Membatalkan Perjanjian

"Untuk anak kesayangan ibu.

Nak, maaf jika nanti ibu tak bisa bersama mu, menemani di setiap langkah kaki mu, ada di setiap keluh kesah mu, menjadi sandaran ketika lelah mu, dan menjadi penerang di setiap gelap gulita mu.

Andai kau tau nak ibu sangat menyayangi mu, namun ibu tak punya waktu yang cukup untuk bersama mu, bahkan mungkin ibu tak akan bisa melihat wajah lucu mu, mendengar suara tangis mu apa lagi sekedar memberi nama untuk mu.

Putri ku tersayang, ibu hanya bisa memberikan apa yang ibu punya kepada mu untuk menemani langkah mu, menemani disetiap kesendirian mu. Putri ku jika kau telah menerima kotak ini maka ibu yakin engkau telah tumbuh menjadi anak yang sangat cantik dan juga dipenuhi dengan kebahagiaan.

Surat ini ibu tulis sebelum ibu melahirkan mu, ibu ingin meninggalkan kata sayang dan cinta dari ibu untuk putri ibu satu-satunya.

Putri ku sayang Apakah kau telah bertemu Momo, dia adalah hewan spritual yang ibu berikan padamu, tolong jaga dia dengan baik, sebab dia akan banyak membantu mu, dan ibu akan memberitahukan mu sebuah rahasia tentangnya, dia merupakan hewan spritual tingkat tertinggi.

Ibu juga memberikan mu busur panah dewi, bagaimana apakah kamu suka sayang? Busur panah itu milik ibu yang diberikan oleh leluhur keluarga ibu, namun ibu tak mau menggunakannya karena ingin memberikannya kepadamu sebagai senjata pelindung untuk mu. Ibu sangat tau seberapa kuat busur itu bahkan busur itu akan semakin kuat seiring bertambahnya kekuatan pemiliknya.

Putri ibu tersayang pasti saat ini putri ibu heran kenapa busur tersebut tak ada anak panah nya, maka akan ibu beritahu bahwa busur tersebut tak memiliki anak panah, cukup tarik tali yang melekat di busur itu lalu fokuslah pada apa yang engkau targetkan maka seketika target mu akan tumbang dan hanya meninggalkan bekas saja dan hal itu juga yang menjadi salah satu ke unikkan dari busur dewi yang ibu berikan pada mu nak.

Putri ku sayang, dimana pun kau berada dan seperti apa pun dirimu yakin lah ibu selalu sangat menyayangi mu, kau tak sendiri karena ibu akan selalu ada di hatimu, dari ibu mu An Hu.

Maeli Su membaca surat tersebut dengan diiringi tetesan air mata yang tiada hentinya, dari surat tersebut dia sangat tau bahwa ibunya amat sangat menyayanginya bahkan memberikan hal-hal terbaik untuknya.

"Bu, aku juga sangat menyayangi mu" ucapnya lirih dengan air mata yang semakin banyak.

***

Kini semua anggota keluarga Su telah berada di depan pintu kediaman untuk menanti ke datangan tuan besarnya, dan akhirnya rombongan yang di tunggu pun telah tiba.

Setelah mereka masuk ke kediaman dan sedang berkumpul di ruang keluarga datang lah seorang mentri dan dua pengawal kekaisaran ke dalam ruangan tersebut.

"Kami membawa dekrit kaisar, mohon dengarkan baik-baik" ucap mentri tersebut dan langsung mengatakan "Dengan ini kaisar menjatuhkan ketetapan atas pemberian izin kepada putra mahkota Reno Lu untuk membatalkan perjanjian pernikahannya dengan putri tertua kediaman keluarga Su yaitu Maeli Su, sebagai permintaan maaf kaisar akan hal tersebut kepada Maeli Su, Maeli Su akan di berikan hadiah seratus keping emas dan dengan datangnya dekrit ini pula kaisar mengatakan bahwa putri ke dua keluarga Su yaitu Lira Su akan menjadi calon permaisuri dari putra mahkota, dekrit ini berlaku mulai hari ini, tertanda kaisar."

Mendengar hal itu Maeli Su sangat bahagia selain perjanjian pernikahannya telah dibatalkan dia juga mendapatkan seratus keping emas, namun tidak dengan Ray Su ia merasa bersalah kepada putrinya Maeli Su karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk mempertahankan ikatan pernikahan itu, karena dia tau sebesar apa putrinya Maeli Su menyukai pangeran mahkota.

