Di sebuah klinik kecantikan mewah di pusat kota. Terlihat Luna dan Velia keluar dari klinik itu dengan wajah yang lebih segar dengan senyuman yang merekah.
Sedangkan David tetap berada di dalam mobil untuk berjaga-jaga jika ada situasi mendesak.
Sebenarnya David juga ingin ikut Luna dan Velia masuk tapi tidak di izinkan Luna.
"Memang aku ini sangat peka, sudah aku duga aku akan jadi apa hari ini." batin David sembari menghela nafas.
Luna dan Velia membuka pintu lalu masuk ke dalam mobil. "Ayo kita lanjut ke salon lagi aku ingin potong rambut yang menyebalkan ini!," ucap Velia.
"Tidak ada masalah dengan rambut mu? apa yang menyebalkan dari rambut itu?," kata Luna.
"Aku jadi tidak suka dengan rambut ini!, mantan suami ku selalu memuji bahkan membelai rambutku cihh!," ucap Velia.
"katanya sayang rambutmu sangat indah seperti itu aku sangat menyukainya! bla bla bla, jadi aku mau potong pendek rambut yang hampir seperti Rapunzel ini." lanjutnya.
"Cie cie yang belum move on?," sela David.
"Tidak semudah itu Ferguso!," balas Velia.
"Aku David bukan Ferguso!!," bantah David.
"Tapi bagiku mudah saja, hari ini putus besok aku bahagia justru merasa bebas bisa cari lagi!," lanjut David.
"Pasti mudah karena kamu nggak pake hati tapi pake lambung," ketus Velia.
"Pake lambung?? bukannya pake hati??," heran David.
"Iya pake lambung! kalau lapar baru bucin kalau udah kenyang ya udah di biarkan gitu aja apa lagi kalau udah di cerna!!, hmm welcome toilet!," jelas Velia.
"Kalau pake hati kayaknya terlalu mewah untuk mu!," lanjut Velia.
"Mulai lagi deh!." batin Luna sembari menggelengkan kepala.
"Enak aja kamu bilang gitu!," David menaikan nada suaranya.
"Enak dong, buktinya aku bisa ngomong!," ucap Velia.
"Heeeyy duo bar bar cukup yah ributnya, nanti lagi di lanjut!, kita ke salon dulu terus cari makan!," seru Luna.
"Jangan bikin aku tambah lapar! gara-gara kalian berdua tadi pagi aku jadi tidak bisa menikmati sarapanku! mau aku makan kalian saja!," bentak Luna.
David terdiam tapi tidak dengan Velia. Dia justru tertawa terbahak-bahak.
"Ayo pak sopir jalan!," perintah Velia.
"Baik adik pungut!," balas David lalu melajukan mobilnya.
"Adik pungut??," tanya David.
"Iya memang kau di pungut di jalan sama Mom!," kata David.
Velia terdiam sesaat. "Iya juga sih!," ucap Velia sembari menganggukkan kepala.
"Sudahlah David kau mengalah saja!, aku butuh ketenangan," ucap Luna.
"Memang cowok selalu salah sih!," balas David sembari memutar bola malas.
Kurang lebih lima belas menit perjalanan mereka tiba di sebuah salon yang cukup besar dengan desain klasik.
"Kak David yang bayar yah kali ini!, tadi kak Luna di klinik sekarang kakak yang bayarin salon nya!," bujuk Velia lalu mengulurkan tangannya.
"Mana?," lanjut Velia.
David dengan patuh mengikuti permintaan adik baru nya ini. David membuka dompet dan mengambil black card miliknya.
"Ini ambil dasar begal cantik!," ucap David sembari memberikan black card ke Velia.
"Thank you kakak ku!," balas Velia sembari memberi cium jauh.
Velia dengan semangat turun dari mobil di susul Luna.
"Kau tunggu di sini! mereka masih mengikuti kita! aku akan menghubungi markas untuk membawa pasukan!," ucap Luna sebelum ikut masuk bersama Velia.
"Iya," balas David datar.
Para wanita cantik itu pun masuk ke dalam salon. Sedangkan David memeriksa kelengkapan senjata nya. "Aman!," gumamnya.
*Ddrrttz
Ddrrttz
Ddrrttz*
Ponsel David berdering ada panggilan masuk dari nomor tidak dikenal.
David menjawab telepon itu dengan ragu.
