Menyusahkan

Hari ini tepat hari ketiga setelah Maeli Su meminum pil yang di berikan Momo namun hingga saat ini Maeli Su belum juga sadarkan diri hingga membuat Momo dan Lili sangat panik. (untuk saat ini Momo hanya bisa di lihat oleh Maeli Su itu di karenakan Maeli Su belum memiliki tingkatan dan juga tak ada satupun meridiannya yang terbuka).

Di kediaman nyonya rumah

Nyonya rumah dan anak-anaknya tertawa gembira karena mereka mendengar kabar bahwa Maeli Su sudah tak sadarkan diri selama tiga hari, dan mereka sangat berharap jika Maeli Su tidak akan pernah terbangun lagi.

Ketika mereka asik berbincang mereka tak mengetahui jika ada seseorang yang mendengar perkataan mereka dan orang itu adalah pelayan dari selir Aria yang pada saat itu ditugaskan oleh selir Aria ke kediaman nyonya rumah untuk menyampaikan pesan bahwa selir Aria dan putrinya akan pergi ke kuil untuk berdoa agar suaminya di lindungi dari segala mara bahaya selama dalam perjalanan pulang sebab empat hari lagi suaminya akan kembali.

Pelayan selir Aria yang mendengar hal itu pun dengan tergesa-gesa kembali ke kediaman selir Aria, dengan wajah panik dan napas tak teratur dia membungkukkan badan dan berkata "Hormat saya nyonya".

Selir Aria yang mendengar hal itu pun berkata "berdirilah, bagaimana? Apakah engkau telah mengatakan apa yang ku perintahkan kepada nyonya rumah?"

"Maaf nyonya saya belum sempat mengatakannya, sebab ketika saya tiba di pintu kediaman nyonya rumah saya mendengar kabar yang sangat buruk nyonya" jawab pelayan tersebut dengan wajah paniknya.

Selir Aria yang mendengar hal itu pun merasa heran kenapa pelayannya menunjukkan wajah sepanik itu dan selir Aria pun berkata "kabar buruk apa yang kau dengar, coba ceritakan"

"Maaf sebelumnya nyonya, kabar yang saya dengar ini mengenai nona Maeli Su yang tak sadarkan diri selama tiga hari" ucap pelayan itu.

Selir Aria yang mendengar hal itu seketika menjatuhkan gelas teh yang ada di tangannya "Apakah yang kau katakan itu benar? Jangan sampai kau menipu ku, kau tau kan apa yang akan terjadi pada dirimu jika hal yang kau katakan itu bohong".

" Saya hanya menyampaikan apa yang saya dengar nyonya" jawab pelayan itu dengan sedikit takut.

"Ibu apa yang terjadi? Kenapa engkau terlihat sangat panik?" tanya Eli Su yang baru saja masuk ke ruangan ibunya

"ibu dapat kabar jika kakak pertama mu tidak sadarkan diri selama tiga hari, ayo nak kita ke kediaman kakak pertama mu untuk memastikan apakah kabar itu benar" ucap selir Aria sembari berjalan keluar dari kediaman nya yang juga di ikuti oleh putri dan pelayan-pelayannya.

Sesampainya di kediaman Maeli Su

Tok... Tok... Tok...

Lili yang mendengar pintu di ketuk pun segera mengusap air matanya dan berjalan ke sumber suara dan membukanya.

"Salam kepada selir Aria" ucap Lili yang melihat Selir Aria berdiri di depan pintu.

"berdirilah, tolong panggilkan Maeli Su aku ingin bertemu dengannya" ucap selir Aria yang sengaja berpura-pura dengan tujuan untuk mengetahui apakah kabar yang di dapatkannya benar atau tidak.

Lili yang mendengar hal itu pun seketika menundukkan kepalanya dan terus menangis hingga segugukkan.

Selir Aria yang melihat hal itu seketika mulai merasa lemas dan berkata "Apakah terjadi sesuatu terhadapnya?"

