Bab 5 : Titik Terendah

Di sebuah klub terbesar di negara A, beberapa wanita duduk di ruangan VIP. Mereka tengah asyik berbincang-bincang diselingi tawa ria.

''Mari kita bersenang-senang malam ini!!,'' ucap salah satu wanita itu sembari mengangkat segelas wine lalu meneguknya.

''Dalam rangka apa semua ini?,'' tanya teman wanita itu.

''Anggap saja perayaan atas kemenangan ku!!,'' jawab wanita itu tersenyum puas.

''Baiklah!!, ayo kita turun menari!,'' ajak salah satu teman wanita itu.

Ddrrzzt

Ddrrzzt

Ddrrzzt

Tiba-tiba ponsel wanita itu bergetar menandakan ada panggilan masuk.

''Halo, aku akan pulang sekarang!.'' jawab wanita itu lalu memutuskan sambungan telepon nya.

Wanita itu berkemas sambil berkata. ''Maaf guys aku harus pergi sekarang ada urusan penting! lanjutkan saja tanpa aku, jangan khawatir tagihan nya sudah beres.'' ucapnya kemudian meninggalkan tempat dengan musik yang memekakkan telinga itu.

Dia berjalan menuju parkiran sesampainya di sana ia langsung masuk mobil lalu tancap gas pergi dari klub.

Wanita itu melaju dengan kecepatan sedang sambil menikmati musik.

''Akhirnya aku bisa membalas dendam ku kepada wanita itu! Ibu kini engkau bisa tenang di alam sana!," ucap wanita dalam hati.

...----------------...

Velia mengerjapkan mata menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan itu.

Hal yang dilihat pertama kali hanya langit-langit ruangan dan tercium aroma khas rumah sakit.

''Aku di rumah sakit?!! bagaimana bisa?!!,'' pikir Velia.

Pandangannya menyusuri semua sudut ruangan itu namun tak ada seorang pun di sana bersamanya.

Krieett.

Terlihat seorang perawat masuk ke dalam ruang rawat yang terbilang luas dan mewah.

Itu adalah kamar VIP khusus untuk keluarga pemilik rumah sakit.

"Anda sudah sadar?" tanya perawat itu lalu menekan tombol khusus untuk memanggil dokter.

Velia mencoba bangun dari tidurnya.

"Jangan banyak bergerak dulu nona, anda harus banyak istirahat!," ucap perawat sambil membantu Velia berbaring kembali.

"Tunggu sebentar, dokter akan segera datang," lanjut perawat.

Tak lama seorang pria berjas putih khas dokter masuk ke dalam ruangan di susul seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan awet muda.

"Sebutkan nama mu?," tanya dokter tersebut.

"Velia."

Dokter lalu memeriksa kondisi Velia, tak luput juga bekas luka dari beberapa jahitan akibat tusukan pis*u dari para pria jahat itu.

"Lukanya akan segera sembuh tapi untuk saat ini kamu istirahat saja melihat banyak luka dan memar di sekujur tubuh mu aku pikir kau tidak akan bangun," jelas dokter.

Velia mengangguk. "Terima kasih!." ucapnya.

Dokter dan perawat itu pergi meninggalkan ruangan. Pandangan Velia kini beralih pada wanita paruh baya yang tengah duduk di sisi ranjangnya.

Wanita paruh baya itu tersenyum sembari menatap Velia, ia lalu menggenggam tangan Velia dan berkata. "Hai Velia, perkenalkan saya Elleana.''

"Terima kasih nyonya sudah membawaku kemari, tapi kita tidak saling mengenal sebelumnya. Aku akan jadi beban dan merepotkan mu nyonya," ungkap Velia.

''Jangan pikirkan itu sayang, fokus pada kesehatan mu saja," ucap Elleana dengan senyuman yang tak pernah pudar.

Mereka mulai mengobrol santai. Velia pun menceritakan semua kejadian yang di alaminya dari masalah perceraian nya dengan Revan hingga musibah yang membuat berada di rumah sakit saat ini.

Tidak lama kemudian Velia merasakan kram pada perutnya. Rasa nyeri itu semakin lama semakin kuat. Velia merasakan sesuatu keluar dari kewanitaannya.

Dengan panik Elleana segera memanggil dokter.

''Aakkhh perutku sakit sekali!.'' Velia meringis kesakitan, keringat dingin bercucuran dari kening nya.

Velia menggenggam kuat tangan Elleana.

''Bertahanlah dokter akan segera datang!,'' ucap Elleana menguatkan Velia. Dengan tubuh yang masih lemah Velia tidak dapat menahan rasa sakit itu hingga tak sadarkan diri.

Dokter dan beberapa perawat pun masuk ke ruangan. Dokter segera memeriksa Velia, ketika membuka selimut dokter itu terkejut melihat banyak darah segar keluar dari alat kewanitaan Velia.