''Iya saya David, ada apa?,"
''Aku lagi tidak ingin bekerja ada urusan keluarga. Di rumah sakit itu bukan hanya aku dokter nya, untuk apa gunanya aku mempekerjakan kalian hah??," bentak David.
''Ada untungnya juga aku jadi pemilik rumah sakit bisa libur sesuka hati!," pikir David.
Tiba-tiba ponsel David bergetar kembali.
Dengan cepat David mengangkat panggilan telpon itu dengan menggunakan pengeras suara.
''Ada apa lagi?? sudah aku bilang hari ini aku sibuk!!," hardik David.
"Sibuk?? aku melihatmu duduk santai di dalam mobil," jawab seorang pria dari seberang telepon.
David terdiam sesat. "Siapa kau??!!," seru David.
"Aku adalah maut keluarga Smith!," ucap pria misterius itu.
"Jangan coba-coba mengusik keluargaku!, aku yang akan menjadi maut mu lebih dulu!," ancam David.
"Sudahlah, aku tidak butuh omongan darimu! tunggu saja hadiah kecil ku!,” ucap pria misterius itu lalu memutuskan sambungan telepon.
"Ah sial!," gerutu David sembari memukul setir mobil. Ia lalu keluar mobil untuk menghirup udara segar. Terdengar suara teriakan memanggil nama nya.
"KAK DAVIIDD!!.'' teriak Velia. Semua mata akhirnya tertuju kepada David.
''Astaga apa-apaan dia ini!," gumam David lalu menutup wajah nya dengan kedua tangan.
David tertegun melihat penampilan baru Luna dan Velia. Luna mewarnai rambutnya dengan warna caramel brown dan Velia berwarna light ash blonde.
Tak lupa dengan make up tipis di wajah mereka membuat mata semua orang terpesona.
David melihat Velia dengan rambut pendek sebahu dan berwarna, hari ini wanita itu juga menggunakan dres selutut seperti melihat orang yang berbeda. David tersenyum tipis entah apa yang ada di pikirannya saat ini.
"Ayo masuk!." ajak Luna sembari menarik lengan Velia.
Akhirnya mereka bertiga masuk ke dalam mobil.
"Kita langsung pulang saja sekarang!," ucap David.
"Kenapa?? katanya kita mau cari tempat makan yang enak?," protes Velia.
Luna yang mengerti situasi sedang genting berusaha membujuk Velia.
"Maaf yah Ve kita pulang sekarang kan kita juga bisa makan di rumah!," bujuk Luna.
Velia tersenyum lalu mengangguk. "Oke deh kalau gitu, tapi aku yang masak yah," ucap Velia.
"Iya boleh," balas Luna.
"Wahh kayaknya ada yang sakit perut sebentar!," ejek David.
"Jangan ragukan keajaiban tanganku ini yah?," sembari membuka tutup telapak tangannya di depan wajah David.
"Sudah duduk sana! nanti kita akan lihat keajaiban apa yang akan terjadi!," ucap David.
Velia kembali duduk dengan wajah cemberut.
"Ayo kita pulang! aku sudah tidak sabar menunjukan keahlianku!," ucap Velia semangat.
David langsung tancap gas meninggalkan tempat itu.
Setelah mobil David memasuki jalan yang sepi tiba-tiba sebuah mobil hitam menyambar sisi mobil David.
Velia terlonjak kaget langsung memeluk Luna yang berada di sampingnya.
"Ve merunduk!!!," teriak Luna saat melihat pria yang mengeluarkan senjata.
Dengan patuh Velia mengikuti perintah Luna.
Doorr!
*Doorr!
Door*!
Velia menutup kedua telinganya saat mendengar suara tembakan.
Prraang.
Kaca mobil pecah terkena peluru, beberapa serpihan kaca menggores kulit Velia namun dia tidak menyadarinya.
Velia melihat Luna mengeluarkan senjata dari bawah tempat duduknya lalu membalas tembakan dengan bertubi-tubi.
"Ada apa ini? siapa laki-laki yang memakai pakaian serba hitam itu?? apa kak Luna seorang polisi??," pikir Velia.
...❤️❤️❤️...
...Jangan lupa dukungan nya untuk author ya dengan memberikan Like, komentar dan juga Vote nya....
...Terima kasih sudah mampir di karya perdana author....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Femmy Panigoro Fey
seruu
2022-10-29
0