Lili yang di tanya pun menjawab dengan terbata-bata "Benar selir, non, nona tidak sadarkan diri selama tiga hari dan semua ini karena kelalaian saya selir, maafkan saya selir yang tak menjaga nona dengan baik" air matanya pun tanpa henti menetes.

Mendengar hal itu seketika air mata selir Aria menetes "Nyonya maafkan saya yang tidak bisa menjaga nona dengan baik, tolong maafkan saya nyonya" batin selir aria

Selir Aria pun masuk ke kamar Maeli Su dan menatap wajahnya, betapa sangat tersayat hati selir Aria yang melihat keadaan Maeli Su dimana wajahnya sangat pucat dan penuh dengan luka goresan di wajah dan juga di banyak tempat lainnya yang tak akan mungkin di lihat orang lain.

Selir Aria tak pernah mengetahui luka-luka itu, sebab ketika dia bertemu dengan Maeli Su, Maeli Su akan selalu berdandan tebal dan sangat berlebihan hingga semua luka-luka itu tak tampak sama sekali, berbeda dengan saat ini ketika selir Aria melihat langsung wajah Maeli Su tanpa dandanan.

"Apa yang terjadi, kenapa wajah kakak pertama ku penuh dengan luka" tanya Eli Su dengan emosi yang memuncak.

"Maafkan saya nona ke empat saya tak bisa berkata apa pun sebab nona akan marah jika mengetahui saya mengatakan sesuatu kepada orang lain tentang apa yang telah di laluinya" jawab Lili dengan wajah yang masih menunduk.

Mendengar hal itu selir Aria semakin banyak meneteskan air matanya hingga membuat dia ambruk ke lantai, Eli Su yang melihat hal itu seketika langsung menyuruh para pelayan yang ikut bersama mereka untuk mengangkat ibunya kembali ke kediamannya.

Malam hari di kediaman selir Aria

"Bu apa yang harus kita lakukan sekarang? Ternyata keadaan kakak pertama sangat memprihatinkan" tanya Eli Su pada ibunya yang sedang bersandar di tempat tidur.

"Ibu juga bingung, sebab kita tidak punya bukti apa pun tentang apa yang terjadi pada kakak pertama mu bahkan pelayannya sendiri pun tak melihat langsung apa yang manusia manusia ular itu lakukan pada kakak pertama mu" jawab selir Aria dengan wajah sendu.

"Bu bagaimana jika kita bawa saja kakak pertama ke kediaman ini, jadi kita bisa menjaganya dan itu lebih aman bagi kakak pertama apalagi jika kita melihat ke adaannya saat ini" saran Eli Su

"Kamu benar nak, lebih baik besok kita ke kediaman kakak pertama mu dan membawanya kemari, lalu kita juga akan menjaganya dengan baik"

"Baik bu, sekarang ibu beristirahat lah" ucap Eli Su, setelah memastikan ibunya tidur dengan lelap ia pun langsung pergi ke kamarnya untuk ikut terlelap.

"Aduh, badan ku masih sangat lemah. Efek obat yang diberikan Momo sangat mengerikan walaupun sekarang aku bisa merasakan tak ada lagi racun di tubuh ini, bahkan seluruh titik meridian ku sudah terbuka" batin Maeli Su yang baru saja membuka matanya.

"Akhirnya kau sadar juga, aku sangat khawatir pada mu, ternyata tubuh mu ini terlalu banyak terkena racun dan juga luka dalamnya terlalu parah. Itulah yang membuat mu tak dapat menahan efek obat itu dan berakhir tak sadarkan diri selama tiga hari ini dan akhirnya kau bangun juga di hari ke empat" ucap Momo yang sedang berbaring di samping Maeli Su.

Mendengar apa yang di katakan Momo dia pun terkejut "Apa aku pingsan? Aku? Benar-benar raga yang menyusahkan" ucap Maeli Su seraya menunjuk ke arahnya.

Di kehidupan sebelumnya dia tak pernah pingsan sama sekali, sebab dia memiliki fisik yang sangat kuat sehingga dia tak pernah sakit bahkan dia bisa bertahan menjalankan misi di cuaca apapun.

