Di sekolah dia menemui Hena.
"Hena aku mau cerita sama kamu, ikut aku dulu." ajak Sophia menarik tangan Hena yang sedang berkumpul dengan teman-teman nya.
Hena kebetulan mau menemui Sophia akhirnya dia pun ikut saja ajakan Sophia.
"Udah di sini aja."
Sophia menghentikan langkah nya tepat di samping sekolah sudah sepi.
"Aku tadi mau mencari kamu, nih ada titipan dari Mami untuk kamu." ucap Hena memberikan amplop pada Sophia.
"Apa ini?" tanya Sophia sambungan telepon membuka nya.
"Ini adalah gaji kamu tadi malam. Minuman tadi malam habis banyak jadi kamu mendapatkan uang lebih." ucap Hena.
Sophia terdiam melihat nya banyak uang di dalam amplop itu.
"Aku mau cerita tentang Tadi malam." ucap Sophia.
"Aku udah tau kok, itu adalah hal wajar aku paham kok di posisi kamu, nanti juga kamu terbiasa sendiri."
Sophia menghela nafas panjang.
"Masalah nya tamu tadi malam yang membuat aku kesal adalah Gerwyn Hen, kamu tau itu adalah idola ku sejak dulu." ucap Sophia.
"Apa? Gerwyn?" ucap Hena kaget.
Sophia mengangguk.
"Tidak ada yang cerita apa-apa pada ku tentang siapa tamu nya, aku pikir tamu biasa."
Sophia menghela nafas berat.
"Aku sangat trauma melayani tamu VVIP,"
"Tapi kalau bukan karena tamu itu kamu tidak akan dapat uang banyak."
"Aku boleh nanya sesuatu gak?" tanya Sophia.
"Boleh!"
"Kamu masih perawan? Apa jangan-jangan kamu kehilangan keperawanan di ambil sama tamu sialan seperti yang aku dapat tadi malam?" tanya Sophia.
Hena tertawa kecil.
"Aku sudah hilang keperawanan sejak pacaran dengan mantan pacar ku sebelum nya." ucap Hena.
Sophia Seketika terdiam dia menatap mata Hena.
"Kamu tidak bercanda kan?"
Hena tersenyum sambil menggeleng kan kepala nya.
"Pada saat itu aku sangat bodoh memberi kan tubuh ku pada Pria yang hanya mempermainkan ku dan karena aku putus asa mengetahui dia selingkuh aku khilaf memgenal dunia malam dan salah satu teman ku mengajak bekerja di sana." ucap Hena.
Sophia terdiam ternyata dia selama ini banyak tidak tau apa yang terjadi pada sahabat nya itu, dia terlalu sibuk mengurus kehidupan nya yang malang.
"Sophia!" panggil Hena.
"Kamu kenapa nangis?" tanya Hena.
"Hiks..hiks..hiks.. Maafkan aku yang tak pernah ada waktu kamu susah dan sedih. Aku sahabat yang tidak baik."
"Jangan berbicara seperti itu, kamu bukan nya tidak perduli namun hidup kamu jauh lebih penting. Aku sama sekali tidak mempermasalahkan nya. Aku bangga punya teman seperti kamu." Hena memeluk Sophia yang menangis.
"Huu....huu.... Aku tidak tau kalau sahabat ku dalam kesusahan, maaf kan aku."
"Sudah jangan nangis lagi. Sekarang aku sudah baik-baik saja hidup ku jauh lebih baik." ucap Hena.
Sophia menghapus air mata nya.
"Apa kamu tidak takut tidur dengan pria-pria yang baru saja kamu kenal? Bagaimana kalau kamu hamil?" tanya Sophia dengan polos nya.
Hena tersenyum dia menyeka air mata Sophia.
"Ini sudah pekerjaan ku. Dan kamu tenang saja aku tidak akan hamil kok." ucap Hena. Sophia memeluk Hena.
"Aku takut bekerja di sana alasan nya karena Pria-pria yang bernafsu tinggi."
"Itu sudah resiko kita bekerja di sana seperti itu." ucap Hena.
Cukup lama mereka berbincang-bincang setelah itu bel masuk kelas kedengaran mereka pun kembali ke kelas.
Di tempat lain Gerwyn baru saja selesai melakukan pemotretan.
