IS14. Nomor telepon

"Hah?" Ghifar melongo saja, melihat Rauzha membukakan pintu untuknya.

"Kok ada di sini? Aku salah rumah kah?" Ghifar garuk-garuk kepala.

Rauzha tersenyum ramah, "Memang kau cari siapa, Far?" tanyanya kemudian.

Ghifar coba melihat ke arah dalam, tetapi begitu sepi. Tidak ada seseorang yang ia kenali di dalam sana.

"Tante Shasha. Salah rumah ya aku?" Ghifar masih mempertanyakan itu.

Rauzha tertawa dengan menutup mulutnya, "Tak kok, bener ini rumah umi Shasha. Bapak aku nikah sama umi Shasha, makanya aku tinggal di sini. Bentar ya aku panggilkan." Rauzha meninggalkan Ghifar yang masih berdiri di ambang pintu.

Ghifar berbalik badan, kemudian ia mengedarkan pandangannya pada sekeliling rumah ini.

Begitu aneh menurut Ghifar. Tante Shasha begitu lama menjanda, mungkin sekitar tiga puluh tahun. Tetapi saat sudah memiliki cucu seperti ini, tante Shasha malah memilih untuk menikah kembali.

"Hei, jagoannya Adi Riyana. Apa kabar, Bang Ghifar yang waktu kecil suka getok kepala Haikal?" sapa tante Shasha dari dalam rumah.

Ghifar langsung berbalik badan, kemudian tersenyum ramah.

"Baik, Tante. Ini aku diminta ambil pesanan mamah." Ghifar langsung mengutarakan tujuannya.

"Masuk aja dulu, biar tante siapkan." tante Shasha membuka pintu lebih lebar.

Ghifar mengira, saat ia datang ia hanya tinggal membayar dan membawa pulang pesanan ibunya. Ternyata salah, Ghifar harus menunggu untuk itu.

"Aku tunggu di luar aja, Tan." Ghifar sudah melirik dua kursi yang berada di teras.

"Oh, ya udah. Bentar ya? Tante tinggal dulu."

Ghifar langsung mengangguk, kemudian ia langsung menduduki kursi saat tante Shasha masuk kembali ke rumah rumah.

Penampakan rumah yang begitu pangling di mata Ghifar.

Sorot matanya tertuju pada sebuah mobil yang masuk ke halaman rumah ini. Ghifar geleng-geleng kepala, lantaran akses motornya ditutup oleh mobil tersebut.

Seorang laki-laki paruh baya keluar dari dalam mobil dengan tergesa-gesa.

Namun, ia menyempatkan diri untuk menyapa dan menunjuk tubuh Ghifar.

"Calonnya Roza kah? Bentar ya, bentar. Abi kebelet ke kamar mandi." laki-laki tersebut langsung memasuki rumah.

Salah paham sudah.

Ghifar menghela nafasnya, tuduhan yang salah. Ia memang duda, tapi ia tidak memiliki komitmen baru dengan wanita manapun.

"Mana tante lama lagi. Giliran nanti udah dapet barang, malah susah ngeluarin motornya. Dasar, bapack-bapack." Ghifar memijat pelipisnya.

Ghifar mendengar langkah kaki samar, sebelum munculnya Rauzha dari dalam rumah.

"Ini ya calonnya aku?" ujar Rauzha dengan tertawa geli.

"Maaf ya, akses jalannya ketutup." setelah tertawa, Rauzha berjalan ke arah mobil dan mengeluarkan kembali mobil tersebut dari halaman rumah.

Mobil itu berhenti kembali, lalu Rauzha keluar dari dalam sana.

"Di sebelah mana rumah kau, Far?" tanya Rauzha dengan berjalan ke arah teras rumah.

"Di sana, blok Ujong Blang." Ghifar menunjuk arah selatan.

"Gimana kabar Kinasya? Istri kau itu, yang pernah negur aku. Anak kau udah berapa sekarang?"

Ghifar menaikan sebelah alisnya, ia baru tahu hari ini kalau Kinasya pernah menegur Rauzha. Ghifar pun berpikir, apa tante Shasha tidak bercerita bahwa istrinya telah tiada.

Dalam hatinya, Ghifar sungguh tidak bisa mengatakan di mana istrinya. Karena kebenaran yang keluar dari mulutnya itu, nanti akan membuatnya cengeng.

