Apa yang harus aku takutkan....

"Selesai sudah hidupku...", kata Aisyah dalam hati.

Aisyah terbaring kaku, diam tidak bisa bersuara sedikitpun. Ia hanya merasakan seluruh tubuhnya panas, seperti terbakar dan mati rasa tanpa ia sadari matanya berair berlinang membasahi wajahnya.

"Nona Aisyah bagaimana keadaan mu sekarang ? Apa kamu baik-baik saja ?", kata jam antik itu cemas.

Aisyah melihat jam antik itu melayang terbang kearahnya, ia hanya bisa terdiam tanpa bisa menjawabnya. Bahkan menoleh kearah jam antik kuno dirinya tak mampu melakukannya.

Terbaring pasrah dan menerima penderitaan ini serta menahan rasa sakit yang mendera seluruh tubuhnya yang terbakar akibat serangan tuan agung itu.

"Maafkan aku, nona Aisyah !", kata jam antik itu sesal. "Sepertinya kamu sangat terluka parah, nona Aisyah"

Aisyah hanya diam sambil tetap terbaring kaku diatas bunga Tulip kuning raksasa yang sedang melayang dilangit.

"Benarkah, aku terluka parah ?", ia bergumam didalam batinnya.

Aisyah mencoba menggerakkan tubuhnya tapi ia tidak bisa bergerak sama sekali, tubuhnya mati rasa, apakah mungkin ia koma.

"Tenanglah nona Aisyah, aku akan menyembuhkan luka mu itu !!", kata jam antik itu panik. "BHALAZAAAMM...!!"

Aisyah mendengar jam antik itu berteriak keras sambil berputar-putar melayang di atasnya, ia merasakan sengatan yang sangat kuat di badannya.

"BHALAZAAAMMM...! BHALAZAAMMM....! BHALAZAAMM... !", teriak jam antik itu berkali-kali.

Aisyah juga merasakan seluruh tubuhnya terasa terbakar panas berkali-kali, dan tubuhnya tersengat berulangkali dan ia sangat sakit sekali.

Tubuh Aisyah terasa seperti sedang tersetrum muatan listrik yang sangat tinggi sekali.

"Bagaimana, nona Aisyah ?", kata jam antik itu padanya dan mendekati dirinya.

Aisyah hanya diam bergeming kaku, ia mencoba bergerak tapi ia tidak bisa mengangkat tangannya dan kedua kakinya kaku.

"Sepertinya aku harus membawa mu ke seorang tabib dan meminta ramuan obat untuk mu !", kata jam antik itu panik.

Bunga Tulip kuning berukuran raksasa itu bergerak perlahan-lahan meninggalkan kota ini.

"Tunggu, aku juga bisa membuat ramuan untuk mu kenapa aku tidak membuatnya saja, tunggu sebentar, nona Aisyah !", kata jam antik itu lalu tersadar.

Aisyah hanya melihat jam antik itu berputar-putar melayang dan ia melihat gumpalan asap tebal diseluruh jam antik itu.

"Ramuan ajaib ini mungkin bisa mengobati luka-luka mu, nona Aisyah !!", kata jam antik itu lalu terbang kearahnya.

Aisyah melihat sebuah botol keramik muncul disamping tubuhnya berbaring, tapi ia hanya bisa melihatnya dan ia tidak bisa meminumnya.

"Aku lupa jika kamu sedang terluka dan tidak bisa bergerak sedikitpun, aku akan membantumu untuk meminumkannya, nona Aisyah !", kata jam antik itu.

Aisyah merasakan kepalanya terangkat pelan dan ramuan obat itu masuk kedalam mulutnya mengisi rongga-rongga mulutnya yang kering, ia menelan ramuan obat itu.

"Bagaimana, nona Aisyah ?", kata jam antik itu.

Aisyah melihat tubuhnya perlahan-lahan bercahaya terang dan cahayanya bersinar cerah, ia juga melihat kumpulan asap hitam keluar dari dalam tubuhnya.

"HEKH...!", ia mengeluarkan gumpalan warna hitam dari dalam mulutnya.

"Untungnya racun itu sudah keluar dari dalam tubuh mu, nona Aisyah ?", kata jam antik itu senang.

"Benarkah..?", kata Aisyah lirih dan lemah.

Aisyah terbaring lemah dan tubuhnya sangat lemas, ia terkena racun. Pria berjubah putih itu ternyata bukan orang biasa dan orang itu benar-benar telah membuat Aisyah terluka.

