Episode 5

Happy Reading.

Alana menatap pantulan wajahnya di cermin, setelah melakukan perawatan selama hampir dua jam untuk menghilangkan bekas jerawat di wajahnya dengan bantuan alat-alat canggih yang tentunya sangat aman.

Saat ini wajahnya sudah terlihat lebih bersih dan bekas jerawatnya juga sudah hampir memudar, dia masih harus rajin kontrol seminggu sekali agar wajahnya menjadi semakin bersih.

"Ternyata kamu tidak bohong," ucap Zidane yang saat ini berdiri di sampingnya.

"Apa tuan? saya bohong gimana?" tanya Alana gugup.

"Kamu gak bohong kalau ternyata wajah kamu sebenarnya memang cantik," ucap Zidane membuat Alana menundukkan wajahnya.

Malu, deg-degan, grogi, gugup, semua menjadi satu.

"Hahahaha, jangan tekuk wajahmu lagi, mulai sekarang angkat wajahmu untuk menghadapi orang di luar, jangan menunduk seperti saat berada di rumah, kalau kamu memang ingin mengambil semua milikmu yang di bawa kabur oleh mantan suamimu, maka mulai sekarang belajarlah untuk bisa mengendalikan diri dengan baik," ucap Zidane menatap pantulan dirinya dan Alan di cermin.

Alana seperti mendapatkan dukungan dari seseorang yang sangat berharga di hidupnya, entah kenapa sikap Zidane membuatnya semakin optimis untuk bisa membalaskan dendamnya terhadap Victor.

"Baik, tuan. Mulai sekarang kalau saya di luar rumah, saya akan mengangkat dagu dan berjalan tegak, agar mereka semua tidak memandang saya sebelah mata!"

"Bagus! sekarang kita beli pakaian yang bagus-bagus untukmu," ucap Zidane mengelus rambut Alana yang juga sudah di potong pendek sebahu. Terlihat lebih fresh dan awet muda.

"Ayo tuan, aku tidak akan menyia-nyiakan kebaikanmu, karena kalau di tolak itu nanti mubadzir," jawab Alana terkekeh.

Zidane tersenyum kala mendapati Alana yang sudah bisa bersikap biasa saja tanpa rasa canggung lagi terhadapnya.

Setelah dari salon kecantikan, Zidane mengajak Alana masuk ke dalam butik langganan Mamanya dan Caroline sang adik.

Membiarkan Alana memilih beberapa pakaian yang pas di tubuhnya. Setelah selesai membeli Lima set pakaian dengan harga yang fantastis, Zidane mengajak Alana makan siang di sebuah restoran.

"Tuan, kalau ada yang curiga dengan kita di rumah, ehmm seperti para pelayan yang lain, bagaimana?" tanya Alana yang kini memasuki kentang goreng kedalam mulutnya.

Zidane menatap Alana dan tersenyum. "Tidak akan ada yang berani curiga, semua pelayan di rumah sudah terlatih dan terampil dalam mencampuri urusan majikannya.

Mereka tidak akan berani macam-macam, kamu tenang saja, kalau kamu pergi sama aku, aman! tidak akan ada yang iri," jawab Zidane.

Alana hanya mengangguk tanda mengerti meskipun dirinya belum paham dengan situasi majikan itu.

"Sekarang kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan, jangan lupa nanti malam persiapkan diri kamu," Alana menelan salivanya mendengar ucapan Zidane.

'Aku tahu Tuan Zidane adalah orang yang baik, tapi tentu saja dia tetap akan meminta sesuai perjanjian kami'

"Baik tuan, saya akan mempersiapkan diri," jawab Alana tersenyum menatap Zidane.

Sungguh Zidane benar-benar terpana dengan senyuman itu. Senyum yang sangat di sukainya

'Aku yakin kalau wanita ini adalah kamu'

###

Zidane menatap Alana yang sedang berjalan ke arahnya dengan tatapan menggoda. Dengan membawa sebotol wine di tangannya tak lupa Alana juga merias wajahnya dengan make-up natural.

Selama beberapa minggu Alana berhasil melakukan perawatan rutin dan mulai berhasil membuat wajahnya pulih dan bebas jerawat. Tentu saja semua ini berkat Zidane dan servisnya yang sangat memuaskan.

Biarlah dia dianggap seperti apa, toh dia juga tidak memungkiri bahwa sebenarnya mulai merasa nyaman dengan kehadiran tuan mudanya itu.

