Dua hari sebelum kepulangan Marvin ke Kanada Adam sekeluarga mengakhiri liburannya di Bandung.
Sebelum pulang Arin banyak memberikan pesan kepada Marvin sebelum keponakannya itu kembali ke Kanada.
Adam hanya menunduk ketika mendengar semua pesan dari Arin yang hampir semua seperti sindiran untuknya.
Setibanya di Jakarta Marvin menyempatkan diri menemui Nisa sebelum ia kembali ke Kanada.
Pada saat Marvin akan pergi ke rumah Nisa ia mengajak Maura untuk ikut namun lagi-lagi Maura menolak.
"Tumben tidak bawa Maura Vin ?" tanya Mikha ketika melihat Marvin akan pergi ke rumah Nisa sendirian.
"Mauranya tidak mau ikut " jawab Marvin sambil memakai jaketnya karena hari ini Marvin akan pergi ke rumah Nisa naik motor.
Sebelum pergi Marvin masih sempat bertanya kepada Maura yang kebetulan keluar hendak duduk di teras.
"Beneran ga mau ikut kak ?" tanya Marvin.
"Tidak " jawab Maura yakin.
Marvin terlihat kecewa karena Maura menolak ikut dengannya. Akhirnya Marvin pun pergi tanpa Maura.
Setelah Marvin pergi, tiba-tiba Maura diajak nonton oleh teman-teman sekelasnya.
Maura meminta ijin kepada Millie untuk pergi nonton dengan teman-teman nya.
Karena Millie cukup mengenal teman-teman Maura dengan baik Millie pun mengijinkan begitu juga dengan Wisnu.
Maura pergi dijemput oleh teman-temannya.Maura selama ini mempunyai Genk yang terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan termasuk dirinya.
Mereka berempat adalah anak-anak unggulan di sekolah. Maura dan ketiga temannya mengikuti bimbingan belajar di tempat yang sama.
Mereka berempat menamai gank mereka "BINTANG " karena mereka berempat termasuk bintang di sekolah dan cukup berprestasi.
Personil geng Bintang adalah Maura, Velia, Adi dan Rizki. Mereka berempat sudah sangat dekat karena mereka satu sekolah sejak duduk di bangku Sekolah dasar.
Hari itu teman Maura yang bernama Velia sedang berulang tahun. Jadi mereka sengaja pergi jalan sambil merayakan ulangtahun Velia.
Sebelum nonton mereka terlebih dahulu makan di sebuah gerai ayam goreng.
Diantara mereka berempat Maura lah yang makan ayam paling banyak. Ketiga teman Maura sudah sangat hapal akan kesukaan Maura itu.
Mereka makan sambil bersenda gurau. Maura menceritakan acara liburan tahun barunya di Bandung bersama keluarga besarnya.
Diantara mereka berempat Adi adalah teman yang paling sering pergi liburan ke luar negri karena orangtuanya memiliki perusahaan travel yang cukup besar.
Setelah kenyang makan mereka pun melanjutkan niat awal mereka yaitu nonton. Karena mereka terlalu lama berada di gerai ayam goreng, akhirnya mereka pun terlambat dan masuk ketika film sudah diputar.
Seorang petugas membantu mencarikan tempat duduk mereka. Karena ruangan sudah gelap mereka saling berpegangan mencari nomor tempat duduk sambil tertawa cekikikan karena Velia yang nyaris terjatuh karena tidak melihat pijakan.
"Makanya kalau jalan tuh mata dipake " omel Rizky sambil menuntun Maura dan Velia.
"Jalan yang dipake kaki bukan mata.. lagian gelap begini gw kan ga liat ada undakan " jawab Velia.
"Lagian si Maura makan pake nambah segala jadi telat teh " Velia menyalahkan Maura.
"Lo maklum dong Ve..gw kan suka Khilap kalau liat ayam goreng " jawab Maura setelah mereka menemukan nomer kursi mereka.
Mereka yang masih cekikikan dan sedikit berisik menarik perhatian beberapa penonton yang duduk di dekat mereka. Sebagian ada yang merasa terganggu dan sebagian ada yang cuek.
