Happy Reading.
Zidane baru saja sampai rumah setelah seminggu lebih pergi keluar Negeri. Hal pertama kali yang ia inginkan saat ini adalah bertemu dengan kekasihnya. Ya, Zidane merindukan Alana, meskipun setiap malam mereka selalu melakukan panggilan video call, tapi tidak dipungkiri jika Zidane ingin sekali memeluk Alana, menghirup aroma tubuhnya.
Aroma tubuh Alana sudah menjadi candunya sendiri, apalagi setiap inci dari tubuh wanita itu, benar-benar membuatnya seperti melakukan dengan Valeria. Bukan maksud Zidane untuk menyamakan tubuh Alana dan Valeria, tetapi ada setitik bukti yang masih menjadi pikiran yang mengganjal di hatinya. Tapi Zidane masih belum bisa menyimpulkan apakah benar Alana dan Valeria adalah orang yang sama.
Selama hidupnya pria itu hanya pernah tidur dengan dua wanita saja, yaitu Valeria, cinta pertamanya dan juga Alana, pembantunya. Dia tidak bisa berhasrat dengan wanita lain termasuk dengan tunangannya Sonya.
Hanya Valerie dan Alana yang bisa membuat sesuatu di dalam dirinya bangkit. Entah kenapa rasa kedua wanita itu seakan sama, hanya Alana lebih berisi dan seksi tentunya.
"Tuan, anda sudah pulang?" Alana merasa sedikit terkejut ketika Zidane masuk ke dalam kamarnya.
"Kenapa kamu terkejut? apa kamu tidak suka dengan kepulanganku?" tanya Zidane mengunci pintu kamar Alana, membuat gadis itu menggigit bibir bawahnya.
"Tidak, tuan, tentu saja aku sangat senang, jujur aku sangat merindukan tuan!" jawab Alana menunduk. Rasanya dia sangat malu ketika mengatakan hal itu. Tapi memang itulah yang ia rasakan. Rindu terhadap tuan mudanya, majikannya dan juga kekasihnya.
Zidane menghampiri Alana dan langsung menarik pinggangnya, membuat Alana terkejut dan langsung mendongakkan wajah.
"Aku merasa sangat kesal ketika kamu mengatakan padaku bahwa tadi siang kamu bertemu dengan mantan suamimu," ucap Zidane menyentuh dagu Alana dan menatap wajah yang kini sudah terlihat menjadi lebih cantik.
"Ehmm, apa tuan cemburu?"
Belum sempat Zidane menjawab, tiba-tiba ponsel Alana berdering, Alana melepaskan diri dari pelukan Zidane dan langsung berjalan mengambil ponselnya yang ada di nakas. Zidane mengamati wajah Alana yang terlihat menegang saat menatap layar ponselnya itu.
"Ada apa?" tanya Zidane.
"Ehmm..!" Alana benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia lihat. Victor menghubunginya.
Melihat Alana yang diam saja, Zidane langsung mengambil ponsel Alana dan mengangkat panggilan itu.
"Halo, siapa ini!"
Hening, tidak ada jawaban di seberang telepon, Zidane memutuskan untuk melihat siapa yang menghubungi Alana, kenapa wajah wanitanya itu langsung berubah menjadi tegang.
"Victor?" Zidane menyebutkan nama itu sambil menatap Alana.
"Dia mantan suamiku," Alana menghela napas.
"Kenapa dia masih menghubungi mu? apakah kalian masih sering berhubungan?" tanya Zidane menahan gejolak rasa di hatinya.
"Tidak tuan, bukankah anda sendiri tahu bagaimana kisah saya? dia menghubungiku karena mungkin sudah mulai terpesona dengan perubahan saya," jawab Alana sambil menatap mata Zidane yang juga sedang menatap ke arahnya.
Tiba-tiba tubuh Alana terasa tertarik ke depan dan akhirnya menabrak dada bidang Zidane. Hal itu tidak Zidane sia-siakan dan langsung memeluk Alana erat. Zidane merasa cemburu ketika mantan suami Alana menghubunginya.
"Aku ingin kamu bisa menjadi Alana yang kuat, jangan takut ataupun goyah, balaskan dendammu pada mereka yang telah membuatmu menderita, aku ingin wanitaku bisa membuat semua musuhnya bertekuk lutut!" ucap Zidane membuat Alana lebih bersemangat.
Pria itu langsung mencium bibir Alana dan memagutnya lembut penuh perasaan. Zidane langsung menggendong tubuh Alana dan merebahkannya di atas ranjang.
###
Alana saat ini sedang berada di sebuah butik bersama dengan Nyonya Felicia. "Alana, aku ingin kamu memilih gaun yang bagus untuk mu, cepat pilihlah, nanti aku bayar sekalian," ucap Nyonya Felicia sembari memilih gaun yang cocok untuknya dan juga sang putri Caroline.
"Maaf Nyonya, saya tidak perlu dan tidak pantas untuk memakai gaun disini," jawab Alana menolak dengan sopan.
"Ayolah Alana, tidak apa-apa, aku ingin membelikanmu sebuah gaun, seluruh pelayan di rumah kalau ikut menemaniku ke butik ataupun di Mall, mereka pasti akanku belikan dress, jadi jangan merasa tidak enak," ucap Felicia tersenyum.
Akhirnya Alana pun memilih salah satu dress yang simple tapi elegan. Petugas butik menyuruhnya untuk mencoba dress pilihannya tadi, dengan sedikit malu Alana mencoba dress itu dan memperlihatkannya kepada Felicia.
Alana terlihat sangat menawan dan mempesona, tidak di duga pada saat yang bersamaan Victor masuk ke dalam butik itu karena ingin membelikan baju untuk Sonya. Victor tercengang melihat mantan istrinya yang benar-benar luar biasa saat ini. Dengan memakai dress berwarna Peach dengan aksen renda di bagian perutnya, membuat tubuhnya terlihat lebih langsing.
Sontak saja hal itu membuat Victor benar-benar terpana dengan kecantikan dan kemolekan body Alana. Alana yang melihat Victor memanfaatkan situasi ini dan tersenyum manis.
'Semakin hari kamu semakin cantik, Alana,' batin Victor.
Sepertinya hatinya sudah merasa sedikit goyah dan bakal diabetes kalau melihat kecantikan Alana yang terlalu manis.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦📴😌
ayo alana,,,terus lah tebar pesona pada Viktor,,,bikin dia trus memikirkan mu,,,,
2022-07-07
1
Tiinaa
kenapa.nggak ada adegan ranjang padahal otak ku pengen treveling
2022-07-01
1
Yunerty Blessa
lanjut 👍👍
2022-06-29
1