Sebuah petunjuk....

Aisyah terdiam didalam kamar dan duduk diatas ranjang sambil memandangi ruangan kamar tidur. Ia berharap ini semua hanya mimpi yang segera berlalu.

"Ini semua hanya mimpi dan aku pasti akan bangun esok hari dengan perasaan yang sangat berbeda nantinya", katanya pada dirinya sendiri.

Aisyah menundukkan kepalanya seraya memeluk kedua lutut kakinya dengan tangan gemetaran. Ia merasakan seluruh tubuhnya pegal-pegal, tangan dan kakinya kesemutan, peluh bercucuran membasahi keningnya.

"Aku harus bisa bertahan dinegara asing ini sampai aku lulus kuliah !", katanya memberi semangat kepada dirinya sendiri.

Hari mulai sore dan ia masih terbaring diatas ranjang dengan posisi kaki ditekuk, ia berusaha memejamkan kedua matanya tapi sedari tadi ia tidak bisa tidur hanya berbaring memandangi lantai kamar.

Aisyah merasakan tubuhnya sangat lemah dan kelelahan karena berjalan sepanjang hari, dan ia telah melewatkan makan siangnya diasrama hari ini.

"Hmmm....!", ia bergumam lemah. "Hari ini semua berjalan tidak sebaik yang aku pikirkan !"

Aisyah sendiri tidak tahu harus berkata apa pada kedua seniornya itu jika ia bertemu dengan mereka lagi, mereka pasti akan bertanya mengapa ia meninggalkan mereka berdua.

"Hmmmm...!!", ia mendesah kesal pada dirinya.

Aisyah mendengar pintu kamarnya diketuk dari luar sebanyak tiga kali dan ia mendengar suara seorang wanita memanggil namaku.

"Aisyah...!", wanita itu memanggil namanya. "Apa kamu didalam ?"

Aisyah diam tidak menjawab panggilan wanita itu, ia yakin itu suara Eama asrama. Ia memejamkan kedua matanya dan membiarkan wanita itu tanpa membuka pintu kamar.

Hening..., tidak ada panggilan lagi dari luar kamar. Eama asrama itu pasti sudah pergi, pikirmya lalu ia beranjak dari atas ranjang tidur dan melangkah menuju lemari. Aisyah mengambil bungkusan plastik dari atas lemari yang belum ia buka dari supermarket, ia membeli beberapa camilan makanan dan minuman yang memang sengaja ia sediakan dikamar.

Aisyah sempat melupakan barang-barang belanjaannya ini karena kejadian-kejadian yang ia alami diasrama. Ia mengeluarkan makanan dan minuman dari dalam kantung plastik, lalu memakannya. Aisyah melihat ponsel miliknya berbunyi dan seperti biasa layarnya menyala jika ada pesan masuk.

"Dari Elham ?", gumamnya pelan.

Aisyah tidak membacanya ataupun membalas pesan tersebut dan meletakkan telepon genggam miliknya diatas ranjangnya. Ia melihat telepon genggam miliknya berkali-kali berbunyi menandakan pesan masuk dan ia tidak menghiraukannya.

"Kenapa hari begitu lama berganti ?", katanya lelah tanpa semangat.

Aisyah jatuh tertidur dengan lelapnya dan tidak mendengar apapun lagi hanya suara dengkuran yang memenuhi ruangan kamar tidur ini. Tapi baru beberapa menit tertidur lelap, terdengar suara keras didalam kamar.

"BRAKK....!", suara itu terdengar sangat keras.

Aisyah terjaga dari tidurnya lalu duduk diatas ranjangnya terkejut karena mendengar suara keras itu. Ia melihat sekeliling kamar, ia menemukan sebuah buku jatuh dilantai.

"Buku diariku ?", katanya terheran sambil memungut buku itu dari atas lantai kamar. Aisyah melihat kearah buku diary yang ada ditangannya ini, ia tadi meletakkannya diatas meja.

Bagaimana buku ini bisa jatuh padahal ia menaruh buku ini ditengah meja. Aisyah lalu meletakkan kembali buku diarynya diatas meja sambil mengusap kedua mataku dan kemudian memakai kacamatanya.

