Dua Minggu kemudian..
"Sophia! Bentar lagi kita akan magang loh kamu udah ada persiapan belum?" tanya Hena pada Sophia yang duduk di taman sambil membaca buku.
"Belum Hen, aku juga bingung mau dapat uang dari mana Belum lagi laptop yang harus di beli aku selalu lelah mondar-mandir ke warnet." ucap Sophia.
Hena mengelus punggung Sophia.
"Oh iya akhir-akhir ini aku melihat kamu keuangan nya lancar terus, bahkan uang kamu sudah banyak yang aku pakai, kamu membeli handphone baru, laptop dan kamu bisa membayar semua hutang-hutang kamu." ucap Sophia.
"Alhamdulillah rejeki ku sangat lancar."
"Kalau boleh tau kamu kerja apa? Aku boleh ikut gak? Karena kalau magang nanti aku gak bisa kerja di rumah makan itu lagi dan penghasilan ku sama sekali tidak ada."
Hena Menghela nafas dia tersenyum.
"Lebih baik kamu fokus dulu sama sekolah saat ini."
Sophia pun mengangguk mengerti.
Namun tiba-tiba Sophia kefikiran dengan Adek nya besok kalau sudah Magang.
"Kamu mikirin apa?" tanya Hena pada Sophia yang tiba-tiba diam.
"Huff entah lah aku sekarang semakin bingung, bagaimana Adek ku besok kalau aku magang." ucap Sophia.
"Kamu titip saja buat sementara sama Bibik kamu."
"Ano tidak akan mau." ucap Sophia.
"Bagaimana kalau kita cari tahu di mana hotel mana kita magang, kalau dekat sini kamu tinggal ambil kos dan bawa Ano."
Sophia menghela nafas panjang.
"Mana mungkin aku bisa membayar kos di kota Hen, kamu sudah tau jelas bagaimana keuangan aku."
"Humm kamu mau gak aku kenalin ke Ibu angkat aku? Dia pasti Akan menolong kamu." ucap Hena.
"Apa aku bisa meminjam uang nya buat sementara?" tanya Sophia.
"Bisa! Asalkan kamu datang ke sana saja dulu deh, dia juga pasti memberikan kamu pekerjaan."
"Iyah Hen aku mau."
"Ya udah kita pergi nya setelah selesai sekolah.
Di perjalanan ke Rumah Ibu angkat Hena. sepanjang perjalanan di dalam mobil taksi Sophia tidak sabar.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai juga.
"Wahh rumah nya sangat besar yah Hen." Sophia melihat rumah yang sangat cantik dan mewah.
"Itu adalah rumah Ibu angkat aku, namun kita harus menemui nya ke sana." Hena menunjuk ke arah Ruko yang sangat besar tidak jauh dari sana.
Tampa ada rasa curiga Sophia mengikuti Hena.
"Selamat siang Mami." sapa Hena memeluk Wanita tua yang berkulit putih, berambut warna pirang.
"Mami?" Sophia kaget.
Dari tadi masuk ke dalam Sophia sudah diam sambil memikirkan tempat apa itu.
"Kamu kok ke sini siang Hen? Ada apa?" tanya perempuan berkulit putih berambut pirang itu.
"Aku mau ngenalin teman aku nih Mi, dia mau kenalan sama Mami."
Sophia tersenyum dia menyalim tangan perempuan itu.
"Kenalin nama saya Sophia Tante."
"Jangan Tante dong cantik, Mami aja."
"I-Iya mami." ucap Sophia gugup.
"Kamu ada kepentingan apa ke sini?" tanya Mami.
"Gini loh Mi, ini teman aku butuh uang tapi dia tidak tau mau minjam kemana lagi." ucap Hena.
"Kamu yakin nawarin dia ke Mami? Kasian loh kelihatan nya dia belum tau apa-apa." ucap Mami. Hena hanya menghela nafas panjang.
"Oh iya Hen aku harus menjelaskan syarat meminjam uang di sini." ucap Hena.
"Apa saja ?"
"Kalau kamu meminjam uang di sini kamu harus bekerja di sini juga." ucap Hena.
