Keesokan harinya Sophia duduk di bangku sekolah nya termenung.
"Sophia! Kok kamu melamun sih?" tanya Hena Duduk di samping Sophia yang baru saja kembali dari Kantin.
"Eh kamu Hen ngejutin aja."
"Kenapa kamu gak keluar makan siang?"
"Aku gak punya uang untuk jajan, aku akan makan di tempat kerja ku nanti."
Mendengar itu Hena merasa iba pada keadaan teman nya itu.
Namun tiba-tiba seseorang masuk bersama rombongan nya.
"Sophia! Kamu pasti sudah tau kamu Telat membayar hutang kamu dua Minggu!" ucap wanita yang berparas cantik.
Nama nya adalah Putri, dia adalah rentenir di sekolah itu banyak anak-anak sekolah yang meminjam pada nya namun dengan bunga yang sangat tinggi sehingga banyak yang khawalahan namun mau bagaimana lagi mereka sangat butuh.
"Iyah aku tau Put."
"Aku tidak mau mendengar alasan kamu lagi. Pokoknya kamu harus membayar nya segera." Bentak putri menatap Sophia.
"Maaf Put aku belum memegang uang nya, aku janji tiga hari lagi yah aku gajian tiga hari lagi."
"Tidak bisa! Aku mau sekarang."
"Buruan bayar!"
"Aku sama sekali gak pegang uang Put." ucap Sophia.
"Berapa utang nya?" tanya Hena.
"700 ribu!" ucap Putri.
"Nih aku bayar setengah nya dulu, tunggu tiga hari lagi semua nya pasti sudah lunas. Kamu sama sekali tidak mempunyai hati."
"Nah gini kan enak, aku tidak perlu marah-marah lagi sama anak miskin ini!" ucap Putri.
"Hen aku janji akan mengganti uang kamu besok, aku minta maaf sudah merepotkan kamu."
"Udah gak apa-apa, lain kali jangan minjam sama dia lagi." ucap Hena.
"Nih aku beliin Makanan untuk kamu. Makan saja dulu bentar lagi guru masuk."
Pelajaran pun selesai Sophia langsung ke Tempat nya bekerja. Jam lima sore dia sudah pulang karena Makanan di tempat nya cepat habis hari ini.
Dia bisa langsung pulang ke rumah.
"Ano... Mbak pulang." ucap Sophia dari kejauhan melihat Ano duduk di teras rumah. Melihat Sophia dia langsung bersorak sangat senang.
"Kamu kenapa duduk sendiri di sini melihat kawan-kawan kamu main? Ikutan saja sana."
"Mereka gak mau temenan sama aku Mbak, kata nya aku gak punya orang tua, Ibu sama Ayah meninggal kan kita karena aku nakal." ucap Ano.
Sophia mendengar itu hati nya sangat sedih.
"Gak kok Ano tidak seperti itu, jangan dengerin mereka ngomong apa-apa." ucap Sophia menggendong Ano ke dalam rumah.
Malam hari nya Sophia biasanya pergi malam mingguan dengan pacar nya membawa adik nya.
"Maaf yah udah buat kamu lama nunggu." ucap Sophia pada pria yang dari tadi menunggu nya di depan rumah.
"Gak apa-apa kok, udah siap? ayo berangkat."
"Udah kok."
Sophia berpacaran dengan anak kuliahan yang bernama Adit. Dia anak yang baik dia juga sama seperti Sophia kuliah sambil bekerja sudah cukup lama dia menjalin hubungan dengan Sophia mungkin sekitar Satu tahun setengah.
Mereka hari ini mau ke sebuah taman kota karena ada konser artis kota itu yang akan tampil.
Adit memegang tangan Ano memasuki Area taman kota itu. Dari belakang Sophia tersenyum karena dia sangat salut dengan kebaikan Adit pada nya dan adiknya.
Namun saat asik menonton konser Liam datang dia datang langsung menampar wajah Sophia yang berhasil membuat semua orang heboh.
"Dasar perempuan murahan! Bisa-bisa nya kamu pergi dengan laki-laki di sini tampa sepengetahuan kakak." ucap Liam.
"Kakak jangan salah paham dulu," ucap Sophia.