Buku.... ?

Kebetulan Aisyah akan keruang sebelah kamarnya dan ia akan membaca diruangan itu, mungkin ia menemukan sebuah petunjuk mengenai kejadian-kejadian aneh yang tengah ia alami ini.

Aisyah membuka pintu kamarnya dan ia melihat sebuah kantung plastik tergantung dipegangan pintu kamar.

"Apa ini ?", katanya seraya mengambil kantung plastik itu dan membukanya.

Aisyah terkejut melihat isi kantung plastik itu, ia melihat sekotak makanan dan minuman yang wangi makanannya tercium sampai keluar dari kotaknya.

"Wangi sekali !", katanya.

Aisyah kemudian menutup pintu kamar tidurku dan berjalan menuju kearah ranjangku, ia lalu membuka kotak makanan itu, ada nasi kuning dan sepotong daging serta lauk lainnya didalam kotak makanan itu. Aisyah sangat senang sekali, dan tanpa berpikir panjang lagi ia lalu melahap makanan itu sampai habis tidak bersisa. Aisyah tesenyum sangat senang, ini sebuah keberuntungan buatnya mendapat kotak makanan setelah mengalami kejadian yang aneh seharian tadi. Ia juga menghabiskan minuman yang ditaruh didalam gelas plastik.

"Aaaahhh...., segarnya !", katanya sambil mengusap perutnya yang kenyang.

Tunggu....!!!

Makanan dan minuman itu dari siapa, Kenapa bisa ada tergantung didepan pintu kamarnya. Apakah makanan dan minuman itu dari Eama asrama. Aisyah bertanya dalam hati.

Tadi ada suara seorang wanita memanggilnya, tetapi ia tidak menghiraukannya dan tidak membuka pintu kamarnya. Ia yakin makanan dan minuman itu pasti dari Eama yang memberikannya.

Aisyah keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kearah ruangan disebelah kamar. Ia masuk kedalam ruangan itu, didalam ruangan itu terdapat deretan lemari berisi penuh oleh buku-buku. Aisyah melangkahkan kedua kakinya mendekat kearah lemari buku dan memperhatikan satu persatu buku-buku tersebut.

Banyak sekali buku-buku tentang keagamaan disini, ia mengambil sebuah buku sejarah dari rak lemari kemudian duduk diatas karpet, diruangan ini hanya terhampar karpet dan meja berukuran besar yang diletakkan ditengah-tengah ruangan.

Aisyah tidak melihat siapapun diruangan ini. Tampaknya hanya ia sendirian yang ada diruangan ini, ia mulai membuka buku yang ada ditangannya dan mulai membacanya. Aisyah juga tidak menghiraukan lagi akan sekitarnya, ia mulai tenggelam dalam aktivitas membacanya. Ia membaca buku itu halaman demi halaman dan tak terasa waktu telah berlalu cepat.

"Ini sudah pukul berapa ya ?", gumamnya pada dirinya sendiri.

Aisyah mengedarkan pandangannya kearah sekeliling ruangan ini tapi ia tidak menemukan jam dinding diruangan ini.

"Tidak ada jam sama sekali ternyata diruangan baca ini ?", katanya setengah bergumam.

Aisyah melihat kearah layar ponsel untuk melihat jam, tiba-tiba ia mendengar suara benda jatuh, seperti suara keras dikamarnya tadi.

"BRUKK...!!!", ia menoleh kearah suara keras itu. Aisyah melihat sebuah buku dengan sampul berwarna hitam jatuh dilantai. Ia termenung sesaat, memandangi buku tersebut, bagaimana bisa buku itu bisa jatuh kelantai, pikirnya.

Ini pasti karena ia tadi menarik buku-buku dari rak sembarangan dan membuat buku itu tergeser dari tempatnya dan jatuh, ia berusaha mencoba menenangkan hati. Aisyah berdiri dari tempatnya duduk lalu berjalan kearah buku bersampul warna hitam yang tergeletak dilantai, ia memungutnya dan memandangi buku itu lama.

