Siapakah dirimu....

"Aku benar-benar sangat konyol" kata Aisyah dalam hatinya sambil menghela nafasnya pelan. "Apakah pikiranku masih sehat ?"

Aisyah duduk diatas bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu yang sedang bersembunyi didalam labirin waktu ini, ia menundukkan kepalanya sambil menoleh kearah jam antik yang sedang berbaring disebelahnya.

"Hah....?", ia menghela nafasnya lagi dan mencoba berbaring.

Aisyah masih sangat lelah setelah tubuhnya terluka oleh pria berjubah putih itu, rasanya rasa letih mendera tubuhnya, lalu ia memejamkan kedua matanya dan tertidur.

Terdengar sayup-sayup suara bersenandung ditelinganya, suara itu membuat matanya berkedut. "Hmm..., merdu sekali, siapakah yang sedang menyanyi itu ?", batin Aisyah dalam hatinya.

Suaranya sangat indah sekali dan suara itu tidak terlalu asing karena ia pernah mendengarnya, ia perlahan membuka kedua matanya.

"Siapakah disana ?", kata Aisyah sambil mencari kearah suara nyanyian itu.

Aisyah melihat sebuah cahaya pelangi bersinar terang dan sangat cerah, ia terkejut ketika sosok bayangan sedang berdiri didepannya.

"Siapakah kamu ?", kata Aisyah termangu kearah bayangan itu.

Aisyah mendengar suara itu bersenandung lagi lalu ia melihat bayangan itu terbang menjauh darinya dan ia berusaha mengejarnya.

"Tunggu aku...!", teriak Aisyah kepada bayangan itu lalu berlari. "Tunggu !!!"

Aisyah melihat kearah bayangan itu terbang semakin menjauh dari dirinya dan ia tidak mampu mengejarnya, sosok bayangan itu tiba-tiba menghilang lenyap dari pandangannya.

"Kenapa kamu pergi ? Aku ingin mendengar suara mu bernyanyi !", kata Aisyah sambil berteriak dan ia hanya mendengar suaranya menggema diseluruh tempat ini.

Tiba-tiba Aisyah terbangun dari tidurnya dan terduduk lama sambil memegangi ujung hijabnya kemudian Aisyah melihat kearah sekelilingnya.

"Aku ternyata sedang bermimpi...", kata Aisyah pelan.

Seluruh ruangan labirin waktu ini menjadi gelap dan semakin suram, Aisyah merasakan tubuhnya merinding.

Aisyah melihat kearah jam antik itu yang terdiam disampingnya tanpa bersuara sedikitpun atau bergerak.

"Apakah jam antik itu sedang terlelap ?", katanya sambil mendekatkan wajahnya kearah jam saku itu.

Benar, jam antik itu sedang terlelap, Aisyah mendengar suara dengkuran dari jam antik itu. Aisyah tertawa kecil ketika mendengarnya. "Jam antik itu terkadang bisa bersikap sangat lucu !" kata Aisyah dalam hati dan kembali berbaring.

Aisyah melihat keatas tempatnya tidur, pemandangan disana sangat suram dan ia tidak melihat satu bintangpun diatas sana, benar, Aisyah sedang berada disebuah labirin waktu yang sangat gelap dan hanya ada ia dan jam antik serta bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu yang sedang melayang didalam sini.

"Hmm..!", ia menguap dan mulai mengantuk, tubuhnya sangat lelah setelah sembuh dari lukanya.

Terdengar suara dengkuran jam antik itu disebelahnya, dia memang bukan sebuah benda mati tapi dia adalah sosok makhluk dari bangsa jin, mereka juga mempunyai kehidupan dan dunia seperti kita, manusia.

Hanya saja mereka lebih unggul kecerdasannya, kemajuan kehidupannya dan mereka juga mempunyai keturunan.

"Haishh..., aku berteman dengan bagsa jin...", kata Aisyah seorang diri. "Ini sungguh-sungguh sangat konyol !"

Aisyah membalikkan badannya menghadap kearah jam antik itu yang ada disebelahku, ia diam termenung memandangi jam antik itu, sunyi sekali.

