Liburan kenaikan kelas ini Adam dan Mikha berencana akan menengok Marvin ke Kanada. Milea yang akan masuk SD sudah bisa dipastikan akan ikut mereka ke Kanada karena anak itu selalu menempel kemanapun Adam dan Mikha pergi.
Adam dan Mikha terpaksa tidak membawa Malik karena bocah tampan itu masih suka rewel dan belum terbiasa jauh dari Millie.
Wisnu dan Millie tidak bisa ikut karena kehamilan Millie yang sudah besar tidak memungkinkan ia melakukan perjalanan jauh.
Maura juga tidak bisa ikut ke Kanada Karena ia sedang mengikuti road trip to Singapore bersama ketiga temannya yang tergabung dalam Genk Bintang selama satu Minggu.
Road trip to Singapore itu disponsori oleh perusahaan travel milik orangtua Adi salah satu member Genk Bintang.
Keempat remaja itu akan dijadikan icon di perusahaan travel milik keluarga Adi.
Marvin terlihat kecewa ketika Mamih dan Papihnya datang ke Kanada tanpa Maura.
"Kakak Maura kenapa tidak diajak ?" tanya Marvin sambil mencubit pipi bulat Milea.
"Kakak Maura sedang pergi sama teman-teman nya ke Singapura Om " jawab si Gemoy.
"Ke Singapura ?" dahi Marvin berkerut.
"Iya..sama temannya yang punya perusahaan travel itu Vin " ujar Mamih Mikha.
"Kak Millie dan Mas Wisnu mengijinkan Maura pergi ?" tanya Marvin seperti yang tidak senang.
"Kakak kamu dan Wisnu kan sudah kenal dengan teman-teman Maura. Mereka anak-anak yang baik..lagian kan ada tour guide nya " bela Mikha.
"Kamu itu posesif sekali sama Maura " Adam tertawa sambil menepuk bahu Marvin.
"Kamu tenang saja..Maura anak yang cerdas..Papih yakin dia bisa menjaga diri " ujar Papih Adam. Marvin hanya tersenyum kecut.
Semakin besar Maura sudah mulai mempunyai kesibukan sendiri. Maura kini bukan lagi seorang gadis kecil yang selalu merengek minta jajan dan menjadi bayangannya kemanapun ia pergi. Seandainya ia tidak pergi mungkin bayangan itu tidak akan jauh darinya.
Pada saat Marvin membawa Milea pergi, Mikha dan Adam menanyakan perkembangan sekolah Marvin kepada Mama dan Papa.
"Kalian tidak usah khawatir..disini Marvin ada dalam pengawasan kami. Papa tidak mau gagal dalam mengawasi Marvin seperti Abang dulu " ujar Papa yang membuat Adam langsung menunduk malu akan kesalahan masa lalunya.
"Kakak jangan khawatir..setiap hari Papa menyuruh orang untuk mengawasi Marvin jika sedang diluar " tambah Mama.
"Terimakasih Ma..aku percaya Marvin akan baik-baik saja berada dalam pengawasan kalian " ucap Mikha.
"Tentu Kak..Marvin itu cucu laki-laki satu-satunya..Kelak dia yang akan memimpin perusahaan. Papa pastikan Marvin siap mengemban amanat itu kelak " ujar Papa.
"Aamiin " jawab Adam dan Mikha juga Mama.
Jam sembilan waktu Otawa Marvin mencoba menghubungi Maura. Perbedaan waktu hampir 12 jam dengan di Singapura membuat Marvin yakin jika Maura sudah bangun dan mungkin sudah mulai beraktifitas bersama teman-temannya.
Setelah beberapa kali mencoba menghubungi Maura Marvin dibuat kecewa karena Maura tidak mengangkatnya.
Maura memang sengaja tidak mengangkat telepon dari Marvin karena ia dan teman-temannya sedang melakukan syuting untuk keperluan promosi bisnis travel milik keluarga Adi.
Kalau diibarat sambil menyelam minum air, itulah pepatah yang cocok untuk Genk Bintang. Mereka membantu mempromosikan bisnis travel keluarga Adi sambil berlibur bersama.
Wajah Marvin terlihat kusut ketika Maura tidak juga mengangkat telepon nya.
Tengah malam Marvin kembali mencoba menghubungi Maura. Seharusnya di Singapura Maura sedang memasuki jam makan siang.