"MATSNAWI !!!", ucapnya saat membaca judul buku bersampul warna hitam itu.

Aisyah baru mengetahui ada sebuah buku bagus seperti ini di sebuah asrama, biasanya buku-buku sebaik ini berada disebuah perpustakaan besar tapi ia justru menemukannya disebuah asrama. Ia membuka halaman buku tersebut dan mulai membacanya.

Buku ini tentang kumpulan sebuah puisi naratif berjumlah duapuluh lima ribu syair karya seorang sufi terkemuka yang berasal dari Persia. Aisyah mulai membaca setiap halaman dari buku bersampul warna hitam itu dengan seksama, ia mulai tenggelam lagi kedalam aktivitas membaca.

Matanya berhenti disebuah tulisan yang berbunyi...., "AKU DITEMPA BUKAN OLEH API DAN BUIH, AKU DIBENTUK BUKAN OLEH DEBU ATAUPUN EMBUN..."

Tiba-tiba seluruh tubuhnya bergetar hebat, pandangannya nanar dan kepalanya terasa pusing seperti dihantam benda keras. Ia terduduk lunglai dan kedua tangannya masih memegang buku bersampul warna hitam itu dengan gemetar.

Itu bukan mimpi biasa tapi itu sebuah pertanda, suara yang menggema diseluruh padang pasir yang sangat luas itu pernah mengatakan kalimat yang ada dibuku ini. Apakah suara itu suara seorang sufi. Apakah buku ini sengaja terjatuh hanya untuk memberinya sebuah petunjuk yang berhubungan dengan mimpinya.

Aisyah terduduk lemas dilantai ruangan baca ini, tangannya masih gemetaran dan ia masih memegangi buku itu erat-erat. Wajahku pucat pasi, kedua kakinya lemas. Syok, itu yang tengah ia alami saat ini.

"Ya, Allah..., Lindungi hambamu ini..!", katanya sambil berdiri tertatih.

Aishah berpikir untuk segera kembali kekamar tidurnya secepatnya dan ia membawa buku bersampul warna ini turut serta bersamanya, ia akan membacanya lagi, dan ia akan menyimpannya didalam kamar tidurnya karena buku ini adalah sebuah petunjuk buatnya dan mungkin dari buku ini ia dapat menemukan penjelasan mengenai mimpinya dan penjelasan tentang kejadian-kejadian janggal yang ia alami belakangan ini. Aisyah melangkahkan kedua kakinya meninggalkan ruangan baca asrama.

Terpopuler

Comments

Aslit AsLit

Aslit AsLit

kak mau tanya, ini bukan hororkan?

2023-06-03

1

Ummi_ Qiadina

Ummi_ Qiadina

?????