"Anak aku udah dua. Cepatlah kau nikah, jangan punya adik lagi." Ghifar menggoyangkan telunjuknya ke kiri dan kanan.

Rauzha tertawa geli, dengan duduk di kursi yang berada di sebelah Ghifar.

"Adik aku yang paling kecil, itu dari umi aku. Terus beliau meninggal satu tahunan yang lalu. Kan kasian adik aku tak ada yang urus, aku kan tugas shift. Aku belum gelar spesialis soalnya, jadi masih masuk dokter jaga." Rauzha mentertawakan dirinya sejenak, "Karena aku tak selalu mampu urus adik, jadilah abi mutusin buat nikah lagi. Biar ada yang jaga Aniq, biar ada yang nemenin Aniq kalau aku shift malam." lanjutnya dengan senyum yang selalu terjaga.

Ghifar manggut-manggut, sesekali ia melirik ke arah pintu. Ia mengharapkan tante Shasha segera keluar, karena ia tidak suka berlama-lama di sini. Ia canggung, jika dihadapkan seorang wanita dewasa.

Yang Ghifar syukuri malam ini adalah satu. Untungnya, Rauzha mengenakan baju longgar. Ia trauma melihat perempuan menarik, ia khawatir darah mimisannya membuatnya malu sendiri.

"Far…. Boleh aku minta nomor telepon kau? Anak kau suka celingukan kalau mau pulang, soalnya becak motornya tak selalu ada. Tadi siang aja, dia aku antar pulang. Tapi katanya berhenti di ruko galon aja, adiknya ada di sana katanya."

Ini menyangkut kepentingan Kal menurut Ghifar. Ghifar berpikir, lain kali ia bisa mengatakan terima kasih lewat telepon jika Rauzha mengantarkan anaknya lagi.

"Boleh, boleh. Sini HP-nya."

Ghifar langsung menyalin nomornya di kontak telepon Rauzha. Setelah itu, ia mengembalikan ponsel Rauzha.

"Aku kasih nama Ghifar. Makasih ya, siang tadi nganterin Kal. Aku sibuk kerja soalnya, saudara aku pun lagi pada sibuk juga." Ghifar tersenyum ramah.

Ia ramah pada orang, seperti biasanya. Pikirannya mulai bisa teralihkan, sehingga tak melulu melamuni mendiang istrinya.

Sebenarnya, yang diperlukan Ghifar dari awal itu hanya satu. Ia harus bersosialisasi, agar mampu sejenak melupakan kedukaannya.

"Istri kau memang ke mana, Far? Kenapa istri kau tak jemput anak kau?"

Lagi-lagi pertanyaan itu dilontarkan padanya.

Ghifar menghela nafasnya, lalu ia menyarankan punggungnya dengan menatap lurus ke depan.

Haruskah ia mengatakan? Tapi untuk apa juga Rauzha tahu statusnya sekarang? Ghifar menganggap hal itu tidak penting untuknya dan orang bersangkutan.

"Coba tanyakan ibu sambung kau, udah jadi belum pesanan mamah aku." Ghifar mengalihkan pembicaraan.

"Oh." Rauzha menengok ke arah jendela yang tembus ke area dalam, "Bentar ya, Far?" Rauzha bangkit dan berlalu masuk.

Ghifar hanya mengangguk, dengan pandangannya yang menjelajahi sekitar rumah ini. Banyak yang berubah di sini, Ghifar pun sampai pangling sendiri.

"Maaf ya lama, Far." tante Shasha muncul, dengan menenteng beberapa kantong belanjaan.

"Iya, Te. Tak apa. Ini uang dari mamah, Te." Ghifar menyerahkan amanat tersebut.

"Oh, iya." tante Shasha menerima uang tersebut, dengan kantong belanjaan yang berpindah ke tangan Ghifar.

Tante Shasha menghitung uang tersebut, "Makasih ya, Far? Pas uangnya." tante Shasha tersenyum lebar, "Maaf ya tadi om Ato salah paham."

Oh, jadi nama ayah Rauzha adalah Ato? Benak Ghifar bertanya seorang diri.

Ghifar seperti menemukan bahan ledekan untuk Rauzha. Ia menahan tawanya, karena teringat masa dirinya kecil dulu yang suka meledek nama orang tua temannya.

