Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?

Beberapa jam setelah menempuh perjalan udara akhirnya pesawat telah mendarat di negara B.

Velia bangun dari duduk lalu meregangkan otot-otot tubuhnya. ''Akhirnya sampai juga!,'' gumam Velia.

Para penumpang segera turun dari pesawat begitu juga dengan Velia, ia sangat bersemangat kali ini menjelajahi negara yang baru dia singgahi.

Saat berjalan meninggalkan tempat duduk nya, Velia sekilas melihat ke arah pria-pria tampan tak jauh dari tempat duduk Velia.

Dengan santai Velia berjalan melewati para pria tersebut padahal dia bisa saja lewat jalan lain yang lebih dekat darinya.

Jovi mencoba tersenyum ke Velia tanpa di duga Velia juga tersenyum manis sembari mengibaskan rambut panjangnya itu yang membuat Jovi jadi salah tingkah.

''Hay!.'' Jovi melambaikan tangan ke Velia.

''Hay juga tampan.'' Velia mengedipkan satu matanya dan melangkah pergi meninggalkan pesawat.

Deon menendang kaki Jovi.

''Aduh!! Ada apa dengan mu bos!!??," sungut Jovi lalu bangun dari duduknya berniat meninggalkan bosnya.

Baru tiga langkah Deon berteriak. "MAU AKU PENGGAL ISI TABUNGAN MU!!."

"Aku tidak akan menyisakan sedikit pun, yang ada sisa kenangan saja!!'' lanjutnya.

Langkah Jovi terhenti seketika mendengar ucapan maut dari bosnya itu. Dia dengan berat hati kembali lagi.

Jovi sedikit membungkukkan badan lalu berkata. ''Mari Tuan.''

Deon pun berdiri kemudian menepuk-nepuk pelan pundak Jovi. ''Anak pintar!.''

Dan Jovi hanya membalas dengan tersenyum kecut mau ikut memaki tapi tak punya nyali jadi cukup dalam hati saja.

Keduanya akhirnya meninggalkan pesawat itu.

Banyak pasang mata yang tertuju pada Velia. Velia menggunakan dres selutut berwarna peach dengan rambut panjang yang tergerai, kulit putih mulusnya menambah pesona dari seorang Velia.

Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan Velia, seorang sopir keluar dan mendekat.

''Nona Velia,'' ucap pria tersebut.

Velia menganggukkan kepala. Pria itu membukakan pintu lalu Velia masuk kedalam mobil begitu juga pria tersebut.

Sebelum mobil berjalan tiba-tiba seorang pria berkaca mata hitam dan memakai topi ikut masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Velia.

Velia tersentak lalu berkata. ''Siapa k.kau!!??.'' bentak nya.

''Diam!!,'' kata pria itu lalu menodongkan sebuah pis*u ke pinggang Velia. ''Ayo jalan!!,'' perintahnya kepada sopir mobil tersebut.

Mobil tersebut melaju meninggalkan bandara.

Di bagian belahan bumi lainnya. Seorang wanita tengah berbicara melalui sambungan telepon.

"Jalankan sesuai perintahku, jangan meninggalkan jejak sedikit pun!," ucap wanita itu.

"Baik nona, akan kami lakukan sesuai perintah!," jawab seseorang di seberang telpon.

"Kabari segera jika sudah beres," wanita itu tersenyum puas lalu memutuskan sambungan telponnya.

 

Mobil yang membawa Velia terhenti di pinggir jalan yang sangat sepi. Sekelilingnya hanya ada pepohonan besar tanpa terlihat ada satu orang pun yang lewat.

Hari mulai gelap. Velia berusaha memberontak dengan tubuhnya yang gemetar dan keringat bercucuran di dahinya namun tenaganya tak sebanding dengan kedua pria itu.

''Apa yang kalian inginkan.!!??'' bentak Velia.

Salah satu pria itu berkata. ''Aku ingin semuanya sayang.'' pria yang itu menatap mes*m ke arah Velia.

''Ambil semua barang-barang ku tapi lepaskan aku!!,'' seru Velia.

Pria bertopi mencengkram pipi Velia dengan kuat lalu berkata. ''Aku lebih menyukai t*buh indah mu itu.''

Velia menggeleng-gelengkan kepala. ''Aku mohon jangan lakukan itu.'' ucap Velia terisak air mata nya terus berjatuhan.

''Lebih baik bunuh aku saja!!,'' geram Velia.

''Itu terlalu mudah untuk mu!!," pria itu mengikat kedua tangan Velia.

Dengan spontan Velia menendang alat tempur pria itu. "Sial*n kau!!." pria itu lalu menampar Velia, darah segar pun meluncur dari sudut bibir Velia.

Velia berteriak histeris minta tolong namun semua itu sia-sia, kedua pria itu tetap melakukan aksi bej*t nya.

Sesekali Velia berusaha melawan tapi selalu saja mendapat balasan dari kedua pria itu, bahkan Velia terkena sayatan pisau di perut dan lengan nya.