2022-10-06

1

lihat semua
Episodes
1 Assalamualaikum...
2 Baba...
3 Bermimpi...
4 Kamar mandi yang bermasalah...
5 Berkunjung kekamar teman....
6 Misterius....
7 Kedai kebab...
8 Berpergian....
9 Sebuah petunjuk....
10 Jatuh tertidur....
11 Jam antik....
12 Perjalanan waktu....
13 Negeri yang elok....
14 Ternyata akulah pemilikmu...
15 Aku tidak mampu berkata....
16 Mengikuti perjalanan ini....
17 ASTAGA....
18 Apa yang harus aku takutkan....
19 Labirin waktu....
20 Siapakah dirimu....
21 Munculnya Cahaya Ajaib....
22 Penginapan kuno
23 KARAVAN SARA...
24 Persiapan Festival...
25 Menyambut Musim Semi....
26 FESTIVAL NOWRUZ....
27 Dari mana datangnya AIDL...
28 Karam Baba...
29 Mengikuti Pria Asing...
30 BINTANG ROH....
31 Kembali ke penginapan...
32 Terluka...
33 KERUSAKAN...
34 Tanda dalam mimpi.....
35 Sebuah Cermin....
36 Apa Fungsinya Coba....
37 Teleportasi...
38 Rumah...
39 CHAOS...
40 Sisi Romantis Seorang Tuan...
41 Kekuatan Baru...
42 Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43 TAMAN KOLAM...
44 Kupu-Kupu Cantik....
45 Waktu Berhenti...
46 Permainan Dimulai...
47 Mari Kita Bertaruh...
48 Siapa Yang Menang kali ini...
49 Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50 Kunci Ketiga...
51 Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52 Semua hanya Bayangan...
53 Pertempuran dipintu ketiga...
54 Danau Merah...
55 TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56 IKAN ADU SIAM RAKSASA
57 Aku Mampu Menaklukkannya...
58 PINTU KEEMPAT
59 Anemon Cantik ...
60 Mimpi...
61 Sosok Berjubah Putih...
62 Pembicaraan Yang Manis
63 Taman Halus...
64 Harimau Raksasa Putih Metalik
65 PUTARAN GULALI
66 Terjebak...
67 Lemparan Manisan...
68 Perisai Pelindung Aisyah...
69 Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70 Munculnya Cermin...
71 Cermin Ajaib milik Aisyah...
72 Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73 Mencari Dan Menemukan...
74 Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75 Kesembuhan...
76 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77 Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78 Raksasa Foxglove...
79 Haruskah Melawannya...
80 Negoisasi Tercapai...
81 Roller Coaster Gulali...
82 Roller Coaster Gulali Ke-2...
83 Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84 Ramuan Ajaib...
85 Kembali Ke Istana Awan...
86 Koma...
87 Bangkit Dari Koma...
88 Terkuncinya Pintu Keempat ...
89 Ketiga Benda Asing...
90 Keluar Dari Pintu Keempat...
91 Genangan Air...
92 Memecahkan Kode...
93 Tuas Pengungkit...
94 Mendapatkan Anemon Laut...
95 Peliharaan Baru Aisyah...
96 Ayo ! Segera Pergi...
97 PINTU KELIMA...
98 Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99 Benda Kilat Kuncinya...
100 Sebuah Pintu
101 Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102 Robot Emas...
103 BOCAH KECIL DI JALANAN...
104 BOCAH KECIL BAGIAN 2
105 Melanjutkan Perjalanan...
106 BUKU PETUNJUK...
107 PENJAGA PINTU KELIMA
108 Pedang Awan Putih
109 Tiga Jin Angin Topan
110 Mengendalikannya...
111 BADAR...
112 Istana Emas...
113 Perangkap Istana Emas...
114 Dalil Yang Menyesatkan...
115 GARUDA...
116 Bertarung...
117 Jam Antik Kuno Berputar...
118 PERSIA...
119 Tabib...
120 Kembali Ke Karavan Sara...
121 Aidl...
122 Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123 SEMBUH !
124 Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125 Tuan Agung Yang Sama...
126 BILQIS...
127 Menghindari Kehancuran Kota...
128 Pusaka Yang Menakutkan...
129 BARTER...
130 Melakukan Perjalanan...
131 Ke Kota Susa...
132 Mengajak Keroshy...
133 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134 Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145 Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146 Awal Di Pagi Hari
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Assalamualaikum...
2
Baba...
3
Bermimpi...
4
Kamar mandi yang bermasalah...
5
Berkunjung kekamar teman....
6
Misterius....
7
Kedai kebab...
8
Berpergian....
9
Sebuah petunjuk....
10
Jatuh tertidur....
11
