Malam Minggu berikutnya Maura tidak jadi pergi jalan dengan Nisa karena Wisnu mengajak istri dan anak-anaknya pergi ke Bandung.
Mereka pergi ke Bandung hari Jumat sore agar bisa menginap disana selama dua malam.
Maura dan Milea tampak anteng duduk di kursi belakang sambil mendengarkan musik dengan menggunakan headset.
Sementara Malik duduk di depan bersama Millie.Bocah tampan itu tampak tertidur pulas dalam pangkuan Millie.
Setelah hampir tiga jam perjalanan akhirnya mereka sampai ke rumah orangtua Wisnu.
Ibu membantu menurunkan Malik dari pangkuan Millie ketika mobil Wisnu sampai di halaman rumah yang luas dan asri itu.
"Makin berat saja gantengnya Oma " Ibu menciumi pipi bulat Malik.
"Dedek Malik kan makannya banyak Oma " ujar Milea.
"Kakak Mile juga pasti semakin berat, Oma tidak akan sanggup gendong " ujar Ibu.
"Iya Oma..karena Mommy selalu memaksa aku makan yang banyak " bisik Mile sambil melirik kearah Mommy nya yang sedang sibuk menurunkan barang bawaan dari mobil bersama Wisnu.
"Oh ya..jadi Mommy itu suka maksa ?" tanya Ibu sambil membawa Malik ke kamar anak.
"Iya Oma..tapi jangan bilang-bilang kalau aku ngadu " jawab Mile.
"Baiklah..Oma tidak akan bilang " jawab Ibu sambil tersenyum.
Setelah menidurkan Malik Ibu keluar dan membantu Millie membongkar barang bawaannya di dapur. Ada banyak oleh-oleh yang menantunya itu bawa dari Jakarta.
"Kamu itu tidak usah bawa oleh-oleh sebanyak ini Kak..bawa anak-anak saja sudah repot " ujar Ibu.
"Ini sebagian titipan dari Mamih Bu " jawab Millie.
Waktu mendengar Millie akan ke Bandung Mikha memang langsung menitipkan banyak buah tangan untuk besannya.
"Oalah Mamih kamu itu baik banget " gumam Ibu.
"Yang..mau kopi dong !" pinta Wisnu yang tiba-tiba muncul di dapur.
"Iya Mas " jawab Millie sambil beranjak membuatkan kopi untuk Wisnu.
"Bapak mau aku buatkan sekalian Bu ?" tanya Millie.
"Buat Bapak teh manis saja soalnya asam lambungnya sedang naik " jawab Ibu.
"Baik Bu " jawab Millie.
Tidak butuh waktu lama Millie pun menyuguhkan kopi dan teh manis kepada Wisnu dan Bapak yang sedang duduk diteras belakang.
"Sejak kapan ada kandang kelinci disitu ?" tanya Millie ketika melihat ada kandang kelinci yang berukuran cukup besar berada di sudut taman belakang.
Terakhir mereka ke Bandung kandang kelinci itu tidak ada
"Seminggu yang lalu Bapak suruh orang bikin, biar anak-anak senang " jawab Bapak.
Ternyata Bapak menyiapkan semua itu untuk cucu-cucunya.
"Waaah..Malik kalau bangun pasti senang sekali ada banyak kelinci disini " jawab Millie.
Disaat Millie, Wisnu, Ibu dan Bapak mengobrol di teras belakang, Maura dan Milea terlihat sedang melakukan sambungan video dengan Marvin.
Milea terlihat mendominasi, gadis kecil itu terus mengoceh menanyakan ini dan itu kepada Marvin.
Marvin menjawab semua pertanyaan si Gemoy dengan sabar sambil sesekali melirik Maura yang tidak diberi kesempatan berbicara oleh Milea.
"Gemoy..itu pipinya kenapa jadi bengkak begitu ?" tanya Marvin sambil menatap pipi Milea yang menurutnya semakin bulat saja.
"Ini gara-gara Mommy yang selalu memaksa aku makan banyak " jawab Milea. Lagi-lagi si Gemoy menyalahkan Mommy nya membuat Marvin tertawa.
"Om Marvin kapan pulang aku kangen " ucap Milea.
"Nanti liburan Natal dan Tahun Baru Om pulang..kangen sama Mile, Malik dan kakak Maura " jawab Marvin sambil diam-diam menatap Maura.
"Kakak Maura kenapa dari tadi diam terus ?" Marvin menatap Maura dalam
"Bagaimana mau ngomong kalau dedek Mile nyerocos terus " jawab Maura.
"Aku kan kangen sama Om Marvin " Milea membela diri.
"Kakak juga kangen sama Om Marvin " jawab Maura.
Marvin hanya menatap kedua gadis kecil itu yang malah adu mulut sambil tersenyum.
"Sudah jangan berantem..sekarang Om mau belajar dulu ya.. Nanti Om telpon lagi "
"Dadaaah Oom " Maura dan Milea melambaikan tangannya kepada Marvin sebelum Marvin mengakhiri sambungan video.
"Kalian sedang apa berdua di kamar ?" tanya Ibu yang mencari keberadaan kedua cucu cantiknya itu.
