Bab 9 : Terpesona

Di sebuah klinik kecantikan mewah di pusat kota. Terlihat Luna dan Velia keluar dari klinik itu dengan wajah yang lebih segar dengan senyuman yang merekah.

Sedangkan David tetap berada di dalam mobil untuk berjaga-jaga jika ada situasi mendesak.

Sebenarnya David juga ingin ikut Luna dan Velia masuk tapi tidak di izinkan Luna.

"Memang aku ini sangat peka, sudah aku duga aku akan jadi apa hari ini." batin David sembari menghela nafas.

Luna dan Velia membuka pintu lalu masuk ke dalam mobil. "Ayo kita lanjut ke salon lagi aku ingin potong rambut yang menyebalkan ini!," ucap Velia.

"Tidak ada masalah dengan rambut mu? apa yang menyebalkan dari rambut itu?," kata Luna.

"Aku jadi tidak suka dengan rambut ini!, mantan suami ku selalu memuji bahkan membelai rambutku cihh!," ucap Velia.

"katanya sayang rambutmu sangat indah seperti itu aku sangat menyukainya! bla bla bla, jadi aku mau potong pendek rambut yang hampir seperti Rapunzel ini." lanjutnya.

"Cie cie yang belum move on?," sela David.

"Tidak semudah itu Ferguso!," balas Velia.

"Aku David bukan Ferguso!!," bantah David.

"Tapi bagiku mudah saja, hari ini putus besok aku bahagia justru merasa bebas bisa cari lagi!," lanjut David.

"Pasti mudah karena kamu nggak pake hati tapi pake lambung," ketus Velia.

"Pake lambung?? bukannya pake hati??," heran David.

"Iya pake lambung! kalau lapar baru bucin kalau udah kenyang ya udah di biarkan gitu aja apa lagi kalau udah di cerna!!, hmm welcome toilet!," jelas Velia.

"Kalau pake hati kayaknya terlalu mewah untuk mu!," lanjut Velia.

"Mulai lagi deh!." batin Luna sembari menggelengkan kepala.

"Enak aja kamu bilang gitu!," David menaikan nada suaranya.

"Enak dong, buktinya aku bisa ngomong!," ucap Velia.

"Heeeyy duo bar bar cukup yah ributnya, nanti lagi di lanjut!, kita ke salon dulu terus cari makan!," seru Luna.

"Jangan bikin aku tambah lapar! gara-gara kalian berdua tadi pagi aku jadi tidak bisa menikmati sarapanku! mau aku makan kalian saja!," bentak Luna.

David terdiam tapi tidak dengan Velia. Dia justru tertawa terbahak-bahak.

"Ayo pak sopir jalan!," perintah Velia.

"Baik adik pungut!," balas David lalu melajukan mobilnya.

"Adik pungut??," tanya David.

"Iya memang kau di pungut di jalan sama Mom!," kata David.

Velia terdiam sesaat. "Iya juga sih!," ucap Velia sembari menganggukkan kepala.

"Sudahlah David kau mengalah saja!, aku butuh ketenangan," ucap Luna.

"Memang cowok selalu salah sih!," balas David sembari memutar bola malas.

Kurang lebih lima belas menit perjalanan mereka tiba di sebuah salon yang cukup besar dengan desain klasik.

"Kak David yang bayar yah kali ini!, tadi kak Luna di klinik sekarang kakak yang bayarin salon nya!," bujuk Velia lalu mengulurkan tangannya.

"Mana?," lanjut Velia.

David dengan patuh mengikuti permintaan adik baru nya ini. David membuka dompet dan mengambil black card miliknya.

"Ini ambil dasar begal cantik!," ucap David sembari memberikan black card ke Velia.

"Thank you kakak ku!," balas Velia sembari memberi cium jauh.

Velia dengan semangat turun dari mobil di susul Luna.

"Kau tunggu di sini! mereka masih mengikuti kita! aku akan menghubungi markas untuk membawa pasukan!," ucap Luna sebelum ikut masuk bersama Velia.

"Iya," balas David datar.

Para wanita cantik itu pun masuk ke dalam salon. Sedangkan David memeriksa kelengkapan senjata nya. "Aman!," gumamnya.

*Ddrrttz

Ddrrttz

Ddrrttz*

Ponsel David berdering ada panggilan masuk dari nomor tidak dikenal.

David menjawab telepon itu dengan ragu.

''Iya saya David, ada apa?,"

''Aku lagi tidak ingin bekerja ada urusan keluarga. Di rumah sakit itu bukan hanya aku dokter nya, untuk apa gunanya aku mempekerjakan kalian hah??," bentak David.

''Ada untungnya juga aku jadi pemilik rumah sakit bisa libur sesuka hati!," pikir David.

