"Pak saya mohon, saya akan mengulangi nya lagi, saya mohon lepas kan saya. Saya takut." Gerwyn tidak perduli dia malah pergi meninggalkan Sophia di tengah kegelapan.
"Hiks!! Hiks!!! hiks!! lepaskan aku." Sophia terus menangis sambil minta tolong.
Sementara Gerwyn meninggalkan gedung tampa ragu sama sekali dia tidak memperdulikan Sophia.
"Orang yang berani melawan atau mengganggu serta tidak sopan akan terima akibat nya." ucap Gerwyn setelah sampai di apartemen dan membanting pintu.
"Sayang!" ucap Okta terkejut.
Gerwyn menatap Okta.
"Loh kamu kok ada di sini?" tanya Gerwyn.
"Justru aku yang nanya kenapa kamu tiba-tiba marah seperti itu?" tanya Okta mendekati Gerwyn.
"Aku hanya ada masalah di luar, maaf sudah membuat kamu terkejut." Okta tersenyum dia merabah dada Gerwyn.
"Kenapa kamu terlihat tidak senang ketika aku sudah di sini? apa kamu tidak merindukan aku?" tanya Okta.
"Aku bukan nya tidak senang, tapi aku sangat lelah." ucap Gerwyn.
"Ya udah kalau begitu mandi dulu yok agar badan kamu rileks." Okta menarik tangan Gerwyn ke dalam kamar dan membawa nya ke kamar mandi.
Gerwyn yang di pancing tidak segan-segan juga memaksa Okta untuk mandi dengan nya.
Tengah malam.
Gerwyn terbangun dia merasa tangannya sangat keram karena Okta tidur di lengan nya.
"Ssstt!" Dia menurunkan kepala Okta. Mereka melakukan pertempuran yang sangat ganas sehingga mereka ketiduran.
Gerwyn bangun dia melihat jendela yang belum ditutup dan sudah sangat gelap, dia melihat jam sudah jam 12 malam.
Tiba-tiba dia kefikiran Tasya.
"Aku yakin wanita itu sudah melarikan diri dari sana, karena dia adalah wanita yang mempunyai akal dan nekat yang sangat kuat." ucap Gerwyn.
Dia menelpon bodyguard yang mengawasi Sophia di jalan.
Namun setelah di hubungi Sophia belum ada keluar dari tadi sampai sekarang.
"Coba Cek dia ke dalam!"
"Baik Tuan!" Mereka pun memeriksa ke dalam. Ternyata Sophia pingsang dengan keadaan di ikat, wajah nya sangat pucat, bibir nya sudah biru.
"Tuan Dia pingsan, dan badan nya juga panas." ucap Bodyguard.
"Bagaimana bisa? Itu tidak mungkin saya mengikat nya di kursi dia bisa gampang melepaskan diri." ucap Gerwyn.
"Segera bawa dia ke rumah sakit." Gerwyn memasang baju nya dan menyusul Sophia ke RS.
Namun sebelum sampai di RS dia mengabari Mami dulu kalau Sophia tidak bisa kerja, mami tidak merasa Curiga karena Gerwyn adalah tamu mereka berarti kalau Sophia sama Gerwyn itu suatu keuntungan untuk Usaha nya.
Tidak beberapa lama Gerwyn sampai di rumah sakit.
"Bagaimana keadaan nya?" tanya Gerwyn pada dokter.
"Pasien masih sangat lemah, dia pingsan tidak sadar kan diri sudah lama karena kelaparan dan juga kedinginan, Serta banyak luka lebam di tubuh nya dan tangannya seperti bekas ikatan infeksi itu membuat badan nya panas.
"Baiklah, terimakasih banyak dok, saya akan memeriksa ke dalam." ucap Gerwyn.
Gerwyn masuk dia melihat Sophia yang sangat pucat.
dia melihat infus yang mengalir ke tubuh Sophia.
Tangan nya hendak mau mencabut infus Sophia namun tiba-tiba terhenti karena handphone nya berdering.
Okta menelpon nya namun di abaikan oleh nya.
"Kamu berhak mendapatkan ini, bahkan saya ingin kamu mati seperti yang ayah kamu lakukan pada ayah ku." ucap Gerwyn dengan nada yang sangat menakutkan.
Air mata Sophia tiba-tiba keluar tanpa suara, dia juga tidak membuka mata nya.