"Bawa dia ke ruang tindakan sekarang!! siapkan transfusi darah juga!," perintah dokter.

"Baik dok!!.'' jawab serentak para perawat.

Beberapa perawat membawa Velia ke ruang tindakan.

"A. Apa yang terjadi??!!," panik Elleana.

"David, katakan pada mama ada apa??!!." Elleana menghentikan langkah dokter pria itu.

David menghela nafas. "Sepertinya dia mengalami abortus, istilah lainnya keguguran," ucapnya.

'Abortus atau yang lebih sering disebut keguguran adalah kematian janin dalam kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.'

"Kami harus segera melakukan tindakan kuretase!, aku pergi dulu!, wanita itu harus ditangani sekarang juga!". David mengecup pipi ibunya lalu dengan langkah panjang ia meninggalkan ruangan itu.

'Kuretase yaitu sebuah prosedur/tindakan mengeluarkan sisa jaringan endometrium pada perempuan yang mengalami keguguran, untuk menghindari infeksi dan perdarahan.

Prosedur kuret atau kuretase umumnya memakan waktu sekitar 10–15 menit, dan pasien akan mendapatkan pembiusan saat menjalani prosedur ini.'

Sementara itu Elleana terduduk lemas di sebuah sofa dalam kamar VIP tersebut.

Dia tidak bisa membayangkan betapa berat ujian wanita malang itu.

Krieett

Seorang pria paru baya membuka pintu. Pria itu melihat istrinya duduk di sofa lalu ia pun menghampirinya.

"Ada apa?!, kemana wanita itu pergi?!, bukankah dia dirawat di sini?!," heran Jordan.

''Dia bersama David sekarang, Velia butuh penanganan darurat!" ujar Elleana dengan lesu.

''Dia akan baik-baik saja, dia wanita yang sangat kuat! tenang lah!, kita tunggu saja di sini." ucap Jordan lalu merangkul pundak istrinya.

Elleana bersandar di dada bidang suaminya yang nyaman. Elleana memejamkan matanya, ia merasakan kejadian buruk beberapa tahun silam seperti terulang lagi.

Elleana tiba-tiba merasa takut kehilangan Velia.

Wanita yang baru ditemuinya itu berhasil mengambil tempat di hati Elleana.

''Honey, apa aku boleh mengajak Velia tinggal bersama kita?,'' tanya Elleana ke suaminya.

''Apa kamu yakin? Kita baru bertemu dengan dia, aku takut kau akan kecewa nantinya jika Velia bukan lah orang yang seperti kita duga!."

ungkap Jordan.

''Aku akan menerima konsekuensi nya, tapi aku yakin Velia orang baik. Dia hanya wanita rapuh yang membutuhkan dukungan kita Honey," jelas Elleana.

''Aku ikut pengaturan mu!," balas Jordan.

Terdengar suara bising dari luar kamar.

Beberapa perawat membawa masuk Velia yang nampak masih lemah dan pucat.

"Dad!!, Mom!!, kalian masih di sini?," tanya David begitu memasuki kamar rawat VIP itu.

Elleana langsung bangun dari duduknya.

Ia melangkah menghampiri putranya.

"Bagaimana kondisi nya?," tanya Elleana cemas.

David lalu memerintahkan perawat yang bertugas untuk keluar. "Aku akan memanggil kalian nanti!" kata David.

Melihat ibunya khawatir David mengajaknya untuk duduk bersama-sama.

''Mom tidak usah khawatir dia akan baik saja-saja!," ujar David sembari menggenggam tangan ibunya.

''Khawatirkan saja yang di hadapanmu ini Mom!," lanjut David.

Elleana memukul lengan tangan David. ''Dasar anak nakal!,''. David menoleh ke arah ayahnya. ''Dad!!," adu David.

Jordan berpura-pura tak melihat, ia menyibukkan diri dengan ponselnya.