Wajah Marvin langsung terlihat sumringah ketika wajah cantik Maura muncul di layar ponselnya. Terlihat Maura sedang bersama Velia di kamar hotel tempat mereka menginap.
"Kakak sedang apa ..kenapa tadi Om telpon tidak diangkat ?" Marvin memberondong Maura dengan pertanyaan.
"Oom..aku jawab pertanyaan yang mana dulu nih ?" tanya Maura menggoda Om nya.
"Terserah kakak " jawab Marvin sambil memperhatikan kamar Maura takutnya ada teman laki-laki nya disana, namun yang ada hanya Velia yang sedang sibuk dengan ponselnya.
"Pertanyaan pertama..aku sekarang sedang istirahat..baru habis makan " jawab Maura.
"Pertanyaan kedua..tadi aku tidak sempat angkat telepon dari Om karena aku sedang syuting..aku dan teman-teman sudah seperti artis saja Om..semua yang kami lakukan di rekam..hihihi " lanjut Maura sambil tertawa. Marvin pun akhirnya ikut tertawa.
"Kakak..kenapa tidak ikut ke Kanada sama Papih dan Mamih ? Kan dulu kakak pernah janji akan ikut ke Kanada kalau sedang liburan sekolah.
ternyata kakak ingkar janji " Marvin menatap dalam wajah Maura
"Maaf Oom..aku pikir kapan lagi aku bisa pergi berlibur dengan teman-teman aku, nanti setelah lulus SMP kami akan berpisah " ucap Maura dengan nada sedih dan menyesal.
"Aku janji liburan tahun depan aku akan ikut kalau Papih dan Mamih ke Kanada " sambungnya.
"Beneran ya "
"Iya bener Om " jawab Maura yakin.
Meskipun sedikit kecewa karena Maura lebih memilih pergi berlibur dengan teman-teman nya namun Marvin cukup mengerti dengan alasan Maura.
Sebelum mengakhiri panggilan Marvin memberikan sederetan pesan kepada Maura yang hanya dibalas anggukan dari Maura.
"Om Lo itu posesif banget ya ?" Velia yang sedari tadi mencuri dengar percakapan antara Maura dengan Marvin tiba-tiba berkomentar.
"Memang..tapi dia itu Om kesayangan gw " jawab Maura.
"Kalau menurut gw.. cerewetnya dia itu lebih terlihat seperti seorang pacar bukan seperti seorang Om kepada keponakannya " ujar Velia.
"Masa sih..gw tidak merasa seperti itu. Orang Om gw sudah punya pacar " jawab Maura sambil tertawa.
"Eh tapi tetangga gw ada loh yang nikah sama Om nya " Velia duduk bersila didepan Maura.
"Masa sih..emang bisa ?" tanya Maura.
"Bisa..karena Om nya tetangga gw statusnya anak angkat, jadi mereka tidak ada hubungan darah " jawab Velia.
"Sebetulnya itu juga bisa terjadi sama Lo dan Om Marvin karena Lo kan anak tiri Mommy Lo..jadi Lo dan Om Marvin tidak ada hubungan darah jadi kalian boleh menikah "
"Ngaco Lo..ya tidak mungkin lah gw nikah sama Om Marvin " Maura tertawa sambil memukuli Velia dengan bantal.
"Terus kelanjutan hubungan Lo sama si Zico bagaimana ?" tanya Velia.
Sebagai sahabat dekat Maura, Velia mengetahui semua rahasia tentang Maura termasuk kedekatan Maura dengan cowok ganteng asal Bandung yang bernama Zico.
"Sejauh ini kami hanya berteman karena gw masih kecil dan belum berpikir untuk pacaran " jawab Maura.
"Berawal dari temenan..udah lama manggil Sayang..awal-awal nanya makan..kamu dimana? dengan siapa ?" Velia menyanyikan satu bait lagu menyindir Maura membuat gadis itu tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
A Myeon
kalau kau marah Ku bujuk
ku tak mau kau merajuk
2022-07-03
0
Anita S Deani
trjawab sudah akhirnya... trnyata maura anak tiri...
2022-04-07
2
Rindi yesna wati
🌹🎉🎉☺️🤣🌷💗😊😍😍😁🎁😂💝🥰
2022-03-30
0