"Ya, Te. Sama-sama. Mari, Te." Ghifar tersenyum ramah, kemudian berjalan ke arah motornya.

Ghifar sedikit bersyukur, karena Rauzha membenahi posisi mobil ayahnya. Sehingga ia memiliki akses untuk keluar dari halaman rumah tante Shasha.

"Ini, Mah." Ghifar langsung memberikan kantong belanjaannya pada ibunya, setelah ia sampai di rumah.

"Tak kembalian kah, Far?" mamah Dinda melongok isi kantong belanjaan tersebut.

"Katanya pas, Mah." Ghifar sudah celingukan, ia berniat untuk pamit pulang.

"Sini dulu, Far. Mamah mau ada ngomong sama kau." mamah Dinda menepuk sofa di sebelahnya.

Ghifar sudah memandang ke arah pintu. Sedikit kekhawatirannya, tentang anaknya yang terbangun lalu mencari keberadaannya.

"Apa, Mah?" Ghifar masih berdiri mematung.

"Ini tentang….

...****************...

Terpopuler

Comments

khair

khair

apakah Novi? apakah Rauzha?

2022-04-13

1

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

Wah, kayanya Rozha ini kandidat deh sama2 dokter juga kan. Atau jangan2 malah sama Novi lagi🤔

2022-04-13

1

Red Velvet

Red Velvet

susah memang nyari pengganti, karena ditinggal pas lgi sayang2 nya. apalagi ini baru juga 6 bulanan....

