Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia

Ternyata dugaan David dan Velia benar Pria itu mengikuti mobil mereka sedari tadi.

David sengaja memilih jalqan yang sepi agar mempermudah rencana mereka.

Ckkiiiiittttt!!

David menghentikan mobilnya ketika mobil mangsanya mendadak menghadang mobil mereka.

Terlihat ada empat pria turun dari mobil dengan membawa pistol.

''Bunuh saja yang lain, jangan bunuh mangsa utama kita! mereka harus kita bawa ke markas untuk menggali informasi!!,'' ucap Velia sambil menyiapkan senjata khusus yang sudah dibawanya.

"Siap Bos!!," balas David.

Ada dua pria yang berjalan ke arah mereka kemudian Velia menurunkan kaca mobil.

Salah satu pria itu mendekat ke arah Velia dan pria lainnya ke arah David.

Dengan gerakan cepat Velia menembak kepala pria itu, begitu juga David.

Mangsa utama sangat terkejut teman nya yang lain tewas di tempat. Mereka lalu menghujani mobil David dengan tembakan namun tak ada satu pun peluru yang mampu menembus mobil David.

Melihat lawannya sedang mengganti amunisi Velia bergegas keluar lalu memberikan tembakan di tangan dan kaki mangsanya.

Gerakan Velia sangat cepat dan tepat membuat kedua pria itu tak sempat memberikan perlawanan.

Mangsanya terduduk seketika lalu mereka jatuh tak sadarkan diri setelah menerima tembakan bius dari Velia.

Velia mengambil ponsel nya lalu menghubungi Jeremy. Tak lama kemudian Jeremy, Carlos dan Alden datang membawa tim mereka masing-masing.

Carlos mendekat ke arah Velia lalu berkata. "Bos kenapa bukan kami saja yang mengurus mereka!!,"

"Aku tidak ingin ada tangan lain yang menyentuh mangsaku!!," ucap Velia.

"Bereskan tempat ini jangan ada jejak sedikit pun!!," perintah Velia pada Carlos dan Alden.

"Jeje!! bawa sampah itu ke markas!!," lanjut Velia lalu pergi meninggalkan mereka.

Velia mengajak David masuk ke dalam mobil.

"Ayo kita ke markas!,"

Saat David hendak masuk ke mobil Velia menahan pundak kakaknya itu.

"Aku saja yang bawa!!,"

Untuk kali ini David tidak ada penolakan atau protes terhadap Velia. Dia sedang tak ingin berdebat.

Mobil yang di kemudikan Velia melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat itu.

Carlos dan Alden mematung di tempat lalu keduanya saling memandang.

"Apa dia orang yang berbeda?? sebelum nya dia sangat menyebalkan sekali!!," ucap Carlos.

"Aku juga merasa seperti itu! aura dinginnya seakan membekukan dunia ini!," lanjut Alden.

"Saat aku bertanya tadi jawabannya bikin bulu kuduk ku merinding disko!!," balas Carlos.

"Kita bereskan tempat ini lalu kembali ke markas, sepertinya akan ada pertunjukan seru!!," seru Alden lalu membantu anak buah mereka membereskan tempat ini.

Setelah Jeremy membawa kedua pria itu masuk ke dalam mobil nya ia memanggil Alden dan Carlos.

"Sayang-sayangku aku duluan yah!! aku tunggu kalian di markas!! dadahh!!," teriak Jeremy.

Mobil yang membawa mangsa bos nya beserta Jeremy lebih dulu meninggalkan tempat itu.

"Astaga pria layu itu!! kalau saja dia bukan asisten Luna?! sudah aku habisi dia!! bikin jatuh harga diri pria di dunia saja!?," gerutu Carlos.

"Kau cerewet sekali!! jangan pedulikan dia tetaplah bekerja!!!," geram Alden.

Mereka membawa mobil yang berisikan dua pria yang tak bernyawa tadi ke sebuah tempat yang tak jauh dari markas Red Dragon.

Anak buah Alden lalu membakar mobil itu.

Setelah api mulai padam anggota klan mereka membawa alat berat untuk mengubur mobil yang sudah tak berbentuk beserta kedua pria yang ada di dalamnya.

"Ayo kita ke markas!! aku sudah tidak sabar ingin melihat pertunjukan! kira-kira mau di apakan kedua pria yang beruntung itu!!," ucap Carlos dengan semangat.

"Tapi kenapa perasaanku yang jadi tidak enak yah!! apa ada yang terlewatkan?? atau kita punya utang yang belum di bayar-bayar!?," gumam Alden.

"Kau memang banyak utang bro!!," celetuk Carlos.

Suasana yang berbeda di markas Red Dragon.

Para anggota yang ada merasa kagum dengan bos cantik mereka.

Selama beberapa hari ini mereka dapat memukul mundur musuhnya yaitu King Darkness dari perebutan kekuasan wilayah mereka.

Dan saat ini bos nya membawa musuh dengan tangan nya sendiri.

