Sudah jam delapan malam Sophia duduk di halte bus menunggu bus selanjutnya sambil memegang minuman dingin botol yang di beli nya setelah selesai bekerja tadi.
Dia membuka dompet nya melihat tiga ratus ribu di dompet nya.
"Alhamdulillah akhirnya aku bisa memegang uang juga. Aku juga harus membayar utang ku ke sekolah agar bisa ikut ujian." ucap nya.
Bus pun datang. Sesampainya di rumah Sophia memanggil Ano.
"Ano!" panggil Tasya sambil mengetuk pintu rumah. namun tidak ada jawaban dari dalam.
"Eh pintu nya kok gak di kunci." ucap Sophia dia pun masuk melihat rumah yang gelap hanya lampu kamar yang hidup.
Dia melihat adiknya tidur di lantai.
"Loh kok dia tidur di lantai sih?"
Sophia membangun kan nya namun dia kaget karena badan Ano yang dingin.
"Ya Allah dek, kamu sampai kedinginan tidur di lantai." Sophia mengangkat Ano ke atas kasur.
Sophia mengembalikan foto ke atas meja dia melihat foto tersebut basah. Di balik foto itu ada surat dia membaca nya.
Ternyata itu surat dari sekolah Adek nya.
"Ya Allah kenapa aku sampai lupa kalau Ano ada utang ke sekolah yang belum di bayar." batin Sophia.
Jumlah yang akan di bayar cukup banyak sekali satu juta Tiga ratus.
Akhirnya dia meminta tolong lagi pada pacar nya.
Adit yang sedang tidak memegang uang dia meminjam dulu pada teman nya setelah dapat dia pun mengantar ke pada Sophia.
Setelah sampai Sophia membuat kan teh dulu karena hujan Adit pasti kedinginan.
"Nih yang kamu minta." ucap Adit memberikan uang pada Sophia.
"Alhamdulillah akhirnya dapat juga, maaf yah aku selalu merepotkan kamu lagi, aku akan mengusahakan mencicil utang-utang aku." ucap Sophia.
"Kamu butuh nya untuk apa?" tanya Adit.
"Kamu tau sendiri kan anak kelas enam sekarang sudah sibuk ujian, jadi Ano tidak bisa ikut ujian karena belum membayar utang nya." ucap Sophia.
Adit menghela nafas panjang.
"Lalu kamu sendiri bagaimana? Sebentar lagi kamu ujian." ucap Adit.
"Yang aku bayar tidak terlalu banyak aku bisa menggunakan uang gaji ku."
Adit terdiam.
"Maaf yah aku hanya bisa bantu ini, aku juga harus membayar kuliah ku bulan ini."
"Aku sudah sangat berterima kasih sama kamu, aku beruntung memiliki kamu terima kasih yah." Adit tersenyum.
"Bagaimana kabar Ayah kamu?" tanya Adit.
"Entah lah aku juga tidak tau, entah dia masih hidup atau sudah tiada aku tidak tau." ucap Sophia.
"Kamu yang sabar yah. Aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu dan juga Ano."
"Oh iya Ano mana? Aku bawain dia jajan." sambil mengeluarkan kue dari tas nya.
Sophia mau membangun kan Ano namun ternyata Ano sudah dari tadi mendengar kan pembicaraan mereka di balik pintu.
"Ano! Kenapa kamu berdiri di balik pintu? Ayo sini ada kak Adit." ucap Sophia.
Ano langsung duduk di pangkuan Adit.
"Ano makan jajan nya tuh, tadi kebetulan kakak baru pulang kerja ke ingat Ano sekalian deh bawa kue."
"Wahh ini pasti enak, mbak Sophia gak pernah beli kue yang seperti ini."
Ano langsung memakan nya Adit dengan tulus tersenyum pada Ano.
Dia sangat sayang sama Ano sudah menganggap nya seperti adik nya sendiri.
Bahkan dia hari libur nya dia menyempatkan membawa Ano jalan-jalan walaupun Sophia tidak ikut.