2022-04-13

2

lihat semua
Episodes
1 IS1. Kinasya dan Ghifar
2 IS2. Menenangkan hati
3 IS3. Permasalahan perusahaan
4 IS4. Titik terendah
5 IS5. Mengantar sekolah
6 IS6. Mencari ide
7 IS7. Strategi awal
8 IS8. Berangkat kerja
9 IS9. Karyawan baru
10 IS10. Rasa minat
11 IS11. Pulang bersama
12 IS12. Melabrak saudara
13 IS13. Rumah mamah
14 IS14. Nomor telepon
15 IS15. Tidak menghargai waktu
16 IS16. Tidak mampu menghandle
17 IS17. Sad boy
18 IS18. Ribut dengan Novi
19 IS19. Orang asing untuk anak-anak
20 IS20. Memutus kerjakan
21 IS21. Menuntut perhiasan kembali
22 IS22. Membujuk Novi
23 IS23. Mencari anak-anak
24 IS24. Tamu malam
25 IS25. Cincin bersejarah
26 IS26. Cincin bersejarah 2
27 IS27. Keputusan mendadak
28 IS28. Membicarakan keputusan pada anak
29 IS29. Membicarakan dulu
30 IS30. Makan malam berdua
31 IS31. Menginap di orang tua
32 IS32. Pos ronda
33 IS33. Terus terang
34 IS34. Menjemput Ghavi
35 IS35. Ngopi
36 IS36. Fatma
37 IS37. Kerugian Ghavi
38 IS38. Tamu liburan
39 IS39. Permintaan Novi
40 IS40. Dapur
41 IS41. Caera
42 IS42. Ghifar memutuskan
43 IS43. Transparan
44 IS44. Mulai membicarakan
45 IS45. Berdiskusi
46 IS46. Hari H
47 IS47. Kesibukan yang sama
48 IS48. Memaklumi
49 IS49. Tawaran liburan
50 IS50. Uang siapa?
51 IS51. Kakak ipar cerewet
52 IS52. Warung kopi
53 IS53. Hantu menangis
54 IS54. Perdebatan sengit
55 IS55. Tentang sentuhan stimulasi
56 IS56. Khawatir drop
57 IS57. Gerakan Ghifar
58 IS58. Waktu yang tidak bisa kembali
59 IS59. Bertolak kembali
60 IS60. Teguran Canda
61 IS61. CCTV
62 IS62. Belum tidur
63 IS63. Mengajari Novi
64 IS64. Tegur sapa
65 IS65. Ria
66 IS66. Sholat maghrib
67 IS67. Waktu maghrib
68 IS68. Menunggu solusi
69 IS69. Tentang masakan
70 IS70. Musuh jadi guru
71 IS71. Waktu berdua
72 IS72. Mendekatkan hubungan
73 IS73. Arahan untuk kebaikan
74 IS74. Menunggu di lobi
75 IS75. Anak kita
76 IS76. Laporan Kaf
77 IS77. Kerinduan Fira
78 IS78. Terkejut dengan perubahan
79 IS79. Numpang makan
80 IS80. Penjelasan
81 IS81. Belajar menstimulasi
82 IS82. Pelepasan
83 IS83. Sarapan pagi
84 IS84. Dua pilihan
85 IS85. Mengantar ke dokter
86 IS86. Perjalanan ke dokter
87 IS87. Mie ayam bakso ceker
88 IS88. Sampai rumah
89 IS89. Diprioritaskan
90 IS90. Novi pergi
91 IS91. Introspeksi diri
92 IS92. 4P
93 IS93. Bagaimana denganku?
94 IS94. Teras Canda
95 IS95. Tajwid
96 IS96. Ditahan bang Givan
97 IS97. Menuntut pengakuan
98 IS98. Mencari keyakinan
99 IS99. Gagal bergurau
100 IS100. Pengkhianatan
101 IS101. Sarapan romantis
102 IS102. Kepanikan mendadak
103 IS103. Ketahuan
104 IS104. Chandani Qaila Alnetta
105 IS105. Mengenang kisah lama
106 IS106. Curhatan sang mantan
107 IS107. Sedang dalam panggilan
108 IS108. Di luar dugaan
109 IS109. Serangan fajar
110 IS110. Kemenangan Black Mamba
111 IS111. Novi kesakitan
112 IS112. Misk
113 IS113. Pump ASI
114 IS114. Riyana Studio
115 IS115. Mantan pacar istri
116 IS116. Ke pasar
117 IS117. Keromantisan
118 IS118. Pilunya anak-anak
119 IS119. Pillow talk
120 IS120. Pillow talk 2
121 IS121. Menelpon kakak ipar
122 IS122. Siasat seseorang
123 IS123. Kofte Turki
124 IS124. Sharing dengan orang tua
125 IS125. Tabib
126 IS126. Hari sial
127 IS127. Solusi untuk Ghavi
128 IS128. Membujuk kembali
129 IS129. Abi Haris
130 IS130. Bangku di bawah pohon
131 IS131. Petuah teungku haji
132 IS132. Kepanikan saat makan
133 IS133. Meja makan berwawasan
134 IS134. Empat mata dengan istri Ghifar
135 IS135. Meredam emosi
136 IS136. Kabar dari Ghavi
137 IS137. Bioskop Medan
138 IS138. Security bioskop
139 IS139. Lecet
140 IS140. Bercengkrama di teras
141 IS141. Rak kaca
142 IS142. Kepalan tangan melayang
143 IS143. Menenangkan Novi
144 PROMOSI
145 IS144. Membujuk untuk bercerita
146 IS145. Keterangan salah satu pihak
147 IS146. Keterangan Canda
148 IS147. Khilaf atau sengaja
149 IS148. Mendatangi bang Ken
150 IS149. Traumatis
151 IS150. Rujuk ke RS
152 IS151. Mempertimbangkan
153 IS152. Man down
154 IS153. Secuil cerita Ghava
155 IS154. Drama pakaian habis
156 IS155. Cani
157 IS156. Berpetualang bersama Cani
158 IS157. Perlengkapan sekolah
159 IS158. Toko perlengkapan sekolah
160 IS159. Mengulas kenangan
161 IS160. Tuduhan yang salah
162 IS161. Memberi kesempatan