"Aku tidak menyangka jika jam saku itu adalah jin yang dikutuk dan terperangkap selama lima ratus tahun dalam wujud sebuah jam saku ?" kata Aisyah bergumam dalam hati.

"Hufh....?!", desah Aisyah pelan.

Tapi Aisyah jadi penasaran bagaimana sosok asli jika dia kembali kewujud aslinya, apakah dia bertubuh gendut seperti raksasa yang biasa digambarkan oleh cerita didalam dongeng anak-anak, ataukah dia sangat tua dan jelek berkulit hitam legam.

Aisyah mulai mengantuk dan kedua matanya terasa sangat berat, ia lalu terlelap dalam tidurnya tanpa mendengar suara apapun ditelinganya.

"Hoamm..!!", jam antik itu menguap dan terbang melayang-layang diatas. "Nona Aisyah"

Aisyah menggeliat dan perlahan-lahan membuka kedua matanya, "Apa yang sedang dilakukan oleh jam antik itu !?", pikir Aisyah.

Jam antik kuno itu hanya bergerak melayang diatas Aisyah.

"Ada apa denganmu, wahai jam antik ?", tanya Aisyah keheranan.

"Bangunlah nona Aisyah, aku sudah menyiapkan bubur yang sangat lezat untukmu !", kata jam antik itu padanya.

"Benarkah kamu membuatkan aku bubur yang sangat lezat ?", kata Aisyah sambil menoleh kearah bubur yang ada disampingnya berbaring.

"Lihatlah, nona Aisyah !", kata jam antik itu lalu terbang melayang mendekat kearahnya.

"Hmmm...., harum sekali baunya, aku rasa bubur ini sangat lezat jika mencium harumnya...!", kata Aisyah lalu duduk sambil meraih semangkuk bubur disebelahnya.

"Cobalah, nona Aisyah !!", kata jam antik itu padanya.

"Baiklah, aku akan memakannya sebagai bentuk terimakasihku padamu !", kata Aisyah.

"Aku juga telah membuatkan nona Aisyah segelas minuman hangat agar segera pulih kembali !!", kata jam antik itu.

"Ngomong-ngomong benarkah aku tertidur selama satu bulan saat aku sedang terluka ?", kata Aisyah sambil melahap bubur tersebut.

"Itu benar, nona Aisyah !", kata jam antik itu.

"Kenapa begitu lama aku tertidur, apakah aku terluka sangat parah dan kenapa aku mengeluarkan gumpalan warna hitam dari dalam mulutku ?", kata Aisyah.

"Karena nona Aisyah terkena mantera dari tuan itu, sehingga membuat luka yang sangat serius dan itu membuat nona Aisyah jatuh pingsan", kata jam antik.

"Kita harus segera mencari orang itu dan mencari tahu bagaimana cara agar kamu bisa kembali ke wujud asalmu !", kata Aisyah sambil menghabiskan semanguk bubur yang dibuat oleh jam antik itu.

"Jangan tergesa-gesa, nona Aisyah ! Aku tahu kamu ingin membalasnya tapi kita juga harus berhati-hati !", kata jam antik itu.

"Kenapa aku tidak boleh segera membalasnya ?", kata Aisyah kesal. "Apakah karena orang itu adalah tuanmu ?"

"Bukan karena orang itu tuanku, nona Aisyah !", kata jam antik itu. "Tapi karena kamu masih perlu waktu untuk mengalahkan orang itu".

"Maksudmu ? Apakah kamu bermaksud tidak akan membantuku membalasnya ?", kata Aisyah heran.

"Aku akan membantu mu untuk belajar mengendalikan kekuatan agar bisa melindungimu, aku akan mengajarimu ilmu untuk menghadapinya !", kata jam antik itu.

Aisyah menjadi penasaran saat jam antik itu mengatakan itu semua, kekuatan..., belajar..., ilmu..., menghadapinya...? Ia semakin tidak mengerti ? apa yang sedang dibicarakan oleh jam antik itu kepadanya ? Aisyah duduk sambil memandang kearah jam antik itu dengan serius.

"Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan, wahai jam antik ?", kata Aisyah bingung.

"Minumlah dulu, nona Aisyah ! Aku akan mengajarimu nanti bagaimana kamu mendapatkan kekuatanmu itu !", kata jam antik itu.

Aisyah melihat segelas minuman dihadapannya dan minuman itu sedang melayang.

"Minuman apakah ini ?", kata Aisyah ketika melihatnya.

"Sobya...!", kata jam antik itu.

Aisyah kemudian meminumnya dan rasanya sangatlah aneh seperti ada campuran tepung didalamnya.

"Minuman ini sangat aneh sekali ?", kata Aisyah.

"Tentu saja, nona Aisyah. Karena lidah nona belum biasa dengan rasa minuman ini !", kata jam antik itu sambil tertawa.

"Kamu sedang mengerjaiku lagi, dan sepertinya kamu sangat menyukainya ?", kata Aisyah.

"Tidak nona Aisyah, aku tidak bermaksud seperti itu. Aku memang membuatkan minuman itu agar tenagamu cepat pulih !", kata jam antik itu.

"Aku tidak tertarik untuk mempelajarinya dan mendapatkan kekuatan itu", kata Aisyah.

"Jika nona tidak memiliki kekuatan ajaib maka kita tidak akan bisa menghadapi tuan agung itu !", kata jam antik itu.

"Bukankah kita hanya membuntutinya untuk menemukan rahasia bagaimana caranya untuk mu kembali kewujud asalmu ?", kata Aisyah heran.

"Tuan itu sangat kuat dan hebat, bahkan aku tidak mampu menandingi tuan itu !", kata jam antik itu.

"Baiklah..., baiklah..., aku akan mendengar perkataan mu dan aku akan belajar darimu bagaimana memiliki kekuatan itu !", kata Aisyah.

Aisyah melihat kearah jam antik itu yang sedang melayang diatasnya dan ia segera meminum minuman itu sampai habis, apa yang sedang ia lakukan saat ini, batinku. Melawan seorang tuan agung, semoga ia tidak mendapatkan sebuah masalah disini.

"Kapan kita memulainya ?", kata Aisyah.

"Setelah nona Aisyah benar-benar pulih dan setelah nona menghabiskan ramuan obat yang telah aku buat untukmu !", kata jam antik itu seraya menunjuk kearah botol keramik berjumlah ratusan.

"Kamu sedang bercanda ?", kata Aisyah datar lalu kembali berbaring diatas bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu.

"Tidak, nona Aisyah !!", kata jam antik itu dan Aisyah segera memejamkan kedua matanya dan kembali tidur, ia tidak menghiraukan lagi perkataan jam antik padanya.

Hari ini terasa sangat melelahkan bagi Aisyah setelah terbangun cukup lama dari sakit dan ia sedikit membutuhkan waktu lama untuk beristirahat agar kesehatannya pulih kembali seperti sediakala.

Aisyah mulai mengantuk lagi dan ia segera bergegas tidur agar luka-lukanya yang baru sembuh dapat segera pulih dengan cepat karena ia masih terasa kaku setelah bangun selama satu bulan dari pingsannya akibat terluka parah. Mungkin ia membutuhkan sedikit gerak untuk melemaskan otot-otot tubuhnya.

Terpopuler

Comments

Aslit AsLit

Aslit AsLit

aisyah kok tidak kuliah?