"Masih kecil sudah pacaran! Sekarang pulang." ucap Liam pada adik nya.
Liam menarik kerah baju Adit.
"Saya tidak melihat Wajah kau sebelum nya, mulai dari sekarang jauhi Adik saya kalau tidak kau akan mendapatkan akibat nya." ancam Liam pada Adit.
"Maaf kan saya Kak kalau saya salah." ucap Adit.
Setelah itu Liam Langsung membawa adik nya keluar.
"Lepasin kak! Sakit!" Sophia berusaha melepaskan tangan nya yang di tarik oleh Liam.
"Kamu memang perempuan yang tidak tau diri yah, sudah jelas jauh dari orang tua bisa-bisa nya sibuk pacaran." ucap Liam.
Kakak tidak mau tau lebih baik kamu pulang dan Jangan sampai kakak melihat kamu dengan Pria itu." ucap Liam.
Sophia akhirnya memilih untuk pulang dia sudah sangat malu.
Dia membawa adik nya berjalan ke aspal besar.
"Huff kalau seperti ini aku akan pulang dengan Siapa? Rumah sangat jauh dari sini." ucap Sophia.
"Tin! tin!" bunyi klakson motor di depan.
Sophia melihat motor Adit dia dan adik nya langsung menyusul Adit.
"Buruan naik keburu kakak kamu melihat nya." ucap Adit.
Mereka pun langsung naik.
"Kamu kenapa bisa di sini?" tanya Sophia.
"Sudah jangan banyak tanya pegangin Ano baik-baik." ucap Adit. Sophia mengangguk.
Dia Sangat merasa bersalah pada Adit karena sifat kakak nya padahal Adit benar-benar baik pada nya dan adik nya.
Sesampainya di rumah Adit langsung pamit.
"Aku langsung pamit pulang yah, takut kakak kamu lihat dia bisa marah sama kamu." ucap Adit.
"Dia gak akan ke sini kok, dia marah seperti itu hanya tidak ingin kami melihat nya di luar sana itu sebab nya dia marah." ucap Sophia.
"Sudah dua Minggu kita tidak ketemu aku sangat Rindu kamu." ucap Sophia.
"Tapi untuk melepas kan rindu waktu nya tidak tepat." ucap Adit.
"Kita bisa duduk di teras berbicara." ucap Sophia. Mereka pun duduk bertiga di Sana.
"Bagaimana dengan pipi kamu masih sakit?" tanya Adit.
"Enggak kok jangan terlalu khawatir."
"Aku heran pada kakak kamu yang bisa memperlakukan Adik nya seperti itu di keramaian dia benar-benar tidak punya hati." ucap Adit.
Sophia pun hanya diam saja, dia sangat malu Adit tau sifat asli kakak nya.
Cukup lama mereka berbincang-bincang Ano sudah ketiduran di paha Sophia, Adit pun ijin pulang.
"Nih untuk jajan Ano Besok." ucap Adit memberikan uang seratus ribu pada Sophia.
"Ya ampun Dit, kamu tidak perlu melakukan itu." ucap Sophia.
"Udah ambil saja ini jajan untuk Ano." ucap Adit memasuk kan ke tangan Sophia.
"Sudah banyak uang kamu habis untuk kami, aku bingung harus membayar nya bagaimana." ucap Sophia.
"Jangan di pikirkan lah, aku iklas kok karena aku sayang sama kamu dan juga Ano." ucap Adit mengelus Rambut Sophia.
"Makasih yah." ucap Sophia, Adit mengangguk dia pun pergi.
Dia menggendong Ano ke dalam. Dia memerhatikan wajah Ano yang sangat sedih terlihat jelas walaupun dia sangat sedih.
"Maaf kan mbak yah dek sampai sekarang belum bisa memberikan kamu kebahagiaan." ucap Sophia mencium kening Adik nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
かま
jahat bngtt sih Siliam ini
2023-03-21
0
SOO🍒
uang kiriman bpknya ditilep ma liam buat judi, mabok ma narkoba jadi buat ano dan shopia tinggal beras sekarung itupun harus dihemat sampe 5 bulan 🤦♀️🤦♀️kakak ma Bpk gk da otak
2022-07-24
0
Rice Btamban
lanjut
2022-04-08
0