☀️☀️☀️
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam Alika sampai di lobi kantor sekitar pukul 11:30 dan menghampiri resepsionis dan bertanya ruangan tuan nya
" Maaf Emba ruangan tuan Romi sebelah mana ya " Tanya Alika
"Anda sudah punya janji? " Tanya balik resepsionis yang memperhatikan Alika
Yang masih ada sedikit luka di wajah nya namun sudah benar-benar kering tinggal ada noda merah bekas luka yang telah mengelupas.
Alika pun sudah berjalan normal tidak pincang lagi, walaupun masih menyisakan luka yang sudah kering, obat herbal dari nenek nya benar-benar ampuh. Alika hanya mengoleskan beberapa kali ke luka nya dan sekarang luka itu sudah mengering dan hampir sembuh.
" sudah, beliau yang meminta saya membawakan makan siang nya" Jawab Alika dengan ramah dan sopan.
Dua resepsionis itu menatap tajam dengan Alika karena penasaran
"Memang anda siap? " Tanya resepsionis itu
" Saya asisten pribadi tuan Romi saat beliau sedang di rumah " Jawab Alika masih sangat ramah
"Oo bukan nya bu sari ART nya tuan Romi,
Emang Bu sari kemana ko bisa kamu yang nganter makan siang nya? " Tanya resepsionis yang heran, karena setau mereka hanya Bu sari yang di percaya oleh Romi sebagai ART peribadinya.
" Bu sari sedang izin karen ada keperluan pribadi" ucap Alika
Sebelum resepsionis mengantarkan atau menunjukan ruangan Romi kepada alika.
Kebetulan Andi keluar dari lift lalu menyapa Alika
" Eeh kamu dah sampe ya, Kenapa gak langsung masuk aja bentar lagi waktu nya makan siang, udah di tungguin Lo, tar kena marah lagi! " Sapa Andi dan sedikit menakuti Alika.
"Ya maunya sih langsung masuk! dan segera nyiapin makan siang nya tuan Romi, tapi saya kan gak tau ruangan nya di mana! "
Jawab Alika dengan nada lesu.
Andi menatap dua resepsionis yang tadi alika Tanya di mana letak ruangan Romi.
"Kenap kalian gak kasih tau atau mengantar nya " Ucap Andi ke resepsionis sedikit kesal.
" Maaf pak kami belum pernah lihat Emba ini, takut nya... itu cuma alasannya aja " Jawab salah satu resepsionis gugup
" Ya wajar lah mas mereka curiga sama saya, mereka kan memang baru pertama kali liat saya, semua pasti melakukan hal yang sama seperti mereka " Alika membela resepsionis itu
" Ya udah ayo ikut aku, kenapa gak langsung telepon dia " kata andi kepada Alika
Alika sudah mencoba menelepon tapi tidak di angkat oleh Romi.
Alika menganggukkan kepala nya tanda setuju, sebelum pergi Alika pun pamit kepada dua resepsionis tadi
"Permisi ya emba, saya pergi dulu" Alika pamit dengan ramah dan sopan
Setelah Alika dan andi pergi, kedua resepsionis itu bergosip ria
Resepsionis 1 " iih cuma ART aja gaya nya kaya Nyonya aja, nggak tau diri banget sih "
Resepsionis 2 :" eeh tapi enak banget ya
... jadi dia,,, bisa Deket sama...
tua muda,, sama pak andi juga"
Resepsionis 1" Ya makanya dia jadi ke PD'n"
...
Andi langsung membawa Alika ke pantri untuk menyiapkan makan siang tuan nya
Cara penyajian nya sama seperti yang di ajarkan Kania di rumah, alika menggunakan perabotan husus untuk Romi atau perabot untuk menjamu tamu istimewa Romi di kantor, yaitu dengan perabotan mahal yang di simpan di tempat husus
Lalu Andi menunjukan ruangan Romi pada Alika
"Hati-hati ya kamu jangan sampe kena marahnya, dia lagi sibuk banget kayanya, soalnya mau ada tamu penting dari luar negeri " ucap Andi menakuti Alika
"Masa! " Alika ragu.
Tapi Alika tetap harus membawa makanan keruangan Romi, dengan menggunakan meja seperti di rumah.
Setelah sampai di depan ruangan Romi, Alika mengetuk pintu
" Tok - tok - tok" suara pintu di ketuk
" Masuk" terdengar suara bas nya Romi
Alika pun masuk
" Permisi tuan, makan siang anda sudah siap " ucap Alika sambil tersenyum ramah
Romi sekilas melihat ke arah alika, lalu tatapan nya pokus lagi ke layar laptop nya, tapi pandangan nya kembali menatap alika saat dia menyadari penampilan Alika begitu elegan
(cieee Abang Omi terpesona...😁)
"Cekatan juga ya kamu..." Romi memuji alika, sambil menatap layar laptop nya kembali, untuk mengusir rasa kagum nya kepada alika
"Kan sengaja biar gak kena marah..." Jawab Alika
" Ya memang harus nya gitu" Romi yang bersikap sok cuek
lalu Alika menyiapkan makan siang tuan nya di meja di ruangan husus
"Silahkan tuan makan siang sudah siap Alika mempersilahkan tuan nya
Tak menunggu waktu lama Romi pun langsung bangun dari kursi kekuasan nya,
Dan duduk di meja makan nya.
Alika menyendok kan nasi, dan beberapa menu makanan di piring Tuan nya, lalu meletakan nya di depan tuan nya
Belum juga Romi mulai makan tiba-tiba Andi datang
"Waduh kebetulan banget ni lagi makan! " Seru Andi yang masuk tanpa mengetuk pintu.