Sophia yang sudah tau tempat apa itu dia langsung terdiam.
"Kamu hanya melayani tamu-tamu yang datang saja." ucap Hena.
"Maksud kamu bagaimana Hen? Aku tidak mengerti."
"Sebenernya selama ini adalah pekerjaan aku, Ku bekerja dengan di sini bersama mami ini."
Hena terkejut namun dalam a berusaha tenang karena di depan orang lain.
"Kamu cantik, body kamu juga bagus mami yakin deh sekali menemani Tamu saja kamu sudah mendapatkan uang banyak." ucap Mami.
Sophia langsung melihat ke tempat kerja nya seperti apa. Ada yang khusus pijat, ada yang menemani tidur dan juga menemani minum.
Melihat wanita-wanita yang rela di raba-raba Pria membuat nya merinding dia langsung berlari keluar.
"Sophia! Sophia!" Hena mengejar Sophia.
Hena memegang tangan Sophia namun langsung di tepis oleh Sophia.
"Kamu jahat banget sih Hena! Kamu jahat banget." ucap Sophia.
"Aku tidak ada pilihan lain,"
"Kenapa harus bekerja seperti itu? Bagaimana kalau keluarga kamu tau?"
"Kamu pasti tau di posisi aku waktu itu seperti apa."
"Pokoknya aku gak mau, aku gak itu pekerjaan yang tidak benar."
"Tapi kamu bisa mendapatkan uang cepat Sophia, Adek kamu harus di pikirkan."
"Aku akan mencari uang halal, aku tidak Akan mau seperti kamu yang rela di tiduri oleh pria-pria tua itu." ucap Sophia dengan kasar dan langsung pergi.
Hena Menghela nafas panjang.
"Kamu akan paham nanti kenapa aku memilih pekerjaan ini Sophia."
"Hen! Bagaimana teman kamu?" tanya Mami menyusul Hena keluar.
"Dia pergi Mi, dia marah sama aku." ucap Hena.
"Kamu sih aturannya jelasin dulu kemana kamu bawa dia." ucap Mami.
Hena menghela nafas panjang.
"Tapi Mami ingin kamu membawa dia ke sini Bekerja dengan kita, Mami akan kasih kamu tip kalau kamu berhasil membujuk nya." ucap Mami.
"Mustahil Mi." ucap Hena.
"Nih berikan pada dia!" ucap Mami memberikan uang lima juta pada Hena.
"Untuk apa ini?" tanya Hena.
"Suatu saat nanti dia pasti meminta bantuan kamu, dengan uang ini kamu membawa dia ke Sini." ucap Mami.
"Tapi aku tidak tega Mi, dia masih sangat polos."
"Kamu tenang aja dia hanya bekerja di bagian minunam saja hanya menarik pelanggan karena sudah banyak pelanggan yang Bosan dengan wanita-wanita yang sudah lama." ucap Mami.
"Tapi gaji nya tidak seberapa Mi, aku dulu awalnya seperti itu namun hanya dapat Capek nya saja."
"Kita lihat saja nanti, Teman kamu itu adalah perempuan yang selama ini Mami cari, cantik, tinggi, body bagus kulit putih dan bersih."
"Dia memang terkenal dengan kecantikan nya di sekolah Mi." ucap Hena.
Sophia pun langsung pulang ke rumah. Keesokan harinya di sekolah dia tidak merespon Hena yang mencoba meminta maaf.
Dia mengabaikan nya.
Satu Minggu kemudian Sophia baru saja selesai memasang baju Ano yang Akan berangkat sekolah.
"Tok!! Tok!! tok!! Bunyi ketukan pintu. Sophia langsung keluar memeriksa dan ternyata itu adalah pak juragan Tono.
"Selamat pagi Sayang, kamu pagi-pagi sudah cantik saja." ucap Pak juragan menggoda Sophia.
"Kamu tidak usah panik seperti itu karena Mas sudah tau kamu akan jadi milik mas."
"Tidak! Aku akan mengumpulkan uang." ucap Sophia.
Juragan itu tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments