah-marah lagi!," ucap Velia menatap sinis ke arah David.

David membalas Velia dengan tatapan tajam.

Luna yang melihatnya hanya bisa menepuk jidat. "Mereka ini apa tidak bisa akur sebentar saja! pusing jadi pawang mereka!," batin Luna.

"Kenapa menatap ku seperti itu?," ketus Velia.

"Kau yang mulai duluan," balas David tidak terima.

"Kau!," Velia menunjuk David.

"Kau wanita dekil dari jalanan!," seru David.

"Kau dokter kejam!," teriak Velia sembari bangun dari duduk.

David ikut berdiri. Belum sempat berbicara Luna memukul meja makan dengan keras.

Braakk!!!

David dan Velia terlonjak kaget.

"Cukup kalian berdua!! apa kalian tidak bisa akur sebentar saja, kalian membuat selera makan ku hilang!!," bentak Luna.

Velia dan David terdiam. Ternyata Luna bisa marah juga ke mereka.

"Apa mau aku nikah kan saja kalian berdua hah !!??," lanjut Luna.

David dan Velia serempak menggelengkan kepala.

"Aku ingin pulang saja ke negara A," ucap Velia.

"Pulang saja sana! kau merepotkan ku terus!," ucap David ketus.

Luna memijit pelipisnya sembari berkata. "Terserah kalian deh! hancurin rumah ini juga sekalian aku tidak perduli.

Luna berencana pindah menuju ruang keluarga. Ketika hendak melangkah Luna terkejut melihat Mom dan Daddy nya duduk di sofa sambil makan cemilan.

"Mom! Dad!," seru Luna.

David dan Velia yang mendengar Luna ikut menoleh.

"Apa yang Mommy dan Daddy lakukan di situ?," David mengernyitkan dahinya.

"Kami sedang menonton adegan komedi romantis secara Live Streaming!," jawab Jordan sambil memasukan cemilan ke dalam mulutnya.

"Ayo lanjutkan!," perintah Elleana.

Luna pun ikut duduk di samping Mommy nya lalu berbisik. "Mom aku lebih memilih membunuh musuh sekampung sendiri dari pada mengurus mereka berdua. Aku nyerah Mom!,"

"Ayo lanjutkan! kenapa berhenti?," seru Luna membuat keduanya justru saling membuang muka.

"Sudah- sudah ayo berkumpul dulu sini," ajak Elleana.

Mereka duduk bersama di sofa ruang keluarga.

Keheningan membuat suasana jadi tegang.

Perasaan David jadi tidak enak. "Apa jangan-jangan betul mereka mau menikahkan aku dengan si dekil itu?," pikirnya.

"Ve apa kamu mau tinggal di sini?," tanya Elleana

"Aku ingin pulang saja Nyonya, orang tua ku pasti khawatir!," ucap Velia.

"Kami sudah bertemu dengan orang tua mu Ve dan mereka mengizinkan kamu tinggal di sini sementara waktu bahkan beberapa tahun ke depan atau selamanya tidak masalah.

Kau bisa pulang ke sana kapan pun dan kembali ke sini kapan pun kamu mau," ucap Elleana membuat perasaan David semakin tidak enak.

"Kau sudah kami anggap seperti bagian keluarga kami," lanjut Elleana.

Velia tercengang mendengar penuturan Elleana. Berbeda dengan David yang merasa tidak terima.

"Mom apa maksud semua ini? aku tidak terima dengan perjodohan ini!," seru David lalu bangun dari duduknya.

Ppufftth!

Jordan, Elleana dan Luna serempak menutup mulut mereka menahan tawa.

Velia menatap ke arah David lalu berkata. "Konyol."

"Hey Anak Nakal, pikiran mu terlalu jauh mainnya!," ucap Jordan lalu tertawa.

David menjadi salah tingkah. Dia tersenyum kaku lalu duduk kembali. "Kau benar Dad!," batin David.

"Jadi sekarang aku seperti anak angkat begitu?," tanya Velia.

"Bisa di bilang begitu, jadi sekarang panggil kami Mommy dan Daddy sama seperti David juga Luna." jawab Elleana.

"Aku punya adik baru!," seru Luna.

"Aku punya kakak juga!," ucap Velia lalu memeluk Luna.