Velia berdiri di depan pintu utama markas menunggu Jeremy datang.

David yang berada di dalam keluar mencari Velia. "Masuklah ke dalam! kak Luna sudah menunggu mu!," ucap David sambil berjalan ke arah Velia.

"Kalau mereka datang!! bawa sampah itu ke dalam penjara bawah tanah!!," perintah Velia kepada pria yang tengah berjaga.

"Baik Bos!!," jawab pria itu sembari membungkukkan badan nya.

Velia dan David masuk ke dalam ruang rahasia.

Terlihat Luna sedang sibuk berjibaku dengan beberapa komputer di hadapan nya.

"Kak ada apa!!," tanya Velia lalu ikut duduk di samping Luna.

"Aku sudah berusaha mencari wanita yang bersama pria itu!!, tapi sepertinya ada yang lebih dulu menghapusnya!?," jelas Luna dengan serius.

"Santai saja kak!! semua nya akan terungkap di waktu yang tepat!!," kata Velia lalu mengajak Luna duduk di sofa menikmati segelas wine.

"Aku pikir kak Luna ingin bersantai dan pergi liburan??," celoteh Velia.

"Biarkan dia pergi mencari jodoh Ve!," sela David lalu meneguk minuman nya.

"Semoga berhasil!!," seru Velia membuat Luna jadi cemberut.

"Terserah kalian saja!!," balas Luna.

Terdengar suara pintu terbuka, nampak Jeremy masuk dan ikut bergabung dengan mereka.

''Aku sudah membawa mangsa mu ke bawah!! apa yang akan kau lakukan selanjutnya??!!,'' tanya Jeremy penasaran.

''Aku akan memper*osa balik mereka lalu membunuhnya!! seperti yang telah mereka lakukan padaku!!,'' jawab Velia dengan santai.

Byyuuurr!. David menyemburkan minumannya yang hendak diminum sedang Jeremy dan Luna tersedak air ludah mereka sendiri.

''Kau gilaa!!!,'' hardik David yang tidak terima dengan jawaban yang terlontar dari mulut Velia.

''Bukan kah ada pepatah mengatakan nyawa dibalas nyawa, darah di balas darah!! terus apa salah nya klw di per*osa terus kita balas balik???," Velia heran dengan sikap semua orang saat ini.

''Benar juga sih!!,'' sahut Luna.

''Aku akan membunuh mereka sekarang juga kalau gitu!!,'' David berdiri lalu hendak pergi namun lengannya di tahan Velia.

''Kita belum dapat informasi tentang obat dan wanita yang bersama mereka!!,'' Velia menahan langkah David nampak pria tampan itu sedang menahan emosi.

''Aku ikut bersamamu!!,'' tegas David membuat Velia mengangguk pasrah.

''Aku juga!!,'' sahut Luna.

Mereka bertiga keluar bersama menuju penjara bawah tanah yang letaknya beberapa puluh meter dari markas utama.

Para penjaga yang bertugas menjaga para pria baj*ngan itu langsung membukakan pintu ketika melihat bos cantik mereka dengan aura dinginnya datang.

''Bos silahkan masuk!!,'' ucap pria penjaga penjara itu setelah membukakan pintu.

Tiga serangkai pun masuk ke dalam ruangan yang cukup gelap dan hanya ada beberapa ventilasi udara.

''Ka..Kau!!,'' ucap salah satu pria itu ketika mengenali wajah Velia.

Anak buah mereka memberikan kursi untuk para bosnya lalu mereka keluar dan menutup pintu.

Velia duduk di hadapan kedua pria itu yang sudah terikat dengan luka tembak yang masih mengucurkan darah sedikit demi sedikit.

''Katakan saja semuanya tanpa membuang waktu!!,'' ucap Velia dengan dingin sembari memainkan pistol yang ada ditangannya.

Bersambung...

Bagi para pembaca yang baik hati dan tidak sombong.

jangan lupa berikan author dukungan kalian dengan memberi..

❤️**LIKE

💌KOMENTAR

🎁HADIAH

dan ❤️FAVORIT Yah

Terima Kasihh!! Author sayang kalian semua**!!