163 IS162. Teras bercerita
164 IS163. Bakso dan Nahda
165 IS164. Video call
166 IS165. Jalan-jalan bersama (mantan?)
167 IS166. Kekosletan Canda
168 IS167. Enam waktu sholat
169 IS168. Alarm tubuh
170 IS169. Keputusan akhir dari Novi
171 IS170. Karma jalur langit
172 IS171. Pelet bulu ketiak
173 IS172. Tipe suami idaman
174 IS173. Apa tujuan menikah?
175 IS174. Reaksi yang menyiksa diri
176 IS175. Diusir
177 IS176. Tamu mengancam
178 IS177. Teguran pada orang tua
179 IS178. Scooter
180 IS179. Mutualan
181 IS180. Mutualan 2
182 IS181. Ingin mengantar
183 IS182. Panggilan video
184 IS183. Ngambek
185 IS184. NgOyo
186 IS185. NgOyo 2
187 IS186. Ditunggu di teras
188 IS187. Chatting malam
189 IS188. Teras halaman belakang
190 IS189. Tujuan pernikahan
191 IS190. Datang pagi-pagi
192 IS191. Sial lagi
193 IS192. Restu
194 IS193. Ditunaikan
195 IS194. Akad
196 IS195. Kesadaran pulih
197 IS196. Menerima dan mengerti
198 IS197. Bakso keluarga
199 IS198. Siasat baru
200 IS199. Tentang masa lalu
201 IS200. Nafkah lahir. Batin mana?
202 IS201. Memberi dengan berkah dan doa
203 IS202. Perdebatan Givan
204 IS203. Meja dapur
205 IS204. Mobil dalam sarung
206 IS205. Tamu usil
207 IS206. Keuwuan di dapur
208 IS207. Dapur bercerita
209 IS208. Mencari saran
210 IS209. Pedekate
211 IS210. Saran papah
212 IS211. Meja makan sarapan
213 IS212. Tentang restu
214 IS213. Kabar mendadak
215 IS214. Cemburu mode on
216 IS215. Standing
217 IS216. Serius bercampur gurauan
218 IS217. Rencana ke Cirebon
219 IS218. Menantu pilihanku
220 IS219. Kehujanan
221 IS220. Sistematis
222 IS221. Mengobrol ngulik
223 IS222. Perdebatan Aca dan ayahnya
224 IS223. Asal Banjarmasin
225 IS224. Menceritakan pada budhe
226 IS225. Obrolan menyambung
227 IS226. Toleransi bau
228 IS227. Perjalanan pulang
229 IS228. Ketangkap basah
230 IS229. Berdialog dengan anak kecil
231 IS230. Karena Aca
232 IS231. Donat kentang
233 IS232. Komitmen orang dewasa
234 IS233. Tamu usil 2
235 IS234. Ajakan liburan
236 IS235. Ulti dalam mobil
237 IS236. Saung makan
238 IS237. Double bed
239 IS238. Membuat orang tua berdebat
240 IS239. Saran dari seorang bangsat
241 IS240. My wife my destiny
242 IS241. Buaya air payau
243 IS242. Orang tua tidak di rumah
244 IS243. Aca dominan
245 IS244. Teh manis
246 IS245. Pergi untuk kembali
247 IS246. Tidak kembali
248 IS247. Mengikuti alur
249 IS248. Nasehat anak cerdas
250 IS249. Mengajak bekerja sama
251 IS250. Menerima keadaan
252 IS251. Menelpon
253 IS252. Duda dan Ria
254 IS253. Hak asuh Bunga
255 IS254. Telepon penting
256 IS255. Ledakan besar
257 IS256. Menuju ke Cirebon
258 IS257. Bertamu kembali
259 IS258. Terungkap
260 IS259. Perdebatan kakak dan adik
261 IS260. Cek kandungan
262 IS261. Menunggu fajar menyerang
263 IS262. Kecanggungan
264 IS263. Obrolan interogasi
265 IS264. Cucu tiri
266 IS265. Cek kandungan 2
267 IS266. Motor pembalap
268 IS267. Tiga pernikahan siri
269 IS268. Relasi bisnis
270 IS269. Gurita
271 IS270. Farida?
272 IS271. Obrolan kehangatan
273 IS272. Malam di rumah sakit
274 IS273. Memberitahu saudara
275 IS274. Posisi janin
276 IS275. Bahan ghibah
277 IS276. BESTie Aca
278 IS277. Tentang pengalaman
279 IS278. Menerangkan secara jelas
280 IS279. Bukan meminta orang tua menasehati
281 IS280. Jalur keluarga
282 IS281. ATM tertelan
283 IS282. Dapat uang dan pergi
284 IS283. Keith Malik
285 IS284. Relasi bisnis cuan
286 IS285. Hubungan bisnis
287 IS286. Tertarik dengan yang lain
288 IS287. Ribbed
289 IS288. Godaan pernikahan
290 IS289. Hampir terjadi bencana
291 IS290. Room chatting
292 IS291. Menenangkan Aca
293 IS292. Menjelekan
294 IS293. Keuntungan dan resiko
295 IS294. Aca sakit
296 IS295. Memperindah istri
297 IS296. Peran orang tua
298 IS297. Menyadarkan
299 IS298. Pendidikan Kal nanti
300 IS299. Mengantar Novi ke rumah sakit
301 IS300. Mengobrol dengan Novi
302 IS301. Buku nikah
303 IS302. Kebahagiaan yang sempurna
304 IS303. Lauk sambal petai
305 IS304. Album foto
306 IS305. Memperbaiki rezeki
307 IS306. Rokok
308 IS307. Hifzah Raudhah
309 PROMOSI
310 PROMOSI!
311 PROMOSI!
312 KARYA BARU NIH BANG BENGKEL
313 KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
314 KARYA BARU DI NOVELTOON
Episodes