"Kakak dari mana hujan-hujan seperti ini?" tanya Ano.
"Kakak mau ketemu mbak Sophia sama Ano ke sini karena rindu."
Sophia tersenyum.
"Kakak tidur di sini aja yah, di luar hujan."
"Kak Adit nya gak bisa tidur di sini, nanti warga mikir yang aneh-aneh." ucap Sophia.
"Aku mau ikut kak Adit aja yah mbak." ucap Ano dia benar-benar sangat Bosan di rumah itu.
"Gak bisa No, besok kamu harus sekolah kalau kamu ikut kak Adit terus teman mbak siapa? Bagaimana kalau Mbak di jahatin sama orang lain." ucap Sophia.
Ano terdiam.
"Aku gak mau di sini Mbak, aku tidak punya teman aku Bosan." ucap Ano.
"Ano gak boleh ngomong gitu yah, di sini jauh lebih nyaman dari pada ikut sama kakak." ucap Adit.
Cukup lama mereka berbincang-bincang. Adit pun ijin untuk pulang.
Keesokan harinya Sophia mengantarkan Ano ke kelas nya.
"Tumben banget di anterin sama kakak nya ke sekolah, dia kan anak yang gak ada keluarga." ejek teman Ano mereka semua tertawa.
"Mbak berangkat saja ke sekolah Mbak." ucap Ano tidak ingin kakak nya mendengar ejekan teman-temannya.
Sophia mengikuti kata-kata adik nya sebelum keluar dari sekolah itu dia terlebih dahulu ke kantor menemui guru Adik nya.
"Buk bagaimana perkembangan Adik saya?"
"Nilai Ano benar-benar sangat berkurang, kenapa Mbak baru datang sekarang?"
"Apa sebelum nya saya di Suruh ke sekolah?"
"Sudah berapa kali saya mengirim kan surat pada Ano di berikan pada Mbak."
"Maaf Buk saya tidak tau mungkin Ano lupa, tapi saya mohon bimbing Ano, saya sudah membayar administrasi semua nya." ucap Sophia.
"Dia hanya butuh keluarga nya, kami sudah cukup memberikan perhatian namun dia selalu menjauh."
Sophia menghela nafas panjang.
"Anak nya benar-benar pendiam di sekolah, mungkin efek di ejek oleh teman-temannya karena di acara sekolah dia tidak ada keluarga." ucap Guru.
Sophia menghela nafas panjang.
"Baik buk saya mengerti, saya harus segera berangkat ke sekolah." Sophia pun meninggalkan Sekolah adik nya.
Tiba di hari Rabu Sophia sudah gajian dia membayar lunas utang nya pada Putri. Dia membayar uang sekolah sekarang uang nya sisa 400 Rp.
Dia mau membayar dua ratus ribu pada Adit namun Adit menolak nya dia meminta untuk memegang nya saja dulu, kalau ada uang lebih baru di bayar.
Sophia akhirnya mengantongi uang itu dia membeli keperluan makanan di rumah nya habis dua ratus ribu sekalian buku tulis untuk nya dan adik nya.
"Ano! Mbak pulang." panggil Sophia. Ano langsung berlari menghampiri Sophia.
"Lihat mbak nilai ku." ucap Ano memberikan lembar jawaban. melihat nilai Ano 95 Sophia sangat senang.
"Ya ampun Adek mbak pintar banget sih, sebagai Hadiah nya bagaimana kalau Mbak beliin Ano jaket impian kamu."
"Gak usah mbak harga nya sangat mahal."
"Mbak ada uang kok. Mbak juga beli jajan, beli buku biar Ano tambah Rajin." ucap Sophia.
Ano sangat senang dia langsung memeluk Sophia.
"Makasih Mbak." Ano sangat senang. Sophia melihat adiknya senang dia juga senang seketika Capek yang di tubuh nya hilang begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Ein Hardiyanti
sedih banget😭
2024-09-23
0
Dini Badar
😭😭😭
2022-09-23
1
Rice Btamban
lanjut
2022-04-08
1