Baru Permulaan

Sesampainya mereka di ruang utama, tampaklah semua anggota keluarga telah berkumpul di tempat mereka masing-masing.

"Ada yang ingin aku tanyakan kepada kalian" ucap Ray Su tanpa menampakkan kemarahannya agar permasalahan yang menimpa putrinya jelas.

"Apa yang ingin anda tanyakan tuan" ucap Selir Zia Le dengan lemah lembut sembari menampilkan senyum termanisnya.

Melihat hal itu Maeli Su pun merasakan mual di perutnya hingga membuat dia terbatuk "Benar-benar wanita ular, melihat tingkah sok manisnya membuat perut ku mual saja, nasib baik aku tak muntah dan hanya batuk tersedak saja".

" Nak apakah kau sakit? apa perlu ibu panggil kan tabib" tanya nyonya rumah yang khawatir jikalau Maeli Su kenapa-napa.

"Tidak bu, aku tidak apa-apa jadi ibu jangan terlalu khawatir" jawab Maeli Su sembari memegang tangan nyonya rumah.

Melihat hal itu Lira Su dan adiknya pun sangat geram dan memandang ke arah Maeli Su dengan tatapan penuh kebencian, Maeli Su yang melihat hal itu pun membalas tatapan mereka dengan cara menatap mereka lebih tajam lagi.

Mereka membenci Maeli Su dikarenakan hampir seluruh orang yang tinggal di kediaman ini hanya peduli dengan keadaan nona pertama saja dan mengabaikan mereka.

"Baiklah kalau begitu, selama kepergianku dengan La Xia siapa yang mengurus semua kediaman ini" tanya Ray Su.

Mendengar pertanyaan itu dengan semangatnya selir Zia Le berkata "Saya tuan" yang diiringi dengan senyuman, dia mengira tuan besar akan memujinya dan memberikan hadiah padanya.

Maeli Su yang mengetahui isi pikiran selir Zia Le pun hanya tersenyum jijik di balik kain penutup wajahnya "Dasar bodoh tanpa kau tau kau sedang menggali makammu sendiri".

Mendengar jawaban selir Zia Le, tuan besar pun bertanya sekali lagi "kalau begitu semua tanggung jawab di kediaman ini selama kepergian ku ada di bawah kendali mu".

Mendengar perkataan tersebut selir Zia Le awalnya mulai sedikit khawatir namun karena mengingat kasih sayang akan diterimanya dari tuan besar dan juga hadiah dia pun menepis ke khawatiran yang ada di hatinya dan mengatakan "Benar tuan saya lah yang bertanggung jawab penuh atas kediaman ini".

"Buka kain penutup wajah mu nak" ucap Ray Su kepada Maeli Su dengan suara yang lembut, mendengar hal itu Maeli Su pun perlahan membuka kain penutup wajahnya, seketika di ruangan itu gaduh.

Melihat wajah Maeli Su yang penuh dengan luka, selir Aria pun berkata "Nak apa yang terjadi padamu? Kenapa wajah mu bisa menjadi seperti itu"

Maeli Su yang di tanyai pun hanya diam dan menunduk sembari terlihat sangat murung, melihat hal itu Lira Su mengambil kesempatan untuk membuat semua orang membenci Maeli Su "Kak apakah gosip yang beredar itu benar jika kakak sengaja melukai wajah kakak karena pembatalan ikatan pernikahan dengan putra mahkota, maafkan adik kak jika putra mahkota lebih memilih adik menjadi permaisurinya" ucapnya yg dengan ekspresi bersalah.

Maeli Su pun tertawa di dalam hati mendengar perkataan yang keluar dari mulut Lira Su si wanita ular "Umpan sudah di makan, saatnya menangkap ikan" batin Maeli Su.

Selir Zia Le pun menanggapi perkataan anaknya itu sembari memegang tangannya dia berkata "Nak itu bukan salah mu jika pangeran mahkota lebih memilih mu, apa yang dilakukan putra mahkota sudah benar apalagi kau jauh lebih cantik dan berbakat dari kakak mu yang terkenal sebagai sampah si buruk rupa".

"Sekarang saatnya aku ikut bermain dengan kalian para wanita ular" batin Maeli Su, dia pun langsung menangis dan meminta maaf kepada ayah handanya "Ayah maaf kan putri mu yang tidak berguna ini telah membuat mu malu, bahkan putri mu ini telah di kenal sebagai sampah si buruk rupa".

Ray Su pun mengangkat tubuh putrinya dan membawanya kembali ke tempatnya semula.

