Berkunjung kekamar teman....

Aisyah menutup pintu kamar tidurnya dan berjalan menuju kearah tangga asrama yang terletak diujung lorong asrama, letak tangga itu agak jauh dari kamar tidurnya karena kamar tidurnya terpisah cukup jauh dari ruangan kamar tidur yang lain. Aisyah juga tidak tahu mengapa asrama memberikan kamar tidur tersebut padanya.

Dia mulai berjalan menaiki anak-anak tangga menuju lantai atas tempat kamar Elham berada, saat sampai dilantai atas ia hanya melihat lorong yang panjang. "Lalu..., dimana letak kamar Elham?", gumamnya seorang diri seraya memandangi sekelilingnya. "Apa aku harus melewati lorong ini ?"

Ternyata bangunan asrama dilantai atas lebih terlihat suram daripada bangunan dilantai bawah. Aisyah hanya melihat lorong panjang tanpa pencahayaan sama sekali dan suasananya sangat dingin diatas sini.

"Oh itu dia pintu keluarnya !!!", serunya senang.

Aisyah melihat sebuah pintu yang menuju keluar dari lorong panjang ini, ketika ia keluar dari pintu tersebut aku melihat deretan kamar yang didepan kamar-kamar itu terdapat jendela kayu yang tertutup rapat. Aisyah berjalan melewati kamar-kamar tidur itu.

Elham memberitahukan padanya lewat pesan yang dia kirimkan kalau letak kamarnya berada ditengah deretan ketiga dari kamar lainnya.

Langkah Aisyah berhenti didepan pintu kamar dan sesaat memandangi pintu kamar itu. Aisyah menarik nafasnya pelan-pelan untuk mengatur detak jantungnya menjadi normal, gugup, itu yang tengah ia rasakan saat ini meski ia sudah mengenal Elham tapi ini pertama kalinya ia berkunjung kekamar seorang teman dinegara asing ini. "Elham lebih beruntung memiliki teman beda kamar yang berdekatan satu sama lainnya." gumamnya pelan."Sedangkan letak kamar aku sendirian !"

Aisyah mengetuk pintu kamar itu sebanyak tiga kali dan berdiri diam disamping kanan pintu sambil menunggu diluar kamar. Beberapa saat kemudian seseorang membuka pintu kamar dan keluarlah seorang gadis cantik berhijab dari kamar tersebut seraya tersenyum ramah.

"Hai, Aisyah ! Selamat datang !", sapanya ramah. "Assalamualaikum !", sambungnya sembari memberi salam.

"Waalaikumsalam warahmatullahhiwabarakatuh...!", jawab Aisyah.

"Ayo masuk kedalam, Aisyah !", kata Elham mempersilahkannya masuk.

"Terimakasih, Elham", jawab Aisyah kemudian masuk kedalam kamar tidur seniornya itu.

Lantai kamar tidur Elham dihiasi karpet berwarna-warni yang sangat cantik, Elham juga menata kamar tidurnya seperti kamar tidur pribadi. Elham mempersilahkan aku untuk duduk, ia melihat ada beberapa buah bantalan yang diletakkan diatas karpet.

Aisyah mengangguk pelan pada Elham seraya duduk diatas bantalan itu, bantalan ini sangat empuk.

Elham berjalan kearah lemari setelah menutup pintu kamarnya. Elham memberinya suguhan kurma yang diambilnya dari atas lemari miliknya. Aisyah terkejut melihat keramahtamahan Elham yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Tidak perlu repot-repot, Elham ! Terimakasih !", kata Aisyah ketika Elham menyodorkan sekotak kurma penuh padanya.

"Tidak baik menolak suguhan tuan rumah di negara ini, Aisyah !", kata Elham.

"Mmmm....", gumam Aisyah.

"Adat dinegara kami jika ada orang yang berkunjung harus kami layani sebaik mungkin seolah tamu itu adalah keluarga kita sendiri", kata Elham dengan mimik serius.

"Oh, maaf aku tidak tahu !", sahutnya lalu mengambil dua kurma dari kotak itu. "Ini aku ambil dua kurma, terimakasih !", ucap Aisyah.

"Makanlah...!!", kata Elham.

