Di rumah sakit Alika terbangun dan mendengan obrolan kakak-kakaknya dan Bu sari.
Jarak bed Alika dan bed Bu sari hanya tersekat gorden rumah sakit, mereka dirawat satu kamar di kamar rawat inap dengan pasilitas kamar kelas 2, karena kamar kelas 1 sedang penuh. Alika tergolong kalangan menengah, bukan horeng kaya jadi hanya mampu membayar ruangan rawat inap kelas 1 ke bawah tidak mampu membayar ruangan VIV.
mendengar obrolan Kaka nya yang memohon kepada Bu sari agar tidak menuntut adik mereka, Alif dan gani meminta di selesaikan secara kekeluargaan dengan berdamai, dan mereka pun akan bertanggung jawab sepenuh nya.
Alika menarik gorden penyekat yang membatasi nya dengan Bu sari
" Ibu udah sadar, ibu gak pa-pakan!"
tanya Alika yang merasa lega melihat Bu sari sudah bisa di ajak bicara.
" Gak apa-apa matamu dek!!! Gak liat kamu ibu ini babak belur karena ulah mu"
ketus Gani yang kesal mendengar pertanyaan konyol Alika.
Alif menepuk bahu Gani memberi isyarat agar tenang karena bukan saat nya membuat lelucon.
"Kamu dah bangun dek!"
Ucap alif melihat Alika sudah bangun
sebelum bu sari sadarkan diri Alika tertidur karena pengaruh obat.
Sebab luka yang cukup parah dan kondisi nya melemah Alika pun di haruskan di rawat.
Bu sari sangat terkejut melihat Alika, ternyata yang menabrak nya seorang gadis
"Hhhaaa,,,, jadi yang bawa motor itu kamu seorang gadis" ucap Bu sari
" Pas kejadian kamu pake helem, jadi saya gak sangka perempuan bawa motor model begitu!" Ucap Bu sari heran
Bu sari sempat melihat motor yang akan menabrak nya, sepintas sebelum motor sport alika benar-benar menghantam tubuh nya.
"Iya Bu,,, tdi ada kucing melintas saya refleks membelokan setang dan tak terkendali, malah nabrak ibu yang gak saya liat sebelum nya." Alika menjelaskan
" Iya saya juga sempat melihat kucing itu berlari memotong jalan"
Bu sari membenarkan ucapan Alika.
Alika:" Maafin saya ya Bu, karena saya ibu
jadi begini"
Bu sari:"Ini bukan salah kamu, ini musibah
buat kita, musibah siapa yang tau
datang nya kapan !"
Alika:"Makasih ya Bu, jadi ibu ga bakal
tuntut saya" Alika berterima kasih
Bu sari:"Nggak bakal saya nuntut kamu,
cuma saya khawatir sama tuan saya
yang akan bikin masalah" Bu sari
khawatir, karena kondisinya akan
memerlukan waktu lama untuk pulih
dan tidak bisa bekerja Seperti
biasa.
Bu sari pun menceritakan tentang pekerjaan nya, dan sipat tuan nya. Jika lama tak masuk kerja dia akan di anggap melanggar kontrak kerja dan harus membayar denda yang sudah di tentukan d surat kontrak kerja.
"Terus bagaimana Bu" tanya Alif
" Atau kami akan cari kan pengganti ibu untuk semtara, biar gajinya dan gaji ibu kami yang bayar sampei ibu benar-benar pulih, dan bisa bekerja kembali" usul dari Alif
" Saya gak yakin kalau tuan saya, mau menerima usul anda, karena saya tau sipat keras, ambisius, dan sipat nya yang selalu ingin sempurna dalam segala hal, "Jelas Bu sari
"Kita tunggu beliau sedang menuju ke sini, saya sudah menghubunginya tadi, beliau yang akan memutus kan bagai mana baik nya" Bu sari menjelaskan lagi.
Perjalanan Romi ke kota xx memerlukan jarak waktu 3 jam menggunakan kendaraan peribadi , dari kota itu lah ibu sari berasal satu kota dengan Alika, tapi dari sana Bu sari harus menempuh jarak waktu 30 menit lagi, menuju ke rumah Bu sari.
Di rumah sakit.
mereka berempat menunggu kedatangan Romi dengan gelisah, karena takut Romi akan membuat kesepakatan yang telah mereka buat gagal, dan akan merugikan pihak Alika.
karena Bu sari yakin tuan nya tidak akan melepaskan Alika begitu saja, karena tuan nya tidak akan terima kehilangan asisten atau pengasuh terbaik nya.
Setelah lama menunggu Akhirnya Romi datang mengejutkan ke empat orang tersebut
Apa lagi Alika yang merasa sangat takut, setelah mendengar cerita Bu sari tentang tuan nya...
" Bu sari " Seru Romi dengan suara bas nya
Semua mata tertuju pada nya ...
" Anda separah ini" ucap Romi melihat keadaan Bu sari
" Saya tida apa-apa ko tuan"
jawab Bu sari agar tuan nya tidak khawatir
Mendengar jawaban Bu sari, romi bukannya tenang iya malah emosi
" Apa Maksud anda bilang tidak apa-apa dengan kondisi seprti ini" Romi marah
" Lalu apa ini!!!"
Teriak Romi melihat ruangan Bu sari, yang di luar dugaan nya, Romi pikir Bu sari di rawat di ruang VIV atau setidak nya di ruang kelas satu.
"Siapa mereka?"
Tanya Romi melihat tiga bersodara yang ada di ruangan tersebut.
"Tenang dulu tuan,,, saya akan jelaskan semua nya" Bu sari menenangkan tuan nya
Yang lain hanya terdiam, bahkan Alika tertunduk tak sanggup menatap Romi saking takutnya.