Updated 314 Episodes

1
IS1. Kinasya dan Ghifar
2
IS2. Menenangkan hati
3
IS3. Permasalahan perusahaan
4
IS4. Titik terendah
5
IS5. Mengantar sekolah
6
IS6. Mencari ide
7
IS7. Strategi awal
8
IS8. Berangkat kerja
9
IS9. Karyawan baru
10
IS10. Rasa minat
11
IS11. Pulang bersama
12
IS12. Melabrak saudara
13
IS13. Rumah mamah
14
IS14. Nomor telepon
15
IS15. Tidak menghargai waktu
16
IS16. Tidak mampu menghandle
17
IS17. Sad boy
18
IS18. Ribut dengan Novi
19
IS19. Orang asing untuk anak-anak
20
IS20. Memutus kerjakan
21
IS21. Menuntut perhiasan kembali
22
IS22. Membujuk Novi
23
IS23. Mencari anak-anak
24
IS24. Tamu malam
25
IS25. Cincin bersejarah
26
IS26. Cincin bersejarah 2
27
IS27. Keputusan mendadak
28
IS28. Membicarakan keputusan pada anak
29
IS29. Membicarakan dulu
30
IS30. Makan malam berdua
31
IS31. Menginap di orang tua
32
IS32. Pos ronda
33
IS33. Terus terang
34
IS34. Menjemput Ghavi
35
IS35. Ngopi
36
IS36. Fatma
37
IS37. Kerugian Ghavi
38
IS38. Tamu liburan
39
IS39. Permintaan Novi
40
IS40. Dapur
41
IS41. Caera
42
IS42. Ghifar memutuskan
43
IS43. Transparan
44
IS44. Mulai membicarakan
45
IS45. Berdiskusi
46
IS46. Hari H
47
IS47. Kesibukan yang sama
48
IS48. Memaklumi
49
IS49. Tawaran liburan
50
IS50. Uang siapa?
51
IS51. Kakak ipar cerewet
52
IS52. Warung kopi
53
IS53. Hantu menangis
54
IS54. Perdebatan sengit
55
IS55. Tentang sentuhan stimulasi
56
IS56. Khawatir drop
57
IS57. Gerakan Ghifar
58
IS58. Waktu yang tidak bisa kembali
59
IS59. Bertolak kembali
60
IS60. Teguran Canda
61
IS61. CCTV
62
IS62. Belum tidur
63
IS63. Mengajari Novi
64
IS64. Tegur sapa
65
IS65. Ria
66
IS66. Sholat maghrib
67
IS67. Waktu maghrib
68
IS68. Menunggu solusi
69
IS69. Tentang masakan
70
IS70. Musuh jadi guru
71
IS71. Waktu berdua
72
IS72. Mendekatkan hubungan
73
IS73. Arahan untuk kebaikan
74
IS74. Menunggu di lobi
75
IS75. Anak kita
76
IS76. Laporan Kaf
77
IS77. Kerinduan Fira
78
IS78. Terkejut dengan perubahan
79
IS79. Numpang makan
80
IS80. Penjelasan
81
IS81. Belajar menstimulasi
82
IS82. Pelepasan
83
IS83. Sarapan pagi
84
IS84. Dua pilihan
85
IS85. Mengantar ke dokter
86
IS86. Perjalanan ke dokter
87
IS87. Mie ayam bakso ceker
88
IS88. Sampai rumah
89
IS89. Diprioritaskan
90
IS90. Novi pergi
91
IS91. Introspeksi diri
92
IS92. 4P
93
IS93. Bagaimana denganku?
94
IS94. Teras Canda
95
IS95. Tajwid
96
IS96. Ditahan bang Givan
97
IS97. Menuntut pengakuan
98
IS98. Mencari keyakinan
99
IS99. Gagal bergurau
100
IS100. Pengkhianatan
101
IS101. Sarapan romantis
102
IS102. Kepanikan mendadak
103
IS103. Ketahuan
104
IS104. Chandani Qaila Alnetta
105
IS105. Mengenang kisah lama
106
IS106. Curhatan sang mantan
107
IS107. Sedang dalam panggilan
108
IS108. Di luar dugaan
109
IS109. Serangan fajar
110
IS110. Kemenangan Black Mamba
111
IS111. Novi kesakitan
112
IS112. Misk