Maura dan teman-temannya tidak menyadari jika ada dua pasang mata yang terus memperhatikan sejak mereka masuk.
"Vin..bukannya itu Maura ?" Nisa mencolek tangan Marvin.
"Iya..pantas saja dia tidak mau ikut waktu aku ajak..ternyata dia sudah punya acara sendiri " jawab Marvin.
Ruangan yang gelap membuat Nisa tidak menyadari betapa masamnya wajah Marvin ketika melihat Maura cekikikan bersama teman-temannya.
Marvin mengambil ponselnya kemudian mengirimkan pesan kepada Maura jika ia dan Nisa ada dibelakang Maura.
Setelah mengirimkan pesan kepada Maura, Marvin menatap kearah Maura untuk menunggu Maura membuka pesannya, namun Maura tidak terlihat mengambil ponselnya sama sekali.
Gadis itu tampak fokus nonton sambil sesekali cekikikan bersama teman-temannya membuat Marvin kesal karena merasa diabaikan.
Karena fokus memperhatikan Maura,Marvin sampai tidak menyadari jika film telah selesai.
Pada saat mereka keluar Marvin berusaha mencari Maura dan teman-temannya namun mereka dengan cepat menghilang entah kemana.
Selesai nonton Nisa masih ingin menghabiskan malam dengan Marvin sebelum kembali ke Kanada.
Namun Nisa dibuat kecewa karena Marvin memutuskan untuk segera pulang padahal malam belum terlalu larut.
Setelah mengantarkan Nisa pulang Marvin sempat beberapa kali menghubungi Maura namun tidak diangkat. Akhirnya Marvin pun memutuskan pulang.
Setelah Marvin sampai ke rumah tidak lama kemudian Maura pun pulang diantarkan ketiga temannya.
Begitu masuk ia mendapati Marvin sedang duduk di teras depan. Maura yang tidak menyadari jika Marvin ada disana tentu saja kaget.
"Om..kaget tau..aku pikir tidak ada orang " Maura memegang dadanya.
"Jadi kakak menolak pergi sama Om ternyata kakak sudah ada janji ya ?" tanya Marvin.
"Sebetulnya waktu Om ngajak pergi aku memang belum ada janji.. setelah Om pergi mereka baru ngajak pergi " jawab Maura.
"Kenapa diajak Om tidak mau tapi diajak mereka kakak mau ?" tanya Marvin.
"Jangan bilang kamu tidak mau jadi nyamuk " tebak Marvin.
"Padahal tujuan kita sama..kamu tadi nonton kan ?" ujar Marvin.
"Om kok tau ?" tanya Maura
"Om lihat kamu..Om dan kak Nisa duduk dibaris paling belakang " jawab Marvin.
"Om tanya sekali lagi..kenapa kakak sekarang suka menolak kalau Om ajak ke rumah kak Nisa ?" tanya Marvin.
"Aku tidak mau ganggu Om Marvin sama kak Nisa..aku sudah besar Om. Aku tau kak Nisa dan Om Marvin butuh waktu berdua " jawab Maura yang langsung membuat Marvin terdiam.
Marvin baru menyadari ternyata bukan hanya fisik Maura saja yang berubah. Namun cara berpikir gadis remaja itu pun sudah berubah.
"Bagaimana kalau kita sekarang jalan-jalan..kakak boleh jajan sepuasnya " ajak Marvin.
"Mau..mau " jawab Maura bersemangat.
"Giliran diajak jajan sepuasnya mau..
sana bilang gih sama Mommy dan Daddy kamu bilang mau jalan-jalan sama Om " titah Marvin.
"Oke " jawab Maura sambil berlari menuju kamar Mommy dan Daddy nya.
Wisnu yang sedang menggerak-gerakkan tubuhnya maju mundur diatas tubuh Millie tiba-tiba berhenti bergerak ketika terdengar suara Maura dari balik pintu kamar.
"Kakak Mas " bisik Millie sambil menahan pinggang Wisnu yang berada diantara kedua pahanya.
"Ada apa kak ?" tanya Wisnu dari dalam kamar.