"Kami menerima dekrit kaisar" ucap mereka serempak sembari duduk bersimpuh di lantai, dan mereka yang bertugas pun segera pergi meninggalkan ruangan itu.

Seketika ruangan itu pun menjadi hening, "Ini kesempatan yang bagus untuk ku pergi dari ruangan ini" batin Maeli Su, dia pun berkata "Ayah handa, bolehkah saya pergi terlebih dahulu dari jamuan makan malam ini?"

Ray Su yang mendengar permintaan putrinya itu pun menjawab "Baiklah, silahkan lakukan saja apa yang kau inginkan nak" Ray Su mengira putri kesayangannya itu tengah bersedih hati karena pembatalan ikatan pernikahan itu, hingga dia membiarkan putrinya menenangkan diri terlebih dahulu.

Lira Su yang melihat Maeli Su keluar dari ruangan itu pun tersenyum dengan penuh kemenangan, sebab dia telah berhasil menyingkirkan sampah dari posisi tertinggi dan bahkan kini dia yang menempatinya.

Tak lama dari kepergian Maeli, Ray Su pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya dengan alasan merasa lelah akibat perjalanan jauh yang baru saja di laluinya sehingga perlu istirahat secepatnya.

Mereka pun satu persatu meninggalkan ruangan itu, hingga tinggal lah La Xia dan Zia Le saja.

"Selir Zia Le terima kasih telah mengatur kediaman ini selama aku tak disini sekarang aku akan kembali mengambil tugas itu dari mu" ucap La Xia.

Mendengar hal itu selir Zia Le sangat geram, karena dia sangat ingin menjadi nyonya rumah di kediaman ini tapi apalah daya nyonya rumah sesungguhnya telah kembali dia pun langsung berkata "Baik nyonya, saya akan menyerahkan semua pembukuan kepada nyonya besok pagi" jawab Selir Zia Le.

"Baiklah kalau begitu, silahkan kembali ke kediaman mu, dan satu lagi jaga putri mu dengan baik jangan sampai dia melewati batasnya, cukup sekali ini aku kecolongan" ucap La Xia pada selir Zia Le dengan tatapan mengancam.

"Baiklah, kalau begitu saya undur diri dan terima kasih atas kemurahan hati nyonya" jawab selir Zia Le dan dengan penuh amarah dia pun meninggalkan ruang keluarga itu sembari mengumpati La Xia di dalam hatinya.

"Memangnya kenapa jika kau nyonya rumah, tak lama lagi aku yang akan menduduki posisi mu itu apalagi saat ini putri ku telah resmi menjadi calon permaisuri" batinnya sembari menyunggingkan senyuman liciknya.

Setelah kepergian selir Zia Le, La Xia pun kembali ke kediamannya dan memerintahkan orang kepercayaannya untuk menyelidiki apa saja yang sudah terjadi selama dirinya tak ada di kediaman itu.

Nyonya atau nyonya rumah adalah panggilan untuk orang yang bertanggung jawab mengurusi seluruh kediaman tersebut, dan memiliki posisi tertinggi ke dua di kediaman tersebut setelah tuan besar.

Gelar nyonya rumah biasanya akan diberikan kepada istri sah, namun karena istri sah dari tuan besar kediaman keluarga Su yaitu An Hu ibu dari Maeli Su telah meninggal maka nyonya rumah selanjutnya akan di pilih oleh tuan besar sendiri.

Tuan besar pun memilih La Xia sebagai nyonya rumahnya karena dia merasa La Xia orang yang tepat untuk posisi itu mengingat bagaimana dekatnya La Xia dengan An Hu perempuan yang amat dia cintai.

Di kediaman Maeli Su

"Ahhhhhh, akhirnya aku telah terbebas dari pernikahan yang sial itu. Mulai sekarang aku akan memilih jalan ku sendiri, aku juga hanya akan menikah dengan lelaki yang mencintaiku saja dan tentunya tak ada wanita lain di hidupnya selain aku" batin Maeli Su.

Maeli Su sangat tidak menyukai laki-laki yang memiliki banyak selir hal itulah yang menyebabkan dia membenci orang-orang di zaman dulu.

Sedangkan di kediaman Lira Su dia merasa sangat senang dan kini dia hanya tinggal memikirkan bagaimana cara menyingkirkan Maeli Su.

***

Hai para pembaca setia sekalian, EL mau ngucapin terima kasih ni atas dukungan kalian semua, salam hangat dari EL untuk kalian semua, sehat-sehat terus ya😊.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***