Maura yang sedang anteng menonton tv membuka ponselnya ketika terdengar ada satu panggilan masuk dari Nisa.
"Kak Nisa ada apa tumben telpon aku, jangan bilang mau nanyain Om Marvin ya karena Om Marvin tidak ada disini..dia sedang berkelana jauuuuh sekali " Maura langsung menyerocos membuat Nisa langsung tertawa.
"Sudah ngomongnya..sekarang giliran kakak yang ngomong. Kak Nisa sengaja telpon Maura karena kakak mau ajak Maura nonton..Kakak tidak ada teman karena Om Marvin sedang berkelana jauuuuh..jadi tugas Maura temani kakak nonton..sekarang Maura mandi dan dandan yang cantik karena satu jam lagi kakak akan jemput kamu kesana ...bye "
Maura melongo karena Nisa langsung menutup sambungan telepon tanpa meminta persetujuan nya.
Meskipun begitu tak urung membuat Maura tertawa dan langsung berlari ke kamar Mommy dan Daddy nya.
Millie dan Wisnu yang sedang berpelukan sambil berciuman buru-buru saling melepaskan diri ketika Maura tiba-tiba muncul di pintu. Mereka memang lupa tidak menutup pintu kamar mereka.
"Ups..maaf " Maura menutup matanya dengan kedua tangannya.
"Ada apa kak..sini " Millie menyuruh Maura masuk ke kamarnya.
"Mommy..boleh tidak aku pergi nonton ?" tanya Maura sambil memeluk perut Millie.
"Pergi nonton sama siapa ?" tanya Millie.
"Sama kak Nisa..kalau boleh sebentar lagi kak Nisa mau jemput aku kesini " jawab Maura.
"Boleh..iya kan Sayang ?" Millie mencolek tangan Wisnu.
"Iya boleh Sayang..tapi pulangnya jangan terlalu malam " pesan Wisnu.
"Baik Dad " jawab Maura.
Millie dan Wisnu mengijinkan Maura pergi dengan Nisa karena mereka sudah cukup mengenal Nisa.
Menurut mereka Nisa anaknya sangat baik sehingga Millie dan Wisnu tidak khawatir jika Maura pergi dengan gadis itu
"Silahkan lanjutkan lagi " seloroh Maura sebelum keluar dari kamar Mommy dan Daddy nya.
"Kakaaak " ucap Millie sambil mencubit tangan Maura. Gadis itu hanya tertawa sebelum menghilang dibalik pintu.
"Anak itu pengertian sekali..tau saja Mommy dan Daddy nya sedang pacaran " Gumam Wisnu sambil terkekeh kemudian merapatkan kembali tubuh mereka dan melu mat bibir Millie lembut. Millie membalas dan melingkarkan tangannya di leher Wisnu.
Setelah keluar dari kamar Mommy dan Daddy nya Maura langsung masuk ke kamar mandi.
Hampir setengah jam gadis remaja itu berada di kamar mandi. Setelah selesai mandi Maura pun memakai baju dan berdandan layaknya gadis remaja seusianya.
Maura keluar dari kamarnya bertepatan dengan kedatangan Nisa yang menjemputnya.
"Mom.. Dad..kakak pergi dulu " Maura pamit kepada Mommy dan Daddy nya.
Sebelum pergi Millie memberikan kartu miliknya untuk jaga-jaga jika Maura ingin membeli sesuatu.
Selain itu Millie juga membekali Maura dengan beberapa lembar uang kertas berwarna merah untuk jajan
"Hati-hati Ya Nisa " pesan Millie
"Iya kak " jawab Nisa sambil melajukan mobilnya meninggalkan rumah Millie.
"Ga ada Om Marvin sepi ya " ucap Nisa diantara kesibukannya mengemudi.
"Iya..ga ada Om Marvin ga asik..kakak lagi kangen ya sama Om Marvin ?" ledek Maura sambil mencolek tangan Nisa.
"Iya dong..emang kamu tidak kangen sama Om Marvin ?" Nisa balas bertanya.
"Ya kangen dong kak ..Om Marvin itu Om terbaik aku " jawab Maura.
"Ya sudah pasti..orang kamu kan cuma punya satu Om " Nisa mencubit pipi Maura gemas.
"Iya.. hehehe " Maura terkekeh.
"Walaupun Om Marvin sedang berkelana jauuuuh..kak Nisa sangat beruntung ada kamu yang mau menemani kakak. Jadi kakak tidak kesepian " ujar Nisa
"Kakak..sekarang kita mau nonton film apa ?" tanya Maura.