"Maaf, jam antik itu !", kata Aisyah lirih dan dingin.

"Apakah ada yang sakit, nona Aisyah ?", kata jam antik itu. "Apa masih terasa perih ?"

"Tidak....!", kata Aisyah pelan sambil berusaha mencoba untuk duduk tapi itu sangat sulit sekali ia lakukan.

"Pelan-pelan, nona Aisyah !", kata jam antik.

Aisyah melihat bintang-bintang mengelilingi tubuhnya dan sebuah penyangga ajaib muncul agar aku bisa duduk dengan mudah.

"Awhhhh...!", kata Aisyah kesakitan.

"Apakah masih sakit, nona Aisyah ?", kata jam antik itu cemas.

Aisyah bersandar diatas penyangga ajaib ini dan ia menoleh kearah jam antik itu seraya tersenyum menahan sakit, ia duduk sambil memegangi dadanya yang terasa nyeri.

"Ahk...., tubuhku masih terasa sakit tapisetelah meminum ramuan obat itu, aku agak terasa baikkan sekarang..!", kata Aisyah pelan dan merasa kedinginan hebat.

"Maafkan aku, nona Aisyah ! Aku tidak bisa menjaga mu dengan baik dan itu adalah kelalaian ku sehingga membuat aku terluka !", kata jam antik itu.

"Tidak apa-apa, aku merasa baikkan sekarang, nona Aisyah", kata Aisyah.

"Ramuan obat ajaib itu pasti bekerja sekarang dan sebentar lagi nona Aisyah akan segera sembuh !", kata jam antik itu lagi.

"Benar, aku merasa tubuhku tidak terasa panas lagi tadi aku merasa tubuhku seperti terbakar !", kata Aisyah sambil meraih jam antik itu.

"Tapi untuk beberapa hari kita bersembunyi dulu, nona Aisyah karena aku takut tuan ku itu mengejar kita !", kata jam antik itu padanya.

"Baiklah, bagaimana jika kita pergi dari negeri ini dulu sembari aku memulihkan tubuhku ?", kata Aisyah sambil lama memandangi jam antik itu yang ada ditangannya.

"Kita kembali saja pulang ke waktu nona Aisyah berasal dan menyembuhkan luka nona Aisyah disana !", kata jam antik itu.

"Kembali ke asrama ?", kata Aisyah pelan.

"Benar...!", kata jam antik itu.

"Hmmmm.....", gumam Aisyah sambil memejamkan kedua matanya lalu menghela nafasnya pelan.

"Kita lebih baik kembali ke asrama tempat nona Aisyah tinggal !", kata jam antik itu lagi.

"Tidak, kita jangan kesana karena kita akan ketahuan oleh Eama asrama, dia akan mengetahui jika aku terluka", kata Aisyah lemah.

"Baiklah, bagaimana jika kita mencari tempat lain yang aman saja nona Aisyah ?", kata jam antik itu.

"Terserah padamu, kita memang harus secepatnya pergi dari sini, aku yakin orang itu pasti mencari kita", kata Aisyah pada jam antik itu.

"Baiklah, nona Aisyah !", kata jam antik itu lagi. "BHALAZAAMM....!"

Aisyah kembali memejamkan kedua matanya lagi lalu mencoba tertidur diatas bunga Tulip kuning berukuran raksasa ini, entah ia sekarang berada dimana saat ini ketika jam antik itu meneriakkan sebuah mantera ajaib.

"Hmm...", batin dalam hatinya.

Udara terasa sejuk disekitarnya dan ia merasa sangat nyaman sekali saat ini, angin berhembus pelan menerpa wajahnya dan memainkan ujung hijabnya, dan membuat ia terbangun dari tidurnya.

Perlahan-lahan Aisyah bangun dan bersandar pada kelopak bunga Tulip kuning raksasa yang sedang melayang dilangit.

"Nona Aisyah sudah bangun ?", kata jam antik itu lalu terbang melayang kesampingnya berbaring.

"He...He...He... !", ia tertawa kecil melihat jam antik itu mendekat kearah wajahnya. "Sepertinya kamu sangat merindukan ku wahai jam antik kuno !?"

"Benar, nona Aisyah ! Kamu tertidur selama satu bulan penuh !", kata jam antik itu senang.