2023-06-03

1

lihat semua
Episodes
1 Assalamualaikum...
2 Baba...
3 Bermimpi...
4 Kamar mandi yang bermasalah...
5 Berkunjung kekamar teman....
6 Misterius....
7 Kedai kebab...
8 Berpergian....
9 Sebuah petunjuk....
10 Jatuh tertidur....
11 Jam antik....
12 Perjalanan waktu....
13 Negeri yang elok....
14 Ternyata akulah pemilikmu...
15 Aku tidak mampu berkata....
16 Mengikuti perjalanan ini....
17 ASTAGA....
18 Apa yang harus aku takutkan....
19 Labirin waktu....
20 Siapakah dirimu....
21 Munculnya Cahaya Ajaib....
22 Penginapan kuno
23 KARAVAN SARA...
24 Persiapan Festival...
25 Menyambut Musim Semi....
26 FESTIVAL NOWRUZ....
27 Dari mana datangnya AIDL...
28 Karam Baba...
29 Mengikuti Pria Asing...
30 BINTANG ROH....
31 Kembali ke penginapan...
32 Terluka...
33 KERUSAKAN...
34 Tanda dalam mimpi.....
35 Sebuah Cermin....
36 Apa Fungsinya Coba....
37 Teleportasi...
38 Rumah...
39 CHAOS...
40 Sisi Romantis Seorang Tuan...
41 Kekuatan Baru...
42 Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43 TAMAN KOLAM...
44 Kupu-Kupu Cantik....
45 Waktu Berhenti...
46 Permainan Dimulai...
47 Mari Kita Bertaruh...
48 Siapa Yang Menang kali ini...
49 Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50 Kunci Ketiga...
51 Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52 Semua hanya Bayangan...
53 Pertempuran dipintu ketiga...
54 Danau Merah...
55 TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56 IKAN ADU SIAM RAKSASA
57 Aku Mampu Menaklukkannya...
58 PINTU KEEMPAT
59 Anemon Cantik ...
60 Mimpi...
61 Sosok Berjubah Putih...
62 Pembicaraan Yang Manis
63 Taman Halus...
64 Harimau Raksasa Putih Metalik
65 PUTARAN GULALI
66 Terjebak...
67 Lemparan Manisan...
68 Perisai Pelindung Aisyah...
69 Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70 Munculnya Cermin...
71 Cermin Ajaib milik Aisyah...
72 Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73 Mencari Dan Menemukan...
74 Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75 Kesembuhan...
76 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78 Raksasa Foxglove...
79 Haruskah Melawannya...
80 Negoisasi Tercapai...
81 Roller Coaster Gulali...
82 Roller Coaster Gulali Ke-2...
83 Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84 Ramuan Ajaib...
85 Kembali Ke Istana Awan...
86 Koma...
87 Bangkit Dari Koma...
88 Terkuncinya Pintu Keempat ...
89 Ketiga Benda Asing...
90 Keluar Dari Pintu Keempat...
91 Genangan Air...
92 Memecahkan Kode...
93 Tuas Pengungkit...
94 Mendapatkan Anemon Laut...
95 Peliharaan Baru Aisyah...
96 Ayo ! Segera Pergi...
97 PINTU KELIMA...
98 Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99 Benda Kilat Kuncinya...
100 Sebuah Pintu
101 Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102 Robot Emas...
103 BOCAH KECIL DI JALANAN...
104 BOCAH KECIL BAGIAN 2
105 Melanjutkan Perjalanan...
106 BUKU PETUNJUK...
107 PENJAGA PINTU KELIMA
108 Pedang Awan Putih
109 Tiga Jin Angin Topan
110 Mengendalikannya...
111 BADAR...
112 Istana Emas...
113 Perangkap Istana Emas...
114 Dalil Yang Menyesatkan...
115 GARUDA...
116 Bertarung...
117 Jam Antik Kuno Berputar...
118 PERSIA...
119 Tabib...
120 Kembali Ke Karavan Sara...
121 Aidl...
122 Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123 SEMBUH !
124 Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125 Tuan Agung Yang Sama...
126 BILQIS...
127 Menghindari Kehancuran Kota...
128 Pusaka Yang Menakutkan...
129 BARTER...
130 Melakukan Perjalanan...
131 Ke Kota Susa...
132 Mengajak Keroshy...
133 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134 Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146 Awal Di Pagi Hari
