Gerwyn tidak memberikan waktu atau kesempatan untuk Sophia berfikir dia ingin Sophia menuruti kata-kata nya.
"Saya akan membayar kamu sesuai dengan pekerjaan kamu!" ucap Gerwyn.
Sophia menatap Gerwyn.
"Saya hanya ingin hidup seperti biasa, saya juga tidak ingin menikah." ucap Sophia.
"20 juta sebulan!"
"Saya tidak mau!"
"40!" ucap Gerwyn.
Tasya terdiam dia kaget dengan tawaran Gerwyn.
"Bagaimana kamu setuju?" tanya Gerwyn.
"50 juta!"
"Deal!!" ucap Sophia.
Gerwyn yang mendengar kata-kata Sophia dia seketika tersenyum dan menatap sinis pada Sophia.
"Lepas kan saya! Semua nya sudah jelas kenapa saya masih di ikat?"
Gerwyn membuka ikatan yang ada pada Sophia. Saat sudah lepas Sophia mau pergi begitu saja namun tiba-tiba di tahan oleh Gerwyn.
"Tidak semudah itu kamu pergi, kita harus membuat perjanjian agar kamu tidak dapat kabur dari saya." ucap Gerwyn.
Sophia menghela nafas panjang.
"Surat apa yang harus saya tanda tangani?" tanya Sophia.
"Kamu anak kecil yang tidak punya sopan santun." umpat Gerwyn karena pertanyaan Sophia terasa tidak sopan bagi nya.
"Saya minta maaf Pak, surat apa yang harus saya tanda tangani sekarang? Kalau tidak ada saya harus segera ke sekolah karena calon istri Bapak ini masih anak pelajar."
Gerwyn yang mendengar kata-kata Sophia merasa sangat kesal.
"Heh! Jangan karena saya berbelas kasihan sama kamu sedikit kamu bisa sesuka hati berbicara pada saya! Kamu harus menghormati saya." ucap Gerwyn memegang rahang Sophia dengan sangat kuat.
Sophia yang tadi nya hanya berpura-pura berani sekarang jadi menciut hanya karena tatapan Gerwyn.
"Jangan coba-coba bisa bertindak sesuka hati kamu!" Gerwyn mendorong Sophia hanya dengan satu dorongan dia hampir terjatuh.
Sophia terdiam.
"Kenapa kamu diam saja? Minta maaf!" gertak Gerwyn pada Sophia.
"Saya minta maaf Pak." Gerwyn Menghela nafas panjang.
"Kamu akan di anterin oleh Supir saya dan dua bodyguard saya yang akan mengawasi kamu, jangan berharap kamu bisa lepas dari tangan saya, jadi jangan coba macem-macem."
"Bawa wanita ini keluar!" ucap Gerwyn pada supir yang menunggu nya dari tadi di pintu apartemen.
"Baik Tuan!" Sophia pun di bawa keluar dari apartemen yang begitu luas dan mewah itu.
"Pak saya bisa pulang sendiri, terimakasih sudah membawa saya ke sini."
"Maaf Non saya tidak bisa membiarkan Non pulang sendirian karena mulai dari sekarang saya yang akan menjemput dan menemani Non." ucap Supir.
Sophia melihat dua pria yang berkacamata hitam berpakaian serba hitam bersandar ke badan mobil hitam.
"Siapa mereka?"
"Mereka yang di utus untuk mengawasi Non." Sophia terdiam langsung.
"Aku sudah seperti tahanan kalau seperti ini." ucap Sophia.
Namun dia tidak bisa mengatakan apapun, dia tau kalau Gerwyn sedang melihat nya dari atas.
Mau tidak mau dia masuk ke dalam mobil yang bisa buka kan oleh pak supir.
Tidak beberapa lama Sophia akhirnya sampai di sekolah nya.
"Pak Tolong di sini saja yah, saya takut ada yang melihat." ucap Sophia.
"Tidak bisa Non karena saya sudah di tugas kan mengantarkan sampai ke depan sekolah."
Sophia menghela nafas kasar. Untung saja keadaan sekolah sudah sepi karena dia sudah telat.
"Bapak bisa pergi dan membawa kedua Pria menyeramkan itu, saya tidak akan melakukan sesuatu yang merugikan kalian atau bos kalian."
