Suasana hari ini begitu cerah. Kebahagian nampak di wajah seorang pria dan wanita yang sedang berjalan-jalan di taman kota.
''Kita seperti sepasang kekasih saja yah kak??!!,'' Velia berjalan sambil merangkul lengan David.
''Kau bukan tipe ku!! kita sudah cocok jadi kakak adik!!,'' balas David.
''Kata-kata mu tidak asing! seperti seorang wanita yang sedang menolak ungkapan cinta saja!! hahaha,'' Velia mengingat saat dulu sering menolak cinta dari pria yang mengejarnya.
''Kenapa nggak sekalian juga kak David bilang gini!! kau terlalu baik untuk ku!! maaf yah cari saja yang lain!! hahaha,'' Velia tertawa mengingat betapa konyol dirinya saat itu.
David tersenyum kecil mendengar ucapan Velia.
''Aku belajar itu juga dari kalian para wanita!! apa kurang nya diriku ini??!! kaya iya! tampan nya kelebihan! masalah baik?? baik banget kan diriku ini??!!,'' seloroh David.
''Ckckck!! narsis nya juga kelebihan tahu!!!,'' celetuk Velia membuat mereka tertawa.
David dan Velia beristirahat di sebuah kursi taman. Mereka duduk sambil memandang danau buatan yang ada di hadapan mereka.
Tak jauh dari mereka ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka berdua dengan wajah yang sangat kesal.
''Ayo kita kita minum kopi ada kafe enak di dekat sini!!,'' ajak David lalu mereka berdua pergi ke tempat tujuan yang cukup dekat karena bisa di tempuh dengan berjalan kaki.
Setelah beberapa menit mereka akhirnya sampai di sebuah kafe dengan desain modern.
''Aku suka dengan kafe nya!!,'' ucap Velia sembari melangkah masuk ke dalam.
Mereka memilih tempat duduk paling ujung dan dekat jendela untuk melihat pemandangan luar sekaligus mencari mangsa mereka.
Sembari menunggu pesanan datang Velia terus mengawasi situasi di luar. Ia merasa seperti sedang di awasi.
''Kak bagaimana hasilnya?? apa aku tidak akan mati??!!,'' tanya Velia dengan cemas.
David menatap Velia heran. ''Apa sekarang kau takut mati??!! bukan kah dulu itu yang kau inginkan??!!,'' David menaik turunkan alisnya meledek Velia.
Velia tersenyum kaku mendengarnya. ''Saat itu kan aku sedang terpuruk dan sangaaaaat sedih jadi wajarlah kalau aku berpikiran seperti itu!! tapi sekarang aku sudah bahagia jangankan mati!! tertusuk duri pun aku takut!!,'' ucap Velia.
''Cckk!! dasar kau ini!!,'' David berdecak kesal mengingat bagaimana kondisi Velia saat pertama kali melihatnya.
''Jadi bagaimana kak??,'' tanya Velia yang juga mulai kesal. ''Aku ini orangnya nggak sabaran loh!!??,'' lanjutnya.
''Belum bisa di simpulkan, mereka juga sedang berusaha menemukan titik terang dari masalahmu!!,'' ucap David dengan wajah yang mulai serius.
''Aku tidak mengerti!!,'' ucap Velia merasa bingung dengan penjelasan David.
''Mereka menemukan sesuatu dari sampel darahmu, tapi entah itu racun atau apa? mereka masih menyelidikinya?!,'' terang David.
''Jika itu memang racun pasti tubuh mu akan menunjukan reaksi dari racun tersebut!! tapi aku melihat kau baik-baik saja selama ini bahkan......!!,'' ucapan David terhenti saat mengingat Velia tidak mengalami rasa sakit setelah terluka.
''Apa???,'' tanya Velia penasaran.
David menatap wajah Velia sambil mencubit keras lengan adiknya itu.
''Sakit??!!,'' tanya David sambil menambah tenaganya. Terlihat lengan Velia sangat merah namun yang empunya tidak memberikan reaksi sakit sedikit pun.
''Jangan coba menahan nya Ve, keluarkan saja jika memang terasa sakit!! kalau perlu teriak saja lah sekalian,,'' ucap David membuat Velia memutar bola matanya.
''Apa kau sedang mengerjai ku??!!,'' Velia menatap David dengan tajam.
''Ini yang aku maksud!!,'' balas David.
''Apa lagi maksud mu??!! rasanya aku ingin memukul mu sekarang!!,'' kesal Velia.
''Obat itu bisa saja bukan racun tapi sebuah rekayasa genetik yang membuat mu tidak merasakan sakit!! betul kan??!!,'' ujar David.
''Entah lah!! yang dokter kan kamu!!,,'' ketus Velia. Ia merasa ucapan kakak nya sangat konyol.
Pesanan mereka akhirnya tiba. Dua gelas cappucino yang masih panas dengan roti panggang.
Tanpa menunggu lama Velia langsung saja menyeruput kopi yang masih panas itu.
''Hmm ini enak!!,'' gumam Velia.
David tidak bisa berkata apa-apa jika menyangkut makanan, adiknya ini ahlinya.
''Aku ke toilet dulu sebentar!!,'' David pamit lalu meninggalkan Velia sendiri yang asik menikmati makanan nya.
Setelah David tidak nampak lagi tiba-tiba seseorang duduk di hadapan Velia.
