Sophia dan Bibi berbicara sangat akrab, Gerwyn yang melihat nya langsung tertawa kecil seperti meledek.
"Bisa-bisa loe ngajak wanita seperti itu berbicara, tidak ada gunanya lebih baik gunakan badan nya karena kita menghabiskan uang begitu banyak di sini." ucap Gerwyn.
Sophia yang mendengar itu langsung menatap Bibi dengan tatapan seperti meminta belas kasihan.
"Pak Gerwyn lebih baik kita langsung ke kamar saja." ucap Hena sambil terus menggoda pak Gerwyn.
Gerwyn mengangguk sambil berciuman mereka berjalan ke arah Kamar.
"Sudah abaikan saja mereka!" ucap Gerwyn pada Sophia.
"Kakak janji kan tidak ngapa-ngapain aku malam ini?" Sophia terlihat sangat takut.
Bibi memegang kepala Sophia namun Sophia langsung menghindar.
"Maaf!" ucap Bibi langsung.
"Kamu tenang aja, saya tidak akan ngapa-ngapain kamu asal kamu mau bertukar nomor telepon dengan saya."
"Saya mau kak, kalau itu adalah syarat nya." Sophia langsung menulis kan Nomor nya di kertas dan memberi kan nya pada Bibi.
Karena Bibi duduk terlalu dekat Sophia tidak nyaman sehingga dia bergeser sedikit dan hampir jatuh untung saja dengan sigap Bibi memegang pinggang Tasya dan menahan agar tidak jatuh.
Malam hari ini Sophia selamat. Pagi hari nya dia membawa Adik nya jalan-jalan karena hari libur.
"Mbak! Mbak kenapa sering bekerja malam? Itu tidak baik untuk mbak." ucap Ano.
"Mbak cari uang, supaya Ano bisa jajan puas mau beli apa aja, mbak melakukan ini demi Ano." ucap Sophia.
Ano tersenyum.
"Terimakasih yah mbak, tapi mbak juga pasti butuh untuk magang nanti."
"Tenang aja mbak udah ada kok, sekarang giliran Ano."
Ano terlihat sangat senang. mereka kali ini naik Taksi.
"Wahh enak banget yah kalau tiap hari gak Jalan ke halte dan selalu naik taksi." ucap Ano. Sophia tersenyum.
Namun saat makan di luar Tidak sengaja bertemu dengan Adit.
"Sophia! Ano!" ucap Adit ikut duduk bergabung dengan mereka.
"Eh kamu, kamu kenapa bisa di sini? bukan nya kampus nya jauh yah."
"Kebetulan lagi nganterin teman. justru kalian kenapa beli makanan sangat jauh ke sini."
"Oohhh, kata nya makanan di sini enak, aku ingin cobain kamu Juga ikut bergabung yah." ucap Sophia. Adit mengangguk.
"Oh iya, kenapa sudah tiga malam ini aku menghubungi kamu sangat jarang kamu angkat, bahkan pesan aku kamu balas setelah pulang sekolah, kamu baik-baik Saja kan?" tanya Adit.
"Alhamdulillah aku baik-baik saja, aku mempunyai pekerjaan di Malam hari sehingga tidak sempat untuk membuka handphone. Maafin aku yah." ucap Sophia.
Adit tersenyum dia mengelus rambut Sophia.
"Aku sangat merindukan kamu tau!" ucap Sophia. Adit tersenyum.
Mereka makan bersama. Sophia mau membayar tangannya namun Adit sebagai laki-laki tetap mempunyai harga diri.
"Aku anterin pulang dulu atau mau jalan-jalan?"
"Humm jalan-jalan Dong kak. Kakak tenang aja ada Mbak Sophia yang bayar semua nya." ucap Ano.
Adit menoleh ke arah Sophia.
"Ya udah ayok." mereka akhirnya pergi untuk jalan-jalan ke mall terdekat di sana.
Sophia dan Adit bergandengan tangan sambil senyum-senyum karena sangat jarang momen seperti ini terjadi pada mereka.
"Cie.. Mbak di gandeng sama kak Adit." goda Ano Sophia pun jadi malu.