"Aku akan pergi ke Las Vegas selama seminggu, kamu harus bisa menjaga diri dengan baik, aku pasti akan merindukan," ucap Zidane membelai pipi Alana yang sekarang sudah menjadi mulus.

"Tuan tenang saja, aku pasti akan bisa menjaga diri dengan baik," jawab Alana tersenyum.

"Jaga diri dari pandangan para pria di luar sana!" keluar posesif Zidane.

"Iya, tuan," jawab Alana pasrah.

"Kalau aku tidak ada, kamu bisa pergi keluar bersama sopir pribadiku ...!"

"Tidak tuan, aku akan pergi sendiri, hanya tinggal beberapa perawatan lagi, aku juga sudah diet ketat, sebenarnya aku tersiksa, tapi tidak apa, demi misi-ku!" Zidane tersenyum dan mencium bibir Alana. Sekarang bibir itu sudah tidak pucat lagi, Alana rutin memakai masker bibir agar bibirnya lembab dan merah menawan.

###

Zidane masih di luar kota selama seminggu ini, hal itu membuat Alana sedikit tenang karena Zidane tidak akan mengganggu tidurnya di tengah malam.

"Alana, besok tolong belikan daging asap di supermarket, ya? Badanku lagi meriang," ucap Bibi Ana yang datang ke kamarnya.

"Iya bi, besok biar Alana aja yang belanja, bibi istirahat," jawab Alana kembali mengoleskan masker di wajahnya.

"Sekarang kamu pintar perawatan, ya? Wajah kamu juga kinclong, makin glowing!" ucap wanita paruh baya itu.

Alana hanya tersenyum, dia memang sudah banyak berubah, di bantu oleh Zidane dengan uangnya. Meskipun begitu, Alana berjanji akan membalas semua kebaikan Zidane setelah dia berhasil mendapatkan kembali seluruh hartanya.

Siang itu Alana sedang berbelanja di supermarket untuk membeli daging asap dan kebutuhan dapur lainnya. Alana memakai dress selutut berwarna pink muda dan berdandan sedikit natural.

Setelah bisa berdandan dengan tutorial di YouTube, Alana semakin merasa percaya diri dengan penampilannya saat ini.

Alana memutuskan untuk membeli kentang goreng kesukaannya di restoran siap saji. Tetapi tiba-tiba matanya tidak sengaja melihat seseorang yang selama ini membuatnya menderita.

Deg!

"Victor!"

Ya, Alana melihat mantan suaminya sedang makan siang bersama dengan seorang perempuan cantik.

"Sepertinya aku pernah lihat wanita itu? Oh, bukankah dia sahabat lama Victor yang dikenalkan padaku beberapa bulan setelah kita menikah, tapi kenapa mereka suap-suapan seperti orang sedang berpacaran?" monolog Alana dengan dirinya sendiri.

Alana memicingkan matanya, melihat kedua orang yang tidak menyadari kehadirannya yang tidak jauh dari mereka.

"Brengsek! Ternyata selama ini Victor benar-benar membohongi ku!"

Alana merasa mereka tidak hanya sebagai teman lama, mereka tidak malu memamerkan kemesraan di depan umum. Tidak mungkin wanita itu hanya Sahabatnya, lihatlah bagaimana manisnya perlakuan Victor saat membersihkan noda yang menempel di sudut bibir wanita itu.

Selama ini Alana belum pernah mendapatkan perhatian yang seperti itu dari Victor. Tetapi mantan suaminya itu bisa memperlihatkan rasa sayangnya pada wanita lain yang di akui sebagai sahabatnya.

Sakit hati? tentu, tetapi Alana akan membuat pria itu membayar semua rasa yang pernah ia torehkan.

Alana langsung mendatangi mantan suami dan sahabatnya itu dan duduk di hadapan kedua orang tersebut.

Tentu saja kedatangan Alana membuat kedua orang itu sangat terkejut.

Alana tersenyum miring melihat ekspresi dari Victor. Wajah mantan suaminya itu tiba-tiba mendadak berubah menjadi pias.

"Hai Victor!"

"A-alana?"

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Lina aja

Lina aja

tunggu lah pembalasan istri yg terzolimi......

2022-07-21

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

mantap Alana.. jangan lupa balas balik apa yang telah di buat oleh Victor..

2022-06-29

1

Dewi Zahra

Dewi Zahra

👍👍👍👍👍

2022-06-11

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!