Dengan suara yang mulai meninggi Ray Su berkata "Apakah aku sudah menyuruh kalian berbicara kenapa dengan lancangnya kalian menghina putri pertama kediaman ini".

Mendengar hal itu Lira Su pun berkata "Maafkan aku ayah handa, aku tak bermaksud menghina kakak aku hanya mengatakan rumor yang saat ini sedang beredar di semua kalangan masyarakat".

"Kali ini aku akan memaafkan mu, dan kesampingkan soal rumor omong kosong itu, aku mengumpulkan kalian semua kemari untuk mendengarkan penjelasan dari Selir Zia Le selaku penanggung jawab di kediaman ini selama aku dan La Xia pergi" ucap Ray Su.

"Penjelasan apa yang ingin tuanku dengar, hamba pasti akan mengatakannya" jawab selir Zia Le yang masih dengan senyuman walaupun tak selepas sebelumnya.

"Baguslah kalau begitu, Selir Zia Le kenapa wajah nona pertama bisa mengalami luka seperti ini selama kediaman Su menjadi tanggung jawab mu" tanya La Xia selaku nyonya rumah di kediaman Su.

Mendengar pertanyaan itu seketika selir Zia Le dan ke dua anaknya berkeringat dingin dia mulai berpikir bagaimana jika apa yang mereka lakukan terbongkar, ketika sibuk memikirkan jawaban tiba-tiba dia teringat dengan rumor yang beredar.

"Maaf nyonya saya tidak mengetahui tentang luka yang di derita oleh nona pertama, bukankah luka itu baru saja kita lihat hari ini, dan bukankah nona pertama tidak keluar selama beberapa hari dari kediamannya" jawab selir Zia Le dengan penuh percaya diri sebab dia yakin jika Maeli Su tak akan berani mengatakan kejadian yang sebenarnya, jika pun dia mengatakannya mereka masih bisa mengelak sebab Maeli Su tidak memiliki bukti dan saksi mata.

Mendengar hal itu Ray Su pun sangat murka dan berkata "Apa kau pikir aku bodoh sehingga kau mau menipuku?"

"Maaf tuan saya tidak berani menipu tuan, saya hanya mengatakan yang sebenarnya" ucap selir Zia Le yang mulai berkeringat dingin karena melihat suaminya yang sudah murka.

"Selir Zia, apa kah sudah cukup sandiwara yang kau mainkan? Apakah kau tak lelah berpura-pura" tanya nyonya rumah.

"Nyonya saya tidak mengerti apa yang nyonya katakan, mana mungkin saya yang hina ini berani melakukan sesuatu kepada nona pertama" jawab selir Zia Le dengan memilin ujung bajunya.

"Karena kau mengatakan tidak tau, maka ke dua putri mu pasti mengetahuinya kan?" jelas nyonya rumah dengan wajah sinisnya.

Mendengar hal itu selir Zia Le pun terdiam karena dia tak mau membuat masalah menjadi rumit apalagi putrinya Lira Su adalah calon permaisuri ke kaisaran ini.

Melihat selir Zia Le yang terdiam Ray Su pun berkata "Mungkin kau melupakan sesuatu jadi dengarkan baik-baik, aku sudah memanggil tabib untuk memeriksa lukanya dan tabib mengatakan jika luka yang ada di tubuhnya bukanlah luka baru tetapi luka yang telah di derita selama bertahun-tahun, ada juga luka yang baru di terimanya sekitaran dua bulan ke belakang, dan semua luka itu di sebab kan karena benda tajam, benda keras dan kuku tangan".

Mendengar hal itu selir Zia Le dan kedua anaknya pun menjadi pucat, sebab tak mungkin lagi mereka dapat mengelak, hingga akhirnya selir Zia Le memutuskan untuk menanggung semuanya sendiri karena dia tak mau ke dua anaknya ikut terlibat dan di satu sisi pernikahan anaknya dan putra mahkota hanya tinggal dua bulan lagi, jika anaknya sudah menjadi permaisuri maka dia juga akan dapat lepas dari segala hukuman yang diberikan oleh tuan besar.

"Maaf kan saya tuan saya sendiri yang telah melakukannya, saya melakukan hal tersebut karena saya kehabisan kesabaran menghadapi tingkah nona pertama" kilah selir Zia Le.

Mendengar hal itu Maeli Su pun berlutut dan menangis sembari berkata "Ayah bagaimana mungkin saya berani melawan ibu Zia sedangkan ayah sendiri tau jika saya tak memiliki kualifikasi apapun, bahkan hal itu juga di ketahui oleh ibu Zia, lantas mengapa ibu Zia masih menyusahkan sampah seperti saya yang pasti tak akan sanggup melakukan perlawanan apapun saat dianiyaya.

