"Loh Sophia kenapa kamu begitu cepat datang?" tanya Menejer.
"Sekalian saja numpang sama Hena Mbak." jawab Sophia.
"Oohhh, bagus deh kamu datang cepat kebetulan ada yang mencari kamu di sana." ucap Menejer menunjuk ke arah Meja yang sudah penuh.
"Siapa mbak?" tanya Sophia.
"Pak Gerwyn!"
Sophia langsung Menghela nafas panjang.
"Saya tidak mau melayani dia kali ini mbak, masih banyak wanita lain selain aku." ucap Sophia.
"Kamu lupa kalau dia minta ganti rugi pada Mami kemarin? Bagaimana kalau dia mempermalukan mami? seharusnya kamu harus mengikuti kemauan pak Gerwyn."
Sophia menoleh ke arah pria yang duduk sendirian di tengah-tengah banyak nya orang mabuk.
Gerwyn diam dan hanya fokus pada minuman nya saja.
"Kenapa kamu malah diam? ayo buruan anterin pesanan pak Gerwyn." ucap Menejer pada Sophia.
"Baik Mbak."
Sophia pun membawa minuman pada Gerwyn.
"Huff setiap hari ke sini hanya menghabiskan uang saja dan minum-minum alkohol. Ini adalah kelakuan orang kaya." batin Sophia.
Sophia mendekati meja Gerwyn.
"Semoga saja dia tidak sadar kalau aku datang, kelihatan nya dia sudah sangat mabuk." ucap Sophia.
Dia meletakkan minuman di atas meja.
Saat dia mau pergi tiba-tiba tangan nya di tahan oleh Gerwyn. Sophia sangat terkejut Gerwyn menatap nya dengan tatapan tajam.
"Temani saya." ucap Darel.
Sophia terdiam dia berfikir Gerwyn akan memaki-maki nya ternyata tidak.
"Huff sudah lah aku harus pasrah, lagian dia kelihatan sangat mabuk dia tidak akan sadar ini adalah aku." ucap Sophia karena sangat takut.
Sophia duduk di samping Gerwyn dengan sangat kaku dan gugup.
"Minun!" ucap Gerwyn memberikan satu gelas minuman alkohol pada Sophia.
"Saya tidak minum Pak." tolak Sophia.
"Saya tidak menerima penolakan! minum." ucap Gerwyn.
Sophia mau tidak mau untuk pertama kalinya dia harus mencicipi minuman alkohol yang hanya mencium bau nya saja sudah membuat dia pusing.
"Habis kan!" ucap Gerwyn menggertak Sophia.
Baru saja mau minum tiba-tiba Bibi datang mengambil gelas Sophia dan menghabiskan nya.
"Dia sedang mabuk!" ucap Bibi pada Sophia yang sangat terkejut.
"Apa-apaan maksud kamu! Berikan itu pada nya." ucap Gerwyn memaksudkan Gelas yang di tangan Bibi.
"Ups sudah habis." Bibi menghabiskan nya.
Gerwyn menahan emosi nya.
"Kamu bisa lanjut bekerja." ucap Bibi pada Sophia. Sophia pun langsung pergi dengan senang hati.
"Loe kalau lagi ada masalah jangan melampiaskan nya dengan mabuk seperti ini." ucap Bibi.
"Kau tidak tau apa-apa! Berhenti ikut campur. Sekarang panggil kan wanita tadi dan pesan kan kamar untuk ku, badan ku sangat panas." ucap Gerwyn.
Bibi Menghela nafas panjang.
"Coba cerita apa yang membuat loe seperti ini."
"Okta selingkuh! Dia membohongi ku selama ini."
"Nah kan apa yang aku bilang benar kalau dia memiliki hubungan dengan pria lain, loe sendiri yang tidak pernah percaya." ucap Bibi.
"Aku sudah tau dari dulu, namun dia selalu mengatakan itu adalah teman, sekretaris, aku bisa marah pada nya." ucap Gerwyn.
Bibi menghela nafas panjang.
"Aku tidak habis pikir dengan cara bertindak loe, bisa-bisa nya loe masih bertahan sama wanita seperti dia."
"Aku sangat mencintai dia Bi,"
"Saran ku lebih baik loe tinggalkan dia, masih banyak wanita yang jauh lebih baik dari dia."
"Tidak bisa! Dan juga tidak semudah itu, aku mencintai wanita tidak pernah main-main, aku akan melakukan apapun asal kan jangan berpisah dengan nya."
