Liam melihat uang yang bertebaran di lantai.
Dia menatap Sophia.
"Jangan di ambil kak, aku mau beli laptop." ucap Sophia. namun Liam tidak perduli dia pun mengambil uang itu semua nya.
"Minggir! Ternyata Ayah mengirimkan uang pada kalian dan diam-diam."
"Itu bukan dari Ayah!" ucap Sophia.
"Awas! Kakak lagi butuh ini untuk makan."
"Jangan ambil semua nya kak, aku mohon." Liam pun pergi setelah mendorong Sophia ke kasur.
Sophia mengejar keluar namun kakak nya keburu sudah pergi. Sophia menghela nafas berat sambil memegang kepala nya yang sakit.
"Aku ikhlas ya Allah tapi tolong sembuhkan badan ku." ucap Sophia.
Di siang hari nya Sophia baru saja mandi, dia sudah lebih baik walaupun badan nya sedikit lemas dia mau menjemput Adik nya sekolah.
Kali ini dia ke sekolah menggunakan taksi untung saja dia ada uang simpanan di tempat lain yang tidak di ambil Liam.
"Selamat siang buk, bagaimana perkembangan Adik saya?" tanya Sophia pada guru Ano.
"Alhamdulillah Mbak sekarang nilai Ano semakin baik, dia menyelesaikan ujian dengan sangat bagus dia juga sudah mau bergabung dengan teman-teman nya." ucap Guru.
Sophia tersenyum.
"Baik Bu kalau begitu saya akan menjemput nya ke kelas."
"Mbak Sophia! mbak kok bisa di sini?" tanya Ano.
Sophia tersenyum dia mengelus rambut Ano.
"Mbak mau jemput Kamu dong, kita main ke tempat Kak Adit." ucap Sophia.
"Horeee!!! Ketemu kak Adit lagi." ucap Ano dia sangat senang.
Mereka pun berangkat.
"Mbak kelihatan sangat pucat, kenapa tidak istirahat di rumah saja?" tanya Ano.
"Mbak kangen sama kak Adit," ucap Sophia.
Ano memeluk mbak nya.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai di Cafe tempat Adit bekerja, namun Adit ternyata tidak bekerja hari ini, Sophia juga baru ingat kalau ada acara lamaran di keluarga Adit.
Akhirnya mereka makan saja di sana.
"Kamu makan yang banyak yah." ucap Sophia pada adik nya.
"Humm makan enak lagi, terimakasih yah mbak." ucap Ano, Sophia tersenyum.
Sangat jarang Sophia melihat adiknya sangat ceria biasa nya Ano selalu makan dengan rasa kekhawatiran dan selalu kurang karena harus makan berdua satu bungkus.
"Mbak mau beliin kami buku sama alat-alat sekolah mau kan?"
"Emang mbak punya uang? Kalau uang mbak habis bagaimana?"
"Jangan khawatir! Mbak sudah dapat pekerjaan yang bagus, pokoknya kamu jangan khawatir, mbak ingin kamu senang dan fokus ke sekolah." ucap Sophia.
Ano tersenyum mereka pun Belanja. Sebelum pulang mereka menonton bioskop dan juga bermain-main di permainan anak-anak.
Sophia dan Ano tidak pernah merasakan itu sebelum nya sekarang mereka lepas tertawa.
"Ano!! Mau Eskrim?" Sophia datang membawa eskrim pada Ano yang sangat sibuk main-main.
Ano mendekati Sophia.
"Nih pakai topi Mbak." ucap Ano memasang kan topi kertas hadiah dari permainan pada Sophia.
Sophia mencolek hidup Ano dengan coklat, mereka tertawa tampa ada beban sama sekali, sakit di badan Sophia semua hilang begitu saja.
"Semoga saja rejeki mbak lancar terus dan bisa melihat kamu tertawa seperti ini." batin Sophia.
Karena sudah capek Ano berbaring di paha Sophia yang duduk di kursi panjang di mall itu.
"Mbak nanti malam kerja lagi?" tanya Ano.
"Iyah! Mbak harus kerja tiap malam." ucap Sophia.
"Aku boleh yah ikut Mbak kerja, besok aku tidak ujian." ucap Ano.
"Jangan dong, nanti kamu gak bisa tidur." ucap Sophia.
"Tapi aku pengen sama mbak."