Terpopuler

Comments

Femmy Panigoro Fey

Femmy Panigoro Fey

Velia ada² saja🤣🤣🤣

2022-10-29

0

IN_DAYLE

IN_DAYLE

weh lagi puasa tidak boleh nanti di marahi tuhan 🤣😜

2022-04-06

0

IN_DAYLE

IN_DAYLE

apakah jeremy yang dimaksud adalah jeremy itu thor 😱 hahah 🤣😜

2022-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Awal Kecurigaan
2 Bab II : Mencari Bukti Nyata
3 Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4 Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5 Bab 5 : Titik Terendah
6 Bab 6 : Dejavu
7 Bab 7 : Bangkit
8 Bab 8 : Keluarga Baru
9 Bab 9 : Terpesona
10 Bab 10 : Rahasia Luna
11 Bab 11 : Anggota Baru
12 Bab 12 : Tangan Ajaib
13 Bab 13 : Bertemu masa lalu
14 Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15 Bab 15 : Bos Cantik
16 Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17 Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18 Bab 18 : Jadi Target
19 Bab 19 : Melarikan Diri
20 Bab 20 : Pulang
21 Bab 21 : Mangsa Kabur
22 Bab 22 : Menemukan Target
23 Bab 23 : Mata Nakal
24 Bab 24 : Pergi mendadak
25 Bab 25 : Tiga Bidadari
26 Bab 26 : Merindukannya
27 Bab 26 : Merindukannya
28 Bab 26 : Merindukannya
29 Bab 27 : Gagal Pulang
30 Bab 28 : Menggali Informasi
31 Bab 29 : Istirahat
32 Bab 30 : Kejutan
33 Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34 Bab 32 : FlashBack
35 Bab 33 : Mencari Revan
36 Bab 34 : Serpihan Hati
37 Bab 35 : Pelampiasan
38 Bab 36 : Keputusan Revan
39 Bab 37 : Kerja Sama
40 Bab 38 : Tebar Pesona
41 Bab 39 : Penguntit Handal
42 Bab 40 : Serangan Mendadak
43 Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44 Bab 42 : Meloloskan Diri
45 Bab 43 : Senjata makan Tuan
46 Bab 44 : Kekasih Revan?
47 Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48 Bab 46 : Keluarga Velia
49 Bab 47 : Keluarga Devil
50 Bab 48 : Tidur bersama
51 Bab 49 : Mabuk susu
52 Bab 50 : Rencana Velia
53 Bab 51 : Modus David
54 Bab 52 : Persiapan pesta
55 Bab 53 : Sama-sama Gila
56 Bab 54 : Kalah Telak
57 Bab 55 : Calon untuk David
58 Bab 56 : Kesepakatan
59 Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60 Bab 58 : Malam Indah
61 Bab 59 : Jodoh orang
62 Bab 60 : Restu
63 Bab 61 : Rumah Tangga
64 Bab 62 : Rencana Awal
65 Bab 63 : Karena Alarm
66 Bab 64 : Mencari Kunci
67 Bab 65 : Makanan Favorit
68 Bab 66 : Liburan Singkat
69 Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70 Bab 68 : Kotak Misteri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab I : Awal Kecurigaan
2
Bab II : Mencari Bukti Nyata
3
Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4
Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5
Bab 5 : Titik Terendah
6
Bab 6 : Dejavu
7
Bab 7 : Bangkit
8
Bab 8 : Keluarga Baru
9
Bab 9 : Terpesona
10
Bab 10 : Rahasia Luna
11
Bab 11 : Anggota Baru
12
Bab 12 : Tangan Ajaib
13
Bab 13 : Bertemu masa lalu
14
Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15
Bab 15 : Bos Cantik
16
Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17
Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18
Bab 18 : Jadi Target
19
Bab 19 : Melarikan Diri
20
Bab 20 : Pulang
21
Bab 21 : Mangsa Kabur
22
Bab 22 : Menemukan Target
23
Bab 23 : Mata Nakal
24
Bab 24 : Pergi mendadak
25
Bab 25 : Tiga Bidadari
26
Bab 26 : Merindukannya
27
Bab 26 : Merindukannya
28
Bab 26 : Merindukannya
29
Bab 27 : Gagal Pulang
30
Bab 28 : Menggali Informasi
31
Bab 29 : Istirahat
32
Bab 30 : Kejutan
33
Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34
Bab 32 : FlashBack
35
Bab 33 : Mencari Revan
36
Bab 34 : Serpihan Hati
37
Bab 35 : Pelampiasan
38
Bab 36 : Keputusan Revan
39
Bab 37 : Kerja Sama
40
Bab 38 : Tebar Pesona
41
Bab 39 : Penguntit Handal
42
Bab 40 : Serangan Mendadak
43
Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44
Bab 42 : Meloloskan Diri
45
Bab 43 : Senjata makan Tuan
46
Bab 44 : Kekasih Revan?
47
Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48
Bab 46 : Keluarga Velia
49
Bab 47 : Keluarga Devil
50
Bab 48 : Tidur bersama
51
Bab 49 : Mabuk susu
52
Bab 50 : Rencana Velia
53
Bab 51 : Modus David
54
Bab 52 : Persiapan pesta
55
Bab 53 : Sama-sama Gila
56
Bab 54 : Kalah Telak
57
Bab 55 : Calon untuk David
58
Bab 56 : Kesepakatan
59
Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60
Bab 58 : Malam Indah
61
Bab 59 : Jodoh orang
62
Bab 60 : Restu
63
Bab 61 : Rumah Tangga
64
Bab 62 : Rencana Awal
65
Bab 63 : Karena Alarm
66
Bab 64 : Mencari Kunci
67
Bab 65 : Makanan Favorit
68
Bab 66 : Liburan Singkat
69
Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70
Bab 68 : Kotak Misteri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!