Gerwyn lagi-lagi mau mencekik leher Sophia namun tidak jadi karena masih sadar dia mengusap kasar rambut nya.
"Aaarggghh!!"
dia sangat emosi.
"Lebih baik kamu tidak perlu bangun sampai selamanya. agar Ayah kamu merasakan apa yang saya dan keluarga saya rasakan." ucap Gerwyn menunjuk Sophia yang tidak kunjung sadar.
Dia duduk di sofa memandang Sophia dengan tatapan Tajam.
Keesokan harinya Hena duduk di kursi nya, dia melihat Sophia yang belum datang sementara guru sudah masuk.
"Sophia di mana?" tanya guru.
"Dia lagi ada acara keluarga Buk, jadi tidak bisa datang." ucap Hena menyelamatkan teman nya yang entah di mana sekarang.
"Keluarga? Keluarga yang mana?" tanya Bu guru karena tau Sophia hanya dengan Adik nya.
"Humm acara sunatan ponakan nya Buk."
"Oohh ya sudah, kita langsung lanjut aja yah."
Di tempat tidur rumah sakit Sophia baru saja sadar, dia melihat seluruh ruangan berusaha menebak dia ada di mana.
"Alhamdulillah kamu sudah sadar." ucap Bibi.
"Kak Bibi!" ucap Sophia, Bibi tersenyum.
"Bagaimana bisa kakak ada di sini? Siapa yang membawa aku ke sini? Seingat ku aku masih terikat di gedung yang gelap dan menakutkan itu!" ucap Sophia.
Tiba-tiba Gerwyn masuk.
"Bagus lah kamu sudah bangun! nih Makan!" ucap Gerwyn meletakkan makanan di atas nakas.
"Kenapa saya bisa ada di sini?"
"Karena kamu sakit! Tidak mungkin kamu ada di sini kalau bukan karena sakit, sekarang makan dan pulang." ucap Gerwyn.
"Tapi keadaan Sophia masih sangat lemah." ucap Bibi.
"Lebih baik kamu pergi, kamu datang ke sini hanya mau mengantar formulir itu saja kan? Sekarang pergilah." ucap Gerwyn.
Bibi yang kebetulan lagi sibuk namun khawatir juga pada Sophia jadi bingung.
"Pergi atau gw panggil satpam?" ucap Gerwyn.
"Baiklah baiklah!" ."Sophia! Kakak pergi dulu yah. Nanti kakak ke sini lagi, kamu cepat sembuh." ucap Bibi dan pergi keluar.
Sophia melihat Gerwyn menatap nya.
Dia langsung menunduk.
"Kenapa kamu tidak kabur dari sekapan saya? Apa jangan-jangan kamu Waktu di apartemen ada yang bantuin." ucap Gerwyn.
"Saya tidak mengerti apa yang bapak bicarakan!" ucap Sophia.
"Owh kamu tidak mengerti? Kalau kamu tidak kabur dan melawan pada saya, kamu tidak akan tersiksa seperti ini." ucap Gerwyn.
Sophia dia, dia melihat pergelangan nya yang sudah Luka karena ikatan yang sangat kuat, namun karena banyak gerak tangan nya banyak luka.
Tiba-tiba Gerwyn menarik tangan Sophia.
"Sakit pak, apa yang akan bapak lakukan? apa bapak tidak puas menyiksa saya?" ucap Sophia.
Namun Sophia tiba-tiba diam ketika Gerwyn mengoles kan Obat ke tangan Sophia yang luka.
Walaupun sedikit kasar namun Sophia harus menahan nya, karena di sentuh sedikit saja oleh Gerwyn sudah membuat dia ketakutan.
"Ya Allah dulu aku sangat mengidolakan nya, aku berharap bisa menatap nya dengan dekat namun sekarang semua kecapai namun dia bukan pria yang aku inginkan seperti dulu lagi." batin Sophia.
"Makan nasi kamu! jangan hanya bisa merepotkan saja!" ucap Gerwyn ketika melihat Sophia memandangi nya yang mengoles kan Obat.
Sophia melihat ke arah nasi.
"Kenapa belum makan?" tanya Gerwyn.
Ayo dong banyakin komentar di kolom komentar, terserah deh mau ngomong apa🙏😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Hadis Jumawan
Wawa
2022-09-18
0
Hadis Jumawan
Wewek
2022-09-18
0
Rice Btamban
berarti bls dendam
2022-04-08
0