"Apa ???", tanya Aisyah ketika Elham menatapnya lurus.

"Hmm...", gumam Elham.

"Ada apa ?", tanya Aisyah.

"Aku menunggu kamu memakan kurmanya, Aisyah !", kata Elham sambil memandanginya.

"Astaga !!!", seru Aisyah sambil menepuk dahinya pelan.

"....??? Ya ???", kata Elham.

"Kamu memandangiku seserius itu hanya untuk melihatku memakan kurma ini ??", tanya Aisyah.

"Iya !!! Apa kamu pikir aku akan mengucapkan perasaan cinta padamu ???", kata Elham sambil mengangkat alisnya.

"Yang benar saja !!!", gumam Aisyah. "Baiklah, aku akan memakan kurma ini !!", sambungnya sambil melahap kurma yang ada ditangannya.

Rasa kurma ini sangat legit manis dan dagingnya sangat tebal, warnanya pekat dan jika dimakan didalam mulut rasanya lezat sekali. Aisyah memakan kurma itu sampai habis, Elham juga memberinya sekaleng minuman kopi dingin padanya.

"Maaf, maafkan aku, aku hanya bisa memberi sekaleng kopi kepadamu seharusnya aku memberimu kopi asli negara ini yang diseduh", kata Elham. "Karena diasrama kita dilarang memasak didalam kamar, jadi aku hanya bisa memberimu kopi kaleng !"

"Tidak apa-apa, Elham ! Ini saja sudah cukup banyak buatku, aku saja tidak bisa membeli minuman ini", ucap Aisyah padanya. "Terimakasih banyak !"

Elham melihatnya lalu duduk bersila sambil menyandarkan lengannya diatas bantalan yang ada dikarpet kamar tidurnya. "Eh...!" , batin Aisyah ketika melihat Elham duduk dikarpet. "Bantalan ini bukan untuk duduk tapi untuk sandaran ?", Aisyah beringsut duduk kebawah karpet.

Elham yang memperhatikan dirinya hanya tersenyum kecil lalu meminum sekaleng kopi dingin yang ada ditangannya.

"Kamu tidak perlu sungkan, Aisyah !", kata Elham sambil tertawa kecil.

Aisyah hanya tersenyum lebar dan tersipu malu, ia memang sangat polos sehingga gerak-geriknya mudah ditebak.

"Ngomong-ngomong, tadi kamu membahas kamar mandi asrama. Apakah semua kamar mandi asrama disini seperti kamar mandiku ?", kata Aisyah mencoba mengalihkan suasana canggung ini.

"Tidak, hanya kamar mandi bawah yang dekat dengan kamar tidurmu saja", jawab Elham santai.

"Maksud..., maksudmu..., hanya...,hanya..., kamar mandi dekat kamar tidurku yang bermasalah saja ?", tanya Aisyah gugup.

Aisyah melihat Elham menganggukkan kepalanya dan menatap lurus kearahnya, ia hanya diam termangu mendengar cerita dari Elham, dan keringat dingin berlahan mengalir dari dahinya.

"Apakah kamu sudah memeriksa seluruh kamar mandi diasrama ini, Elham ?", tanya Aisyah dengan nada serius.

"Iya...!?", sahut Elham datar.

"Apa kamu tidak keliru, Elham ?", tanya Aisyah lagi.

"Tidak !! Aku mengatakan yang sebenarnya padamu, kamar mandi dibawah dekat kamar tidurmu agak berbeda dari kamar mandi diasrama ini !", kata Elham serius.

"Bukankah kamu mengatakan jika seluruh kamar mandi diasrama ini seperti kamar mandi bawah itu ?", kata Aisyah panik. "Bukankah kamu mengirim pesan seperti itu ?"

"Tidak !!! Aku mengirim pesan hanya mengatakan apakah kamu menikmati kamar mandi untukmu itu, Aisyah ?", kata Elham.

"Bukankah kamu yang mengatakan didalam pesan jika kamar mandi diasrama ini dibangun selengkap itu dibandingkan dengan kondisi ruangan kamar tidur diasrama?", kata Aisyah sambil duduk tegak menghadap Elham.

