Happy Reading.
Victor melihat sebuah pesan yang ada di ponselnya. Sudut bibirnya langsung tertarik ke atas ketika melihat siapa yang mengirimkan pesan itu.
"Alana! Ah, kenapa setelah bercerai darimu membuatku jadi semakin penasaran dengan mu, perubahan mu benar-benar luar biasa," gumam Victor sambil membuka ponselnya yang di password.
'Kapan kita bisa ketemu lagi? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.'
Victor tersenyum membaca pesan tersebut.
'Mungkin besok siang saat makan siang atau setelah aku pulang bekerja, di restoran M, gimana?'
Alana berpikir apakah dia bisa keluar saat sore hari, biasanya kalau siang dia bisa sedikit bebas kalau pekerjaannya juga sudah selesai.
'Besok aku kabari, ya? Soalnya aku juga harus bekerja.'
Victor tersenyum semakin lebar, dia suka Alana yang seperti ini, menarik ulur membuatnya semakin penasaran.
'Baiklah, besok kabari saja, ehmm, lagi apa?'
Alana mengerutkan keningnya membaca pesan Victor yang sepertinya masih belum ingin berhenti berbalas pesan.
'Aku sedang sibuk, besok aku kabari ya, selamat malam.'
Alana langsung mematikan ponselnya, sebenarnya dia sangat malas harus berhadapan dengan mantan suaminya kembali, kalau bukan karena ingin mengambil kembali hak-nya, dia juga tidak akan pernah mau bertemu dengan pria itu.
###
Zidane sedari tadi sudah merasa bosan, makan malam yang menurutnya begitu lama dari biasanya, dia tidak boleh meninggalkan meja makan terlebih dahulu karena kedua keluarga masih bercengkrama dengan menikmati menu penutup sebagai cuci mulut.
"Apa kamu ada acara sabtu besok?" tanya Sonya kepada Zidane yang sejak tadi hanya diam saja.
"Entahlah, aku belum memikirkan acara," jawab Zidane tanpa menoleh.
Sonya harus ekstra sabar menghadapi pria seperti Zidane, dia memang tidak seperti Victor yang dengan mudahnya luluh hanya dengan rayuan dan juga godaan tubuhnya yang seksi.
Zidane benar-benar pria yang tak tersentuh, bahkan hanya untuk sekedar ciuman saja sangat susah. Kalau bukan karena perjodohan dan juga demi bisa menjadikannya Nyonya dari keluarga Alvares, Sonya pasti sudah meninggalkan Zidane sejak awal.
Bertemu dengan Victor adalah hal yang paling indah di hidupnya, dia adalah kekasih Sonya di masa kuliah, bahkan dia juga cinta pertamanya.
Dulu hubungan mereka tidak di restui keluarga Sonya karena Victor hanyalah orang biasa.
Akhirnya mereka bertemu kembali setelah bertahun-tahun tetapi saat itu status Victor sudah menjadi suami wanita lain.
Dan dengan bujuk rayu Sonya akhirnya Victor mengambil alih harta Alana dan membuat Victor menceraikannya.
####
Malam semakin larut, pikiran Alana melalang buana kemana-mana, dia merasa tidak tenang ketika melihat siapa Sonya sebenarnya. Yah, wanita cantik itu sangat licik.
Mungkin karena kelicikannya membuat Tuan Morgan dan Nyonya Felicia tidak pernah menyadari hal tersebut.
Alana ingat saat dulu suaminya sering menelepon seorang wanita pada tengah malam, dan pada saat di tanya, Victor selalu mengatakan itu adalah rekan kerjanya.
Alana yang dasarnya dulu bodoh percaya saja, dan sekarang baru Alana sadari bahwa mungkin bisa jadi wanita yang di hubungi oleh suaminya adalah Sonya.
"Apakah Sonya juga dalang di balik semua pengalihan harta kekayaan ku pada Victor?" gumam wanita itu.
Drrrttt!! drrttt!
Alana menoleh ke arah meja saat mendengar ponselnya berdering. Tertera nama Zidane di layar. Gegas Alana mengangkat telepon tersebut.
"Halo, tuan, ada yang bisa saya bantu?"
"Kamu ke kamarku sekarang, buatkan aku susu hangat."
