Kemarahan

Maeli Su pun berjalan bersama Lili dan dua pengawal nya menuju kediaman ayah handanya, awalnya kedua pengawal itu pun terkejut dengan penampilan Maeli Su namun mereka mengerti setelah Maeli Su menunjukkan wajahnya kepada mereka, dan itu membuat mereka murka, karena ternyata selama ini nonanya tidak di perlakukan dengan baik.

Dia sengaja memberi tau hal itu kepada pengawalnya, bagaimana pun dua pengawal itu akan selalu bersama ke depannya apalagi mereka telah bersumpah setia.

Di dunia yang kini Maeli Su tempati sumpah setia itu memiliki arti yang mendalam sebab jika seseorang sudah bersumpah setia pada orang lain maka ikatan hidupnya telah berpindah kepada si penerima sumpah, dan jika si pemberi sumpah berkhianat maka dia akan kehilangan nyawanya dengan sangat tragis, dimana kuku-kukunya akan berubah menjadi biru, bibir hitam, bahkan terdapat banyak luka lebam di sekujur tubuhnya.

Mereka pun sampai di kediaman tuan besar dan di sambut dengan ramah oleh para pelayan di kediaman itu, sebab mereka tau jika tuan besar sangat menyayangi nona pertama.

Maeli Su langsung masuk tanpa mengetuk pintu untuk memberikan ayahnya kejutan, sesampainya di dalam dia melihat ayahnya tengah sibuk dengan dokumen-dokumen.

"Hai ayah handa, bagaimana kabar ayah handa, aku berdoa agar ayah handa selalu dalam keadaan sehat" ucap Maeli Su sembari duduk di hadapan ayahnya.

Ray Su yang melihat putri kesayangannya berada di depan matanya pun terkejut karena tak pernah putrinya berinisiatif lebih dahulu untuk bertemu dengannya.

"Kabar ayah handa baik nak dan bahkan ayah handa merasa semakin sehat mungkin ini karena doa mu yang terkabul" ucap Ray Su sembari menatap anaknya dengan penuh cinta.

"Nak, kenapa kau memakai kain penutup wajah? Apakah terjadi sesuatu pada mu" tanya Ray Su dengan wajah menyelidiki, dia juga tau gosip yang beredar di luar tapi dia yakin anak kesayangannya ini tak akan mungkin senekat itu apalagi dia juga tau jika anaknya senang atas pembatalan ikatan pernikahan itu.

Mendengar pertanyaan dari ayah handanya dia pun menundukkan kepalanya dan mulai murung, melihat hal itu Ray Su pun semakin penasaran apa yang sebenarnya terjadi.

"Nak jika kau tak mau menjawab pertanyaan ayah, apakah boleh jika kau menunjukkan wajah mu kepada ayah" tanya Ray Su dengan lembut

"ini yang aku tunggu" batin Maeli Su. Dengan sedikit keengganan dia pun membuka kain penutup wajahnya tepat di hadapan ayah handanya.

Ray Su pun merasa sangat frustasi melihat apa yang menimpa anaknya itu, dia mulai kecewa pada putrinya sembari berkata "Nak kenapa kau merusak wajahmu sendiri, bukankah ayah sudah katakan jika engkau masih menginginkan ikatan pernikahan itu tidak di batalkan ayah pasti akan membantu mu agar pernikahan itu tetap terlaksana".

"Ayah handa, aku tak pernah ingin merusak wajah ku, karena sejak awal wajah ku memang seperti ini, selama ini aku memakai riasan wajah yang sangat tebal untuk menutupinya, namun kini aku sadar aku tak bisa terus menerus melakukannya karena itu hanya akan membuat diriku semakin sedih" ucap Maeli Su dengan air mata yang telah berjatuhan setelah melihat kekecewaan di sorot mata ayahnya.