"Sayang...." Okta datang menghampiri Gerwyn.
"Kamu dari mana saja kemarin? Kamu juga tidak menjawab telepon serta tidak membalas pesan ku." ucap Okta.
"Aku habis kerja kecapean dan ketiduran, aku tidak memeriksa ponsel ku karena aku tau kamu pasti akan mencari ku ke sini."
Okta tersenyum.
"Kamu udah makan siang belum? Kita makan di luar yok." ajak Okta, Gerwyn mengangguk.
Gerwyn hanya bisa diam dan sabar menghadapi sifat kekasih nya yang bermain belakang dengan nya karena dia tidak bisa marah pada kekasih nya dia sangat mencintai Okta dan Kuliah.
Saat sedang makan tiba-tiba ponsel Okta berdering.
"Humm aku pamit sebentar yah."
Gerwyn mengangguk.
Tidak beberapa lama Okta kembali.
"Beby aku tidak bisa nemenin sampai selesai yah, soal nya ada kerjaan mendadak." ucap Okta sambil bergegas mengambil Tas nya.
"Sayang!" panggil Gerwyn dengan nada dingin. Okta Menatap Gerwyn yang berdiri dengan wajah yang sangat dingin dan menakutkan.
"Duduk dulu!" ucap Gerwyn.
"Aku buru-buru Beby, kalau ada yang mau di bicarakan nanti malam aja yah."
"Duduk!" Gerwyn meninggikan suara nya.
Okta yang mendengar suara Gerwyn seketika menjadi takut.
"Kamu kenapa sayang? Kamu membentak ku, aku takut."
Melihat wajah terkejut dan ketakutan Okta membuat Gerwyn tidak tega marah.
"Aku mau bertanya siapa pria ini?" tanya Gerwyn menunjuk kan foto yang ada di Ponsel nya.
"Kamu ngikutin aku diam-diam yah? Atau kamu mengirimkan aku mata-mata?" tanya Okta.
"Jawab dia siapa? Akhir-akhir ini kamu sering jalan berdua, makan berdua bahkan bekerja dia selalu menemani kamu." ucap Gerwyn.
"Itu tidak seperti yang kamu pikirkan, itu adalah sekretaris baru aku, jadi wajar lah dia selalu ikut aku kemana saja." ucap Okta.
Gerwyn langsung terdiam.
"Kamu salah paham sayang. Kamu sangat kelelahan sih sehingga berfikir yang tidak-tidak." ucap Okta.
"Aku minta maaf sudah salah paham. Aku hanya takut kehilangan kamu." ucap Gerwyn kembali lunak dengan rayuan lembut Kekasih nya.
"Aku tau kok karena kamu sayang sama kau, tapi kamu harus percaya kalau aku hanya punya kamu seorang tidak ada orang lain, aku akan setia sama kamu." Okta mencium bibir Gerwyn.
Karena ruangan mereka tertutup hanya mereka berdua saja, mereka bebas mau melakukan apa saja.
Gerwyn pun membalas ciuman kekasih nya dengan sangat ganas.
"Udah sayang, aku akan datang menemui kamu malam nanti, aku harus segera berangkat." ucap Okta.
Dia melihat cermin ternyata makeup nya berantakan karena Gerwyn sangat lah bernafsu tinggi dia menancap sedikit dan mengoles kan lipstik.
Gerwyn hanya diam saja.
"Ya udah aku pergi yah Beby." Okta meninggal kan Gerwyn.
Tiba-tiba Gerwyn menggebrak meja.
"Arghhhh!!!" Tiba-tiba dia merasa kesal entah apa yang membuat nya kesal dia.
"Hen! aku numpang sama kamu yah berangkat kerja." ucap Sophia.
"Aku jam tiga sudah harus sampai di sana, sementara kamu malam." ucap Hena.
"Ya udah aku ikut kamu aja gak apa-apa kok, aku sudah menitipkan Ano pada tetangga ku, aku juga ingin dapat uang tambahan." ucap Sophia.
Mereka pun akhirnya bersama kali ini Sophia ikut ke apartemen Hena untuk berdandan dan meminjam baju Hena.
Tinggalkan jejak dan dukungan yah. Kalau ada salah tolong di bilang yah, terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjut ya tks
2022-04-08
0
Watilaras
next Thor 🥰🥰
2022-03-20
3