Happy Reading.
Alana terkejut karena tiba-tiba ada yang memeluknya dari belakang, tetapi dia langsung segera tahu siapa pelakunya itu yang tidak lain adalah sang tuan muda.
"Ehm, Victor, aku sudah mengantuk! sampai jumpa besok lagi, ya!"
Alana langsung mematikan panggilannya.
"Jadi kamu sejak tadi lagi teleponan sama pria itu? bernostalgia ceritanya?" ujar Zidane mencium tengkuk Alana dan menghisapnya sedikit kuat.
"Tuan muda, apa yang anda lakukan di sini? nanti kalau ada yang masuk bagaimana?" Alana menyingkirkan tangan Zidane yang memeluknya erat.
Dia sangat takut kalau nanti ada salah satu sahabatnya sesama pelayan masuk ke dalam kamarnya, bisa-bisa dia langsung menjadi gunjingan karena sedang berduaan dengan Zidane.
"Kamu tenang aja, udah aku kunci, lagian kamu di telepon sejak tadi gak bisa karena masih asik berbincang dengan mantan suamimu!" ucap Zidane kesal.
Pria itu membalikkan tubuh Alana kemudian langsung mencium bibirnya dengan lembut. Alana selalu saja tidak bisa menolak oleh pesona Zidane yang luar biasa.
Pria itu benar-benar membuatnya merasa berarti, merasa di sayang dan diperhatikan. Dulu saat bersama Victor, dia tidak pernah mendapatkan perlakuan seperti ini, Victor selalu bermain kasar dan meninggalkannya begitu saja ketika sudah selesai dengan urusannya. Bahkan Victor terkadang sering memaksakan kehendaknya saat ingin bercinta dengan Alana.
Yang pasti pria itu selalu menggunakan pengaman, alasannya klise, dia belum ingin memiliki anak.
Tapi ternyata semua kelakuannya selama ini sudah cukup membuat Alana mengerti dan paham kenapa Zidane berbuat seperti itu.
"Jangan membuat tanda, tuan! nanti saya bingung untuk menutupinya!" cegah Alana saat Zidane kembali menghisap leher jenjangnya kuat-kuat.
Zidane menghentikan aktivitas nya dan menatap Alana dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Kenapa? apa kamu takut kalau ketemu si Victor itu bakal ketahuan?" Alana langsung menggeleng cepat.
"Bukan seperti itu, tuan! nanti kalau orang-orang rumah ini pada curiga, bagaimana? masa iya saya bilang di gigit serangga? pasti gak akan ada yang percaya kan, tuan?" Zidane langsung mencium kembali bibir Alana dan memainkan lidahnya didalam.
"Aku tidak peduli! yang jelas malam ini kamu gak usah tidur dan kita akan melakukannya di kamarmu!" Alana melotot-kan matanya.
Mendadak ngeri sendiri, bagaimana bisa mereka melakukan itu di kamarnya yang hanya berjarak tembok dengan kamar para pelayan lain. Bagaimana Alana bisa menahan suaranya nanti? apakah para sahabatnya tidak akan curiga kalau Alana menjerit keenakan seperti malam-malam biasanya saat bercinta dengan Zidane.
Belum sempat menemukan solusi tiba-tiba Alana sudah mendapatkan serangan dadakan kembali. Zidane kembali mencium seluruh wajahnya dan tangannya pun tidak tinggal diam dengan menanggalkan seluruh pakaian yang di kenakan Alana.
Wanita itu hanya pasrah, tidak bisa dipungkiri bahwa dia selalu terjerat oleh setiap sentuhan Zidane yang selalu membuatnya terbuai. Pria itu seakan tahu bagaimana cara memperlakukan Alana dan Alana pun menyukainya.
####
Alana tidak bisa bangun pagi ini untuk bekerja membersihkan kamar Zidane ataupun sekedar keluar dari kamar, tubuhnya remuk redam setelah semalam Zidane menggempurnya sampai jam 1 pagi, meskipun permainan mereka lebih banyak di dominasi oleh Zidane, tapi tetap saja Alana merasa tubuhnya begitu lemas saat bangun tidur.
Setelah melakukan kegiatan kesukaannya bersama Alana semalam, Zidane juga harus kembali ke kamarnya karena tidak mungkin kalau semua orang sampai tahu Zidane keluar dari dalam kamar Alana pagi-pagi buta.
Salah satu pelayan senior masuk ke dalam kamar Alana dan mengetahui wanita itu masih bergelung dengan selimut.
"Apa kamu sakit, Alana?"
Alana langsung membuka matanya setelah wanita itu menggoyangkan lengannya.
"Iya Mey, aku sedang tidak enak badan, nanti aku akan bekerja setelah enakan," jawab Alana lirih.
"Apa perlu di periksa?"
"Tidak, tidak perlu! Aku hanya butuh istirahat," jawab Alana.
"Baiklah kalau begitu aku tinggal dulu, beristirahat lah, kalau Nyonya Felicia atau tuan muda Zidane mencari mu, aku akan mengatakan kalau kamu sedang sakit," ucap wanita yang sudah seperti kakak bagi Alana.