"Gak boleh yah dek, kamu harus paham kalau mbak kerja bukan main-main, kan sekarang sudah sama mbak." ucap Sophia.
Ano Menghela nafas.
"Aku rindu Ibu, rindu Ayah juga, pasti kalau mereka ada disini mereka akan ikut kita main-main." ucap Ano.
Sophia hanya tersenyum saja.
Karena sudah sore mereka pun pulang. Sophia istirahat sebentar agar tidak terlalu lelah untuk bekerja nanti.
Di malam hari nya Hena datang menjemput Sophia.
"Maaf yah kamu datang jauh-jauh untuk menjemput aku." ucap Sophia.
Hena tersenyum.
"Gak apa-apa kok, buruan naik!"
Mereka pun berangkat.
"Kamu sudah beli baju?" tanya Hena, Sophia mengangguk.
"Aku hanya membeli beberapa helai, mami memberikan uang untuk membeli keperluan." ucap Sophia.
"Kamu termasuk orang yang sangat beruntung karena baru saja bekerja sudah di sayang oleh mami, dan kamu juga membawa keuntungan." ucap Hena.
"Ah kamu bisa saja." ucap Sophia.
"Oh iya soal kemarin aku dengan pak Gerwyn aku minta maaf yah." ucap Hena karena tau kawan nya itu masih sangat sensitif dengan hal seperti itu.
"Gak apa-apa kok, aku juga harus terbiasa." ucap Sophia.
Hena tersenyum.
"Oh iya aku mau nanya kenapa yah wanita yang bernama Siska itu belum datang? Aku sangat benci dengan pak Gerwyn seperti nya sangat benci pada ku." ucap Sophia.
"Dia lagi datang tamu bulanan, mungkin besok dia sudah datang, kamu yang sabar saja."
"Huff kalau seperti ini keperawanan ku Akan hilang begitu saja!" ucap Sophia.
Hena tertawa.
"Kenapa sih kamu gak suka sama pak Gerwyn? Aku saja tidak di bayar tidur dengan dia mau, karena dia mempunyai wajah yang tampan dan permainan nya sangat lah mantap."
"Mendengar kamu berbicara seperti itu saja membuat ku merinding, siapa sih yang suka sama pria seperti dia yang tidur dengan banyak wanita." ucap Sophia.
"Baik lah kalau begitu aku paham kok," ucap Hena.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai di Club.
Mereka semua terlebih dahulu berkumpul.
Menejer memberikan tugas masing-masing. Setelah membaca semua pesan dari pelanggan mereka mau anak baru memaksudkan Sophia yang melayani mereka.
"Huff kenapa semua nya aku sih mbak? Kan masih ada yang lain." ucap Sophia.
"Mereka semua bukan di bagian pelayanan namun di bagian menemani pelanggan." ucap Menejer.
Sophia menghela nafas panjang.
"Huff walaupun aku pelayan diam-diam kalian ingin menjual ku." batin Sophia.
"Ya sudah kalau begitu lanjut kerja nya, perbaikan makeup kalian semua!"
"Ayo semangat!" ucap teman Sophia menyemati Sophia.
Sophia duduk di depan cermin.
"Ayo semangat Sophia." ucap Sophia pada diri nya sendiri sambil menganggak tangan nya.
"Sophia!" panggil mami.
"Iyah mami."
"Sudah ada pak Gerwyn nungguin kamu di luar sana, kata nya ada yang penting." ucap mami.
"Hah! Dia lagi?" ucap Sophia. mami mengangguk.
"Aku lagi banyak pesanan Mi," ucap Sophia.
"Ya udah selesai kan dulu kerjaan kamu dan antar kan minuman ke ruangan pak Gerwyn."
"Baik Mi."
Sophia pun langsung mengantar minuman.
"Silahkan di minum Mbak, Pak." ucap Sophia dengan ramah.
Setelah selesai dia mengantar kan yang lain, malam ini tidak ada yang merusak mood nya sebelum bertemu dengan Gerwyn.
Komentar dong bagaimana tentang kalian cerita ini.
😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Rice Btamban
lanjut
2022-04-08
0
Maria Ulfa
lanjut thor seru ceritanya,dari FB lari ke sini 😁
2022-03-28
2
Dewi Dewi
lnjut
2022-03-24
4