" Ada perlu apa kamu? " Tanya Romi dengan wajah datar nya lalu menyuapkan makan ke mulut nya
" Iya mo ikut makan lah " Jawab Andi sambil duduk di kursi meja makan
" Siapa yang nyuruh kamu makan di sini" Romi seakan tak suka
" Ya Eelaah... pelit banget si Lo! Ni kan banyak makanan gak bakalan abis kan dari pada mubazir mending bagi-bagi sama aku " Ucap andi
Alika memang sengaja membawa makanan lebih banyak untuk dua orang
Romi pun merasa makan itu tidak akan habis oleh nya lalu mengizinkan Andi makan bersama nya
Selain makan di luar bersama rekan kerja nya, mereka tidak pernah makan berdua seprti ini, karena Andi pun males kalau berduaan dengan Romi tanpa ada perlu apa pun, karena Andi merasa hidup kakak nya terlalu kaku membosankan
Alika hendak menyendok kan nasi ke piring untuk Andi, tapi Andi mengambil piring itu dan menyendoknya sendiri
Saat akan menyuapkan makanan nya Andi terhenti
" Kamu ko diem aja di situ ayo ikut makan " Sjak Andi kepada Alika
"Gak usah mas saya sudah makan sebelum ke sini " Alika menolak ajakan Andi karena tidak enak hati kepada Romi
"Saya gak bisa makan kalau kamu cuma berdiri di situ, kalau kamu gak ikut makan juga " Andi sedikit memaksa alika untuk ikut makan
Andi menatap Romi memberi isarat agar Romi menyuruh Alika ikut makan
Dengan ragu Romi menyuruh Alika duduk dan ikut makan
" Tidak tuan saya bawa bekal kok, kalau saya lapar nanti saya akan makan bekel saya " Ucap Alika menolak.
"Ayo ambil kotak bekal kamu kita makan bersama" Andi tetap memaksa
Akhirnya dengan terpaksa Alika menuruti ke inginkan Andi, untuk makan bersama.
Alika menggambil kotak bekel nya yang dia simpan di bawah meja teroli dan mulai duduk bersebrangan dengan Andi.
Alika membuka kotak bekel nya dan di perhatikan oleh Romi dan Andi
Ternyata isi kotak bekel Alika hanya telor ceplok, tumis sayuran, dan beberapa potongan buah semangka
" Mana nasinya? " Tanya Andi tak melihat nasi di kotak bekel nya Alika
Sementara Romi hanya menatap Alika dengan ekspresi datar
"Kamu gak makan nasi, kamu lagi diet" Tanya andi lagi
"Nggak ko saya gak diet emang lagi males makan nasi aja" Jawab Alika sambil tersenyum manis dan menatap kakak dan adik di hadapan nya
Melihat senyum manis nya Alika Romi langsung mengalihkan pandangan nya supaya tidak terpesona oleh senyuman manis Alika
Sementara Andi malah mengutarakan nya
"Iiih senyum nya jangan gitu dong! " Ucap andi
"Kenapa? " tanya Alika sambil mengurut kening nya
"Aku bisa diabetes" kata Andi
"Ko bisa?" Alika masih bingung
" Abis senyum kamu manis banget hahaha" Jawab Andi menggombal
"Cekkk,,, hisss,,, bisa aja" Alika tersipu malu sampe pipinya memerah
"Klian kapan mo makan nya kalau maen rayu-rayuan terus kaya gitu" Romi kesal dengan kelakuan Andi yang menggoda Alika
Padahal Andi sengaja memancing Romi,
Karena Andi ingin menyatukan Romi dan Alika, Andi pun selalu memancing obrolan dengan menanyai Alika agar suasana tidak kaku
" Kamu ko pinter masak belajar dari mana? Tanya Andi kepada Alika mencairkan suasana
Alika selalu tersenyum sebelum bicara, membuat hati Romi benar-benar menyukai pemandangan itu karena wajah Alika terlihat berkali-kali lebih cantik
"Mmmhhh,,, kan bunda aku punya usaha catering, kakak pertama aku juga punya usaha rumah makan sama catering juga..." Jawab Alika
" Jadi kamu belajar dari siapa? bunda kamu apa kakak kamu" tanya Andi lagi
" dari ayah saya! " Jawab Alika polos
"Lo ko ayah sih! " Ucap andi heran
Alika pun bercerita tentang masa kecil nya yang lebih dekat dengan almarhum
Ayahnya dan kenapa alasan nya.
"Oo jadi gitu pantesan kamu kaya nya dah paham banget ngerjain kerjaan kamu, kaya gak ada kesulitan dan kamu cekatan banget,
Terus masakan nya juga enak banget kaya gini, aku jadi ketagihan Lo! Ternyata kamu sudah terbiasa di ajarin dari kecil" ucap Andi yang antusias mendengarkan cerita Alika
Alika tersenyum dan mengangguk kan kepala
Semtara Romi hanya diam mendengarkan obrolan mereka
Padahal Romi benar-benar kagum kepada alika
Yang ia pikir gadis manja, urakan juga, tapi penuh keistimewaan...
...
mohon dukungan nya kawan agar saya tambah semangat bikin novel perama saya,
kalau banyak kekurangan dan kesalahan mohon di maklumi ya...
terimakasih ... 🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 247 Episodes
Comments
lilis herawati
iya juga..
2023-02-13
2
Jhuwee Bunda Na Alfaa
smoga aja gak membekas ya bund
2023-01-19
2
kookv
semangat...
2022-12-23
2