113
IS113. Pump ASI
114
IS114. Riyana Studio
115
IS115. Mantan pacar istri
116
IS116. Ke pasar
117
IS117. Keromantisan
118
IS118. Pilunya anak-anak
119
IS119. Pillow talk
120
IS120. Pillow talk 2
121
IS121. Menelpon kakak ipar
122
IS122. Siasat seseorang
123
IS123. Kofte Turki
124
IS124. Sharing dengan orang tua
125
IS125. Tabib
126
IS126. Hari sial
127
IS127. Solusi untuk Ghavi
128
IS128. Membujuk kembali
129
IS129. Abi Haris
130
IS130. Bangku di bawah pohon
131
IS131. Petuah teungku haji
132
IS132. Kepanikan saat makan
133
IS133. Meja makan berwawasan
134
IS134. Empat mata dengan istri Ghifar
135
IS135. Meredam emosi
136
IS136. Kabar dari Ghavi
137
IS137. Bioskop Medan
138
IS138. Security bioskop
139
IS139. Lecet
140
IS140. Bercengkrama di teras
141
IS141. Rak kaca
142
IS142. Kepalan tangan melayang
143
IS143. Menenangkan Novi
144
PROMOSI
145
IS144. Membujuk untuk bercerita
146
IS145. Keterangan salah satu pihak
147
IS146. Keterangan Canda
148
IS147. Khilaf atau sengaja
149
IS148. Mendatangi bang Ken
150
IS149. Traumatis
151
IS150. Rujuk ke RS
152
IS151. Mempertimbangkan
153
IS152. Man down
154
IS153. Secuil cerita Ghava
155
IS154. Drama pakaian habis
156
IS155. Cani
157
IS156. Berpetualang bersama Cani
158
IS157. Perlengkapan sekolah
159
IS158. Toko perlengkapan sekolah
160
IS159. Mengulas kenangan
161
IS160. Tuduhan yang salah
162
IS161. Memberi kesempatan
163
IS162. Teras bercerita
164
IS163. Bakso dan Nahda
165
IS164. Video call
166
IS165. Jalan-jalan bersama (mantan?)
167
IS166. Kekosletan Canda
168
IS167. Enam waktu sholat
169
IS168. Alarm tubuh
170
IS169. Keputusan akhir dari Novi
171
IS170. Karma jalur langit
172
IS171. Pelet bulu ketiak
173
IS172. Tipe suami idaman
174
IS173. Apa tujuan menikah?
175
IS174. Reaksi yang menyiksa diri
176
IS175. Diusir
177
IS176. Tamu mengancam
178
IS177. Teguran pada orang tua
179
IS178. Scooter
180
IS179. Mutualan
181
IS180. Mutualan 2
182
IS181. Ingin mengantar
183
IS182. Panggilan video
184
IS183. Ngambek
185
IS184. NgOyo
186
IS185. NgOyo 2
187
IS186. Ditunggu di teras
188
IS187. Chatting malam
189
IS188. Teras halaman belakang
190
IS189. Tujuan pernikahan
191
IS190. Datang pagi-pagi
192
IS191. Sial lagi
193
IS192. Restu
194
IS193. Ditunaikan
195
IS194. Akad
196
IS195. Kesadaran pulih
197
IS196. Menerima dan mengerti
198
IS197. Bakso keluarga
199
IS198. Siasat baru
200
IS199. Tentang masa lalu
201
IS200. Nafkah lahir. Batin mana?
202
IS201. Memberi dengan berkah dan doa
203
IS202. Perdebatan Givan
204
IS203. Meja dapur
205
IS204. Mobil dalam sarung
206
IS205. Tamu usil
207
IS206. Keuwuan di dapur
208
IS207. Dapur bercerita
209
IS208. Mencari saran
210
IS209. Pedekate
211
IS210. Saran papah
212
IS211. Meja makan sarapan
213
IS212. Tentang restu
214
IS213. Kabar mendadak
215
IS214. Cemburu mode on
216