"Aku tidak mengatakan seluruh kamar mandi diasrama ini, Aisyah !", kata Elham lagi sambil menunjukkan telepon miliknya pada Aisyah. "Aku tidak berbohong, Aisyah".

Aisyah melihat pesan yang dikirimkan Elham padaku lewat ponsel, beberapa pesan yang dikirimkan Elham padanya dan belum dia hapus. Aisyah mengambil ponsel milik Elham lalu membaca pesan itu berkali-kali.

Mendadak wajahnya berubah menjadi pucat, seputih kain yang belum diwarnai. Aisyah menggenggam telepon itu dengan tangan gemetaran.

"Aku juga baru melihat kamar mandi bawah itu ketika Eama menyuruhku untuk memeriksanya tadi", kata Elham serius.

"Benarkah ?", kata Aisyah sambil menoleh kearah Elham kaku.

"Benar, aku juga tidak pernah tahu isi kamar mandi itu meski aku lebih senior disini karena yang aku tahu kamar mandi diasrama ini seperti yang ada diatas sini, bersekat-sekat dengan beberapa kamar mandi didalam satu ruangan, suram dan tidak ada bak mandinya bahkan tidak berdinding marmer semewah itu !", jawab Elham.

Aisyah semakin kebingungan dan ketakutan, mendadak keringat dingin mengalir diseluruh tubuhnya dan membuat hijabnya basah oleh keringat.

"Mungkin kamar mandi itu dibuat khusus untuk seorang tamu undangan asrama ?", kata Aisyah.

"Tidak !! Karena aku juga bertugas diasrama ini dan aku pasti tahu jika ada tamu khusus undangan diasrama ini", kata Elham lagi.

"Benarkah ?", jawab Aisyah kaget.

"Setahuku jika ada tamu penting yang memang sengaja menginap diasrama atau hanya sekedar berkunjung, asrama mempunyai bangunan khusus diperuntukkan untuk tamu yang terpisah dari bangunan asrama ini !", sahut Elham sembari memegangi dagunya.

"Apakah kamar mandi itu untuk Eama Asrama ???", tanya Aisyah mencoba menenangkan dirinya sendiri. "Iyakan, Elham ?"

Elham lalu melihatnya dan memandangi dirinya lama, Elham mengernyitkan keningnya dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak ! Tidak !", kata Elham lagi sambil mencoba mengingat-ingat.

"Tidak ?", tanya Aisyah bertambah bingung.

"Ada bangunan khusus yang ditinggali Eama dan para petugas asrama disini, bangunan asrama ini sangat luas dan terbagi-bagi bangunannya serta fungsinya, dan yang aku tahu hanya asrama ini saja tempat kita beraktivitas sehari-hari yang aku pahami", kata Elham lanjut.

"Benarkah ?" tanya Aisyah.

"Tentu saja, aku juga tidak pernah melihat ada kegiatan perbaikan kamar mandi bawah yang dekat agak jauh dari kamar tidurmu itu, Aisyah !", jawab Elham.

"Oh, iya ?", kata Aisyah merinding.

"Aku rasa Eama asrama juga tidak mengetahuinya", kata Elham.

"Mungkin kamu keliru menunjukkan kamar mandi itu untukku, Elham ?", sahut Aisyah kelu.

"Tidak, Aisyah ! Karena Eama sendiri yang memberitahukan padaku untuk menunjukkan padamu jika kamu bertanya letak kamar mandi itu tapi aku tidak pernah membuka kamar mandi itu", kata Elham serius. "Aku bisa mengantarkanmu mengelilingi asrama ini !"

Tuhan....

Aisyah hanya terdiam tanpa berkata sepatah katapun lagi ketika ia mendengar penjelasan dari Elham seraya menghela nafas panjang berulangkali dan bagi dirinya, masalah ini adalah hal yang sangat membingungkannya dan ini benar-benar membuat bulu kuduk Aisyah berdiri semuanya.