"Kita baru selesai video call sama Om Marvin Oma " jawab Maura.
"Oh Om Marvin.. bagaimana kabarnya Om kalian di Kanada ?" tanya Ibu.
"Kabarnya baik Oma..Om Marvin nya sedang sibuk mau belajar " jawab Maura.
"Semoga Om kalian lancar kuliahnya disana " ucap Ibu sambil menggiring kedua cucunya itu ke ruang makan.
Disaat yang bersamaan Malik terbangun dari tidurnya dan mencari Mommy dan Daddy nya yang masih berada di teras belakang bersama Bapak.
"Dedek Malik sudah bangun " ucap Millie ketika putra bungsunya itu tiba-tiba muncul dan langsung naik keatas pangkuan Bapak.
"Opa itu kelinci siapa ?" tanya Malik.
"Kelinci punya dedek Malik " jawab Bapak.
"Punya aku ?" Malik langsung turun kemudian berlari menuju kandang kelinci. Bapak mengikuti dari belakang.
Tidak lama kemudian Ibu datang membawa piring berisi makanan hendak menyuapi Malik makan.
Melihat ada banyak kelinci di dalam kandang Malik pun langsung anteng. Ibu menyuapi Malik makan sambil sesekali memanggilnya karena bocah tampan itu terus berlari kesana-kemari mengejar kelinci yang lepas.
"Bu biar aku saja yang suapin Malik " ucap Millie.
"Biar ibu saja..lebih baik kalian makan sana " jawab Ibu.
"Makan yuk..biarin Bapak dan Ibu sedang rindu sama cucunya " Wisnu menggamit pinggang Millie mengajaknya untuk makan.
Di ruang makan ternyata sudah ada Maura dan Milea yang sedang makan.
Mereka pun makan berempat sambil mendengarkan celotehan Milea yang menceritakan jika mereka baru saja melakukan panggilan video dengan Marvin.
"Mommy..kapan Om Marvin pulang ?" tanya Maura pada saat mereka makan.
"Sepertinya libur Natal dan Tahun Baru ini Om kalian pulang " jawab Millie.
"Kalian kangen ya sama Om Marvin ?" tanya Wisnu.
"Iya Dad " jawab Maura
"Aku juga kangen sama Om Marvin " jawab Milea.
"Mommy sama Daddy juga kangen,
kalau libur Natal dan Tahun Baru ini Om Marvin tidak pulang kita yang akan kesana " ujar Wisnu.
"Beneran Dad ?" mata Maura langsung membola.
"Iya..sekalian kita liburan " jawab Wisnu sambil diam-diam mengelus paha Millie dari bawah meja.
Wisnu meringis ketika jari lentik Millie langsung mencubit tangan nakal Wisnu.
Setelah selesai makan Maura dan Milea ikut bermain di taman belakang bersama Malik.
Maura merekam aktifitas mereka bersama kelinci-kelinci mereka dan dikirimkan kepada Marvin.
Marvin tersenyum melihat video yang dikirimkan Maura apalagi saat melihat Malik dan Milea yang berlari kesana-kemari mengejar kelinci mereka yang kabur.Tidak bisa dipungkiri jika ia sangat merindukan ketiga keponakannya itu.
Setelah lelah seharian bermain bersama kelinci-kelinci malamnya Malik dan Milea tertidur lebih cepat.
Malam itu Malik dan Milea tidur bersama Bapak dan Ibu. Mereka minta Ibu menyanyikan lagu Sunda sebelum mereka tertidur. Meskipun tidak mengetahui artinya namun mereka sangat menyukainya.
Sebelum tidur Millie memeriksa kamar Maura. Disana Maura tampak sudah tertidur dengan headset masih menempel di telinganya.
Millie melepaskan headset ditelinga Maura dengan sangat hati-hati. Sebelum keluar dari kamar Maura Millie terlebih dahulu menyelimutinya hingga menutupi dadanya. Tidak lupa satu ciuman lembut mendarat di kening putrinya yang sudah mulai menginjak remaja itu.
"Kakak sudah tidur ?" tanya Wisnu begitu Millie kembali dari kamar Maura.
"Sudah " jawab Millie sambil naik keatas ranjang dan langsung duduk diatas perut Wisnu.
"Mau ngapain nih..?" tanya Wisnu sambil mengelus kedua paha Millie.
"Mau naik kuda " jawab Millie manja.
Wisnu tertawa senang. Ini adalah hal yang paling disukai dari istrinya itu. Millie tidak pernah malu untuk meminta lebih dulu jika ingin berhubungan intim.
Millie bukanlah wanita yang pasiv.. Ia bisa bisa berubah menjadi sangat liar jika sedang diatas ranjang dan Wisnu sangat menyukainya.
"Sayang.. sepertinya Malik sudah pantas punya adik. Dia kan sekarang sudah tiga tahun " ujar Wisnu
"Iya Mas " jawab Millie.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Safitri Agus
hihihi gaskeun lah,😁
2023-04-18
1
@train
hmmm
2022-08-15
0
rindi yesna wati
💌💘🥰💕💞😁😂💖💝🌹❣❤😊🤣
2022-07-08
1