"Benarkah ?", kata Aisyah terkejut. "Bukankah aku baru tertidur tadi setelah meminum ramuan obat ajaib itu ?"

"Aku juga tidak tahu, nona Aisyah ! Setelah aku memberi mu ramuan obat ajaib itu aku melihat kamu tertidur pulas selama satu bulan !", kata jam antik.

"Hmmmm...., mungkin itu khasiat dari ramuan obat ajaib itu membuatku tertidur selama satu bulan penuh", kata Aisyah sambil berusaha duduk tegak.

"Mungkin....?", kata jam antik.

Aisyah mencoba berdiri dari duduknya dan berusaha menggerakkan tubuhnya dan ia merasa badannya terasa sangat nyaman sekali.

"Aku sembuh !", kata Aisyah senang seraya berdiri tegak. "Aku sembuh...?"

"Benar, nona Aisyah", kata jam antik itu ikut senang.

Aisyah berlari kesana-kemari dan melompat-lompat diatas bunga Tulip kuning berukuran raksasa ini seraya tertawa senang dan memutar rantai jam antik itu.

"Ini benar-benar sebuah keajaiban, wahai jam antik", teriak Aisyah gembira.

"Aku pusing, nona Aisyah !!", kata jam antik.

"Pusing ?", kata Aisyah keheranan sambil menghentikan gerakannya. "Kenapa kamu merasa pusing, wahai jam antik ?"

"Nona Aisyah yang membuatku pusing karena memutar rantai jam milikku", kata jam antik itu.

"Oh...?, Kita sebenarnya ada dimana sekarang ?", kata Aisyah sambil menoleh kearah sekeliling tempat ini.

"Iya nona...!?", sahut jam antik kuno berusaha untuk tidak merasa pusing.

"Katamu kita harus bersembunyi, lalu kamu membawaku kemana ?", tanya Aisyah.

Aisyah melihat kearah sekelilingnya lagi dan memutar badannya sambil memandangi tempat ini.

"Kita sedang bersembunyi di labirin waktu, nona Aisyah !", kata jam antik itu.

"Labirin waktu ?", kata Aisyah.

"Benar ! Aku membuat tempat ini berbentuk labirin agar tuan agung itu tidak bisa menemukan tempat kita bersembunyi !", kata jam antik itu lalu terbang melayang diudara.

"Hebat !!!", kata Aisyah. "Bagaimana jika aku melihat tempat ini, wahai jam antik ?"

"Baik, nona Aisyah ! Tapi kita terbang saja karena labirin waktu ini sangat membingungkan dan memang diciptakan untuk tempat persembunyian dari kejaran musuh !", kata jam antik itu.

"Baiklah, mari kita pergi dan buatlah aku terbang, wahai jam antik !", kata Aisyah.

"Baiklah.... !!", kata jam antik itu. "Tapi aku akan mengganti pakaian milikmu yang telah hancur robek-robek dengan pakaian yang baru, nona Aisyah !"

"Wow....!!!!", kata Aisyah dan ia merasakan seluruh tubuhnya berputar melayang dan seluruh pakaiannya berubah menjadi baru.

"Bagaimana ?", kata jam antik itu. "Apakah kamu menyukainya, nona Aisyah ?"

"Terimakasih, pakaian baru ini bagus sekali dan aku sangat menyukainya, wahai jam antik kebanggaanku !!!", kata Aisyah tertawa riang seraya menggenggam jam antik itu lalu mendekapnya erat didalam kedua tanganku.

"Benarkah nona ?", kata jam antik kuno bangga.

"Terimakasih....!!", ucap Aisyah senang pada jam antik kuno.

"Terimakasih kembali, nona Aisyah karena telah sembuh dan bertahan dengan kuat !!!", kata jam antik itu.

"Sama-sama !!", kata Aisyah seraya tersenyum bahagia kepada jam antik ditangannya itu.

"Syukurlah nona menyukainya !", kata jam antik kuno lega.

"Sekarang aku tidak merasakan takut lagi karenamu, wahai jam antik dan terimakasih telah merawat ku serta menyembuhkanku selama aku terluka !!!", pekik Aisyah bahagia.

Aisyah tampak tersenyum senang saat ia telah pulih kembali dari luka akibat serangan tuan agung padanya dan kini ia terlihat berputar-putar sambil melompat riang menyambut hari barunya yang sepertin terlahir kembali dari kematian.