Episodes
1 Assalamualaikum...
2 Baba...
3 Bermimpi...
4 Kamar mandi yang bermasalah...
5 Berkunjung kekamar teman....
6 Misterius....
7 Kedai kebab...
8 Berpergian....
9 Sebuah petunjuk....
10 Jatuh tertidur....
11 Jam antik....
12 Perjalanan waktu....
13 Negeri yang elok....
14 Ternyata akulah pemilikmu...
15 Aku tidak mampu berkata....
16 Mengikuti perjalanan ini....
17 ASTAGA....
18 Apa yang harus aku takutkan....
19 Labirin waktu....
20 Siapakah dirimu....
21 Munculnya Cahaya Ajaib....
22 Penginapan kuno
23 KARAVAN SARA...
24 Persiapan Festival...
25 Menyambut Musim Semi....
26 FESTIVAL NOWRUZ....
27 Dari mana datangnya AIDL...
28 Karam Baba...
29 Mengikuti Pria Asing...
30 BINTANG ROH....
31 Kembali ke penginapan...
32 Terluka...
33 KERUSAKAN...
34 Tanda dalam mimpi.....
35 Sebuah Cermin....
36 Apa Fungsinya Coba....
37 Teleportasi...
38 Rumah...
39 CHAOS...
40 Sisi Romantis Seorang Tuan...
41 Kekuatan Baru...
42 Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43 TAMAN KOLAM...
44 Kupu-Kupu Cantik....
45 Waktu Berhenti...
46 Permainan Dimulai...
47 Mari Kita Bertaruh...
48 Siapa Yang Menang kali ini...
49 Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50 Kunci Ketiga...
51 Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52 Semua hanya Bayangan...
53 Pertempuran dipintu ketiga...
54 Danau Merah...
55 TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56 IKAN ADU SIAM RAKSASA
57 Aku Mampu Menaklukkannya...
58 PINTU KEEMPAT
59 Anemon Cantik ...
60 Mimpi...
61 Sosok Berjubah Putih...
62 Pembicaraan Yang Manis
63 Taman Halus...
64 Harimau Raksasa Putih Metalik
65 PUTARAN GULALI
66 Terjebak...
67 Lemparan Manisan...
68 Perisai Pelindung Aisyah...
69 Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70 Munculnya Cermin...
71 Cermin Ajaib milik Aisyah...
72 Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73 Mencari Dan Menemukan...
74 Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75 Kesembuhan...
76 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78 Raksasa Foxglove...
79 Haruskah Melawannya...
80 Negoisasi Tercapai...
81 Roller Coaster Gulali...
82 Roller Coaster Gulali Ke-2...
83 Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84 Ramuan Ajaib...
85 Kembali Ke Istana Awan...
86 Koma...
87 Bangkit Dari Koma...
88 Terkuncinya Pintu Keempat ...
89 Ketiga Benda Asing...
90 Keluar Dari Pintu Keempat...
91 Genangan Air...
92 Memecahkan Kode...
93 Tuas Pengungkit...
94 Mendapatkan Anemon Laut...
95 Peliharaan Baru Aisyah...
96 Ayo ! Segera Pergi...
97 PINTU KELIMA...
98 Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99 Benda Kilat Kuncinya...
100 Sebuah Pintu
101 Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102 Robot Emas...
103 BOCAH KECIL DI JALANAN...
104 BOCAH KECIL BAGIAN 2
105 Melanjutkan Perjalanan...
106 BUKU PETUNJUK...
107 PENJAGA PINTU KELIMA
108 Pedang Awan Putih
109 Tiga Jin Angin Topan
110 Mengendalikannya...
111 BADAR...
112 Istana Emas...
113 Perangkap Istana Emas...
114 Dalil Yang Menyesatkan...
115 GARUDA...
116 Bertarung...
117 Jam Antik Kuno Berputar...
118 PERSIA...
119 Tabib...
120 Kembali Ke Karavan Sara...
121 Aidl...
122 Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123 SEMBUH !
124 Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125 Tuan Agung Yang Sama...
126 BILQIS...
127 Menghindari Kehancuran Kota...
128 Pusaka Yang Menakutkan...
129 BARTER...
130 Melakukan Perjalanan...
131 Ke Kota Susa...
132 Mengajak Keroshy...
133 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134 Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146 Awal Di Pagi Hari
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Assalamualaikum...