"Terima kasih, Mey," jawab Alana tersenyum.
Sedangkan di sisi lain.
Morgan menatap putranya yang sedang memakan roti isi yang di sediakan pelayan untuk mereka sarapan.
"Ada apa Pa? Papa sejak tadi memperhatikan Zidane?" tanya putranya itu merasa tidak betah karena reaksi sang Papa yang masih diam saja.
Terdengar helaan nafas berat oleh Morgan. "Zidane, Papa ingin mempertanyakan masalah pertunangan mu dengan Sonya, kapan kalian menghabiskan waktu berdua agar bisa lebih dekat? Papa ingin nanti malam kamu mengajak Sonya makan malam bersama kita," ujar Morgan tanpa bisa di bantah.
Zidane menatap sang Mama, ingin meminta bantuan lewat tatapan telepati, tetapi sayangnya Mamanya sama sekali tidak melihat ke arahnya. Akhirnya Zidane mengalah dan mengiyakan permintaan Papanya.
Alana keluar dari dalam kamar dan langsung menuju ke dapur, dia bisa melihat koki dan beberapa pelayan sibuk memasak untuk makan malam.
Tapi biasanya tidak akan sesibuk ini, banyak bahan-bahan makanan yang ada di atas meja dan ada salah satu pelayan sedang membersihkannya.
Di rumah itu ada beberapa pelayan dengan tugas masing-masing, ada satu koki atau juru masak, dan pelayan seperti Alana tidak mengurusi dapur melainkan hanya bersih-bersih, menyapu, mencuci baju, dan menyetrika khusus untuk tuan mudanya.
Untuk Tuan besar dan Nyonya besar juga ada sendiri yang bertugas, begitupun untuk nona muda di keluarga tersebut.
"Apakah akan ada jamuan makan malam?" tanya Alana pada salah satu temannya yang masih terlihat muda.
"Apa kamu gak tau, nanti malam tunangan nya tuan muda beserta keluarganya akan makan malam di rumah ini, makanya kita disuruh memasak makanan yang spesial," jawab wanita muda itu yang memang bertugas di dapur itu.
Alana hanya ber-oh ria, kemudian dia mengambil peralatan untuk membersikan kamar Zidane yang ada di gudang bagian kiri dapur.
Malam hari di kediaman Zidane terasa sedikit ramai, yah apalagi kalau bukan acara pertemuan dua keluarga besar antara keluarga Zidane dan juga keluar Sonya.
Zidane nampak enggan duduk di antara semua orang itu, sedangkan Sonya sendiri sepertinya begitu menikmati suasana yang terlihat bahagia di depan matanya.
Malam ini Sonya tampil sangat cantik dengan memakai dress warna hitam selutut, sangat kontras dengan warna kulitnya yang berwarna putih pucat.
Alana yang saat itu ikut meladeni dan membawakan minuman untuk para tamu Tuan Morgan merasa penasaran seperti apa wajah tunangan dari kekasih gelapnya itu.
Sebenarnya apa yang dipikirkan oleh Zidane? Dia sudah memiliki tunangan tapi masih bermain dan menjadikan Alana sebagai kekasihnya.
Akhirnya Alana sampai di ruang tamu, menunggu waktu makan malam tiba sambil bercengkrama. Zidane melihat Alana yang melayani mereka karena salah satu pelayan yang bertugas sedang tidak bisa melayani karena tidak enak badan.
Zidane masih terus menatap Alana tanpa berkedip, sedangkan Alana sendiri terpaku oleh seorang wanita yang wajahnya sangat familiar.
"Sonya, jangan diam saja, silahkan di nikmati dulu sebelum makan malam," ucap Felicia kepada calon menantunya itu.
"Iya, tante. Terima kasih," jawab Sonya tersenyum.
Alana membulatkan matanya setelah mengamati wajah tunangan Zidane dan juga setelah tahu siapa nama wanita itu.
'Itukan wanita yang bersama Victor, yang terlihat seperti kekasih nya waktu itu!' batin Alana.
Tidak ingin di ketahui oleh Sonya, Alana langsung bergegas pergi dari tempat tersebut. Jantungnya masih berdetak kencang dan nafasnya pun memburu.
"Ini tidak mungkin orang yang sama, kan?"
"Kalau benar, berarti Zidane dan Victor sudah di bohongi oleh wanita licik yang hanya bermodalkan wajah dan juga keseksiannya. Aku harus segera memberitahu Zidane, kalau tunangan nya itu adalah wanita yang tidak baik!"
"Ah, aku juga akan menghubungi Victor dan mengadu domba mereka!"
Bersambung..
Aduh maaf, banyak typo sebut nama, othor lagi puyeng bareng daily di sebelah 🙏🙏😭😭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦📴😌
hati² alana jgn sampai rencana hancur dan gagal total
2022-07-07
2
Tiinaa
pas lagi penasaran eeh di php sama author
2022-07-01
1
Yunerty Blessa
bongkar kebusukan nya Sonya.......Alana.
2022-06-29
1