BAB -19

Setelah beberapa menit kedua tangan Romi mencengkeram bahu Alika, dengan gejolak di dada mereka masing-masing seperti tak sadar dengan apa yang terjadi.

Membuat pak Edy semakin bingung, pak Edy pun berdehem untuk mencegah hal yang tidak di inginkan...

Sontak membuat Romi dan Alika menyadari keadaan.

Kedua tangan Alika langsung menepis cengkeraman tangan Romi di bahunya, dan langsung membuang pandangannya ke luar jendela mobil... Romi pun begitu gugup menyadari apa yang ia lakukan.

Mereka pun saling membuang pandangan...

"Apa yang akan dia lakukan,,, dasar gak sopan,,,,!" Dalam hati alika

Sama halnya dengan alika Romi pun membatin...

"Sial kenapa aku terbawa suasana,,, sampai gak bisa mengendalikan diri,,, niatnya kan aku cuma mau mita maaf malah kaya gini...!!!" Romi menyesali apa yang ia lakukan karena membuat nya benar benar merasa malu.

Setelah kejadian itu suasana di dalam mobil, hanya ada keheningan.

Tak lama mereka pun tiba di rumah, seperti biasa pak Edy membukakan pintu mobil untuk Romi.

Tak menunggu lama Romi pun langsung turun dan berjalan menuju ke dalam rumah... di ikuti alika di belakang nya dengan menenteng jas dan tas Romi.

Sesampai nya di ruang tengah, semua keluarga sedang berkumpul membahas rencana liburan besok, karena besok memang hari libur.

Di sana juga ada Melly dan sandi (kekasih Kania) rencana nya akan ikut liburan, untuk memudahkan keberangkatan mereka, yang akan berangkat pagi, mereka berdua diminta menginap di rumah itu.

Semua menyapa Romi yang baru datang,

Romi pun menghentikan langkahnya dan menyapa mereka balik.

Mama Ranti mengutarakan rencana merek, dan mengajak Romi ikut berlibur dengan mereka.

Romi terlihat tidak tertarik dengan acara tersebut dan malah mengalihkan pembicaraan dengan berbasa-basi kepada Melly.

Menanyakan kondisi ibu Melly yang katanya masuk rumah sakit, yang membuat Romi heran kenapa Melly malah akan menginap dan ikut liburan.

Melly gelagapan menjawab pertanyaan dari Romi.

Dengan mengatakan bahwa kondisi ibunya sudah membaik dan ada kakaknya yang menjaga ibunya.

Melly tidak ingin melewatkan acara berlibur dengan keluarga kekasihnya, karena ia pikir untuk menambah kedekatan hubungannya dengan seluruh anggota keluarga, jadi dia terpaksa meninggalkan ibu dan meminta Kakaknya yang mengurus ibunya.

"Lain kali kalau kamu berhalangan hadir kasih kabar, jangan dadakan, kamu tau kamu hampir mengacaukan kerjasama dengan Celine penting"

"Untung nya ada alika yang bisa menggantikan kamu, dan membuat tuan carlos terpukau dengan kecantikan dan bakatnya di bidang modeling,,, sampe-sampe tuan Carlos menambah jumlah orderan nya setelah melihat hasil semuanya,," kata Romi panjang lebar terkesan memuji Alika.

Alika hanya mematung di belakang Romi mendengarkan Ucapan Romi.

Semua menatap Alika dengan tersenyum manis, kecuali Melly menatap alika seakan tidak menyukainya, karena ucap Romi

Romi pun menjelaskan bayaran untuk pemotretan produk baru, selama terjalin konterak kerja yang telah di sepakati bersama Melly di alihkan kepada alika.

Romi pun menyebutkan jumlah bayaran yang alika dapat kan dari konterak kerja menjadi dua kali lipat, dari bayaran Melly yang sebelumnya, karena alika berhasil menambah orderan.

Membuat Melly benar-benar melotot mendengar jumlah yang Romi sebutkan

Dan langsung menatap Alika dengan tatapan sinis nya.

" Sialan...!!! Aku bisa turun pamor di gantikan sama ART,,," Ucap Melly dalam hati merasa tersaingi.

Alika pun langsung memeriksa jumlah transferan Yang pak Yunas kiriman ke rekening alika setelah mendengar ucapan Romi, dan membuat alika sangat terkejut melihat jumlahnya.

Namun Alika berusaha untuk tenang agar terlihat tidak mata duitan.

Sebenarnya Romi sengaja memberikan jumlah dua kali lipat untuk alika, karen alika pantas mendapatkannya, Romi pun sangat puas dengan hasil kerja alika, dan juga alika bekerja sebagai asisten pengganti tidak mendapatkan upah,,, karena alika hanya sebagai asisten pengganti Bu sari, upahnya tetap untuk Bu sari.

Romi pun sengaja menyebutkan nominal bayaran Alika, agar melly merasa menyesal, dan tidak melalaikan pekerjaannya, tidak bertidak semaunya karena bisa merugikan perusahaan.