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Assalamualaikum...
2
Baba...
3
Bermimpi...
4
Kamar mandi yang bermasalah...
5
Berkunjung kekamar teman....
6
Misterius....
7
Kedai kebab...
8
Berpergian....
9
Sebuah petunjuk....
10
Jatuh tertidur....
11
Jam antik....
12
Perjalanan waktu....
13
Negeri yang elok....
14
Ternyata akulah pemilikmu...
15
Aku tidak mampu berkata....
16
Mengikuti perjalanan ini....
17
ASTAGA....
18
Apa yang harus aku takutkan....
19
Labirin waktu....
20
Siapakah dirimu....
21
Munculnya Cahaya Ajaib....
22
Penginapan kuno
23
KARAVAN SARA...
24
Persiapan Festival...
25
Menyambut Musim Semi....
26
FESTIVAL NOWRUZ....
27
Dari mana datangnya AIDL...
28
Karam Baba...
29
Mengikuti Pria Asing...
30
BINTANG ROH....
31
Kembali ke penginapan...
32
Terluka...
33
KERUSAKAN...
34
Tanda dalam mimpi.....
35
Sebuah Cermin....
36
Apa Fungsinya Coba....
37
Teleportasi...
38
Rumah...
39
CHAOS...
40
Sisi Romantis Seorang Tuan...
41
Kekuatan Baru...
42
Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43
TAMAN KOLAM...
44
Kupu-Kupu Cantik....
45
Waktu Berhenti...
46
Permainan Dimulai...
47
Mari Kita Bertaruh...
48
Siapa Yang Menang kali ini...
49
Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50
Kunci Ketiga...
51
Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52
Semua hanya Bayangan...
53
Pertempuran dipintu ketiga...
54
Danau Merah...
55
TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56
IKAN ADU SIAM RAKSASA
57
Aku Mampu Menaklukkannya...
58
PINTU KEEMPAT
59
Anemon Cantik ...
60
Mimpi...
61
Sosok Berjubah Putih...
62
Pembicaraan Yang Manis
63
Taman Halus...
64
Harimau Raksasa Putih Metalik
65
PUTARAN GULALI
66
Terjebak...
67
Lemparan Manisan...
68
Perisai Pelindung Aisyah...
69
Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70
Munculnya Cermin...
71
Cermin Ajaib milik Aisyah...
72
Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73
Mencari Dan Menemukan...
74
Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75
Kesembuhan...
76
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78
Raksasa Foxglove...
79
Haruskah Melawannya...
80
Negoisasi Tercapai...
81
Roller Coaster Gulali...
82
Roller Coaster Gulali Ke-2...
83
Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84
Ramuan Ajaib...
85
Kembali Ke Istana Awan...
86
Koma...
87
Bangkit Dari Koma...
88
Terkuncinya Pintu Keempat ...
89
Ketiga Benda Asing...
90
Keluar Dari Pintu Keempat...
91
Genangan Air...
92
Memecahkan Kode...
93
Tuas Pengungkit...
94
Mendapatkan Anemon Laut...
95
Peliharaan Baru Aisyah...
96
Ayo ! Segera Pergi...
97
PINTU KELIMA...
98
Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99
Benda Kilat Kuncinya...
100
Sebuah Pintu
101
Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102
Robot Emas...
103
BOCAH KECIL DI JALANAN...
104
BOCAH KECIL BAGIAN 2
105
Melanjutkan Perjalanan...
106
BUKU PETUNJUK...
107
PENJAGA PINTU KELIMA
108
Pedang Awan Putih
109
Tiga Jin Angin Topan
110
Mengendalikannya...
111
BADAR...
112
Istana Emas...
113
Perangkap Istana Emas...
114
Dalil Yang Menyesatkan...
115
GARUDA...
116
Bertarung...
117
Jam Antik Kuno Berputar...
118
PERSIA...
119
Tabib...
120
Kembali Ke Karavan Sara...
121
Aidl...
122
Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123
SEMBUH !
124
Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125
Tuan Agung Yang Sama...
126
BILQIS...
127
Menghindari Kehancuran Kota...
128
Pusaka Yang Menakutkan...
129
BARTER...
130
Melakukan Perjalanan...
131
Ke Kota Susa...
132
Mengajak Keroshy...
133
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134
Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146
Awal Di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!