Tiba-tiba ponsel David bergetar kembali.

Dengan cepat David mengangkat panggilan telpon itu dengan menggunakan pengeras suara.

''Ada apa lagi?? sudah aku bilang hari ini aku sibuk!!," hardik David.

"Sibuk?? aku melihatmu duduk santai di dalam mobil," jawab seorang pria dari seberang telepon.

David terdiam sesat. "Siapa kau??!!," seru David.

"Aku adalah maut keluarga Smith!," ucap pria misterius itu.

"Jangan coba-coba mengusik keluargaku!, aku yang akan menjadi maut mu lebih dulu!," ancam David.

"Sudahlah, aku tidak butuh omongan darimu! tunggu saja hadiah kecil ku!,” ucap pria misterius itu lalu memutuskan sambungan telepon.

"Ah sial!," gerutu David sembari memukul setir mobil. Ia lalu keluar mobil untuk menghirup udara segar. Terdengar suara teriakan memanggil nama nya.

"KAK DAVIIDD!!.'' teriak Velia. Semua mata akhirnya tertuju kepada David.

''Astaga apa-apaan dia ini!," gumam David lalu menutup wajah nya dengan kedua tangan.

David tertegun melihat penampilan baru Luna dan Velia. Luna mewarnai rambutnya dengan warna caramel brown dan Velia berwarna light ash blonde.

Tak lupa dengan make up tipis di wajah mereka membuat mata semua orang terpesona.

David melihat Velia dengan rambut pendek sebahu dan berwarna, hari ini wanita itu juga menggunakan dres selutut seperti melihat orang yang berbeda. David tersenyum tipis entah apa yang ada di pikirannya saat ini.

"Ayo masuk!." ajak Luna sembari menarik lengan Velia.

Akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam mobil.

"Kita langsung pulang saja sekarang!," ucap David.

"Kenapa?? katanya kita mau cari tempat makan yang enak?," protes Velia.

Luna yang mengerti situasi sedang genting berusaha membujuk Velia.

"Maaf yah Ve kita pulang sekarang kan kita juga bisa makan di rumah!," bujuk Luna.

Velia tersenyum lalu mengangguk. "Oke deh kalau gitu, tapi aku yang masak yah," ucap Velia.

"Iya boleh," balas Luna.

"Wahh kayaknya ada yang sakit perut sebentar!," ejek David.

"Jangan ragukan keajaiban tanganku ini yah?," sembari membuka tutup telapak tangannya di depan wajah David.

"Sudah duduk sana! nanti kita akan lihat keajaiban apa yang akan terjadi!," ucap David.

Velia kembali duduk dengan wajah cemberut.

"Ayo kita pulang! aku sudah tidak sabar menunjukan keahlianku!," ucap Velia semangat.

David langsung tancap gas meninggalkan tempat itu.

Setelah mobil David memasuki jalan yang sepi tiba-tiba sebuah mobil hitam menyambar sisi mobil David.

Velia terlonjak kaget langsung memeluk Luna yang berada di sampingnya.

"Ve merunduk!!!," teriak Luna saat melihat pria yang mengeluarkan senjata.

Dengan patuh Velia mengikuti perintah Luna.

Doorr!

*Doorr!

Door*!

Velia menutup kedua telinganya saat mendengar suara tembakan.

Prraang.

Kaca mobil pecah terkena peluru, beberapa serpihan kaca menggores kulit Velia namun dia tidak menyadarinya.

Velia melihat Luna mengeluarkan senjata dari bawah tempat duduknya lalu membalas tembakan dengan bertubi-tubi.

"Ada apa ini? siapa laki-laki yang memakai pakaian serba hitam itu?? apa kak Luna seorang polisi??," pikir Velia.

...❤️❤️❤️...

...Jangan lupa dukungan nya untuk author ya dengan memberikan Like, komentar dan juga Vote nya....

...Terima kasih sudah mampir di karya perdana author....