Jam antik....
12
Perjalanan waktu....
13
Negeri yang elok....
14
Ternyata akulah pemilikmu...
15
Aku tidak mampu berkata....
16
Mengikuti perjalanan ini....
17
ASTAGA....
18
Apa yang harus aku takutkan....
19
Labirin waktu....
20
Siapakah dirimu....
21
Munculnya Cahaya Ajaib....
22
Penginapan kuno
23
KARAVAN SARA...
24
Persiapan Festival...
25
Menyambut Musim Semi....
26
FESTIVAL NOWRUZ....
27
Dari mana datangnya AIDL...
28
Karam Baba...
29
Mengikuti Pria Asing...
30
BINTANG ROH....
31
Kembali ke penginapan...
32
Terluka...
33
KERUSAKAN...
34
Tanda dalam mimpi.....
35
Sebuah Cermin....
36
Apa Fungsinya Coba....
37
Teleportasi...
38
Rumah...
39
CHAOS...
40
Sisi Romantis Seorang Tuan...
41
Kekuatan Baru...
42
Kekuatan yang sangat menyeramkan...
43
TAMAN KOLAM...
44
Kupu-Kupu Cantik....
45
Waktu Berhenti...
46
Permainan Dimulai...
47
Mari Kita Bertaruh...
48
Siapa Yang Menang kali ini...
49
Petunjuk dari Sistem Kabut Istana Awan Putih...
50
Kunci Ketiga...
51
Kembali Ke Masa Lima Tahun yang Lalu...
52
Semua hanya Bayangan...
53
Pertempuran dipintu ketiga...
54
Danau Merah...
55
TOPI BERWARNA MERAH YANG CANTIK...
56
IKAN ADU SIAM RAKSASA
57
Aku Mampu Menaklukkannya...
58
PINTU KEEMPAT
59
Anemon Cantik ...
60
Mimpi...
61
Sosok Berjubah Putih...
62
Pembicaraan Yang Manis
63
Taman Halus...
64
Harimau Raksasa Putih Metalik
65
PUTARAN GULALI
66
Terjebak...
67
Lemparan Manisan...
68
Perisai Pelindung Aisyah...
69
Pasir Penghisap Dari Cokelat...
70
Munculnya Cermin...
71
Cermin Ajaib milik Aisyah...
72
Dinding Dasar Taman Halus yang kokoh...
73
Mencari Dan Menemukan...
74
Danau Fantasi Dalam Dunia Mimpi Tanpa Batas...
75
Kesembuhan...
76
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian I...
77
Bentangan Tanaman Menjalar Bagian II
78
Raksasa Foxglove...
79
Haruskah Melawannya...
80
Negoisasi Tercapai...
81
Roller Coaster Gulali...
82
Roller Coaster Gulali Ke-2...
83
Roller Coaster Gulali Bagian Ke-3...
84
Ramuan Ajaib...
85
Kembali Ke Istana Awan...
86
Koma...
87
Bangkit Dari Koma...
88
Terkuncinya Pintu Keempat ...
89
Ketiga Benda Asing...
90
Keluar Dari Pintu Keempat...
91
Genangan Air...
92
Memecahkan Kode...
93
Tuas Pengungkit...
94
Mendapatkan Anemon Laut...
95
Peliharaan Baru Aisyah...
96
Ayo ! Segera Pergi...
97
PINTU KELIMA...
98
Cara Mengangkatnya Ternyata Unik...
99
Benda Kilat Kuncinya...
100
Sebuah Pintu
101
Pintu Di Dalam Pintu Kelima...
102
Robot Emas...
103
BOCAH KECIL DI JALANAN...
104
BOCAH KECIL BAGIAN 2
105
Melanjutkan Perjalanan...
106
BUKU PETUNJUK...
107
PENJAGA PINTU KELIMA
108
Pedang Awan Putih
109
Tiga Jin Angin Topan
110
Mengendalikannya...
111
BADAR...
112
Istana Emas...
113
Perangkap Istana Emas...
114
Dalil Yang Menyesatkan...
115
GARUDA...
116
Bertarung...
117
Jam Antik Kuno Berputar...
118
PERSIA...
119
Tabib...
120
Kembali Ke Karavan Sara...
121
Aidl...
122
Mengembalikan Ingatan Aisyah...
123
SEMBUH !
124
Mencari Keberadaan Tuan Agung itu...
125
Tuan Agung Yang Sama...
126
BILQIS...
127
Menghindari Kehancuran Kota...
128
Pusaka Yang Menakutkan...
129
BARTER...
130
Melakukan Perjalanan...
131
Ke Kota Susa...
132
Mengajak Keroshy...
133
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part I...
134
Perjalanan ke tujuh mata air Part II...
135
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part III...
136
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IV...
137
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part V...
138
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VI...
139
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VII...
140
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part VIII...
141
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part IX...
142
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part X...
143
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XI...
144
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XII...
145
Perjalanan Ke Tujuh Mata Air Part XIII...
146
Awal Di Pagi Hari

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!