Mendengar perkataan Maeli Su membuat Ray Su pun tak dapat lagi menahan amarahnya dan berkata "Selir Zia Le aku tak bisa mempercayai kata-kata mu karena aku hanya percaya dengan apa yang kulihat, jika dia melawan mu seharusnya engkau akan terluka ataupun tergores sedikit saja karena kelakuannya, namun apa ini kau malah tak terluka sedikit pun".

"Lalu kenapa dia yang mengalami luka yang sangat serius dan bahkan luka itu akan berdampak buruk untuk masa depannya kelak. Kareena perbuatan mu ini kau akan ku jatuhi hukuman kurungan di kediaman timur selama enam bulan dan siapapun tak boleh melihat mu dan kau hanya boleh di temani satu dayang.

Mendengar hal itu selir Zia Le pun berlutut sambil menangis dia meminta ampun pada tuan besar agar di lepaskan dari hukuman itu namun tua besar malah memerintahkan dua pengawal untuk menyeret Selir Zia Le menuju ke kediaman timur.

Melihat hal itu Maeli Su pun menyunggingkan senyum yang sangat tipis hingga tak ada yang menyadarinya lalu dia pun berkata di dalam hati "ini baru permulaan, kejutan lain akan segera menghampiri kalian".

***

Kejutan apa lagi yang akan diberikan Maeli Su?

Ikuti terus ceritanya jangan sampai ketinggalan 😘

Terpopuler

Comments

Vani_27

Vani_27

dramaa sekali, tidak langsung ke intinya tinggal baless dendam,, masih pake drama2 jijik malah bacanya

2024-11-11

1

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Ceraikan aja napa. Jadi biar si PM pas nikah nanti dia gapunya dukungan kuat karena dia mempersunting permaisuri dr rakyat jelata