Setelah mengatakan itu, Zidane mematikan panggilannya. Alana menghela nafas, sepertinya keluarga Sonya sudah pulang, mungkin ini kesempatan dia untuk berbicara langsung pada Zidane tentang kecurigaannya.
"Aku harus bicara pada Tuan Zidane, keluarga ini tidak boleh di permainkan oleh wanita licik seperti Sonya.
Alana membawa susu hangat pesanan Zidane dan meletakkan nya di meja yang ada di dalam kamar tuan mudanya itu.
Zidane terlihat keluar dari dalam kamar mandi, dia sudah berganti pakaian dengan kaos rumahan dan celana bokser.
"Ini susu hangat anda, tuan," ucap Alana.
Zidane mendekat dan meminum susu tersebut hingga tandas.
"Apa kamu tidak ingin bertanya sesuatu?" tanya Zidane membuat Alana mendongak menatap tuan mudanya itu.
"Apakah anda tahu apa yang sedang saya pikirkan?" Alana balik bertanya.
"Tentu saja aku tidak tahu, tapi apa kamu tidak penasaran dengan tunangan ku? Maksudku apa kamu tidak ingin bertanya?" Alana mengerutkan keningnya.
Apakah Zidane ingin dia bertanya bagaimana perasaannya setelah melihat Sonya? Tapi untuk apa Alana mengatakannya. Ah, sepertinya dia harus menanyakan hal ini.
"Ehm, saya ada pertanyaan untuk tuan," ucap Alana masih menatap Zidane.
"Baiklah, apa pertanyaan mu?" Zidane menarik Alana untuk duduk di sofa, Alana menurut.
"Bagaimana perasaan anda terhadap Nona Sonya?" tanya Alana dengan wajah serius.
Zidane yang mendengar hal itu langsung tersenyum. Dia sudah mengira kalau Alana pasti cemburu melihat kedatangan Sonya kerumahnya.
Zidane memegang tangan Alana dan menggenggamnya lembut.
"Aku sama sekali tidak ada perasaan apapun padanya, Alana. Aku tidak mencintainya dan yah, aku hanya terpaksa menerima perjodohan ini karena desakan orang tuaku, jadi kamu tidak perlu khawatir," jawab Zidane tersenyum.
Dia benar-benar bahagia karena mengira Alana sedang cemburu dan membutuhkan kepastian tentang perasaan Zidane terhadap Sonya.
Tapi ternyata apa yang di pikirkan Alana jauh berbeda, dia hanya ingin tahu perasaan Zidane karena Alana akan mengatakan semua yang dialaminya terhadap Sonya.
Jadi dia tidak akan menyakiti hati Zidane jika Alana menginginkan tuan mudanya itu memutuskan pertunangan. Karena biar bagaimanapun Sonya bukanlah wanita yang baik.
"Syukurlah tuan, kalau memang tuan tidak menyukai Nona Sonya, saya siap membantu tuan terlepas dari pertunangan ini," ucap Alana tersenyum lebar.
Lagi-lagi Zidane salah sangka, pria itu mengira bahwa Alana mencintainya dan tidak ingin Zidane bersama Sonya.
Ah, kenapa Zidane jadi berandai-andai bisa menikah dengan pembantunya ini.
"Tuan, apa anda mendengarkan saya?" tanya Alana ketika Zidane tiba-tiba tersenyum sendiri.
"Eh, iya, tentu saja aku mendengarkan mu," jawab Zidane menggaruk tengkuknya.
"Saya tidak mau tuan bersama Sonya, dia itu bukan wanita baik-baik, tuan. Saya akan membantu anda untuk bisa memutuskan pertunangan ini sebelum semuanya terlambat, tapi saya harus mencari bukti dulu agar tuan Morgan dan Nyonya Felicia percaya pada saya," Zidane melongo mendengar ocehan Alana.
'Apa tadi yang dia bilang? Bukti apa?'
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Suherni 123
kalo lagi jatuh cinta gitu deh kayak Zidane 😁
2023-09-03
0
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦📴😌
ayok alana kalian saling membutuhkan,,,anggap aja simbiosis mutualisme,,,
2022-07-07
1
Yunerty Blessa
bongkar kebusukan Sonya..
2022-06-29
1