Sopir itu tidak mengatakan apapun selain hanya tersenyum saja.
Sophia berlari masuk ke dalam.
"Sophia!" panggil wali kelasnya.
"Eh ibu! Selamat pagi." sambil menyalim tangan guru nya.
"Kamu akhir-akhir ini lebih sering terlambat Ibu lihat, nanti nilai kamu bermasalah ibu tidak mau tau." ucap guru.
Sophia diam.
"Ya udah masuk sana! Jangan di ulangi lagi."
Setelah pulang dari sekolah Sophia mencari Hena dia mengajak Hena duduk di kantin.
"Hen kamu tadi malam pulang jam berapa?" tanya Sophia.
"Aku pulang pagi, dan sampai sekarang aku belum tidur, aku sangat mengantuk." ucap Hena.
"Oohh ternyata itu adalah cara kamu agar tidak telat ke sekolah?" tanya Sophia, Hena mengangguk.
"Oh iya bagaimana masalah kamu dengan pak Gerwyn? Aku melihat tadi malam kamu masuk ke dalam mobil nya, sementara mobil yang nganterin kamu pulang sudah menunggu kamu di depan Club."
"Huff aku sangat sial bertemu dengan dia."
"Ada apa?"
"Bukan nya Siska sudah datang? Dia tidak akan lagi mengganggu kamu."
"Kata siapa dia tidak menggangu ku? Dia malah memaksa ku untuk menikah."
"Hah! Kamu serius?"
Sophia mengangguk.
"Aku juga tidak tau apa maksud dia, namun firasat ku tidak baik."
"Aku sih berpikir kalau kamu hanya jadi alasan saja sama orang tua nya agar bisa berhubungan bebas sama kekasih nya."
"Humm kamu benar!" ucap Sophia.
"Lalu kamu menyetujui nya?"
"Dia sungguh pria yang tidak punya hati, dia menyekap ku dua kali dan sangat kasar dia juga mengancam ku, aku tidak ada pilihan lain selain menginyakan." ucap Sophia.
"Loh kamu kan masih kelas dua SMA bagaimana bisa kamu menikah?" tanya Hena.
Seketika Sophia terdiam tiba-tiba dia tersenyum licik.
Tidak beberapa lama di perjalanan sopir membawa Sophia berhenti di sebuah salon.
Sophia awalnya tidak mau tapi tidak ada pilihan lain selain mengikuti perintah dari Gerwyn.
Sophia melihat dirinya di cermin setelah sudah di make-up dan pakaian nya juga sudah ganti.
"Mbak sangat cantik dengan pakaian ini." puji wanita yang di samping Sophia.
Sophia tersenyum dia mengucapkan terima kasih.
"Sebenernya kita mau kemana Pak?" tanya Sophia sama sopir yang membawa mobil.
"Kita jemput Tuan Gerwyn ke kantor nya dulu non." ucap Supir.
"Huff ada kah hari agar aku tidak bertemu dengan nya?" batin Sophia.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai di sebuah Gedung mewah mungkin itu adalah kantor milik Gerwyn.
"Non Sophia tunggu sebentar yah."
Sophia mengambil handphone dan menunggu sendiri di dalam mobil.
Tiba-tiba dia teringat Adik nya, biasanya jam segini dia sudah menjemput Adik nya di rumah teman nya.
"Sekarang dia sudah makan belum yah." batin Sophia mencoba menelpon teman nya namun tidak di jawab mungkin karena teman nya masih di luar.
Sophia melihat Gerwyn masuk tanpa melihat nya sedikit pun. Sophia pun hanya diam saja.
"Ambil ini!" Gerwyn melempar kan uang pada Sophia.
"Hari ini kita akan bertemu dengan orang tua saya, jadi bersikap lah dengan baik!" ucap Gerwyn dengan sangat datar.
"Apa Bapak tidak takut jika menyalahi pasal menikahi anak di bawah umur?" ucap Sophia.
"Di bawah umur? Siapa di bawah umur?" tanya Gerwyn.
"Saya!"
"Kamu di bawah umur? Kamu lahir 2003 bulan lima dan Tgl 17, umur kamu sudah 18 tahun, apa itu masih di bawah umur?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Ramadhania Muhammad
lanjut
2022-03-28
4