IS215. Standing
217
IS216. Serius bercampur gurauan
218
IS217. Rencana ke Cirebon
219
IS218. Menantu pilihanku
220
IS219. Kehujanan
221
IS220. Sistematis
222
IS221. Mengobrol ngulik
223
IS222. Perdebatan Aca dan ayahnya
224
IS223. Asal Banjarmasin
225
IS224. Menceritakan pada budhe
226
IS225. Obrolan menyambung
227
IS226. Toleransi bau
228
IS227. Perjalanan pulang
229
IS228. Ketangkap basah
230
IS229. Berdialog dengan anak kecil
231
IS230. Karena Aca
232
IS231. Donat kentang
233
IS232. Komitmen orang dewasa
234
IS233. Tamu usil 2
235
IS234. Ajakan liburan
236
IS235. Ulti dalam mobil
237
IS236. Saung makan
238
IS237. Double bed
239
IS238. Membuat orang tua berdebat
240
IS239. Saran dari seorang bangsat
241
IS240. My wife my destiny
242
IS241. Buaya air payau
243
IS242. Orang tua tidak di rumah
244
IS243. Aca dominan
245
IS244. Teh manis
246
IS245. Pergi untuk kembali
247
IS246. Tidak kembali
248
IS247. Mengikuti alur
249
IS248. Nasehat anak cerdas
250
IS249. Mengajak bekerja sama
251
IS250. Menerima keadaan
252
IS251. Menelpon
253
IS252. Duda dan Ria
254
IS253. Hak asuh Bunga
255
IS254. Telepon penting
256
IS255. Ledakan besar
257
IS256. Menuju ke Cirebon
258
IS257. Bertamu kembali
259
IS258. Terungkap
260
IS259. Perdebatan kakak dan adik
261
IS260. Cek kandungan
262
IS261. Menunggu fajar menyerang
263
IS262. Kecanggungan
264
IS263. Obrolan interogasi
265
IS264. Cucu tiri
266
IS265. Cek kandungan 2
267
IS266. Motor pembalap
268
IS267. Tiga pernikahan siri
269
IS268. Relasi bisnis
270
IS269. Gurita
271
IS270. Farida?
272
IS271. Obrolan kehangatan
273
IS272. Malam di rumah sakit
274
IS273. Memberitahu saudara
275
IS274. Posisi janin
276
IS275. Bahan ghibah
277
IS276. BESTie Aca
278
IS277. Tentang pengalaman
279
IS278. Menerangkan secara jelas
280
IS279. Bukan meminta orang tua menasehati
281
IS280. Jalur keluarga
282
IS281. ATM tertelan
283
IS282. Dapat uang dan pergi
284
IS283. Keith Malik
285
IS284. Relasi bisnis cuan
286
IS285. Hubungan bisnis
287
IS286. Tertarik dengan yang lain
288
IS287. Ribbed
289
IS288. Godaan pernikahan
290
IS289. Hampir terjadi bencana
291
IS290. Room chatting
292
IS291. Menenangkan Aca
293
IS292. Menjelekan
294
IS293. Keuntungan dan resiko
295
IS294. Aca sakit
296
IS295. Memperindah istri
297
IS296. Peran orang tua
298
IS297. Menyadarkan
299
IS298. Pendidikan Kal nanti
300
IS299. Mengantar Novi ke rumah sakit
301
IS300. Mengobrol dengan Novi
302
IS301. Buku nikah
303
IS302. Kebahagiaan yang sempurna
304
IS303. Lauk sambal petai
305
IS304. Album foto
306
IS305. Memperbaiki rezeki
307
IS306. Rokok
308
IS307. Hifzah Raudhah
309
PROMOSI
310
PROMOSI!
311
PROMOSI!
312
KARYA BARU NIH BANG BENGKEL
313
KARYA BARU NIH DEK CANI KESAYANGAN KAKEK ADI
314
KARYA BARU DI NOVELTOON

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!