Velia merasa sangat putus asa, ia pasrah jika ini adalah hari terakhir di hidupnya.

Dengan sisa tenaga yang ada Velia berkata. "Mengapa kalian lakukan ini padaku!?,"

"Apa salahku,!?" tanpa sempat mendengar jawaban dari kedua pria tersebut Velia kehilangan kesadarannya.

Kedua pria bej*t yang telah selesai bersenang-senang merapikan pakaian mereka.

Semua barang-barang berharga Velia di ambil.

Mereka melihat Velia sudah tidak sadarkan diri membuat pekerjaan mereka lebih mudah.

Tubuh Velia di angkat keluar mobil lalu di letakkan begitu saja di tepi jalan.

"Apa kita harus membunuhnya,!?" tanya salah satu pria itu ke pria lainnya.

"Tanpa kita membunuh pun dia akan mati dengan sendirinya. Kita foto saja sebagai bukti pekerjaan kita selesai dengan sempurna!,"

"Baiklah aku ikuti saja katamu, lagi pula kita sudah puas menikmati tub*h mulusnya itu,"

Mereka masuk ke dalam mobil lalu meninggalkan Velia yang tergeletak begitu saja.

Pria bertopi tadi menghubungi bos nya.

"Semua beres, aku sudah mengirimkan buktinya,"

"Bravo!! tidak salah aku memilih kalian, aku akan mengirimkan bonus besar untuk kalian berdua!," ucap seorang wanita dari seberang telpon.

"Aku akan mengubungi kalian lagi jika diperlukan!,"' lanjutnya.

...----------------...

Di sebuah ruangan eksklusif terlihat semua staf kantor sangat fokus mengikuti jalannya rapat tetapi tidak dengan pemilik kerajaan bisnis tersebut.

Fokus Deon berkelana entah kemana, ia hanya memainkan pena sedari tadi. Melihat situasi bos nya itu dengan sigap Jovi mengambil alih keadaan.

Situasi seperti ini memang kadang terjadi, Jovi sudah terbiasa dengan sikap bos nya.

Jovi cukup beruntung menjadi asisten pribadi Deon, karena begitu banyak orang tidak bisa memenuhi standar yang sangat tinggi bagi seorang Deon.

''Kalau begitu mari kita akhiri pertemuan kita sampai di sini.!''

Mendengar kalimat itu Deon bernafas lega.

''Jov ayo kita jalan-jalan sebentar!!,'' ajak Deon.

''Apa aku tidak salah dengar.!?'' Jovi menepuk kedua pipi nya.

Deon membalas dengan tatapan tajam. ''Masalah,???!''

Jovi menggelengkan kepala. Dengan semangat berkata. ''Lets go!!,''. Mereka berdua keluar gedung lalu masuk ke dalam mobil.

Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mereka sejak tadi.

Dua puluh menit berlalu hanya memutar-mutar jalan kota di negara B.

Akhirnya dengan memberanikan diri Jovi pun berkata. ''Bos kemana tujuan kita sebenarnya?, aku lelah habis memimpin rapat lalu jadi sopir lagi!!.'' protes Jovi.

''Entah lah!!,'' ucap Deon.

''APA!!??.'' sontak Jovi beberapa kali menarik nafas berat.

''Apa yang dia pikirkan? "

"Tidak mungkin masalah pekerjaan apa lagi masalah wanita!." batin Jovi.

Karena lelah seharian kerja berat Jovi memilih kembali ke apartemen bos nya untuk istirahat dan membersihkan diri mereka.

"Kenapa aku jadi memikirkan wanita aneh itu, apa yang di inginkan hati ini? ," batin leon.

