BAB - 9

Lalu Alika menarik napas panjang, perlahan mengeluarkan nya mengatur emosi nya untuk lebih tenang, setelah di rasa lebih tenang Alika keluar, dan menuju kamar Romi yang terletak tak jauh dari kamar nya...

Saat Alika masuk ke kamar Romi, Alika melihat Romi sedang duduk di sopa yang ada di kamar itu, sedang memainkan henpon nya ...

"Permisi tuan" Ucap Alika

Romi tak menoleh hanya pokus dengan henpon nya

Lalu menunjukkan sebuah henpon ke pada Alika yang ada di atas meja.

" Ambil itu! " ucap Romi

Alika melihat nya lalu berucap

"Untuk apa ini tuan, saya kan...." Terhenti

Karena Romi memotong ucapan Alika

"Itu untuk memudahkan saya, supaya tidak berteriak memanggilmu saat membutuh kan mu" Ucap Romi memotong ucapan Alika

Alika mengangguk lalu mengambil henpon itu, anggukan Alika tanpa di lihat oleh Romi

"Bagai mana luka mu apa sudah di obati?"

Tanya Romi yang sama sekali tak bergeming tak melihat ke arah alika

"Sudah tuan" Jawab Alika terdengar sendu

" Ya udah,,, sekarang siapkan makan malam untuk saya, jangan lupa teh hangat yang biasa saya minum, Bu sari sudah menjelaskan nya bukan! kalau belum tanya Bu sari teh seperti apa yang biasa saya minum" Ucap Romi yang masih saja menatap layar henpon nya.

Karena Romi di asuh Bu sari dari bayi, jadi banyak kebiasaan Bu sari yang di tiru Romi seperti rajin ibadah, makanan nya satu selera dengan Bu sari... Romi juga sangat suka teh tubruk aroma melati yang hangat dan tidak terlalu lalu manis, seperti yang bu sari biasa minum.

"Baik tuan! " Alika bergegas pergi dan akan menyiapkan permintaan tuan nya.

Alika menuju dapur dan melewati meja makan yang sudah ada keluarga Romi yang akan makan malam...

Kania menatap Alika dengan rasa penuh iba, karena telah di perlakukan kasar oleh Kakak nya...

Lalu menghampiri Alika yang akan menyiapkan makan malam untuk Romi

"Kakak gak apa-apa?" Tanya Kania

Alika tersenyum tipis dan menggelengkan kepala ...

" Gak semua di rumah ini seperti dia" yang kania maksud itu Romi.

Alika hanya mengangguk. terlihat alika kebingungan bagai mana cara menyajikan makanan untuk Romi harusnya seperti apa.

Kania membantu nya, dan mencontohkan seperti biasa nya Bu sari menyajikan makanan untuk kakak nya. Nasi, sayur, dan lauk, di sajikan terpisah di tata di atas meja teroli yang seperti di hotel-hotel, lengkap dengan buah dan air minum nya

"Sekarang kakak bikin teh anget kesukaan ka Romi dulu" ucap kania

" Eeh maaf non takaran teh, gula sama air nya seberapa ya?" Tanya Alika kepada kania

"Jangan panggil non dong,,, panggil kania atau adik aja aku juga kan panggil kamu Kakak biar akrab! " Seru kania

"Masalah takaran nya aku kurang tau kak,,, yang aku tau dia gak suka kalau kemanisan...

Y udah telepon Bu sari aja yang dah biasa bikin, atau tar aku tanya mama dulu siapa tau mama tau takaran nya" Ucap kania lagi

Alika hanya mengangguk tanda setuju.

Lalu Kania bertanya kepada mama Ranti masalah takaran teh nya Romi.

Dan jawaban mama Ranti sama seperti jawaban Kania.

" Dulu pas Bu sari cuti, mama pernah bikinin teh nya Romi, dia malah gak suka kemanisan, di bikinin sama asisten lain ke Paitan... dia kan gak mau minum teh buatan siapa pun selain bikinan Bu sari kalau lagi di rumah " jawab mama Ranti panjang lebar

Alika mencoba menelepon Bu sari berkali-kali tapi tidak ada jawaban.

Alika inisiatif bikin sendiri tanpa interuksi dari Bu sari...

Setelah siap semuanya Alika mengantar makan malam tuan nya dengan mendorong meja troli tersebut.

Sesampai nya di kamar Alika menyajikan nya .

Tak menunggu waktu lama Romi pun makan.

dan Alika hanya mematung tertunduk menunggu tuan nya makan padahal perut nya juga lapar banget, tapi Alika tahan karena dia hanya boleh makan sesudah beres mengurus tuan nya ...

Romi pun sudah selesai makan, Alika langsung membereskan nya dan menuang kan teh hangat buatan nya. namun apa yang terjadi saat Romi meneguk nya ia lalu menyemburkan nya

"Apa ini? "

Tanya Romi setelah menyemburkan teh yang ia teguk

"Teh manis!" Jawab Alika

" Manis apa nya, pait begini" Ucap Romi dengan marah nya

Alika pun mencoba teh tersebut dan ternyata memang benar-benar pait. alika terlalu banyak memasukan teh nya

"Maaf tuan saya akan ganti teh nya" Jawab Alika

"Kalau kamu gak tau cara nya tanya Bu sari! " Seru Romi

"Sudah tuan tapi Bu sari tidak bisa di hubungi"

jawab Alika sambil mengangkat gelas dan teko kaca yang berisi teh tersebut.

"Ya udah buat lagi sana,,, inget jangan terlalu pait atau kemanisan" Romi mengingatkan

"Baik tuan" Alika lalu segera pergi...

Di dapur Alika membersihkan semuanya bekas tuan nya makan, dan mulai membuat teh manis yang baru,,, (eeh gak baru sih) teh yang tadi Alika tambahin air panas lalu Alika kasih sedikit gula lagi.