Terpopuler

Comments

Mba Cempluk

Mba Cempluk

mlh crita kya ginj

2022-10-14

0

Mba Cempluk

Mba Cempluk

kni cerita anak sekolh kok mlh jlek gini sih crita ny gk nymbong

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Assalamualaikum...
2 Baba...
3 Bermimpi...
4 Kamar mandi yang bermasalah...
5 Berkunjung kekamar teman....
6 Misterius....
7 Kedai kebab...
8 Berpergian....
9 Sebuah petunjuk....
10 Jatuh tertidur....
11 Jam antik....
12 Perjalanan waktu....
13 Negeri yang elok....
14 Ternyata akulah pemilikmu...
15 Aku tidak mampu berkata....
16 Mengikuti perjalanan ini....
17 ASTAGA....
18 Apa yang harus aku takutkan....
19 Labirin waktu....
20 Siapakah dirimu....
21 Munculnya Cahaya Ajaib....
22 Penginapan kuno
23 KARAVAN SARA...
24 Persiapan Festival...
25 Menyambut Musim Semi....
26 FESTIVAL NOWRUZ....
27 Dari mana datangnya AIDL...
28 Karam Baba...
29 Mengikuti Pria Asing...
30 BINTANG ROH....
31 Kembali ke penginapan...
32 Terluka...
33 KERUSAKAN...
34 Tanda dalam mimpi.....
35 Sebuah Cermin....
36 Apa Fungsinya Coba....
37 Teleportasi...
38 Rumah...
39 CHAOS...
40 Sisi Romantis Seorang Tuan...
41 Kekuatan Baru...
42 Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43 TAMAN KOLAM...
44 Kupu-Kupu Cantik....
45 Waktu Berhenti...
46 Permainan Dimulai...
47 Mari Kita Bertaruh...
48 Siapa Yang Menang kali ini...
49 Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50 Kunci Ketiga...
51 Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52 Semua hanya Bayangan...
53 Pertempuran dipintu ketiga...
54 Danau Merah...
55 TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56 IKAN ADU SIAM RAKSASA
57 Aku Mampu Menaklukkannya...
58 PINTU KEEMPAT
59 Anemon Cantik ...
60 Mimpi...
61 Sosok Berjubah Putih...
62 Pembicaraan Yang Manis
63 Taman Halus...
64 Harimau Raksasa Putih Metalik
65 PUTARAN GULALI
66 Terjebak...
67 Lemparan Manisan...
68 Perisai Pelindung Aisyah...
69 Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70 Munculnya Cermin...
71 Cermin Ajaib milik Aisyah...
72 Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73 Mencari Dan Menemukan...
74 Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75 Kesembuhan...
76 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78 Raksasa Foxglove...
79 Haruskah Melawannya...
80 Negoisasi Tercapai...
81 Roller Coaster Gulali...
82 Roller Coaster Gulali Ke-2...
83 Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84 Ramuan Ajaib...
85 Kembali Ke Istana Awan...
86 Koma...
87 Bangkit Dari Koma...
88 Terkuncinya Pintu Keempat ...
89 Ketiga Benda Asing...
90 Keluar Dari Pintu Keempat...
91 Genangan Air...
92 Memecahkan Kode...
93 Tuas Pengungkit...
94 Mendapatkan Anemon Laut...
95 Peliharaan Baru Aisyah...
96 Ayo ! Segera Pergi...
97 PINTU KELIMA...
98 Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99 Benda Kilat Kuncinya...
100 Sebuah Pintu
101 Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102 Robot Emas...
103 BOCAH KECIL DI JALANAN...
104 BOCAH KECIL BAGIAN 2
105 Melanjutkan Perjalanan...
106 BUKU PETUNJUK...
107 PENJAGA PINTU KELIMA
108 Pedang Awan Putih
109 Tiga Jin Angin Topan
110 Mengendalikannya...
111 BADAR...
112 Istana Emas...
113 Perangkap Istana Emas...
114 Dalil Yang Menyesatkan...
115 GARUDA...
116 Bertarung...
117 Jam Antik Kuno Berputar...
118 PERSIA...
119 Tabib...
120 Kembali Ke Karavan Sara...
121 Aidl...
122 Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123 SEMBUH !
124 Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125 Tuan Agung Yang Sama...
126 BILQIS...
127 Menghindari Kehancuran Kota...
128 Pusaka Yang Menakutkan...
129 BARTER...
130 Melakukan Perjalanan...
131 Ke Kota Susa...
132 Mengajak Keroshy...
133 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134 Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146 Awal Di Pagi Hari