"Sudahlah tak usah heboh, kabar baiknya tubuh mu yang sekarang sangatlah hebat, dan bahkan telah kebal dari racun apapun, o iya jangan lupakan juga bahwa tubuh mu bisa mendeteksi benda apapun yang beracun tanpa harus menyentuhnya, namun kau perlu waktu tambahan untuk pulih" jelas Momo

"Waktu tambahan? Jadi berapa lama waktu yang aku perlukan saat ini?" tanya Maeli Su dengan wajah yang sangat sulit di artikan.

"Sebelumnya kau memerlukan waktu lima hari, namun sekarang menjadi tujuh hari" jawab Momo dengan senyuman mengejek.

Terpopuler

Comments

Rukiyah Rukiyah

Rukiyah Rukiyah

yaaaah abis.up nya ding thor

2022-03-22

3

lihat semua
Episodes
1 Awal dan Akhir
2 Penundaan
3 Setangkai Mawar
4 Jalang dan Sampah
5 Menyusahkan
6 Bermain-main
7 Keluarga
8 Membatalkan Perjanjian
9 Berbahagialah
10 Penting Bagiku
11 Serangan Balasan
12 Kemarahan
13 Baru Permulaan
14 Menguji
15 Ternyata Benar
16 Diriku yang Sebenarnya
17 Tak Sabar
18 Kembali ke Kediaman
19 Kejutan
20 Keanehan
21 Lucky
22 Kemarahan kaisar
23 Nafsu
24 Siapa Dia
25 Air Surgawi
26 Saling Mengenal
27 Kekacauan
28 Memastikan
29 Bukankah Kalian Sama
30 Salahmu
31 Memperlakukan
32 Bertemu Kembali
33 Tarian Dewi Lotus
34 Nona-nona Keluarga Su
35 Mengagumi
36 Rasa Iri
37 Menarik Kembali Ucapannya
38 Sangat Membantu
39 Syok
40 Menyesal
41 Kegaduhan
42 Menciut
43 Enak Saja
44 Bersikap Berbeda
45 Mengetahui Kebenaran
46 Kunci Keberuntungan
47 Tak ingin
48 Betapa Dekatnya
49 Surat Lamaran
50 Kaisar Hong
51 Sepanjang Perjalanan
52 Phonix
53 Sakit Perut
54 Pemikiran Mereka
55 Kita Beda Tempat
56 Adik Ipar
57 Turnamen Benua Tengah
58 Akan Ikut Serta
59 Jika Memang
60 Hampir Saja Lupa
61 Tidak Mungkin
62 Baru Kali Ini
63 Bubuk Racun Dingin
64 Pengawal Bayangan
65 Mendengar Pembicaraan
66 Kerinduan
67 Penuh Keangkuhan
68 Orang Seperti Kau
69 Belum Mampu
70 Tidak Mungkin
71 Membuat Takut Saja
72 Semoga Kau Berhasil
73 Aku Sangat Beruntung
74 Nona Salah
75 Bisakah?
76 Aku Hanya Ingin
77 Mendengar Perkataan
78 Tak Mungkin Kesal
79 Air Suci
80 Sangat Bodoh
81 Arti Simbol
82 Tersenyum Tipis
83 Tingkat Tinggi
84 Coba Saja
85 Terlalu Sombong
86 Tenanglah
87 Ilusi Ketakuan
88 Menundukkan Kepala
89 Mari Lakukan Bersama
90 Waktu yang Singkat
91 Sangat Lancang
92 Terimalah Kekalahanmu
93 Bertekad
94 Mau Bagaimana Lagi
95 Keluarga Terkuat
96 Terkagum-kagum
97 Menyesal Sekaligus Malu
98 Sepertinya Sudah Saatnya
99 Hukuman
100 Tolong Ampuni Kami Kaisar
101 Menyalurkan Energi
102 Tetua Agung
103 Harus Kemana Lagi
104 Lakukan Apa Saja
105 Membusuklah
106 Berita
107 Tidak Buruk
108 Salah Satu