Terpopuler

Comments

Aumy Re

Aumy Re

halo, ka...
mampir baca ya 🤗🤗
semangat up
mampir juga di batas cakrawala

2022-04-06

0

~✿♡noona_yoon⁹³¹♡

~✿♡noona_yoon⁹³¹♡

kasihaan David dicuekin hahha

2022-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Awal Kecurigaan
2 Bab II : Mencari Bukti Nyata
3 Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4 Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5 Bab 5 : Titik Terendah
6 Bab 6 : Dejavu
7 Bab 7 : Bangkit
8 Bab 8 : Keluarga Baru
9 Bab 9 : Terpesona
10 Bab 10 : Rahasia Luna
11 Bab 11 : Anggota Baru
12 Bab 12 : Tangan Ajaib
13 Bab 13 : Bertemu masa lalu
14 Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15 Bab 15 : Bos Cantik
16 Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17 Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18 Bab 18 : Jadi Target
19 Bab 19 : Melarikan Diri
20 Bab 20 : Pulang
21 Bab 21 : Mangsa Kabur
22 Bab 22 : Menemukan Target
23 Bab 23 : Mata Nakal
24 Bab 24 : Pergi mendadak
25 Bab 25 : Tiga Bidadari
26 Bab 26 : Merindukannya
27 Bab 26 : Merindukannya
28 Bab 26 : Merindukannya
29 Bab 27 : Gagal Pulang
30 Bab 28 : Menggali Informasi
31 Bab 29 : Istirahat
32 Bab 30 : Kejutan
33 Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34 Bab 32 : FlashBack
35 Bab 33 : Mencari Revan
36 Bab 34 : Serpihan Hati
37 Bab 35 : Pelampiasan
38 Bab 36 : Keputusan Revan
39 Bab 37 : Kerja Sama
40 Bab 38 : Tebar Pesona
41 Bab 39 : Penguntit Handal
42 Bab 40 : Serangan Mendadak
43 Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44 Bab 42 : Meloloskan Diri
45 Bab 43 : Senjata makan Tuan
46 Bab 44 : Kekasih Revan?
47 Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48 Bab 46 : Keluarga Velia
49 Bab 47 : Keluarga Devil
50 Bab 48 : Tidur bersama
51 Bab 49 : Mabuk susu
52 Bab 50 : Rencana Velia
53 Bab 51 : Modus David
54 Bab 52 : Persiapan pesta
55 Bab 53 : Sama-sama Gila
56 Bab 54 : Kalah Telak
57 Bab 55 : Calon untuk David
58 Bab 56 : Kesepakatan
59 Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60 Bab 58 : Malam Indah
61 Bab 59 : Jodoh orang
62 Bab 60 : Restu
63 Bab 61 : Rumah Tangga
64 Bab 62 : Rencana Awal
65 Bab 63 : Karena Alarm
66 Bab 64 : Mencari Kunci
67 Bab 65 : Makanan Favorit
68 Bab 66 : Liburan Singkat
69 Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70 Bab 68 : Kotak Misteri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab I : Awal Kecurigaan
2
Bab II : Mencari Bukti Nyata
3
Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4
Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5
Bab 5 : Titik Terendah
6
Bab 6 : Dejavu
7
Bab 7 : Bangkit
8
Bab 8 : Keluarga Baru
9
Bab 9 : Terpesona
10
Bab 10 : Rahasia Luna
11
Bab 11 : Anggota Baru
12
Bab 12 : Tangan Ajaib
13
Bab 13 : Bertemu masa lalu
14
Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15
Bab 15 : Bos Cantik
16
Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17
Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18
Bab 18 : Jadi Target
19
Bab 19 : Melarikan Diri
20
Bab 20 : Pulang
21
Bab 21 : Mangsa Kabur
22
Bab 22 : Menemukan Target
23
Bab 23 : Mata Nakal
24
Bab 24 : Pergi mendadak
25
Bab 25 : Tiga Bidadari
26
Bab 26 : Merindukannya
27
Bab 26 : Merindukannya
28
Bab 26 : Merindukannya
29
Bab 27 : Gagal Pulang
30
Bab 28 : Menggali Informasi
31
Bab 29 : Istirahat
32
Bab 30 : Kejutan
33
Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34
Bab 32 : FlashBack
35
Bab 33 : Mencari Revan
36
Bab 34 : Serpihan Hati
37
Bab 35 : Pelampiasan
38
Bab 36 : Keputusan Revan
39
Bab 37 : Kerja Sama
40
Bab 38 : Tebar Pesona
41
Bab 39 : Penguntit Handal
42
Bab 40 : Serangan Mendadak
43
Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44
Bab 42 : Meloloskan Diri
45
Bab 43 : Senjata makan Tuan
46
Bab 44 : Kekasih Revan?
47
Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48
Bab 46 : Keluarga Velia
49
Bab 47 : Keluarga Devil
50
Bab 48 : Tidur bersama
51
Bab 49 : Mabuk susu
52
Bab 50 : Rencana Velia
53
Bab 51 : Modus David
54
Bab 52 : Persiapan pesta
55
Bab 53 : Sama-sama Gila
56
Bab 54 : Kalah Telak
57
Bab 55 : Calon untuk David
58
Bab 56 : Kesepakatan
59
Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60
Bab 58 : Malam Indah
61
Bab 59 : Jodoh orang
62
Bab 60 : Restu
63
Bab 61 : Rumah Tangga
64
Bab 62 : Rencana Awal
65
Bab 63 : Karena Alarm
66
Bab 64 : Mencari Kunci
67
Bab 65 : Makanan Favorit
68
Bab 66 : Liburan Singkat
69
Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70
Bab 68 : Kotak Misteri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!