Gerwyn dan kedua wanita nya masuk ke kamar. Setelah mereka pergi Sophia langsung menjaga jarak dengan Bibi.
"Kenapa kamu?" tanya Bibi pada Sophia. Namun Sophia langsung menggeleng kan kepala nya.
Bibi adalah Teman Gerwyn. Profesi nya hampir sama seperti Gerwyn namun dia tidak lah model hanya pengusaha.
Sophia memerhatikan Bibi yang Terus minum tampa henti Serta rokok di tangan nya.
Bibi menoleh ke arah Sophia yang duduk jauh dari nya.
"Arhhh, ssstt!!" ******* dari dalam ruangan pintu yang tidak di tutup membuat Sophia merinding.
"Kenapa kamu diam saja? Apa kamu tidak ingin mencoba nya?" tanya Bibi mendekati Sophia.
"Jangan dekati saya!" ucap Sophia langsung dengan suara yang lantang.
Bibi memegang dagu Sophia.
"Ingat yah saya membayar kamu mahal, jadi jangan coba-coba untuk menolak permintaan saya." ucap Bibi.
"Sekarang ikut saya ke kamar." ucap Bibi menarik tangan Sophia masuk ke kamar.
Sophia Yang tidak mempunyai kekuatan dia tidak bisa melawan Bibi yang mempunyai kekuatan super kuat.
"Saya mohon pak jangan lakukan itu pada saya. Saya mohon." ucap Sophia memohon namun Bibi tidak mau mendengar kan Sophia.
Dia mendorong Sophia ke kasur.
"Kamu sangat cantik, body kamu juga bagus aku yakin seseorang belum pernah menyentuh mu, maka aku lah yang akan pertama mengambil keperawanan mu." ucap Bibi memaksa membuka dress Sophia.
Namun Sophia menendang milik Bibi.
"Arghhhh!!!" Bibi Seketika langsung kalah. Sophia mengambil kunci dia keluar, namun setelah dia keluar Gerwyn menahan tangan Sophia dan mendorong tubuh Sophia ke pintu kamar itu.
Gerwyn menahan Leher Sophia.
"Mau kemana kamu? Jangan mencoba menipu Kami!" ucap Gerwyn dengan sangat marah.
"Ampuni saya Tuan, saya mohon jangan menyiksa saya." ucap Sophia dengan suara gemetar.
Namun Gerwyn langsung menampar wajah Sophia.
"Tidak ada kata ampun dengan wanita seperti kamu!" ucap Gerwyn menarik tangan Sophia ke tempat duduk mendorong nya sehingga pinggang Sophia terbentur ke Meja.
"Jangan pernah menghabis kan kesabaran saya, sekarang layani saya!" Gerwyn memaksa membuka baju Sophia.
"Lepaskan saya! Saya tidak mau melayani pria bajingan seperti anda!" ucap Sophia langsung menampar wajah Gerwyn.
Namun Gerwyn semakin marah dia mencekik leher Sophia.
"Wyn! Wyn! Lepaskan. Jangan membuat Masalah." ucap Bibi berusaha melepaskan Sophia yang hampir Kehabisan nafas.
Gerwyn pun sadar dia melepaskan Sophia.
Bibi pun memberi tahu pada Mami, dan Gerwyn menuntut Sophia untuk mengganti kerugian nya.
Awalnya Sophia melawan namun mami berusaha untuk menenangkan Sophia.
"Saya tidak mau tau wanita ini harus tanggung jawab atas perbuatannya." ucap Gerwyn menunjuk Sophia.
Setelah itu mereka pun pergi.
"Sophia! Apa yang kamu lakukan? Kita sekarang dalam masalah besar!" ucap mami.
"Aku minta maaf Mi, tapi Pria itu benar-benar tidak tau aturan, aku bukan bekerja untuk pemuas nafsu mereka." ucap Sophia.
Mami menghela nafas panjang.
"Ya udah kamu lebih baik pulang istirahat saja, cukup untuk hari ini kamu datang jam sembilan malam besok." ucap mami.
"Baik Mi, saya permisi." ucap Sophia dia pun pulang. Di saat berjalan keluar dari pekarangan itu dia seketika menangis mengingat kejadian itu.
Dia memeluk tubuh nya.