109 Kesepakatan
110 Telah Selesai
111 Tanda Lahir
112 Kembali Lagi
113 Bertemu Kembali
114 Berhenti Disitu
115 Penuh Haru
116 Akhir Dari Penantian
117 Si Piton
118 Sebagai Pelajaran
119 Terlalu Bahagia
120 Tidak Bermaksud
121 Aku Mau
122 Berkah Dewa (Bonus)
123 Tegur Sapa
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Awal dan Akhir
2
Penundaan
3
Setangkai Mawar
4
Jalang dan Sampah
5
Menyusahkan
6
Bermain-main
7
Keluarga
8
Membatalkan Perjanjian
9
Berbahagialah
10
Penting Bagiku
11
Serangan Balasan
12
Kemarahan
13
Baru Permulaan
14
Menguji
15
Ternyata Benar
16
Diriku yang Sebenarnya
17
Tak Sabar
18
Kembali ke Kediaman
19
Kejutan
20
Keanehan
21
Lucky
22
Kemarahan kaisar
23
Nafsu
24
Siapa Dia
25
Air Surgawi
26
Saling Mengenal
27
Kekacauan
28
Memastikan
29
Bukankah Kalian Sama
30
Salahmu
31
Memperlakukan
32
Bertemu Kembali
33
Tarian Dewi Lotus
34
Nona-nona Keluarga Su
35
Mengagumi
36
Rasa Iri
37
Menarik Kembali Ucapannya
38
Sangat Membantu
39
Syok
40
Menyesal
41
Kegaduhan
42
Menciut
43
Enak Saja
44
Bersikap Berbeda
45
Mengetahui Kebenaran
46
Kunci Keberuntungan
47
Tak ingin
48
Betapa Dekatnya
49
Surat Lamaran
50
Kaisar Hong
51
Sepanjang Perjalanan
52
Phonix
53
Sakit Perut
54
Pemikiran Mereka
55
Kita Beda Tempat
56
Adik Ipar
57
Turnamen Benua Tengah
58
Akan Ikut Serta
59
Jika Memang
60
Hampir Saja Lupa
61
Tidak Mungkin
62
Baru Kali Ini
63
Bubuk Racun Dingin
64
Pengawal Bayangan
65
Mendengar Pembicaraan
66
Kerinduan
67
Penuh Keangkuhan
68
Orang Seperti Kau
69
Belum Mampu
70
Tidak Mungkin
71
Membuat Takut Saja
72
Semoga Kau Berhasil
73
Aku Sangat Beruntung
74
Nona Salah
75
Bisakah?
76
Aku Hanya Ingin
77
Mendengar Perkataan
78
Tak Mungkin Kesal
79
Air Suci
80
Sangat Bodoh
81
Arti Simbol
82
Tersenyum Tipis
83
Tingkat Tinggi
84
Coba Saja
85
Terlalu Sombong
86
Tenanglah
87
Ilusi Ketakuan
88
Menundukkan Kepala
89
Mari Lakukan Bersama
90
Waktu yang Singkat
91
Sangat Lancang
92
Terimalah Kekalahanmu
93
Bertekad
94
Mau Bagaimana Lagi
95
Keluarga Terkuat
96
Terkagum-kagum
97
Menyesal Sekaligus Malu
98
Sepertinya Sudah Saatnya
99
Hukuman
100
Tolong Ampuni Kami Kaisar
101
Menyalurkan Energi
102
Tetua Agung
103
Harus Kemana Lagi
104
Lakukan Apa Saja
105
Membusuklah
106
Berita
107
Tidak Buruk
108
Salah Satu
109
Kesepakatan
110
Telah Selesai
111
Tanda Lahir
112
Kembali Lagi
113
Bertemu Kembali
114
Berhenti Disitu
115
Penuh Haru
116
Akhir Dari Penantian
117
Si Piton
118
Sebagai Pelajaran
119
Terlalu Bahagia
120
Tidak Bermaksud
121
Aku Mau
122
Berkah Dewa (Bonus)
123
Tegur Sapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!