Episode 9

Happy Reading.

Masih di butik.

Victor benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari wajah Alana.

Sedangkan yang di tatap hanya bisa berpura-pura senang meskipun didalam hati sudah mengumpat sejak tadi.

Alana ingat kala di suatu malam suaminya pulang tengah malam, wanita itu menunggu bahkan sampai hampir ketiduran di sofa ruang tamu, tapi Alana masih berusaha kuat untuk membuat matanya terjaga. Victor masuk ke dalam rumah dengan keadaan yang sudah berantakan. Bajunya tidak terkancing rapi, bahkan dasinya sudah tidak terpasang dan entah kemana. Alana ingin membawakan tas dan juga jas milik suaminya tapi pria itu terlihat tidak peduli dengan keberadaan Alan.

"Victor, biar aku bawakan jas mu," pria itu tidak menjawab, menoleh pun tidak.

Alana sudah hampir terbiasa dengan sikap sang suami yang kelewat cuek, tapi kali ini Alana merasa Victor sedikit berbeda, saat pria itu melewatinya, Alana bisa mencium aroma parfum yang berbeda dari milik suaminya. Wangi itu persis seperti parfum milik perempuan.

Alana menggelengkan kepalanya, tidak mau berpikiran yang aneh-aneh tentang sang suami. Tapi ternyata sejak saat itu, tingkah Victor semakin aneh. Terkadang bukan hanya aroma parfum wanita yang tercium dari baju Victor, bahkan pernah suatu ketika Alana menemukan sebuah anting di saku jas sang suami. Ah, mungkin saat itu Victor sudah memiliki wanita lain di belakangnya. Dulu Alana masih begitu bodoh dan tidak ingin tahu dengan kehidupan sang suami di luar sana.

"Alana! Alana! apa kamu mendengarku?" Alana tersentak kaget saat Victor menggoyangkan tangannya. Ah, ternyata dia tadi melamun, sungguh kali ini Alana sangat paham bagaimana karakter Victor sebenarnya. Pria yang mudah tergoda hanya dengan kedipan mata dan juga senyuman yang menggoda.

"Ah, aku hanya ingat dulu kamu tidak pernah semanis ini padaku," jawab Alana sendu.

Victor mendadak merasa gugup ketika ditatap seperti itu oleh sang mantan istri yang sekarang sudah tampak semakin cantik.

"Maafkan aku, aku menyesal!" jawab Victor menggenggam kembali tangan Alana.

'Cih, dasar pria brengsek!'

Alana tersenyum manis didepan Victor, meski sebenarnya dia ingin sekali menampar wajah pria di depannya ini, pria yang dulu pernah dicintainya, tetapi juga pria yang membuat dunianya hancur berkeping-keping. Dengan tekadnya, dia akan menggoda sang mantan sampai pria itu dengan sukarela menyerahkan seluruh aset dan harta kekayaan yang telah di rampasnya.

Setelah itu, Alana akan membalikkan keadaan dengan mengusir pria itu setelah sebelumnya membuatnya jatuh cinta pada Alana, agar Victor tahu bagaimana hancurnya saat di sakiti orang yang dicintai.

"Ehm, bolehkan aku meneleponmu, maksudku kita saling kabar setiap hari?" tanya Victor agak canggung. Bahkan pria itu sampai menggaruk rambut belakangnya yang tidak gatal.

"Apa aku tidak salah dengar? apakah kamu … !"

"Tidak, Alana, aku hanya ingin menebus semua kesalahanku padamu, jujur sebenarnya setelah bercerai denganmu aku merasa sangat kesepian, makanya aku tidak ingin kalau perceraian ini membuat kita menjadi tidak saling mengenal," ucap Victor.

'Hahaha, aku ingin sekali tertawa, aktingmu kurang bagus, Victor!' batin Alana.

Dan benar saja, ketika dirumah, Victor langsung menghubungi Alana, mengirim pesan yang terkadang tidaklah penting.

Alana tidak habis pikir, apakah Victor benar-benar sudah tertarik padanya? kenapa pria itu baru tertarik saat dirinya sudah menjadi cantik dan kinclong.

'Sepertinya pria yang tulus dan tidak jijik dengan penampilan ku hanya Tuan Zidane,' batin Alana merindukan tuan mudanya itu.

###

Zidane menatap sang Mama yang sejak tadi tersenyum-senyum sendiri. "Ma, apakah Mama memenangkan tender besar? sepertinya Mama sangat bahagia," tanya Zidane yang baru saja pulang dari kantor.

Felicia menoleh ke arah sang putra yang baru saja datang, Zidane memberikan kecupan di pipi kirinya. Itulah kebiasaan anak-anak Morgan dan Felicia, selalu memberikan pelukan hangat serta ciuman di pipi untuk sang Mama.

"Ah tidak, memangnya Mama bisa berbisnis seperti itu, Mama hanya senang saja, Zidane kamu tau, gak? tadi Alana bertemu dengan mantan suaminya pas Mama ajak ke butik. Sepertinya mantan suaminya itu terlihat masih mencintainya."

"Uhuuk! uhuuk!" Zidane tersedak, padahal dia tidak sedang makan ataupun minum.

"Kamu kenapa, nak?" tanya Felicia khawatir.

"Tidak apa-apa, Ma, ehm Zidane naik atas dulu," jawab Zidane merasa terkejut dengan cerita Mamanya. Apakah Alana bertemu dengan mantan suaminya lagi? tapi bukankah itu memang misi Alana untuk membalas dendam pada Victor?

Zidane tidak mau banyak berpikir, kemudian dia pun langsung bergegas naik dan masuk ke dalam kamar.

Entah kenapa Zidane merasa tidak suka ketika Mamanya mengatakan bahwa Alana bertemu dengan mantan suaminya, apakah ia sedang cemburu? Zidane mengambil ponselnya yang berada di dalam saku dan menelepon nomer Alana. Zidane mengernyit saat melihat nomor Alana sedang menerima panggilan lain.

"Siapa yang dia telepon?" gumam Zidane.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Lina aja

Lina aja

bagus allana buat victo bucin sebucin"nya.....wkwkwkwk

2022-07-22

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦📴😌

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦📴😌

jgn cemburu zidane,,,alana melakukan itu hanya utk menjalankan misi balas dendam pd mantan suaminya dan merebut kembali aset milik nya,,,

2022-07-07

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apakah Zidane cemburu????

2022-06-29

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!