Terpopuler

Comments

As Tini

As Tini

adehh knp sih gk ada pertolongan, knp bs smpe di perkosa, gk enak bnget jdinya

2022-12-31

0

rifeelya

rifeelya

kasian bngt velia apa sblm ny velia ada menyinggung si pelakor ya🤔

2022-08-11

0

Nur Hayati

Nur Hayati

orang suruhan c pelakor

2022-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab I : Awal Kecurigaan
2 Bab II : Mencari Bukti Nyata
3 Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4 Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5 Bab 5 : Titik Terendah
6 Bab 6 : Dejavu
7 Bab 7 : Bangkit
8 Bab 8 : Keluarga Baru
9 Bab 9 : Terpesona
10 Bab 10 : Rahasia Luna
11 Bab 11 : Anggota Baru
12 Bab 12 : Tangan Ajaib
13 Bab 13 : Bertemu masa lalu
14 Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15 Bab 15 : Bos Cantik
16 Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17 Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18 Bab 18 : Jadi Target
19 Bab 19 : Melarikan Diri
20 Bab 20 : Pulang
21 Bab 21 : Mangsa Kabur
22 Bab 22 : Menemukan Target
23 Bab 23 : Mata Nakal
24 Bab 24 : Pergi mendadak
25 Bab 25 : Tiga Bidadari
26 Bab 26 : Merindukannya
27 Bab 26 : Merindukannya
28 Bab 26 : Merindukannya
29 Bab 27 : Gagal Pulang
30 Bab 28 : Menggali Informasi
31 Bab 29 : Istirahat
32 Bab 30 : Kejutan
33 Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34 Bab 32 : FlashBack
35 Bab 33 : Mencari Revan
36 Bab 34 : Serpihan Hati
37 Bab 35 : Pelampiasan
38 Bab 36 : Keputusan Revan
39 Bab 37 : Kerja Sama
40 Bab 38 : Tebar Pesona
41 Bab 39 : Penguntit Handal
42 Bab 40 : Serangan Mendadak
43 Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44 Bab 42 : Meloloskan Diri
45 Bab 43 : Senjata makan Tuan
46 Bab 44 : Kekasih Revan?
47 Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48 Bab 46 : Keluarga Velia
49 Bab 47 : Keluarga Devil
50 Bab 48 : Tidur bersama
51 Bab 49 : Mabuk susu
52 Bab 50 : Rencana Velia
53 Bab 51 : Modus David
54 Bab 52 : Persiapan pesta
55 Bab 53 : Sama-sama Gila
56 Bab 54 : Kalah Telak
57 Bab 55 : Calon untuk David
58 Bab 56 : Kesepakatan
59 Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60 Bab 58 : Malam Indah
61 Bab 59 : Jodoh orang
62 Bab 60 : Restu
63 Bab 61 : Rumah Tangga
64 Bab 62 : Rencana Awal
65 Bab 63 : Karena Alarm
66 Bab 64 : Mencari Kunci
67 Bab 65 : Makanan Favorit
68 Bab 66 : Liburan Singkat
69 Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70 Bab 68 : Kotak Misteri
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab I : Awal Kecurigaan
2
Bab II : Mencari Bukti Nyata
3
Bab 3 : Pilihan Yang Sulit
4
Bab 4 : Mungkin Kah Ini Akhirnya?
5
Bab 5 : Titik Terendah
6
Bab 6 : Dejavu
7
Bab 7 : Bangkit
8
Bab 8 : Keluarga Baru
9
Bab 9 : Terpesona
10
Bab 10 : Rahasia Luna
11
Bab 11 : Anggota Baru
12
Bab 12 : Tangan Ajaib
13
Bab 13 : Bertemu masa lalu
14
Bab 14 : Sakit Tak Berdarah
15
Bab 15 : Bos Cantik
16
Bab 16 : Korbannya Dia atau Aku?
17
Bab 17 : Pepatah Aneh versi Velia
18
Bab 18 : Jadi Target
19
Bab 19 : Melarikan Diri
20
Bab 20 : Pulang
21
Bab 21 : Mangsa Kabur
22
Bab 22 : Menemukan Target
23
Bab 23 : Mata Nakal
24
Bab 24 : Pergi mendadak
25
Bab 25 : Tiga Bidadari
26
Bab 26 : Merindukannya
27
Bab 26 : Merindukannya
28
Bab 26 : Merindukannya
29
Bab 27 : Gagal Pulang
30
Bab 28 : Menggali Informasi
31
Bab 29 : Istirahat
32
Bab 30 : Kejutan
33
Bab 31 : Oleh-oleh Jeremy
34
Bab 32 : FlashBack
35
Bab 33 : Mencari Revan
36
Bab 34 : Serpihan Hati
37
Bab 35 : Pelampiasan
38
Bab 36 : Keputusan Revan
39
Bab 37 : Kerja Sama
40
Bab 38 : Tebar Pesona
41
Bab 39 : Penguntit Handal
42
Bab 40 : Serangan Mendadak
43
Bab 41 : Amarah Jordan Smith
44
Bab 42 : Meloloskan Diri
45
Bab 43 : Senjata makan Tuan
46
Bab 44 : Kekasih Revan?
47
Bab 45 : Pelakor Labrak Pelakor
48
Bab 46 : Keluarga Velia
49
Bab 47 : Keluarga Devil
50
Bab 48 : Tidur bersama
51
Bab 49 : Mabuk susu
52
Bab 50 : Rencana Velia
53
Bab 51 : Modus David
54
Bab 52 : Persiapan pesta
55
Bab 53 : Sama-sama Gila
56
Bab 54 : Kalah Telak
57
Bab 55 : Calon untuk David
58
Bab 56 : Kesepakatan
59
Bab 57 : Bulan madu?? Nikah dulu!
60
Bab 58 : Malam Indah
61
Bab 59 : Jodoh orang
62
Bab 60 : Restu
63
Bab 61 : Rumah Tangga
64
Bab 62 : Rencana Awal
65
Bab 63 : Karena Alarm
66
Bab 64 : Mencari Kunci
67
Bab 65 : Makanan Favorit
68
Bab 66 : Liburan Singkat
69
Bab 67 : Merasa Tak Berharga
70
Bab 68 : Kotak Misteri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!