Setelah itu Romi di minta duduk dan Bu sari mulai menjelaskan semua nya, dari awal terjadinya kecelakaan, dan mengenai perihal kesepakatan yang ingin menempuh jalan kekeluargaan atau berdamai.
Setelah mendengar semuanya, dan prihal kesepakatan Romi tidak terima. benar dugaan Bu sari tuan nya tidak akan terima. dan kecemasan tiga bersodara itu pun terbukti.
" Oo...jdi kamu orang nya, wanita ceroboh, lihat karena kelakuan kamu, saya juga kena Imbasnya, Bu sari jadi tidak bisa bekerja untuk saya, dan itu akan sangat menyulitkan saya, dan kamu mau lepas tangan gitu aja,,, ga bisa!" Pekik Romi sangat marah kepada Alika
"Apa ceroboh?"
Jawab Alika sambil mengerutkan kening merasa tak terima
"Iya ceroboh! kenapa gak mati aja kamu sekalian!" bentak Romi lebih marah
" Bener yang di bilang Bu sari" Alika keceplosan
" Apa yang di bilang Bu sari? "
Romi memasang mata tajam melihat Alika lalu berpindah melihat ke Bu sari.
Gani sudah mengepal kan tangan karena marah melihat adik nya di marahi.
Namun lagi-lagi Alif mencegah nya, mengedipkan mata kepala Gani memberi isyarat untuk tenang.
Alika yang di marahi hanya menunduk tak berkutik sedikitpun, karena dalam hatinya iya merasa sangat bersalah kepada Bu sari.
"Tuan bisa anda lebih tenang? Kita bicara secara baik-baik" Ucap Alif menenangkan Romi
Romi pun duduk kembali
"Begini tuan, kami tau ini kesalahan adik kami yang tak di sengaja, kami pun minta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian ini,,, Kami akan bertanggung jawab sepenuh nya.... Sebisa nya Kami akan memenuhi tuntutan dari Bu sari" penjelasan dan permohonan maaf Alif mewakili Alika
Setelah Alif berbicara, Bu sari menyambung pembicaraan
" Tuan saya mohon jangan perpanjang permasalahan ini, apa yang akan kita dapat kan jika memperkarakan musibah ini, tidak ada untung nya juga buat kita, saya tida ingin merasa bersalah karena membuat masalah menjadi rumit, toh mereka mau bertanggung jawab" Bu sari membujuk tuan nya agar tidak menuntut memperpanjang masalah.
"Lalu bagaimana dengan pekerjaan anda Bu sari, ingat anda Baru saja tandatangan konterak kerja untuk 2 tahun ke depan!" Romi mengingatkan Bu sari.
" Saya mengerti,,, untuk itu saya meminta tuan untuk datang ke sini,,, dan memberikan keputusan untuk saya,,,, dengan kondisi saya yang seperti ini, tidak memungkinkan saya untuk bekerja, dan tuan tau sendiri, saya juga tidak mungkin sanggup untuk membayar denda, jika saya membatalkan kontrak kerja" Ucap Bu sari sambil memelas
Membuat Romi tak tega mendengar ucapan Bu sari, karena sebenarnya Romi sangat menyayangi Bu sari, Romi sudah menganggap nya seperti ibu nya sendiri.
Romi Terdiam dan menatap Alika yang tertunduk tak bergeming, mematung takut Karana rasa bersalah nya.
Suasana hening....
Sambil menatap Alika romi berpikir:
" Enak banget tuh perempuan, setelah melakukan kesalahan,,, orang lain yang harus nanggung akibat nya,
biaya rumah sakit dan biaya Semua keluarganya yang harus nanggung,,,
aku juga harus kehilangan asisten terbaik ku walau hanya untuk sementara,,,
Apa lagi Bu Sari harus merasakan sakit separah ini, Dan dia!. Apa! cuma lecet-lecet doang " batin Romi
Setah itu muncul pikiran licik Romi
"Oke,,, saya ingin dia yang gantiin Bu sari jadi asisten pribadi saya selama Bu sari sakit" Romi menunjuk Alika dengan senyum liciknya
Semua terkejut, dengan apa yang mereka dengar, terutama Alika untuk menatap Romi saja dia takut, apa lagi harus hidup bersama dan melayani nya...
" Mampus aku " batin Alika sambil berekspresi menunjukan wajah syok nya dengan mata yang membuat.
"Bagaimana Bu sari?" Tanya Romi pada Bu sari sambil tersenyum penuh kemenangan
" Terserah neng Alika aja"
jawab singkat Bu sari sambil menatap sendu Alika
" Tunggu tuan, bagai mana kalau kami mencarikan orang lain saja untuk menggantikan Bu sari " Pinta Alif sambil memohon
" Pilihan nya saya perpanjangan masalah, atau dia jadi pengganti Bu sari" tegas Romi
" Adik kami sedang kuliah, dan sedang merencanakan pernikahan jadi dia tidak bisa pergi dari kota ini" Gani membela Alika
"Terserah" jawab singkat Romi sambil mengangkat kedua bahunya
Bu sari sudah tak bisa berbicara lagi, dia paham betul jika tuan nya sudah mengambil keputusan tidak bisa di bantah lgi.
Menurut Bu sari ini keputusan yang bijak dari seorang tuan nya yang keras, dan kadang kejam, bisa saja tuan nya menuntut lebih kejam dari pada harus jadi asisten pengganti, seperti meminta ganti membayar kan denda di surat kontrak kerja yang jumlah nya sangat besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
Sky darkness
njirr
2023-02-02
0
THIRTEEN
Alika, inget iklan oreo yang anak kecil
2023-02-02
0
@Risa Virgo Always Beautiful
Kamu hebat Alika mengakui kesalahan yang kamu buat
2023-02-02
1