2
Baba...
3
Bermimpi...
4
Kamar mandi yang bermasalah...
5
Berkunjung kekamar teman....
6
Misterius....
7
Kedai kebab...
8
Berpergian....
9
Sebuah petunjuk....
10
Jatuh tertidur....
11
Jam antik....
12
Perjalanan waktu....
13
Negeri yang elok....
14
Ternyata akulah pemilikmu...
15
Aku tidak mampu berkata....
16
Mengikuti perjalanan ini....
17
ASTAGA....
18
Apa yang harus aku takutkan....
19
Labirin waktu....
20
Siapakah dirimu....
21
Munculnya Cahaya Ajaib....
22
Penginapan kuno
23
KARAVAN SARA...
24
Persiapan Festival...
25
Menyambut Musim Semi....
26
FESTIVAL NOWRUZ....
27
Dari mana datangnya AIDL...
28
Karam Baba...
29
Mengikuti Pria Asing...
30
BINTANG ROH....
31
Kembali ke penginapan...
32
Terluka...
33
KERUSAKAN...
34
Tanda dalam mimpi.....
35
Sebuah Cermin....
36
Apa Fungsinya Coba....
37
Teleportasi...
38
Rumah...
39
CHAOS...
40
Sisi Romantis Seorang Tuan...
41
Kekuatan Baru...
42
Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43
TAMAN KOLAM...
44
Kupu-Kupu Cantik....
45
Waktu Berhenti...
46
Permainan Dimulai...
47
Mari Kita Bertaruh...
48
Siapa Yang Menang kali ini...
49
Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50
Kunci Ketiga...
51
Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52
Semua hanya Bayangan...
53
Pertempuran dipintu ketiga...
54
Danau Merah...
55
TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56
IKAN ADU SIAM RAKSASA
57
Aku Mampu Menaklukkannya...
58
PINTU KEEMPAT
59
Anemon Cantik ...
60
Mimpi...
61
Sosok Berjubah Putih...
62
Pembicaraan Yang Manis
63
Taman Halus...
64
Harimau Raksasa Putih Metalik
65
PUTARAN GULALI
66
Terjebak...
67
Lemparan Manisan...
68
Perisai Pelindung Aisyah...
69
Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70
Munculnya Cermin...
71
Cermin Ajaib milik Aisyah...
72
Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73
Mencari Dan Menemukan...
74
Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75
Kesembuhan...
76
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78
Raksasa Foxglove...
79
Haruskah Melawannya...
80
Negoisasi Tercapai...
81
Roller Coaster Gulali...
82
Roller Coaster Gulali Ke-2...
83
Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84
Ramuan Ajaib...
85
Kembali Ke Istana Awan...
86
Koma...
87
Bangkit Dari Koma...
88
Terkuncinya Pintu Keempat ...
89
Ketiga Benda Asing...
90
Keluar Dari Pintu Keempat...
91
Genangan Air...
92
Memecahkan Kode...
93
Tuas Pengungkit...
94
Mendapatkan Anemon Laut...
95
Peliharaan Baru Aisyah...
96
Ayo ! Segera Pergi...
97
PINTU KELIMA...
98
Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99
Benda Kilat Kuncinya...
100
Sebuah Pintu
101
Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102
Robot Emas...
103
BOCAH KECIL DI JALANAN...
104
BOCAH KECIL BAGIAN 2
105
Melanjutkan Perjalanan...
106
BUKU PETUNJUK...
107
PENJAGA PINTU KELIMA
108
Pedang Awan Putih
109
Tiga Jin Angin Topan
110
Mengendalikannya...
111
BADAR...
112
Istana Emas...
113
Perangkap Istana Emas...
114
Dalil Yang Menyesatkan...
115
GARUDA...
116
Bertarung...
117
Jam Antik Kuno Berputar...
118
PERSIA...
119
Tabib...
120
Kembali Ke Karavan Sara...
121
Aidl...
122
Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123
SEMBUH !
124
Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125
Tuan Agung Yang Sama...
126
BILQIS...
127
Menghindari Kehancuran Kota...
128
Pusaka Yang Menakutkan...
129
BARTER...
130
Melakukan Perjalanan...
131
Ke Kota Susa...
132
Mengajak Keroshy...
133
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134
Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146
Awal Di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!