"Kak Luna!," ucap Velia lalu melepaskan pelukannya.

"Jadi Mom pergi untuk ini?," tanya Luna yang di balas anggukkan oleh Elleana.

Velia menoleh ke arah David.

"Kak David!," ucap Velia dengan nada manja yang di buat-buat. David merinding mendengarnya.

"Kakak David!," ucap Velia sekali lagi.

David bangun dari duduknya lalu beranjak pergi.

"Kak David mau kemana?," seru Velia.

"Jalan-jalan!!," balas David sembari terus berjalan.

"Kakak David aku ikut!," Velia menyusul langkah David.

David menghela nafas panjang.

"Dasar pengganggu!." gerutu David

Luna pun menyusul mereka berdua.

"Aku ikut juga.!" seru Luna.

Mereka bertiga memasuki mobil David.

Luna dan Velia duduk di kursi belakang kali ini David yang membawa mobil.

"Ayo jalan pak sopir!!." perintah Velia.

David memutar bola mata nya.

Mobil mereka melaju meninggalkan rumah yang bak istana itu.

"Kita mau kemana?," tanya David.

"Kita ke klinik kecantikan saja!, sudah lama aku tidak perawatan nanti ada yang mengataiku dekil terus!," sungut Velia.

"Baiklah adik baru!," balas David lalu sedikit menambah kecepatan.

"Aku ikut saja!," ucap Luna yang tidak ingin menambah gaduh suasana.

David memutar musik pop sepanjang perjalanan membuat Velia mengantuk dan akhirnya tertidur.

Luna sesekali menoleh ke belakang, ia merasa ada seseorang yang mengikuti mereka.

"David waspada!," kata Luna.

"Iya kak aku tahu, aku menyadari keberadaan mereka sedari tadi untuk saat ini kita tetap tenang selama belum ada perlawanan dari mereka terlebih dahulu," balas David.

"Kau benar, ada Velia juga sedang bersama kita!," ucap Luna.

"Apa mobil mu ada senjata yang bisa di gunakan?," lanjut Luna.

"Tentu saja kak aku selalu siap, tapi sialnya mobil ini bukan anti peluru jadi hati-hati!," ucap David sembari memperhatikan spion.

Mendengar perkataan David, Luna menurunkan tubuhnya agar kepalanya tidak terkena tembakan. Dia juga meletakan kepala Velia yang sedang tertidur ke pangkuannya.

Beruntung musuh nya tidak ada pergerakan sampai di klinik kecantikan yang Velia inginkan.

"Untung saja mereka tidak mengikuti kita sampai di sini!," ucap Luna.

David pun bernafas lega lalu membangunkan Velia yang tertidur pulas.

Terpopuler

Comments

Pramita K

Pramita K

🤣🤣🤣🤣

2022-04-16

0

Aisha Humaira

Aisha Humaira

pembalasan untuk kejahatan si Tania jgn kek ikan terbang ya thor. jahat banget bayar org perkosa gt. mauku biar dia diaperlakukan sama bahkan lebih! apalagi dia pelakor.

awasss aja author buat si Tania ini enak2. tak santet online ntar!