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Assalamualaikum...
2
Baba...
3
Bermimpi...
4
Kamar mandi yang bermasalah...
5
Berkunjung kekamar teman....
6
Misterius....
7
Kedai kebab...
8
Berpergian....
9
Sebuah petunjuk....
10
Jatuh tertidur....
11
Jam antik....
12
Perjalanan waktu....
13
Negeri yang elok....
14
Ternyata akulah pemilikmu...
15
Aku tidak mampu berkata....
16
Mengikuti perjalanan ini....
17
ASTAGA....
18
Apa yang harus aku takutkan....
19
Labirin waktu....
20
Siapakah dirimu....
21
Munculnya Cahaya Ajaib....
22
Penginapan kuno
23
KARAVAN SARA...
24
Persiapan Festival...
25
Menyambut Musim Semi....
26
FESTIVAL NOWRUZ....
27
Dari mana datangnya AIDL...
28
Karam Baba...
29
Mengikuti Pria Asing...
30
BINTANG ROH....
31
Kembali ke penginapan...
32
Terluka...
33
KERUSAKAN...
34
Tanda dalam mimpi.....
35
Sebuah Cermin....
36
Apa Fungsinya Coba....
37
Teleportasi...
38
Rumah...
39
CHAOS...
40
Sisi Romantis Seorang Tuan...
41
Kekuatan Baru...
42
Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43
TAMAN KOLAM...
44
Kupu-Kupu Cantik....
45
Waktu Berhenti...
46
Permainan Dimulai...
47
Mari Kita Bertaruh...
48
Siapa Yang Menang kali ini...
49
Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50
Kunci Ketiga...
51
Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52
Semua hanya Bayangan...
53
Pertempuran dipintu ketiga...
54
Danau Merah...
55
TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56
IKAN ADU SIAM RAKSASA
57
Aku Mampu Menaklukkannya...
58
PINTU KEEMPAT
59
Anemon Cantik ...
60
Mimpi...
61
Sosok Berjubah Putih...
62
Pembicaraan Yang Manis
63
Taman Halus...
64
Harimau Raksasa Putih Metalik
65
PUTARAN GULALI
66
Terjebak...
67
Lemparan Manisan...
68
Perisai Pelindung Aisyah...
69
Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70
Munculnya Cermin...
71
Cermin Ajaib milik Aisyah...
72
Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73
Mencari Dan Menemukan...
74
Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75
Kesembuhan...
76
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78
Raksasa Foxglove...
79
Haruskah Melawannya...
80
Negoisasi Tercapai...
81
Roller Coaster Gulali...
82
Roller Coaster Gulali Ke-2...
83
Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84
Ramuan Ajaib...
85
Kembali Ke Istana Awan...
86
Koma...
87
Bangkit Dari Koma...
88
Terkuncinya Pintu Keempat ...
89
Ketiga Benda Asing...
90
Keluar Dari Pintu Keempat...
91
Genangan Air...
92
Memecahkan Kode...
93
Tuas Pengungkit...
94
Mendapatkan Anemon Laut...
95
Peliharaan Baru Aisyah...
96
Ayo ! Segera Pergi...
97
PINTU KELIMA...
98
Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99
Benda Kilat Kuncinya...
100
Sebuah Pintu
101
Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102
Robot Emas...
103
BOCAH KECIL DI JALANAN...
104
BOCAH KECIL BAGIAN 2
105
Melanjutkan Perjalanan...
106
BUKU PETUNJUK...
107
PENJAGA PINTU KELIMA
108
Pedang Awan Putih
109
Tiga Jin Angin Topan
110
Mengendalikannya...
111
BADAR...
112
Istana Emas...
113
Perangkap Istana Emas...
114
Dalil Yang Menyesatkan...
115
GARUDA...
116
Bertarung...
117
Jam Antik Kuno Berputar...
118
PERSIA...
119
Tabib...
120
Kembali Ke Karavan Sara...
121
Aidl...
122
Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123
SEMBUH !
124
Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125
Tuan Agung Yang Sama...
126
BILQIS...
127
Menghindari Kehancuran Kota...
128
Pusaka Yang Menakutkan...
129
BARTER...
130
Melakukan Perjalanan...
131
Ke Kota Susa...
132
Mengajak Keroshy...
133
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134
Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146
Awal Di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!