Mendengar ucapan anaknya itu seketika kemarahan Ray Su naik, dan hal itu disadari oleh Maeli Su dia pun langsung memegang tangan ayah handanya untuk menenangkannya sembari berkata "Ayah handa percayalah aku tak mungkin membohongi mu, jika tak percaya panggillah tabib untuk memeriksa luka yang ada di wajah ku ini, mereka pasti tau mana luka yang baru dan mana luka yang lama"

Mendengar perkataan putri kesayangannya itu Ray Su pun segera memanggil pelayan yang ada di kediamannya dan menyuruh nya memanggil tabib ke ruangannya. Pelayan yang masuk pun syok ketika melihat bagaimana rupa nona pertamanya dan dengan segera dia pun berlari memanggil tabib.

Beberapa menit berlalu tabib pun berada di kediaman Ray Su, dan kabar kedatangan tabib sampai di telinga nyonya rumah yang kebetulan sedang duduk bersama anaknya Bryn Su, mendengar hal itu mereka pun memutuskan mengunjungi kediaman suaminya untuk melihat kondisinya.

Tabib pun sampai di ruangan itu dan memberi salam kepada tuan besar keluarga Su lalu dia terkejut ketika melihat wajah Maeli Su, Ray Su yang melihat keterkejutan tabib itu dengan segera berkata "Periksa semua luka yang ada pada putri ku dan lihat dengan teliti kapan luka-luka itu di dapatkannya dan apa penyebabnya"

" Baik tuan" ucap tabib tersebut setelah mendengar perintah dari Ray Su, dan pada saat yang sama nyonya rumah dan anaknya Bryn Su masuk dan memberi salam kepada Ray Su.

"Suamiku apakah engkau sakit, aku mendengar engkau memanggil tabib, bagaimana keadaan mu" tanya nyonya rumah dengan penuh ke khawatiran sembari mendekat ke arah Ray Su.

"Aku tidak apa-apa istriku, benar aku memanggil tabib tapi bukan untuk memeriksa ku melainkan" Ray Su pun tak dapat melanjutkan perkataannya sehingga dia hanya mampu menunjukkan tangannya ke arah Maeli Su.

Nyonya rumah dan Bryn Su yang paham maksud Ray Su pun dengan segera menatap ke arah yang di tunjuk Ray Su, mereka pun terkejut bahkan nyonya rumah sempat berteriak memanggil Maeli Su dengan sebutan "anakku" dan langsung menangis tanpa henti.

Ray Su yang melihat istrinya menangis pun akhirnya membawanya dalam pelukannya, sedangkan Bryn Su matanya sudah merah padam bahkan tangannya terkepal dengan sangat erat akibat menahan gejolak amarah.

Tabib pun selesai memeriksa semua luka yang ada di tubuh Maeli Su dan dia pun menghadap ke arah Ray Su.

"Tuan, luka yang di dapatkan nona ada yang sudah bertahun-tahun dan yang paling baru nona dapatkan dua bulan yang lalu, penyebab lukanya beragam ada yang karena benturan, benda keras, ada yang karena benda tajam dan ada juga ada yang karena goresan kuku" ucap tabib dengan sedikit takut, sebab dia takut akan membuat tuan besar keluarga Su marah.

Mendengar hal itu mereka yang berada di ruangan itu pun seketika semakin marah, dengan cepat Ray Su berkata pada beberapa pelayan dan pengawalnya yang kebetulan ada di ruang itu untuk memanggil seluruh anggota keluarga Su agar berkumpul di ruangan utama.

Sepeninggalan pelayan dan pengawal itu Ray Su pun bertanya kepada tabib bagaimana cara mengobati semua luka itu berapapun bayarannya dia tak masalah, namun sayang tabib tersebut tak memiliki cukup kemampuan untuk melakukannya, namun dia tak ingin membuat tuan besar keluarga Su terpuruk sehingga dia pun berkata, "Aku memang tak bisa menyembuhkannya namun bukan berarti semua orang tak bisa melakukannya".

Setelah selesai tabib pun undur diri untuk meninggalkan kediaman keluarga Su, dan mereka pun segera berjalan ke arah ruang utama, Maeli Su pun ikut bersama dan dia tak lupa memakai kembali penutup wajah lalu berjalan di iringi dengan nyonya rumah dan adiknya Bryn Su.