"Bagaimana kalau kita nonton film Horor " ajak Nisa.
"Aku takut kak " Maura menolak.
"Kakak juga sama takut..anggap saja kita sedang uji nyali ..kalau takut nanti kita saling berpelukan saja " ide Nisa.
"Baiklah " akhirnya Maura setuju.
Sebelum nonton mereka terlebih dahulu mampir ke sebuah butik. Disana Nisa membeli kaos couple yang akan mereka pakai malam minggu depan.
Pada saat didalam gedung bioskop Maura dan Nisa yang pada dasarnya penakut terus berpelukan selama film menyeramkan itu di putar.
Saking takutnya akhirnya mereka pun memutuskan untuk keluar lebih dulu meskipun film belum usai.
"Kakak sih pake ajak uji nyali segala " ujar Maura ketika mereka berjalan keluar dari bioskop dengan wajah pucat.
"Kakak pikir film nya tidak semenyeramkan itu " jawab Nisa
Sepulang dari gedung bioskop mereka melanjutkan dengan mencari makan sebelum pulang.
Sewaktu mereka makan Nisa mengirimkan photo mereka berdua kepada Marvin.
Marvin tersenyum melihat photo kebersamaan Nisa dengan Maura. Tidak bisa dipungkiri jika ia sangat merindukan kedua wanita itu.
"Have fun " tulis Marvin sebagai balasan kiriman Photo dari Nisa.
"Om Marvin nya sedang sibuk..
jawabnya cuma have fun saja " cibir Nisa.
Setelah kenyang makan mereka pun memutuskan langsung pulang. Sebelum jam 9 malam Nisa sudah mengembalikan Maura kepada Millie dan Wisnu dalam keadaan baik.
"Kakak habis kemana saja sama kak Nisa ?" tanya Wisnu setelah Nisa pulang.
"Kita nonton film horor Dad..tapi kita pulang duluan karena takut..terus cari makan ..terus pulang " jawab Maura.
"Daddy..aku juga ingin nonton seperti kakak Maura " Milea menarik-narik tangan Wisnu.
"Dedek juga mau Dad " Malik ikut-ikutan menarik-narik tangan Wisnu.
"Iya nanti kalau ada film anak-anak kita nonton " jawab Wisnu.
"Mom kartunya aku kembalikan..tadi aku belanjanya dibayarin kak Nisa " Maura mengembalikan kartu kepada Millie.
"Beli apa dibayarin kak Nisa ?" tanya Millie.
"Beli kaos couple sama kak Nisa buat dipakai minggu depan Mom " jawab Maura.
"Berarti Minggu depan kakak mau jalan lagi sama kak Nisa ?" tanya Millie.
"Iya Mom..boleh ya ?" pinta Maura.
"Tanya Daddy " Millie menujuk kepada Wisnu yang sedang sibuk mengupas jeruk untuk Malik.
"Dad..Minggu depan aku mau jalan lagi sama kak Nisa boleh tidak ?" tanya Maura.
"Iya boleh " jawab Wisnu.
"Daddy..aku juga mau ikut sama kak Nisa " Milea ikut-ikutan.
"Kakak Mile jangan ya..kasian nanti kak Nisa nya repot kalau bawa banyak anak...kakak Mile nanti jalan-jalannya sama Mommy, Daddy dan dedek Malik saja " jawab Wisnu.
"Baiklah " jawab Milea.
Disaat Marvin menimba ilmu di Kanada, Nisa dan Maura sering pergi bersama membuat hubungan mereka menjadi semakin akrab.
Marvin selalu mengikuti aktivitas kedua wanita itu lewat photo-photo yang sering Nisa kirimkan.
Setiap kali Nisa mengirimkan photo kebersamaan nya dengan Maura diam-diam Marvin sering memperhatikan photo Maura yang sudah menjelma menjadi gadis remaja yang cantik.
Selama Marvin di Kanada Mamih dan Papihnya beberapa kali datang mengunjunginya namun tidak pernah sekalipun mengajak Maura dengan alasan Maura sedang sekolah.
Padahal Marvin sangat berharap jika Maura diajak saat Mamih dan Papihnya mengunjunginya ke Kanada.
Marvin baru memiliki kesempatan bertemu dengan semua orang yang dirindukannya pada saat libur natal dan tahun baru nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
@train
tak bosan bosan
2022-08-15
0
rindi yesna wati
💗🥰🤣😊🤩☺️💕🥳💘💞😘👱♀️🎁😍💌
2022-07-08
0
naviah
semangat thor💪
saya udh like+favorit
2022-04-12
0