"Mbak mau beli baju!" Ano langsung berlari ke toko baju yang dia mau. Tampa pikir panjang Sophia langsung mengangguk dan mengikuti kemauan Ano
"Kamu yakin punya uang? Bagaimana Besok kalau kamu kekurangan lebih baik simpan saja Dulu." ucap Adit.
"Kamu jangan khawatir seperti itu, aku tau kok anggaran nya, makasih yah sudah mau mengingatkan aku." ucap Sophia.
Adit tersenyum.
"Aku hanya tidak ingin kamu kesusahan lagi."
"Iyah aku paham kok, kalau masalah uang kamu, minggu depan aku janji akan mengembalikan nya."
"Jangan terlalu khawatir, lebih baik kamu fokus dulu sama kebutuhan dan keperluan kamu." ucap Adit.
Sophia tersenyum.
"Humm nanti malam kamu sibuk gak?" tanya Adit.
"Aku harus kerja, emang ada apa?" tanya Sophia.
"Nanti malam aku mau ngajak kamu ke rumah karena Kakak perempuan ku lamaran."
Sophia Menghela nafas.
"Bukan nya aku tidak mau tapi aku tidak bisa meninggal kan pekerjaan ku."
"Ya udah gak apa-apa kok." ucap Adit padahal dia ingin mengenal kan Sophia pada keluarga nya.
Keluarga nya sama sekali belum tau siapa Sophia. karena Sophia juga belum pernah ke rumah nya Adit.
Malam hari nya Sophia sudah sibuk dengan kerjaan nya mengantarkan minuman.
"Sophia sini deh," panggil Menejer.
"Iyah Mbak ada apa?"
"Kamu lihat pria yang duduk di sudut sana? Dia ingin di temani malam ini."
Sophia melihat ke arah pria tua yang tersenyum ke arah nya Seketika dia langsung merinding.
"Kamu percaya deh kalau kamu bisa membuat nya menghabis kan minuman Banyak kamu bisa mendapatkan tip lebih banyak lagi."
Tasya mengingat laptop dan juga baju nya yang belum di beli dia harus bekerja keras lagi.
"Baiklah Mbak, kalau begitu aku memperbaiki makeup dulu." Menejer itu tersenyum.
Sophia pun menyusul pria itu.
"Hay Om selamat malam." sapa Sophia sambil meletakkan minuman di Atas meja.
Pria itu melihat Sophia dengan penuh nafsu sambil tersenyum.
"Om baru melihat kamu, seperti nya kamu anak baru, boleh tau nama kamu siapa?"
"Nama saya Sophia Om."
"Nama yang bagus sangat cocok dengan kamu yang cantik ini."
Sophia tersenyum manis.
Dia sedikit risih dengan sifat pria itu yang seenaknya menyentuh dan merabah tubuh Sophia namun Sophia harus profesional dia tidak bisa selalu membuat masalah karena menejer dan mami nya terlalu baik.
Sophia yang sangat butuh uang dia benar-benar tergiur dengan pekerjaan itu, hanya menemani orang minum dia sudah mendapatkan uang banyak.
Namun karena pria itu sudah mabuk dia memaksa mencium bibir Sophia namun Sophia tidak mau. Dia kabur ke kamar mandi tidak sengaja menabrak seseorang karena terburu-buru di kejar pria tua itu.
"Auh...!" Sophia hampir saja jatuh untung nya langsung di tahan oleh orang yang di tabrak nya.
"Maaf kan saya pak, saya minta maaf." Sophia membuka mata nya dan terkejut ternyata itu adalah Gerwyn.
"Anda!" ucap Sophia langsung melepaskan tangan Gerwyn dari nya.
"Lain kali jalan pakai mata!" ucap Gerwyn
"Bapak menghalangi jalan saya! justru bapak yang salah!" ucap Sophia melawan.
Gerwyn mau marah namun tiba-tiba Sophia menarik nya masuk ke kamar mandi Dan menutup mulut Gerwyn.
"Sophia... Kamu di mana? Kamu tidak bisa kabur begitu saja?" Pria tua itu memanggil Sophia dengan suara serak karena sudah mabuk berat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Rice Btamban
resikonya SDH tau kerja seperti itu😁😁
2022-04-08
0
Aira Putri
semoga Sophia lolos
2022-03-23
2