"Dad..aku mau jalan-jalan sama Om Marvin ya " ucap Maura dari balik pintu kamar.
"Iya.. hati-hati " jawab Wisnu.
"Kak..pulangnya Mommy belikan martabak telur ya " pinta Millie dari bawah tubuh Wisnu.
"Iya Mom..aku pergi dulu ya " pamit Maura.
"Iya " jawab Millie dan Wisnu.
Setelah Maura pergi Millie dan Wisnu pun melanjutkan kembali aktifitas mereka yang sempat tertunda.
Setelah mendapat ijin dari Mommy dan Daddy nya Maura dan Marvin pun pergi dengan mobil Marvin.
"Kenapa tidak pake motor Om ?" tanya Maura.
"Sudah malam..angin malam tidak baik untuk kesehatan " jawab Marvin sambil membantu memasangkan seatbelt kepada Maura.
"Tadi sama kak Nisa pake motor " cibir Maura. Marvin hanya terkekeh.
"Tadi kakak nonton berpasangan ya ?" tanya Marvin.
"Mereka itu teman deket aku Om.. kami dulu satu SD..sekarang satu SMP..makanya akrab " jawab Maura.
"Ooh..kirain kalian dua couple " jawab Marvin.
"Bukan tau " jawab Maura.
"Kakak mau jajan apa ?" tanya Marvin
"Aku sebenarnya sudah kenyang Om, tadi sebelum nonton kami makan dulu..aku makan ayam gorengnya banyak " jawab Maura sambil memegang perutnya.
"Kalau begitu kakak mau jalan-jalan kemana ?" tanya Marvin
"Terserah Om saja " jawab Maura.
"Oh iya Om..Mommy titip beli martabak telur " Maura baru ingat pesan Mommy nya sebelum pergi.
"Oke..kita beli martabak dulu " Marvin menghentikan mobilnya di depan kios penjual martabak.
Marvin memeluk bahu Maura saat mereka menunggu pesanan. Marvin terlihat sekali sangat menyayangi keponakannya itu.
Setelah mendapatkan pesanan Marvin menggenggam tangan Maura kembali ke mobil mereka.
"Sebelum pulang kita puter-puter dulu ya " ajak Marvin
"Iya Om " jawab Maura.
Marvin membawa Maura menyusuri jalanan ibu kota yang tidak terlalu ramai.
"Kak..besok Om Marvin kembali ke Kanada. Om Marvin tidak akan pulang sebelum sekolah Om Marvin selesai " ucap Marvin.
"Berarti aku tidak akan ketemu sampai sekolah Om selesai ?" tanya Maura..Marvin mengangguk.
"Makanya kalau Papih dan Mamih ke Kanada kakak ikut " pinta Marvin.
"Iya kalau pas akunya libur sekolah " jawab Maura.
"Selama Om tidak ada kamu yang rajin belajarnya, jangan banyak main.. dan jangan dulu pacaran " pesan Marvin.
"Yang terakhir itu aku tidak janji " jawab Maura sambil tertawa.
Marvin langsung melotot kearah Maura.
" Sekolah dulu yang bener " ujar Marvin sambil menjewer telinga Maura.
"Iya deh " jawab Maura sambil menepiskan tangan Marvin dari telinganya.
Setelah sekian lama berputar-putar menyusuri jalanan ibukota Marvin geleng-geleng kepala ketika mendapati Maura tertidur dengan nyenyaknya.
Tangan kiri Marvin perlahan mengelus kepala Maura dengan lembut sambil melajukan mobilnya kembali menuju rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Idiihh tadi sewaktu Nisa ngajak jalan Marvin gak mau,malah mau pulang,Sekarang malah jalan sama Maura,,,jujur aja deh Vin soal perasaan mu ke Maura kalo kamu berani😅😅😅😜😜
2023-02-08
0
Qaisaa Nazarudin
Iya iya lah,siapa juga yg mau jadi nyamuk org pacaran🙄🙄🤦🏻♀️
2023-02-08
0
Anita S Deani
cinta oh cinta...
2022-04-07
2