2024-10-26

1

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

Akhirnya selir Zia dapa hukuman juga dasar arogan😡😡😡😡

2024-09-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal dan Akhir
2 Penundaan
3 Setangkai Mawar
4 Jalang dan Sampah
5 Menyusahkan
6 Bermain-main
7 Keluarga
8 Membatalkan Perjanjian
9 Berbahagialah
10 Penting Bagiku
11 Serangan Balasan
12 Kemarahan
13 Baru Permulaan
14 Menguji
15 Ternyata Benar
16 Diriku yang Sebenarnya
17 Tak Sabar
18 Kembali ke Kediaman
19 Kejutan
20 Keanehan
21 Lucky
22 Kemarahan kaisar
23 Nafsu
24 Siapa Dia
25 Air Surgawi
26 Saling Mengenal
27 Kekacauan
28 Memastikan
29 Bukankah Kalian Sama
30 Salahmu
31 Memperlakukan
32 Bertemu Kembali
33 Tarian Dewi Lotus
34 Nona-nona Keluarga Su
35 Mengagumi
36 Rasa Iri
37 Menarik Kembali Ucapannya
38 Sangat Membantu
39 Syok
40 Menyesal
41 Kegaduhan
42 Menciut
43 Enak Saja
44 Bersikap Berbeda
45 Mengetahui Kebenaran
46 Kunci Keberuntungan
47 Tak ingin
48 Betapa Dekatnya
49 Surat Lamaran
50 Kaisar Hong
51 Sepanjang Perjalanan
52 Phonix
53 Sakit Perut
54 Pemikiran Mereka
55 Kita Beda Tempat
56 Adik Ipar
57 Turnamen Benua Tengah
58 Akan Ikut Serta
59 Jika Memang
60 Hampir Saja Lupa
61 Tidak Mungkin
62 Baru Kali Ini
63 Bubuk Racun Dingin
64 Pengawal Bayangan
65 Mendengar Pembicaraan
66 Kerinduan
67 Penuh Keangkuhan
68 Orang Seperti Kau
69 Belum Mampu
70 Tidak Mungkin
71 Membuat Takut Saja
72 Semoga Kau Berhasil
73 Aku Sangat Beruntung
74 Nona Salah
75 Bisakah?
76 Aku Hanya Ingin
77 Mendengar Perkataan
78 Tak Mungkin Kesal
79 Air Suci
80 Sangat Bodoh
81 Arti Simbol
82 Tersenyum Tipis
83 Tingkat Tinggi
84 Coba Saja
85 Terlalu Sombong
86 Tenanglah
87 Ilusi Ketakuan
88 Menundukkan Kepala
89 Mari Lakukan Bersama
90 Waktu yang Singkat
91 Sangat Lancang
92 Terimalah Kekalahanmu
93 Bertekad
94 Mau Bagaimana Lagi
95 Keluarga Terkuat
96 Terkagum-kagum
97 Menyesal Sekaligus Malu
98 Sepertinya Sudah Saatnya
99 Hukuman
100 Tolong Ampuni Kami Kaisar
101 Menyalurkan Energi
102 Tetua Agung
103 Harus Kemana Lagi
104 Lakukan Apa Saja
105 Membusuklah
106 Berita
107 Tidak Buruk
108 Salah Satu
109 Kesepakatan
110 Telah Selesai
111 Tanda Lahir
112 Kembali Lagi
113 Bertemu Kembali
114 Berhenti Disitu
115 Penuh Haru
116 Akhir Dari Penantian
117 Si Piton
118 Sebagai Pelajaran
119 Terlalu Bahagia
120 Tidak Bermaksud
121 Aku Mau
122 Berkah Dewa (Bonus)
123 Tegur Sapa
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Awal dan Akhir
2
Penundaan
3
Setangkai Mawar
4
Jalang dan Sampah
5
Menyusahkan
6
Bermain-main
7
Keluarga
8
Membatalkan Perjanjian
9
Berbahagialah
10
Penting Bagiku
11
Serangan Balasan
12
Kemarahan
13
Baru Permulaan
14
Menguji
15
Ternyata Benar
16
Diriku yang Sebenarnya
17
Tak Sabar
18
Kembali ke Kediaman
19
Kejutan
20
Keanehan
21
Lucky
22
Kemarahan kaisar
23
Nafsu
24
Siapa Dia
25
Air Surgawi
26
Saling Mengenal
27
Kekacauan
28
Memastikan
29
Bukankah Kalian Sama
30
Salahmu
31
Memperlakukan
32
Bertemu Kembali
33
Tarian Dewi Lotus
34
Nona-nona Keluarga Su
35
Mengagumi
36
Rasa Iri
37
Menarik Kembali Ucapannya
38
Sangat Membantu
39
Syok
40
Menyesal
41
Kegaduhan
42
Menciut
43
Enak Saja
44
Bersikap Berbeda
45
Mengetahui Kebenaran
46
Kunci Keberuntungan
47
Tak ingin
48
Betapa Dekatnya
49
Surat Lamaran
50
Kaisar Hong
51
Sepanjang Perjalanan
52
Phonix
53
Sakit Perut
54
Pemikiran Mereka
55
Kita Beda Tempat
56
Adik Ipar
57
Turnamen Benua Tengah
58
Akan Ikut Serta
59
Jika Memang
60
Hampir Saja Lupa
61
Tidak Mungkin
62
Baru Kali Ini
63
Bubuk Racun Dingin
64
Pengawal Bayangan
65
Mendengar Pembicaraan
66
Kerinduan
67
Penuh Keangkuhan
68
Orang Seperti Kau
69
Belum Mampu
70
Tidak Mungkin
71
Membuat Takut Saja
72
Semoga Kau Berhasil
73
Aku Sangat Beruntung
74
Nona Salah
75
Bisakah?
76
Aku Hanya Ingin
77
Mendengar Perkataan
78
Tak Mungkin Kesal
79
Air Suci
80
Sangat Bodoh
81
Arti Simbol
82
Tersenyum Tipis
83
Tingkat Tinggi
84
Coba Saja
85
Terlalu Sombong
86
Tenanglah
87
Ilusi Ketakuan
88
Menundukkan Kepala
89
Mari Lakukan Bersama
90
Waktu yang Singkat
91
Sangat Lancang
92
Terimalah Kekalahanmu
93
Bertekad
94
Mau Bagaimana Lagi
95
Keluarga Terkuat
96
Terkagum-kagum
97
Menyesal Sekaligus Malu
98
Sepertinya Sudah Saatnya
99
Hukuman
100
Tolong Ampuni Kami Kaisar
101
Menyalurkan Energi
102
Tetua Agung
103
Harus Kemana Lagi
104
Lakukan Apa Saja
105
Membusuklah
106
Berita
107
Tidak Buruk
108
Salah Satu
109
Kesepakatan
110
Telah Selesai
111
Tanda Lahir
112
Kembali Lagi
113
Bertemu Kembali
114
Berhenti Disitu
115
Penuh Haru
116
Akhir Dari Penantian
117
Si Piton
118
Sebagai Pelajaran
119
Terlalu Bahagia
120
Tidak Bermaksud
121
Aku Mau
122
Berkah Dewa (Bonus)
123
Tegur Sapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!