Sepanjang perjalanan tak ada kata yang keluar, ayah handanya sibuk dengan pemikirannya nya sendiri, ibunya yaitu nyonya rumah sibuk dengan rasa bersalah di dalam hatinya, sedangkan Bryn Su menggenggam erat tangan kakaknya sembari menahan amarah yang telah memuncak.

***

Apa yang bakalan terjadi di ruang utama, nantikan kelanjutannya ya.

Salam hangat dari EL 😊

Terpopuler

Comments

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Abis kamu selir Zia le dan ankmu itu karena kebusukanmu akhirnya terbongkar🤣🤣🤣🤣😡😡😡

2024-09-23

0

Oi Min

Oi Min

ayo... . balas selir gila dan anak 2nya

2023-05-20

0

Sulati Cus

Sulati Cus

bersandiwara sekali tepok dua nyamuk kena😂

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dan Akhir
2 Penundaan
3 Setangkai Mawar
4 Jalang dan Sampah
5 Menyusahkan
6 Bermain-main
7 Keluarga
8 Membatalkan Perjanjian
9 Berbahagialah
10 Penting Bagiku
11 Serangan Balasan
12 Kemarahan
13 Baru Permulaan
14 Menguji
15 Ternyata Benar
16 Diriku yang Sebenarnya
17 Tak Sabar
18 Kembali ke Kediaman
19 Kejutan
20 Keanehan
21 Lucky
22 Kemarahan kaisar
23 Nafsu
24 Siapa Dia
25 Air Surgawi
26 Saling Mengenal
27 Kekacauan
28 Memastikan
29 Bukankah Kalian Sama
30 Salahmu
31 Memperlakukan
32 Bertemu Kembali
33 Tarian Dewi Lotus
34 Nona-nona Keluarga Su
35 Mengagumi
36 Rasa Iri
37 Menarik Kembali Ucapannya
38 Sangat Membantu
39 Syok
40 Menyesal
41 Kegaduhan
42 Menciut
43 Enak Saja
44 Bersikap Berbeda
45 Mengetahui Kebenaran
46 Kunci Keberuntungan
47 Tak ingin
48 Betapa Dekatnya
49 Surat Lamaran
50 Kaisar Hong
51 Sepanjang Perjalanan
52 Phonix
53 Sakit Perut
54 Pemikiran Mereka
55 Kita Beda Tempat
56 Adik Ipar
57 Turnamen Benua Tengah
58 Akan Ikut Serta
59 Jika Memang
60 Hampir Saja Lupa
61 Tidak Mungkin
62 Baru Kali Ini
63 Bubuk Racun Dingin
64 Pengawal Bayangan
65 Mendengar Pembicaraan
66 Kerinduan
67 Penuh Keangkuhan
68 Orang Seperti Kau
69 Belum Mampu
70 Tidak Mungkin
71 Membuat Takut Saja
72 Semoga Kau Berhasil
73 Aku Sangat Beruntung
74 Nona Salah
75 Bisakah?
76 Aku Hanya Ingin
77 Mendengar Perkataan
78 Tak Mungkin Kesal
79 Air Suci
80 Sangat Bodoh
81 Arti Simbol
82 Tersenyum Tipis
83 Tingkat Tinggi
84 Coba Saja
85 Terlalu Sombong
86 Tenanglah
87 Ilusi Ketakuan
88 Menundukkan Kepala
89 Mari Lakukan Bersama
90 Waktu yang Singkat
91 Sangat Lancang
92 Terimalah Kekalahanmu
93 Bertekad
94 Mau Bagaimana Lagi
95 Keluarga Terkuat
96 Terkagum-kagum
97 Menyesal Sekaligus Malu
98 Sepertinya Sudah Saatnya
99 Hukuman
100 Tolong Ampuni Kami Kaisar
101 Menyalurkan Energi
102 Tetua Agung
103 Harus Kemana Lagi
104 Lakukan Apa Saja
105 Membusuklah