2022-03-30

5

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Awal Kecurigaan
2 Bab II : Mencari Bukti Nyata
3 Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4 Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5 Bab 5 : Titik Terendah
6 Bab 6 : Dejavu
7 Bab 7 : Bangkit
8 Bab 8 : Keluarga Baru
9 Bab 9 : Terpesona
10 Bab 10 : Rahasia Luna
11 Bab 11 : Anggota Baru
12 Bab 12 : Tangan Ajaib
13 Bab 13 : Bertemu masa lalu
14 Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15 Bab 15 : Bos Cantik
16 Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17 Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18 Bab 18 : Jadi Target
19 Bab 19 : Melarikan Diri
20 Bab 20 : Pulang
21 Bab 21 : Mangsa Kabur
22 Bab 22 : Menemukan Target
23 Bab 23 : Mata Nakal
24 Bab 24 : Pergi mendadak
25 Bab 25 : Tiga Bidadari
26 Bab 26 : Merindukannya
27 Bab 26 : Merindukannya
28 Bab 26 : Merindukannya
29 Bab 27 : Gagal Pulang
30 Bab 28 : Menggali Informasi
31 Bab 29 : Istirahat
32 Bab 30 : Kejutan
33 Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34 Bab 32 : FlashBack
35 Bab 33 : Mencari Revan
36 Bab 34 : Serpihan Hati
37 Bab 35 : Pelampiasan
38 Bab 36 : Keputusan Revan
39 Bab 37 : Kerja Sama
40 Bab 38 : Tebar Pesona
41 Bab 39 : Penguntit Handal
42 Bab 40 : Serangan Mendadak
43 Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44 Bab 42 : Meloloskan Diri
45 Bab 43 : Senjata makan Tuan
46 Bab 44 : Kekasih Revan?
47 Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48 Bab 46 : Keluarga Velia
49 Bab 47 : Keluarga Devil
50 Bab 48 : Tidur bersama
51 Bab 49 : Mabuk susu
52 Bab 50 : Rencana Velia
53 Bab 51 : Modus David
54 Bab 52 : Persiapan pesta
55 Bab 53 : Sama-sama Gila
56 Bab 54 : Kalah Telak
57 Bab 55 : Calon untuk David
58 Bab 56 : Kesepakatan
59 Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60 Bab 58 : Malam Indah
61 Bab 59 : Jodoh orang
62 Bab 60 : Restu
63 Bab 61 : Rumah Tangga
64 Bab 62 : Rencana Awal
65 Bab 63 : Karena Alarm
66 Bab 64 : Mencari Kunci
67 Bab 65 : Makanan Favorit
68 Bab 66 : Liburan Singkat
69 Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70 Bab 68 : Kotak Misteri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab I : Awal Kecurigaan
2
Bab II : Mencari Bukti Nyata
3
Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4
Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5
Bab 5 : Titik Terendah
6
Bab 6 : Dejavu
7
Bab 7 : Bangkit
8
Bab 8 : Keluarga Baru
9
Bab 9 : Terpesona
10
Bab 10 : Rahasia Luna
11
Bab 11 : Anggota Baru
12
Bab 12 : Tangan Ajaib
13
Bab 13 : Bertemu masa lalu
14
Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15
Bab 15 : Bos Cantik
16
Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17
Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18
Bab 18 : Jadi Target
19
Bab 19 : Melarikan Diri
20
Bab 20 : Pulang
21
Bab 21 : Mangsa Kabur
22
Bab 22 : Menemukan Target
23
Bab 23 : Mata Nakal
24
Bab 24 : Pergi mendadak
25
Bab 25 : Tiga Bidadari
26
Bab 26 : Merindukannya
27
Bab 26 : Merindukannya
28
Bab 26 : Merindukannya
29
Bab 27 : Gagal Pulang
30
Bab 28 : Menggali Informasi
31
Bab 29 : Istirahat
32
Bab 30 : Kejutan
33
Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34
Bab 32 : FlashBack
35
Bab 33 : Mencari Revan
36
Bab 34 : Serpihan Hati
37
Bab 35 : Pelampiasan
38
Bab 36 : Keputusan Revan
39
Bab 37 : Kerja Sama
40
Bab 38 : Tebar Pesona
41
Bab 39 : Penguntit Handal
42
Bab 40 : Serangan Mendadak
43
Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44
Bab 42 : Meloloskan Diri
45
Bab 43 : Senjata makan Tuan
46
Bab 44 : Kekasih Revan?
47
Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48
Bab 46 : Keluarga Velia
49
Bab 47 : Keluarga Devil
50
Bab 48 : Tidur bersama
51
Bab 49 : Mabuk susu
52
Bab 50 : Rencana Velia
53
Bab 51 : Modus David
54
Bab 52 : Persiapan pesta
55
Bab 53 : Sama-sama Gila
56
Bab 54 : Kalah Telak
57
Bab 55 : Calon untuk David
58
Bab 56 : Kesepakatan
59
Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60
Bab 58 : Malam Indah
61
Bab 59 : Jodoh orang
62
Bab 60 : Restu
63
Bab 61 : Rumah Tangga
64
Bab 62 : Rencana Awal
65
Bab 63 : Karena Alarm
66
Bab 64 : Mencari Kunci
67
Bab 65 : Makanan Favorit
68
Bab 66 : Liburan Singkat
69
Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70
Bab 68 : Kotak Misteri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!