Velia mendongkakkan kepalanya.
''Byuuuurr,'' Velia menyemburkan cappucino yang hendak di minumnya saat melihat siapa yang ada di hadapannya.
''Kau mau apa muncul lagi?? bosan hidup nya??,,'' ucap Velia sambil tersenyum mengejek.
''Aku akan terus mengusik mu wanita jal*ng!!, untuk apa kau menyuruh suamiku datang kemari!!,''
''Tania Marvin!! berhentilah mengusik ku untuk saat ini, aku akan mengurus mu nanti!!,'' ucap Velia dengan nada dingin.
Tanpa di sangka Tania menyiram tubuh Velia dengan segelas cappucino milik David yang berada di atas meja.
''Sial!!,'' pekik Velia memegangi bajunya yang basah.
Tania tanpa beban pergi begitu saja tanpa peduli dengan tatapan pengunjung lain yang ada disitu.
''Sebenarnya yang korban ini dia atau aku sih??!! aku merasa seperti pelakor saja!!,'' gerutu Velia.
Tak lama kemudian David datang dengan dua orang pria yang nampak tak asing bagi Velia.
David dengan cepat menghampiri Velia yang terlihat kacau. ''Ada apa??!!,'' tanya David.
''Ada monster yang menyiramku!!,'' balas Velia.
Pria yang datang bersama David memberikan papper bag ke Velia. ''Pakailah hoodie ini!! jangan khawatir ini masih baru!!,'' ucap pria itu.
Velia menatap wajah pria itu beberapa detik lalu mengambil papper bag nya.
''Aku gantian dulu!!,'' Velia beranjak meninggalkan mereka.
Para pria pun duduk sambil menunggu Velia kembali.
Akhirnya yang di tunggu pun tiba. Velia langsung saja duduk di samping David tanpa sepatah katapun.
Dengan wajah dingin nya Velia menatap sinis pria di hadapannya itu secara bergantian.
''Ve mereka kenalan ku!! kebetulan kita bertemu disini!!,'' ucap David.
''Kenalkan aku Deon Alexander!,'' Deon mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
''Aku Velia Selkova Smith!!,'' jawab Velia ingin membalas jabat tangan Deon tapi pria di sebelahnya lebih dulu menjabat tangan Velia.
''Aku Jovi Sandler!!,'' ucapnya sambil terus tersenyum.
Deon menginjak kaki Jovi, dengan spontan Jovi pun melepas tangan nya.
''Kau ini!!,'' ucap Deon ke Jovi dengan tatapan seakan ingin melahapnya.
Jovi hanya tersenyum menanggapi bos nya itu.
''Kita pernah bertemu di pesawat beberapa waktu lalu!,'' ucap Deon.
''Iya aku ingat!!,'' ketus Velia.
Mereka menikmati santapan yang tersedia.
Setelah selesai Deon dan Jovi pamit lebih dulu.
''Kak apa mangsa kita akan datang!!,'' tanya Velia dengan ragu.
''Ayo kita kembali ke markas saja!!,'' ajak Velia yang mulai bosan.
David mengikuti ajakan Velia.
Saat mereka hendak masuk ke dalam mobil Velia melihat kedua pria breng**k itu sedang berbicara dengan seorang wanita.
''Kak lihat!!,'' Velia menunjuk ke arah mangsanya.
''Apa mereka ingin mencelakai mu lagi??!!,'' ucap David yang langsung ingin menghampiri mereka.
Velia lalu menahan langkah David. ''Tunggu kak!! jangan sekarang!! kita ikuti saja permainan mereka lebih dulu setelah itu kita beri mereka kejutan!!,''
''Kau benar!! apa kau siap Baby!!,'' ucap David.
''Yah sangat siap Baby!! ayo!!,'' seru Velia dengan bersemangat.
Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil.
...----------------...
Hay para pembaca yang baik hati. Author ada rekomendasi novel dari teman author yang pasti kalian suka. Mampir yah!!
Tak saling kenal, tak pernah bertemu. Namun Semesta yang menuntunmu. Itulah takdir, tak pernah ada yang tahu bagaimana kedepannya. Soal jodoh ada yang berwarna, ada yang kelam, ada yang penuh keseriusan dan ada juga yang penuh dengan canda tawa.
Shazfa Aiysha Humaira atau sering dipanggil Sasa , seorang mahasiswi yang memiliki tiga orang sahabat yaitu Safia (Sapi), Fathulila (Patul), dan Fifa (Pipa). Bukan sahabat namanya , jika tidak mengganti nama sahabatnya.
Shazfa pernah jatuh cinta dengan seorang Ustadz bernama Sakha. Tapi sayang, takdir berkata lain karena Ustadz Sakha dijodohkan dengan Patul. Mengikhlaskan adalah hal yang sulit sampai akhirnya datang seorang lelaki dengan gagahnya ingin menikahinya. Lelaki yang sebelumnya tidak ia kenali, tidak bertegur sapa namun ternyata ia lah takdirnya.
Ya, Begitulah Takdir. Lalu, siapakah lelaki gagah itu?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
HoiLim Yee Lee
nice thor ☺️☺️☺️
2022-06-05
1
Misna Naa
lawan dong vel.....lanjut kka
2022-04-04
0
Rossemarry
lanjut kk🥰
2022-04-03
0