"Mimpi apa aku berteman dengan pria sebodoh ini." umpat Bibi.
Sophia dari jauh memerhatikan wajah Gerwyn.
"Seandainya saja dia tidak mempunyai sifat jahat dan kasar aku tidak akan takut, namun sekarang saja aku tidak ingin melihat nya lagi walaupun aku benar-benar menyukai nya."
"Sophia!" panggil mami.
"Iyah Mi, kenapa?" tanya Sophia.
"Nih ada job untuk kamu." ucap mami sambil memberikan lembar pesanan.
"Siap Mi!"
"Oh iya malam ini kamu temanin Pak Bibi yah."
"Kenapa Mi? Bukan nya mereka akan pulang? lalu bagaimana dengan pak Gerwyn?" tanya shopia.
"Kamu tidak perlu takut seperti itu, Pak Bibi sudah janji untuk menemani minum saja kalau Pak Gerwyn sudah memilih Hena.
"Apa, Hena Mi?" tanya Sophia.
Mami mengangguk.
"Asal kamu tau Pak Gerwyn tiap datang harus tidur dengan wanita satu Atau pun dua. Karena dia sangat brutal dengan wanita." ucap Mami.
Mendengar itu Sophia semakin benci pada Gerwyn.
"Ya udah Mi aku lanjut kerja lagi yah."
Sophia mengantarkan minuman ke meja nomor Sepuluh tepat di samping meja Bibi dan Gerwyn.
"Hay cantik namanya Siapa? Baru kelihatan di sini? Anak baru yah?" tanya om-om.
Sophia tersenyum.
"Nama saya Tasya om, saya anak baru."
"Humm pasti masih enak nih, mana masih sangat segar nih."
"Tidur dengan Om yah," ucap om itu sambil memegang pinggang Sophia namun Sophia langsung menghindar sehingga menumpah kan minuman ke baju pria itu.
"Kurang ajar!" ucap Om itu marah semua orang menoleh ke arah meja itu termasuk Bibi dan Gerwyn.
"Maaf Om, maaf saya tidak sengaja." ucap Sophia mengering kan Baju pria itu.
"Saya tidak akan memaafkan karyawan lalai seperti kamu!" ucap Om itu sambil memegang lengan Sophia.
Namun tiba-tiba Bibi berdiri di samping Sophia.
"Lepaskan dia!" ucap Bibi.
"Jangan ikut campur! dia harus tanggung jawab dengan kesalahan nya." ucap om itu.
"Dia sudah minta maaf, dia bisa mencuci pakaian bapak," ucap Bibi.
"Ekhem-Ekhem!" Gerwyn berdehem. Pria itu menoleh ke arah Gerwyn. Gerwyn memberikan insyarat untuk melepaskan dan menatap tajam penuh amarah.
Pria itu langsung melepaskan tangan Sophia.
"Sekali lagi saya minta maaf Om, saya akan membersihkan nya." Sophia sudah selesai membersihkan nya dia pun kembali.
"Kamu membuat kekacauan lagi?" tanya Menejer menatap Sophia dengan tatapan dingin.
"Maaf kan saya mbak." ucap Sophia.
"Kamu tau karena apa mereka menggoda mu seperti itu?" tanya Menejer, Sophia menggeleng kan kepala nya.
."Karena semua wanita yang bekerja di sini adalah wanita yang rela menjual tubuh mereka, jadi kamu sudah memilih tempat ini kamu harus pasrah." ucap Menejer.
"Kamu butuh uang kan? Kamu harus berkorban." ucap Menejer.
Sophia terdiam, bukan nya dia tidak mengerti namun dia tidak bisa melakukan itu, karena dia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menghadiahkan diri nya untuk suami nya kelak.
Malam hari pun tiba-tiba, Sophia duduk di samping Bibi. Dia sangat gugup dan dia juga risih pada pemandangan di depannya, Gerwyn dengan rakus nya mencium bibir Hena.
Sophia tidak bisa mengatakan apa-apa.
"Kamu kenapa diam saja?" tanya Bibi yang sudah mulai Mabuk.
"Gak apa-apa kok kak, aku hanya mau mengucapkan terimakasih sama kakak sudah menolong dan membela ku tadi."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjut
2022-04-08
1
Cristian Alexandro
lanjut thor. semangat 🤘
2022-03-22
6
Aira Putri
sangat seru nopelnya
2022-03-22
7