"Ibu... Aku harus bagaimana lagi, aku pikir ini adalah jalan satu-satunya." Sophia menangis.
Namun tiba-tiba ada dua preman mencegat Sophia.
"Hay nona cantik, kok jalan sendirian malam-malam seperti ini?" ucap preman itu.
"Jangan ganggu saya!" ucap Sophia.
"Mau kami anterin gak? Gratis kok." ucap preman itu memegang lengan Sophia namun Sophia langsung berontak.
Preman itu tidak mau menyerah dia Malah menarik Sophia.
"Tolong!!!! Tolong!!!" Sophia berteriak namun tidak ada yang datang karena sudah sangat sepi.
Namun tiba-tiba ada mobil datang dan berhenti.
"Hey!!!! Lepaskan dia!" ucap Pria itu langsung menghajar preman itu.
Sophia kaget melihat itu ternyata Gerwyn.
Dia jadi tambah takut, preman itu pun akhirnya pergi.
Gerwyn membalikkan badan melihat ke Sophia.
"Terimakasih banyak!" ucap Sophia dengan sangat takut.
Gerwyn yang melihat Sophia seketika dia menyesal sudah membuang tenaga dan waktu nya untuk menyelamatkan wanita yang sudah menampar nya tadi.
"Huff ternyata saya menghabiskan tenaga untuk menyelamatkan wanita sampah seperti kamu, lebih baik saya membiarkan kamu di Habiskan oleh kedua preman itu." ucap Gerwyn kembali ke dalam mobil nya.
Sophia mendengar itu langsung terdiam.
"Sekotor itu kah kalau Bekerja di tempat seperti itu?"
Sophia berjalan sambil menahan kaki nya yang sudah sakit dia melihat mobil Gerwyn.
"Aku pikir awal nya dia adalah Pria yang baik, namun ternyata dia tidak mempunyai hati nurani, aku membenci nya."
Tidak beberapa lama akhirnya sampai di rumah. Dia melihat foto-foto Gerwyn yang tertempel di kamar nya seketika dia melepaskan semua nya.
"Aku benci pada mu, aku tidak lagi menyukai mu, aku jijik aku harap tidak bertemu dengan mu lagi." Sophia menangis.
Dia tidak menyangka idola nya itu punya sifat yang sangat buruk, padahal dia sudah sangat senang awal nya bisa bertemu dengan Gerwyn.
Tidak beberapa lama akhirnya dia tertidur di kasur nya sambil terisak-isak badan nya sangat lelah sehingga tidak sempat untuk menukar pakaian.
Di tempat lain Gerwyn baru saja sampai di Rumah nya.
"Sayang! Kamu dari mana saja?" tanya Wanita paruh baya yang duduk di ruang tamu menunggu putra kesayangannya pulang.
"Aku lelah Mah, aku mau tidur." ucap Gerwyn.
"Kamu bau alkohol, apa kamu Mabuk?"
Namun Gerwyn tidak perduli dia langsung masuk ke kamar nya.
Sesampainya di kamar dia membuka handphone nya dan melihat wallpaper Ponsel nya, itu adalah foto nya dengan kekasih hati nya.
"Kamu sangat jahat Okta! Kamu sangat jahat," Gerwyn mengingat kejadian tadi siang tidak sengaja dia mendengar percakapan kekasih nya lewat telepon memanggil seseorang dengan sayang dan di sore hari nya Okta di jemput oleh pria lain.
Tampa ada bertanya Gerwyn memilih untuk mabuk dari pada harus marah pada Okta, namun dia pikir dengan mabuk dan tidur dengan wanita lain bisa membuat nya tenang namun semakin membuat kepala nya pusing.
"Arghhhh!!! wanita itu membuat kepala ku kacau, bisa-bisa nya dia membuat malam ini seperti banyak kekacauan." Gerwyn mengingat saat Sophia menampar nya dan memaki nya.
"Aku tidak akan pernah melepaskan dia! Lihat saja pembalasan ku." ucap Gerwyn.
Keesokan harinya Sophia bangun dia merasa badan nya sakit karena terlalu sering terbentur ke benda yang keras namun dia harus memaksa kan tubuh nya untuk sekolah dia membawa baju Ano dan buku-buku nya ke rumah teman nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjut
2022-04-08
0