Terpopuler

Comments

Femmy Panigoro Fey

Femmy Panigoro Fey

seruu

2022-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Awal Kecurigaan
2 Bab II : Mencari Bukti Nyata
3 Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4 Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5 Bab 5 : Titik Terendah
6 Bab 6 : Dejavu
7 Bab 7 : Bangkit
8 Bab 8 : Keluarga Baru
9 Bab 9 : Terpesona
10 Bab 10 : Rahasia Luna
11 Bab 11 : Anggota Baru
12 Bab 12 : Tangan Ajaib
13 Bab 13 : Bertemu masa lalu
14 Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15 Bab 15 : Bos Cantik
16 Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17 Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18 Bab 18 : Jadi Target
19 Bab 19 : Melarikan Diri
20 Bab 20 : Pulang
21 Bab 21 : Mangsa Kabur
22 Bab 22 : Menemukan Target
23 Bab 23 : Mata Nakal
24 Bab 24 : Pergi mendadak
25 Bab 25 : Tiga Bidadari
26 Bab 26 : Merindukannya
27 Bab 26 : Merindukannya
28 Bab 26 : Merindukannya
29 Bab 27 : Gagal Pulang
30 Bab 28 : Menggali Informasi
31 Bab 29 : Istirahat
32 Bab 30 : Kejutan
33 Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34 Bab 32 : FlashBack
35 Bab 33 : Mencari Revan
36 Bab 34 : Serpihan Hati
37 Bab 35 : Pelampiasan
38 Bab 36 : Keputusan Revan
39 Bab 37 : Kerja Sama
40 Bab 38 : Tebar Pesona
41 Bab 39 : Penguntit Handal
42 Bab 40 : Serangan Mendadak
43 Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44 Bab 42 : Meloloskan Diri
45 Bab 43 : Senjata makan Tuan
46 Bab 44 : Kekasih Revan?
47 Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48 Bab 46 : Keluarga Velia
49 Bab 47 : Keluarga Devil
50 Bab 48 : Tidur bersama
51 Bab 49 : Mabuk susu
52 Bab 50 : Rencana Velia
53 Bab 51 : Modus David
54 Bab 52 : Persiapan pesta
55 Bab 53 : Sama-sama Gila
56 Bab 54 : Kalah Telak
57 Bab 55 : Calon untuk David
58 Bab 56 : Kesepakatan
59 Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60 Bab 58 : Malam Indah
61 Bab 59 : Jodoh orang
62 Bab 60 : Restu
63 Bab 61 : Rumah Tangga
64 Bab 62 : Rencana Awal
65 Bab 63 : Karena Alarm
66 Bab 64 : Mencari Kunci
67 Bab 65 : Makanan Favorit
68 Bab 66 : Liburan Singkat
69 Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70 Bab 68 : Kotak Misteri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab I : Awal Kecurigaan
2
Bab II : Mencari Bukti Nyata
3
Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4
Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5
Bab 5 : Titik Terendah
6
Bab 6 : Dejavu
7
Bab 7 : Bangkit
8
Bab 8 : Keluarga Baru
9
Bab 9 : Terpesona
10
Bab 10 : Rahasia Luna
11
Bab 11 : Anggota Baru
12
Bab 12 : Tangan Ajaib
13
Bab 13 : Bertemu masa lalu
14
Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15
Bab 15 : Bos Cantik
16
Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17
Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18
Bab 18 : Jadi Target
19
Bab 19 : Melarikan Diri
20
Bab 20 : Pulang
21
Bab 21 : Mangsa Kabur
22
Bab 22 : Menemukan Target
23
Bab 23 : Mata Nakal
24
Bab 24 : Pergi mendadak
25
Bab 25 : Tiga Bidadari
26
Bab 26 : Merindukannya
27
Bab 26 : Merindukannya
28
Bab 26 : Merindukannya
29
Bab 27 : Gagal Pulang
30
Bab 28 : Menggali Informasi
31
Bab 29 : Istirahat
32
Bab 30 : Kejutan
33
Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34
Bab 32 : FlashBack
35
Bab 33 : Mencari Revan
36
Bab 34 : Serpihan Hati
37
Bab 35 : Pelampiasan
38
Bab 36 : Keputusan Revan
39
Bab 37 : Kerja Sama
40
Bab 38 : Tebar Pesona
41
Bab 39 : Penguntit Handal
42
Bab 40 : Serangan Mendadak
43
Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44
Bab 42 : Meloloskan Diri
45
Bab 43 : Senjata makan Tuan
46
Bab 44 : Kekasih Revan?
47
Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48
Bab 46 : Keluarga Velia
49
Bab 47 : Keluarga Devil
50
Bab 48 : Tidur bersama
51
Bab 49 : Mabuk susu
52
Bab 50 : Rencana Velia
53
Bab 51 : Modus David
54
Bab 52 : Persiapan pesta
55
Bab 53 : Sama-sama Gila
56
Bab 54 : Kalah Telak
57
Bab 55 : Calon untuk David
58
Bab 56 : Kesepakatan
59
Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60
Bab 58 : Malam Indah
61
Bab 59 : Jodoh orang
62
Bab 60 : Restu
63
Bab 61 : Rumah Tangga
64
Bab 62 : Rencana Awal
65
Bab 63 : Karena Alarm
66
Bab 64 : Mencari Kunci
67
Bab 65 : Makanan Favorit
68
Bab 66 : Liburan Singkat
69
Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70
Bab 68 : Kotak Misteri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!