106 Berita
107 Tidak Buruk
108 Salah Satu
109 Kesepakatan
110 Telah Selesai
111 Tanda Lahir
112 Kembali Lagi
113 Bertemu Kembali
114 Berhenti Disitu
115 Penuh Haru
116 Akhir Dari Penantian
117 Si Piton
118 Sebagai Pelajaran
119 Terlalu Bahagia
120 Tidak Bermaksud
121 Aku Mau
122 Berkah Dewa (Bonus)
123 Tegur Sapa
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Awal dan Akhir
2
Penundaan
3
Setangkai Mawar
4
Jalang dan Sampah
5
Menyusahkan
6
Bermain-main
7
Keluarga
8
Membatalkan Perjanjian
9
Berbahagialah
10
Penting Bagiku
11
Serangan Balasan
12
Kemarahan
13
Baru Permulaan
14
Menguji
15
Ternyata Benar
16
Diriku yang Sebenarnya
17
Tak Sabar
18
Kembali ke Kediaman
19
Kejutan
20
Keanehan
21
Lucky
22
Kemarahan kaisar
23
Nafsu
24
Siapa Dia
25
Air Surgawi
26
Saling Mengenal
27
Kekacauan
28
Memastikan
29
Bukankah Kalian Sama
30
Salahmu
31
Memperlakukan
32
Bertemu Kembali
33
Tarian Dewi Lotus
34
Nona-nona Keluarga Su
35
Mengagumi
36
Rasa Iri
37
Menarik Kembali Ucapannya
38
Sangat Membantu
39
Syok
40
Menyesal
41
Kegaduhan
42
Menciut
43
Enak Saja
44
Bersikap Berbeda
45
Mengetahui Kebenaran
46
Kunci Keberuntungan
47
Tak ingin
48
Betapa Dekatnya
49
Surat Lamaran
50
Kaisar Hong
51
Sepanjang Perjalanan
52
Phonix
53
Sakit Perut
54
Pemikiran Mereka
55
Kita Beda Tempat
56
Adik Ipar
57
Turnamen Benua Tengah
58
Akan Ikut Serta
59
Jika Memang
60
Hampir Saja Lupa
61
Tidak Mungkin
62
Baru Kali Ini
63
Bubuk Racun Dingin
64
Pengawal Bayangan
65
Mendengar Pembicaraan
66
Kerinduan
67
Penuh Keangkuhan
68
Orang Seperti Kau
69
Belum Mampu
70
Tidak Mungkin
71
Membuat Takut Saja
72
Semoga Kau Berhasil
73
Aku Sangat Beruntung
74
Nona Salah
75
Bisakah?
76
Aku Hanya Ingin
77
Mendengar Perkataan
78
Tak Mungkin Kesal
79
Air Suci
80
Sangat Bodoh
81
Arti Simbol
82
Tersenyum Tipis
83
Tingkat Tinggi
84
Coba Saja
85
Terlalu Sombong
86
Tenanglah
87
Ilusi Ketakuan
88
Menundukkan Kepala
89
Mari Lakukan Bersama
90
Waktu yang Singkat
91
Sangat Lancang
92
Terimalah Kekalahanmu
93
Bertekad
94
Mau Bagaimana Lagi
95
Keluarga Terkuat
96
Terkagum-kagum
97
Menyesal Sekaligus Malu
98
Sepertinya Sudah Saatnya
99
Hukuman
100
Tolong Ampuni Kami Kaisar
101
Menyalurkan Energi
102
Tetua Agung
103
Harus Kemana Lagi
104
Lakukan Apa Saja
105
Membusuklah
106
Berita
107
Tidak Buruk
108
Salah Satu
109
Kesepakatan
110
Telah Selesai
111
Tanda Lahir
112
Kembali Lagi
113
Bertemu Kembali
114
Berhenti Disitu
115
Penuh Haru
116
Akhir Dari Penantian
117
Si Piton
118
Sebagai Pelajaran
119
Terlalu Bahagia
120
Tidak Bermaksud
121
Aku Mau
122
Berkah Dewa (Bonus)
123
Tegur Sapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!